Share

3.

Author: nophie
last update Last Updated: 2022-04-28 15:03:50

“Maaf Bu” kata Bella sambil menundukkan wajahnya, ia ketakutan. Ia tak berani bilang bahwa KK dan juga surat lahirnya juga ketinggalan di tempat itu beserta persyaratan lainnya seperti foto dan beserta KTP aslinya karena berharap kalau Hary tadi bakal mau menikah dengannya menghindari perjodohan dan blind-date. Bisa lebih murka nih ibunya kalau tahu seperti ini.

“Ibu tak mau tahu, kamu mesti balik ke resto itu dan mencari laki laki tadi. Please, jangan bilang kamu gak tahu namanya. ”

Selidik Marie yang membuat anaknya hanya bisa membalas dengan cengiran. Cengiran garing yang bisa ditebak artinya oleh Marie, yaitu anaknya tak tahu siapa orang laki laki yang bertemu dengannya tadi.

“Aku tahunya nama laki laki itu Harry juga, tapi ga tahu nama lengkapnya, dia bilang sih, tapi aku lupa. He he he.”

Marie hanya bisa melotot, papa Ronald hanya bisa menepuk jidatnya bersamaan dengan lengkingan suara istrinya yang marah ketika mengetahui anaknya yang super ceroboh itu bahkan tidak tahu siapa laki laki itu. Surat sepenting itu bisa bisanya ketinggalan, kalau hilang gimana coba? Lagian ketemuan doang kok malah nunjukin surat identitas segala sih?

“ Dahlah! Perang dunia ketiga deh! Padahal baru saja selesai permasalahan satu sudah muncul masalah lagi.”

Papa Ronald menutup telinganya mendengar lengkingan istrinya memainkan nada sopran tinggi, yang bisa membuat kaca kaca rumahnya pecah karena lengkingan syahdu istrinya seperti Bianca Castafiore di dalam komik Tintin.

“Bella, ibu tak mau tahu, kamu harus bisa mendapatkan kembali surat penting itu, kalau kamu ga bisa dapatkan itu bagaimana kamu bisa menikah?” tanya ibunya masih dengan nada tinggi membuat Bella dan ayahnya menutup telinganya karena nada itu menusuk telinga mereka dan membuat telinga mereka berdenging.

Bella menutup wajahnya, karena ia tak bisa membayangkan harus bertemu dengan orang itu lagi, mau ditaruh dimana wajahnya? Sudah salah orang, masih ia lamar pula! Dan sekarang ia harus menemukan orang itu untuk menanyakan masalah surat identitas dan berkas lainnya? Mau ditaruh dimana wajahnya?

***

Saat hari telah terang, sebuah apartemen mewah milik seorang pewaris tunggal Davidson grup pun sudah memulai aktifitasnya. Apartemen dengan harga mencapai miliaran rupiah itu hanya ditempati oleh seorang laki laki tampan nan tajir.

Ia menempati dan menyiapkan seluruh keperluannya seorang diri. Bahkan pagi ini ia menyiapkan sarapan untuk dirinya dan langsung menyantapnya karena ia hari ini akan ada meeting penting bersama investor yang akan menanamkan modal di resort HD yang akan menjadi resort dengan fasilitas super modern dan tentunya dibandrol dengan harga yang mahal, karena tetap menjaga keindahan alam di dalamnya.

Ia terbiasa harus sarapan sebelum memulai harinya, ia percaya asupan gizi seimbang akan membuat seluruh harinya akan tambah sempurna.

Harry selalu tepat waktu dan juga ia punya asisten pribadi yang sangat cekatan, bernama Jacob. Ia merangkap supir, pengawal dan juga asisten pribadi, yang mengurus masalah jadwal dan segala keperluan pribadinya.

Ia sudah bekerja sejak orang tua Harold masih hidup, bahkan secara tak langsung menjadi anak angkat walau Jacob tak mau terlalu membebani keluarga Davidson waktu itu, dan ketika orang tua Harold meninggal karena kecelakaan, dialah yang mendampingi sang adik angkat sekaligus bosnya. Sekalipun kakek dan nenek dari Harry masih hidup, tapi keduanya malah saling bantu membantu mengurus bisnis keluarga Davidson. Sedangkan kakek nenek Davidson hanya memantau namun tidak mengurusi masalah bisnis keluarga Davidson lagi.

Jacob tahu semua hal yang ada pada Harold dan juga tentang wasiat konyol yang disiapkan ayah ibunya Harold sebelum meninggal yaitu Harry harus menikah sebelum 30 tahun atau kalau tidak ia harus rela menyerahkan seluruh kekayaan Davidson grup yang diusahakan dan dibesarkan oleh ayah dan ibu Harold kepada pamannya yang selalu menjadi lintah dalam Davidson grup.

Tentu saja Harrold tak rela kalau harus menyerahkan jerih payah ayah ibunya kepada sang paman yang sukanya berfoya foya.

“Pagi bos!” sapa Jacob dengan wajah ceria.

“Hmm, ada apa wajah kakak angkatku seperti itu?”

“Ck, biasa aja bisa? Aku hanya mau mengingatkan sama kamu kalau usia kamu sudah menjelang 30 th, jadi kapan kamu akan menikah? Kamu pasti tak mau kan kalau harta warisan keluarga Davidson akan jatuh pada lintah itu?”

Lagi lagi Jacob mengingatkan apa yang harus Harold lakukan agar sang paman tidak memanfaatkan wasiat itu untuk kepentingannya.

“Aku tahu dan aku juga ingat…”

“Sudah bertindak? Aku gak mau kalau nantinya Davidson grup ada di dalam kepemimpinan Jasper Davidson. Karena hanya nama belakang saja yang sama namun dia tak memiliki kemampuan untuk mengurus Davidson grup, kalau sampai ia yang memerintah maka bisa dipastikan kalau Davidson bakal bangkrut dan hancur.

Tiba tiba, terlintas sebuah ide konyol yang membuatnya bisa bertemu lagi dengan gadis konyol yang entah kenapa membuat dirinya memikirkannya sejak pertemuan salah paham mereka kemarin. Ia menyerahkan identitas seorang gadis yang dia dapatkan kemarin, kepada Jacob.

“Selidiki wanita ini untukku, karena aku mau menikah dengannya,” katanya sambil menyerahkan kartu identitas yang kemarin ia dapatkan dari kesalahpahaman yang lucu itu.

“Wah, aku gak nyangka kalau kamu sudah memikirkannya, bahkan kamu sudah melangkah terlebih dahulu. Hebat!!”

“Rasanya ini emang rancangan Tuhan untuk membungkam langkah Jasper Davidson. Ah sudahlah, kita berangkat saja, karena pertemuan dengan investor itu sekitar jam 9, dan ini sudah jam 7.30, takut terlambat aku!” ajak Harold yang sudah siap, dan segera keluar dari apartemennya diiringi oleh asisten pribadinya itu.

***

Di tempat lain, pagi itu Bella harus puas dengan sarapan omelan ibunya yang masih memaksa dirinya untuk mencari kartu identitasnya.

“Masih untung ibu hanya tahu kalau yang ilang cuman kartu identitas, kalau sampai ia tahu bahwa bukan cuman itu saja gimana coba? Nyanyiannya bisa panjang dan lama.” gumamnya sangat lirih.

“Kamu mengumpat apa? Mau marah sama ibumu ini?” sergah ibunya kesal, karena anak semata wayangnya ini benar benar mengesalkan banget. Bella hanya mengeluh dalam hati, tapi gak berani membantah. Sedangkan saat ini ia hanya menggeleng gelengkan kepalanya saat menjawab pertanyaan ibunya. Gak mungkin ia bilang kalau ia marah sama ibunya, kan itu juga kesalahannya.

“Aku ga mau tahu kamu harus menemukan kartu identitas kamu itu! Ngerti?” tanya ibunya dengan suara keras, membuat ayah nya hanya bisa menarik tubuh istrinya dan mengelus bahunya agar ia tak marah marah sama anaknya terus. Bisa bisa wanita cantik yang bergelar sebagai istrinya itu darah tinggi kalau terus menerus begitu.

“ Iya nanti Bella cari Bu..” sahutnya berusaha meredam kemarahan ibunya.

“Ya sudah kamu berangkat dulu, nanti kamu telat.” kata ayahnya membuat Bella hanya bisa mengangguk dan meninggalkan meja makan setelah berpamitan kepada ibu dan ayah nya, dan dibalas dengan anggukan dingin sang ibu, pasrah deh Bella kalau gini.

***

Siang itu, saat Harold dan Jacob makan siang di hotel Astin, tepatnya di resto Atlantis yaitu tempat pertemuan Harold dan Bella kemarin, Jacob dengan percaya diri berkata sama Harold.

“Aku sudah mendapatkan data dari gadis yang kamu incar,” kata Jacob sambil melambaikan data dan berkas yang didapatkan dari tim IT dari Davidson grup itu.

“Wah cepat sekali?” sahut Harold yang terkejut dengan kinerja Rommy yang sangat gercep.

“Aku minta bantuan anak IT tadi, saat rapat investor berlangsung, dan siang ini aku dah dapet datanya,” kata Jacob sambil menyerahkan berkas itu sama Harold sehingga Harold bisa segera men-screening data yang disampaikan sama Jacob tentang Bella.

Issabella Marie Thompson, 27 tahun, lahir 09 september dan bekerja sebagai Advertising designer di Gen design selama 7 tahun, berarti dia sudah bekerja sambil kuliah, karena tercatat ia baru lulus 5 tahun yang lalu.

“Menarik!” ucapnya tiba tiba, membuat Jacob hanya bisa tersenyum menatap adik angkat sekaligus bosnya karena berarti tak lama lagi, ia akan bisa menyelenggarakan pesta pernikahan besar besaran untuk adik angkatnya itu dan tentu saja bisa mengalahkan Jasper yang ingin sekali menjatuhkan keponakannya itu dan merampas harta warisannya.

“Gimana? Jadi kamu dan dia sudah membicarakan hal ini?”

“Iya, dia mau menikah denganku!” katanya dengan santai.

“Oke, berarti aku tinggal menyerahkan kepada kantor catatan sipil untuk mencatatkan pernikahan untuk kamu segera?” tanya Jacob menunggu persetujuan adiknya itu.

“Boleh, besok tinggal aku akan meminta dia untuk foto bersama buat akte pernikahan, lalu setelah itu kita sah sebagai suami dan istri.” sahutnya dengan tenang.

“Aku senang kalau kamu sudah mulai move on, dan aku harap kali ini kamu benar benar tidak salah pilih.” lanjut Jacob yang membuat tubuh Harold menegang dan seketika bergetar mengingat suatu kejadian dimasa lampau yang membuatnya trauma itu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Mendadak Dinikahi Tuan Miliarder   17.

    “Apa? Kamu nge-prank aku ya?” Tanyanya dengan nada tidak suka yang terlihat jelas, bahkan wajahnya pun memerah seolah menahan marah. Bella jadi sedikit takut juga dengan Hary. “Tidak, aku memang sudah menikah. Dan pernikahan kami dilakukan secara sah dan mendapatkan surat resmi dari catatan sipil.” Jelas Bella dengan nada yang rendah, ia tidak ingin memprovokasi laki laki di hadapannya itu.“Tapi kita baru saja melakukan kencan buta, lalu tiba tiba kamu bilang kalau kamu sudah menikah. Apakah kamu mempermainkan aku? Apakah jangan jangan, ini adalah cara kamu menolak secara halus?” Tanya Hary dengan nada tinggi.Bella menghela nafasnya terlebih dahulu sebelum melanjutkan perkataannya, “Tidak ada niatan mempermainkan! Tidak juga untuk nge-prank, atau menolak kamu, tidak ada alasan itu. Bukankah kita juga baru kenal? Belum bisa menolak seseorang apabila kita belum mengenal orang itu lebih dalam, bukankah itu adalah tujuan dari kencan buta? Tapi kondisinya, kemarin ada orang yang langsun

  • Mendadak Dinikahi Tuan Miliarder   16.

    Keesokan harinya, Bella ke kantor diantar oleh suaminya. Dan untuk sekedar informasi buat para netizen yang mungkin penasaran dengan pernikahan dan moment unboxing mereka, maka moment unboxing mereka belum terjadi, karena mereka sibuk, saling curhat dan bercerita tentang diri mereka. Setelah itu, di hari berikutnya mereka tinggal di rumah besar, dimana ada nenek dan kakek. Jadi, mereka belum sempat melakukan kegiatan yang bisa membuat bahagia itu. Lagian, rencananya Harold akan mengajak istrinya untuk berbulan madu, short escape, mungkin disebut begitu soalnya rencana perginya cuman ke tempat yang tidak jauh dari ibukota, karena jadwalnya yang cukup padat. Kemungkinan juga akan disesuaikan dengan jadwal kerjanya.“Aku akan turun dulu ya, sayang!” Sekarang Bella sudah sangat lancar memanggil suaminya dengan kata ‘sayang’.“Oke, Aku akan menjemputmu sore nanti.”“Kamu gak usah menjemputku, bukankah pekerjaan CEO jauh lebih banyak dari seorang desainer kayak aku?” Tanya Bella dengan na

  • Mendadak Dinikahi Tuan Miliarder   15.

    “Aku sudah tidak pernah lagi mengikuti berita tentang wanita itu.” kilah sang suami dengan nada sedikit gugup, tapi memang benar bahwa Harold sudah tidak ingin mengetahui berita-berita yang menyangkut wanita itu“Tapi seandainya dia ingin balik lagi kepadamu, gimana?” Bella mengatakan semuanya itu dengan nada menggoda, mencoba mengetahui apakah sang suami benar-benar tegas dan memilih mempertahankan pernikahan mereka atau tidak.“Penyesalan itu memang selalu ada di akhir, kalau berada di awal itu namanya pendaftaran.Jadi kamu yang pasti tahu kalau aku tidak akan mengulangi jatuh ke tempat yang sama. Kalau peribahasa mengatakan, kembali sama mantan itu, seperti kamu mengambil tisu yang sudah kamu pakai menghapus ingus, lalu kamu pakai untuk membersihkan bibirmu lagi.” kata Harold dengan nada bersungguh sungguh. “Dih, jorok banget peribahasa mu, sayang.” Bella tertawa ngakak ketika mendengar apa yang dikatakan oleh sang suami. “Pokoknya kamu harus tahu aku gak akan mungkin balikan sa

  • Mendadak Dinikahi Tuan Miliarder   14.

    “Ehm kalau kamu masih belum ingin berkata apa-apa, kita masih bisa menundanya besok. Kita masih memiliki waktu seumur hidup kita, untuk saling mengenal, bukan?”Bella memegang lengan sang suami agar tidak melanjutkan perkataannya kalau memang masih sulit untuk jelaskan kondisi yang sebenarnya. Harold menepuk tangan kecil yang melingkar di lengannya. Menurut laki-laki itu, ini adalah waktu yang paling tepat baginya untuk menceritakan semuanya. Mereka menikah karena sebuah kesepakatan, jadi menundanya, berarti memberikan kesempatan bagi orang-orang lain untuk menyebarkan kebohongan yang akan bisa mempengaruhi istrinya itu. Bukankah hubungan mereka masih sangatlah rentan? Komunikasi dua arah sangatlah penting untuk mereka saat ini. Kalau mereka bukan menikah karena cinta, paling tidak mereka bisa mempertahankan pernikahan mereka, karena Harold bukanlah orang yang b*jingan yang hanya memanfaatkan Bella hanya untuk statusnya saja. Sekali ia sudah memutuskan untuk menikah, maka ia akan

  • Mendadak Dinikahi Tuan Miliarder   13.

    Tadinya, kakek dan nenek Harold memaksa tinggal di apartemen Harold, toh sebenarnya tempat itu cukup untuk mereka semua. Bahkan kakek dan nenek mengajak Jack Black untuk menginap di sana juga. Tapi Harold tidak mengizinkan mereka untuk menginap di apartemen, dengan alasan ini adalah hari pertamanya bersama dengan Bella. Agar mereka berdua bisa saling mengenal, apabila ada kakek, nenek dan Jacob, tentu menghalangi mereka berdua untuk saling mengenal satu sama lain. Laki-laki itu ingin tinggal berdua hanya dengan sang istri, lalu pada akhirnya kakek dan nenek menyerah untuk membujuk sang cucu agar mengizinkan mereka berada di sana. Harry juga menolak ketika ditawari untuk tinggal di mansion kakeknya. Karena ia tak ingin privasinya bersama dengan istrinya terganggu.“Akhirnya, mereka pulang juga.”Laki-laki itu segera menghembuskan nafasnya dengan lega setelah mengantar semuanya ke dalam mobil.Mereka berdua segera berbalik menuju ke arah apartemen. Karena Bella juga ikut mengantar

  • Mendadak Dinikahi Tuan Miliarder   12.

    Pukulan itu dilakukan secara bertubi tubi, membuat Bella menjerit dan mengeluarkan air mata, karena kasihan dengan kondisi suaminya. “Jangan, kek! Kasihan suamiku!” Bella sudah hampir menangis, tapi Harold santai saja. Sang kakek hanya akting saja, dan Harold serta Jacob sudah terbiasa melihat kakek dan nenek melakukan drama seperti ini. Tapi Bella jadi ketakutan melihat itu. “Bagus sekali! Bagaimana kamu bisa menikah tanpa memberitahu kakek dan nenekmu. Nenekmu itu sampai menangis terus siang ini, gara-gara tidak diberitahukan berita yang sangat besar seperti ini. nenekmu itu merasa bahwa kamu tidak lagi memperdulikan kakek dan nenekmu. Padahal sejak kecil, dan sejak kedua orang tuamu tidak ada, kamilah yang menjagamu.” seperti biasa kakek Edward dan juga nenek Elizabeth paling bisa membuat drama picisan seperti ini, membuat Harold hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan kasar. “Maaf kek, nek, Harold tiba-tiba saja mengajakku ke catatan sipil dan mengambil surat nikah. Bukan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status