Share

"Senjata Kertas"

   Saat matahari masih belum menerangi bumi sepenuhnya, aku berangkat ke rumah orang tuaku. Meninggalkan Erika yang masih terlelap di kamarnya. Menyetir di jalanan kota yang belum terlalu padat di hari kerja ini. Wagonku melaju kencang ke arah rumah orang tuaku yang sekarang ditinggali tante.

Mobilku kuparkir di luar pagar agar tidak repot untuk keluar garasi. Dari sini, kudapati sosok Tante sedang menyapu halaman. Padahal, matahari belum juga tinggi.

“Pagi, Tante!” sapaku.

“Eh, Pras. Tumben pagi-pagi begini kamu bertandang.” Tante meletakkan sapunya, menyambutku.

“Pakainmu juga formal banget hari ini.” Mata Tante mengembara dari ujung kepala sampai ujung kakiku. Karena tidak biasanya dia melihatku berpenampilan seformal ini. Seingatku, wanita yang melahirkan Ryan itu jarang sekali melihatku berpakaian begini jika tidak ada acara keluarga atau pesta.

“Tante, bisa kita ngobrol di dalam?” ajakku.

“Penting banget kayaknya. Tapi,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status