“Apa? Kamu nge-prank aku ya?” Tanyanya dengan nada tidak suka yang terlihat jelas, bahkan wajahnya pun memerah seolah menahan marah. Bella jadi sedikit takut juga dengan Hary. “Tidak, aku memang sudah menikah. Dan pernikahan kami dilakukan secara sah dan mendapatkan surat resmi dari catatan sipil.” Jelas Bella dengan nada yang rendah, ia tidak ingin memprovokasi laki laki di hadapannya itu.“Tapi kita baru saja melakukan kencan buta, lalu tiba tiba kamu bilang kalau kamu sudah menikah. Apakah kamu mempermainkan aku? Apakah jangan jangan, ini adalah cara kamu menolak secara halus?” Tanya Hary dengan nada tinggi.Bella menghela nafasnya terlebih dahulu sebelum melanjutkan perkataannya, “Tidak ada niatan mempermainkan! Tidak juga untuk nge-prank, atau menolak kamu, tidak ada alasan itu. Bukankah kita juga baru kenal? Belum bisa menolak seseorang apabila kita belum mengenal orang itu lebih dalam, bukankah itu adalah tujuan dari kencan buta? Tapi kondisinya, kemarin ada orang yang langsun
Keesokan harinya, Bella ke kantor diantar oleh suaminya. Dan untuk sekedar informasi buat para netizen yang mungkin penasaran dengan pernikahan dan moment unboxing mereka, maka moment unboxing mereka belum terjadi, karena mereka sibuk, saling curhat dan bercerita tentang diri mereka. Setelah itu, di hari berikutnya mereka tinggal di rumah besar, dimana ada nenek dan kakek. Jadi, mereka belum sempat melakukan kegiatan yang bisa membuat bahagia itu. Lagian, rencananya Harold akan mengajak istrinya untuk berbulan madu, short escape, mungkin disebut begitu soalnya rencana perginya cuman ke tempat yang tidak jauh dari ibukota, karena jadwalnya yang cukup padat. Kemungkinan juga akan disesuaikan dengan jadwal kerjanya.“Aku akan turun dulu ya, sayang!” Sekarang Bella sudah sangat lancar memanggil suaminya dengan kata ‘sayang’.“Oke, Aku akan menjemputmu sore nanti.”“Kamu gak usah menjemputku, bukankah pekerjaan CEO jauh lebih banyak dari seorang desainer kayak aku?” Tanya Bella dengan na
“Aku sudah tidak pernah lagi mengikuti berita tentang wanita itu.” kilah sang suami dengan nada sedikit gugup, tapi memang benar bahwa Harold sudah tidak ingin mengetahui berita-berita yang menyangkut wanita itu“Tapi seandainya dia ingin balik lagi kepadamu, gimana?” Bella mengatakan semuanya itu dengan nada menggoda, mencoba mengetahui apakah sang suami benar-benar tegas dan memilih mempertahankan pernikahan mereka atau tidak.“Penyesalan itu memang selalu ada di akhir, kalau berada di awal itu namanya pendaftaran.Jadi kamu yang pasti tahu kalau aku tidak akan mengulangi jatuh ke tempat yang sama. Kalau peribahasa mengatakan, kembali sama mantan itu, seperti kamu mengambil tisu yang sudah kamu pakai menghapus ingus, lalu kamu pakai untuk membersihkan bibirmu lagi.” kata Harold dengan nada bersungguh sungguh. “Dih, jorok banget peribahasa mu, sayang.” Bella tertawa ngakak ketika mendengar apa yang dikatakan oleh sang suami. “Pokoknya kamu harus tahu aku gak akan mungkin balikan sa
“Ehm kalau kamu masih belum ingin berkata apa-apa, kita masih bisa menundanya besok. Kita masih memiliki waktu seumur hidup kita, untuk saling mengenal, bukan?”Bella memegang lengan sang suami agar tidak melanjutkan perkataannya kalau memang masih sulit untuk jelaskan kondisi yang sebenarnya. Harold menepuk tangan kecil yang melingkar di lengannya. Menurut laki-laki itu, ini adalah waktu yang paling tepat baginya untuk menceritakan semuanya. Mereka menikah karena sebuah kesepakatan, jadi menundanya, berarti memberikan kesempatan bagi orang-orang lain untuk menyebarkan kebohongan yang akan bisa mempengaruhi istrinya itu. Bukankah hubungan mereka masih sangatlah rentan? Komunikasi dua arah sangatlah penting untuk mereka saat ini. Kalau mereka bukan menikah karena cinta, paling tidak mereka bisa mempertahankan pernikahan mereka, karena Harold bukanlah orang yang b*jingan yang hanya memanfaatkan Bella hanya untuk statusnya saja. Sekali ia sudah memutuskan untuk menikah, maka ia akan
Tadinya, kakek dan nenek Harold memaksa tinggal di apartemen Harold, toh sebenarnya tempat itu cukup untuk mereka semua. Bahkan kakek dan nenek mengajak Jack Black untuk menginap di sana juga. Tapi Harold tidak mengizinkan mereka untuk menginap di apartemen, dengan alasan ini adalah hari pertamanya bersama dengan Bella. Agar mereka berdua bisa saling mengenal, apabila ada kakek, nenek dan Jacob, tentu menghalangi mereka berdua untuk saling mengenal satu sama lain. Laki-laki itu ingin tinggal berdua hanya dengan sang istri, lalu pada akhirnya kakek dan nenek menyerah untuk membujuk sang cucu agar mengizinkan mereka berada di sana. Harry juga menolak ketika ditawari untuk tinggal di mansion kakeknya. Karena ia tak ingin privasinya bersama dengan istrinya terganggu.“Akhirnya, mereka pulang juga.”Laki-laki itu segera menghembuskan nafasnya dengan lega setelah mengantar semuanya ke dalam mobil.Mereka berdua segera berbalik menuju ke arah apartemen. Karena Bella juga ikut mengantar
Pukulan itu dilakukan secara bertubi tubi, membuat Bella menjerit dan mengeluarkan air mata, karena kasihan dengan kondisi suaminya. “Jangan, kek! Kasihan suamiku!” Bella sudah hampir menangis, tapi Harold santai saja. Sang kakek hanya akting saja, dan Harold serta Jacob sudah terbiasa melihat kakek dan nenek melakukan drama seperti ini. Tapi Bella jadi ketakutan melihat itu. “Bagus sekali! Bagaimana kamu bisa menikah tanpa memberitahu kakek dan nenekmu. Nenekmu itu sampai menangis terus siang ini, gara-gara tidak diberitahukan berita yang sangat besar seperti ini. nenekmu itu merasa bahwa kamu tidak lagi memperdulikan kakek dan nenekmu. Padahal sejak kecil, dan sejak kedua orang tuamu tidak ada, kamilah yang menjagamu.” seperti biasa kakek Edward dan juga nenek Elizabeth paling bisa membuat drama picisan seperti ini, membuat Harold hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan kasar. “Maaf kek, nek, Harold tiba-tiba saja mengajakku ke catatan sipil dan mengambil surat nikah. Bukan