Share

4.

Author: nophie
last update Last Updated: 2022-04-28 15:04:04

Siang itu, semua pegawai di Gen Design sibuk berat karena banyak dari mereka mengerjakan iklan yang masuk secara massal karena memang sebegitu terkenalnya design iklan dari Gen design ini.

Apalagi Bella yang merupakan senior, dan sudah banyak klien yang mengenalnya. Jadi permintaan pembuatan iklan yang memilih dirinya tentu sudah sangat banyak, makanya ia sering terlambat untuk sekedar makan siang, seperti hari ini.

Tiba tiba ada nomor asing yang masuk ke ponselnya dan berdering berkali kali. Sebenarnya Bella paling tak bisa mengangkat telepon dari orang yang tak dikenal dan tidak terecord di phonebook ponselnya, namun karena ia berada di kantor, mungkin bosnya ganti nomor.

Bella mengambil ponselnya dan berjalan masuk ruangannya untuk mengakat panggilan tersebut.

“Hallo..”

“Maaf apa anda Issabella Marie Thompson?” suara laki laki yang asing di telinga Bella membuat ia lagi lagi meyakinkan kalau penelepon bukan penipu undian berhadiah yang lagi marak.

“Iya saya Bella, anda siapa?”

Mendengar pertanyaan Bella, membuat laki laki itu malah menertawakan Bella, membuat Bella mengernyitkan keningnya karena tambah bingung.

“Aku Hary Smith, dosen yang menjadi kencan buta dari ibu kamu, gagal kemarin, gara gara kamu lembur di kantor.” katanya sambil masih tertawa kecil.

“Oh iya.. iya saya ingat! Maafkan karena kerja lembur itu membuat saya tak jadi datang.” sahut Bella dengan nada terkejut.

“ Nona Bella, bisakah kita bertemu lagi?” tanya Hary dengan nada santun membuat Bella kebingungan. Kencan buta lagi? Ia malas sebetulnya, rasa malu akibat insiden kemarin belum hilang.

Tapi menolak pun kayaknya tak enak maka Bella pun mengeraskan hati dan mengiyakan saja.

“Uh oke .. kapan?”

“Gimana kalau setelah pulang kerja saya menjemput nona Bella ke kantor Gen design?”

“Hah? Ehm ya boleh tapi mungkin saya akan sedikit lambat keluarnya karena ada rapat yang sedikit memakan waktu, mungkin jam setengah 6?” pintanya karena ia tak mau kalau teman kantornya mengetahui dirinya dijemput oleh seorang laki laki yang belum tentu menjadi kekasihnya juga, jadi untuk menghindari gosip dan ejekan lebih baik menunggu teman temannya pulang jam stgh 5, dan stgh 6 baru dirinya di jemput oleh Hary Smith, sang dosen, teman kencan butanya itu.

Dan benar saja di jam stgh 6, tinggal 2 mobil yang masih menunggu, 1 mobil yang tampak mewah dan yang satunya hanya biasa saja. Karena kantor sudah sepi tinggal satpam saja jadi Bella mengira pasti salah satunya adalah mobil Hary kan?

Bella memperhatikan di dalam mobil merah mewah yang memiliki lambang kuda itu ada seorang laki laki yang kayaknya ia kenal, tapi yang turun adalah laki laki dari mobil SUV pasaran.

“Nona Bella?” wajahnya yang lumayan dan juga berkacamata sesuai dengan deskripsi yang dikatakan mamanya membuat Bella yakin kalau orang inilah Hary dan kali ini ia tak salah.

“ Hary Smith, dosen itukan?” tanyanya dengan detail, daripada salah lagi kan malu!

“Iya, senang ketemu gadis cantik seperti anda,”katanya sambil menjabat tangan dengan erat, rupanya mengekspresikan bahagia bertemu dengan Bella.

Di dalam mobil mewahnya, Harold mengerutkan kening karena ia menatap pasangan pria dan wanita yang tak jauh dari mobilnya itu. Ia pikir tadi Bella melihat ke arahnya dan karena Bella sudah melihatnya maka seharusnya Bella menghampiri mobilnya dan meminta surat identitasnya yang terbawa olehnya. Atau berbasa basi sekedarnya, karena mereka pernah kenal.

Tapi kok malah sekarang Bella mengikuti laki laki yang naik SUV itu?

Ia tahu kalau Bella pasti baru saja mengenal laki laki itu karena mereka berjabat tangan dan baru berkenalan, Harold tak lagi mau menunggu, awalnya ia ingin berbicara masalah pernikahan yang ditawarkan sama dirinya kemarin oleh wanita itu, tapi sekarang kok malah wanita itu malah mau nyari laki laki lain, dan ia sudah menunggu lama untuk bertemu Bella, maka ia pun turun dari mobilnya.

Bella yang sudah berjalan bersama Hary, sang dosen, tiba tiba tangannya ditarik paksa oleh Harold yang langsung menarik Bella ke mobil mewah itu.

“Bella, ikut saya!”

“Eh kamu mau bawa kemana wanita itu?” tanya Hary, sang dosen, tapi Bella yang bingung hanya diam ketika tubuhnya dimasukan ke dalam mobil mewah itu, sedangkan Harold tidak mau menjawab pertanyaan Hary, lalu balik ke dalam mobilnya dan menarik gasnya dengan cepat membuat Hary kebingungan, dan dengan seluruh tenaganya mencoba menepuk mobil Harold yang langsung melesat pergi.

Hary masih mengejarnya sampai ke pintu keluar, namun ternyata Harold lebih cepat dari dirinya sehingga Hary hanya bisa menikmati kepulan asap putih bekas pembakaran mobil mewah milik laki laki yang menculik Bella tadi tanpa ia bisa melawan.

Sedangkan di dalam mobil, Bella tampak kesal dengan Harold yang lagi menggagalkan kencan buta nya dengan Hary, kencan butanya yang dipilihkan oleh mamanya.

“ Tuan, maaf saya mau nanya, apa alasan anda menarik saya ,masuk ke dalam mobil anda padahal saya sudah janji dengan laki laki tadi.” Katanya dengan nada kesal.

Menghadapi kemarahan Bella, Harold hanya santai dan langsung menoleh kepada Bella yang berada di sampingnya serta kembali fokus kepada jalan yang ia lalui.

“Aku mau mewujudkan cita cita kamu untuk menikah bersama ku, dan membawa kamu untuk menandatangani surat nikah!” katanya dengan enteng membuat Bella kembali teringat dengan tindakannya yang impulsive mengajak orang asing menikah begitu saja.

“Eh tapi, kemarin aku salah orang, orang yang ingin kuajak nikah itu adalah orang tadi yang kamu tinggal di depan kantorku.” Sungutnya kesal masih dengan wajah yang merona karena malu kalau teringat dengan hari sial itu saat ia salah orang.

Tiba tiba mobil itu direm mendadak, membuat tubuh Bella bergerak maju untung saja ada tangan yang kokoh yang menahan tubuhnya yang terlempar ke depan membuat saat ini ia dan laki laki itu hampir tak ber jarak sehingga salah sedikit pasti ujung hidungnya yang mancung akan bisa mengenai pipi laki laki tampan itu.

Bahkan Bella bisa mencium harum parfum laki laki itu sehingga ia sedikit terlena karena aromanya membuat dirinya mendekat dan ingin berdiam di dada laki laki itu, bagaimana ia bisa berpikir seperti itu, padahal ia baru mengenal laki laki itu dan ia sudah terpesona.

“ Kamu, kamu, ehm apa yang kamu sedang lakukan, kenapa kamu mendekat?”

“Aku menolong kamu supaya kamu tidak terantuk dengan dashboard.” Tangannya pun masih melingkar dengan posesif di perut ramping Bella, padahal Bella tak pernah berada sedekat ini dengan laki laki selain ayah nya.

“ Ehm terima kasih, tapi tolong lepaskan tangan kamu.” katanya dengan suara lirih, dan Harold melepaskan pegangannya dengan enggan tapi kemudian dia ada ide supaya Bella yang akan mendekat kepadanya.

“ Lihat apa ini?” tanya Harold sambil melambaikan surat dan identitas pribadinya, membuat Bella bersemangat sehingga ia lupa kalau tubuhnya dan tubuh Harold masih tak berjarak, sehingga tanpa sadar pipinya mendekat pada Harold dan menempel disana selama beberapa saat karena ia ingin meraih berkas di tangan Harold.

Merasakan kalau pipinya menyentuh benda kenyal dan hangat, membuat Bella menegang karena ia membuat kesalahan dengan mendekatkan pipinya kepada bibir Harold, lalu dengan cepat bibir itu menyelinap ke arah telinga Bella yang mungil dan cantik serta berbisik.

“Kamu cantik, dan ya kartu ini sudah ku urus sehingga sebentar lagi statusnya yang lajang berubah menjadi menikah!” bisiknya dengan provokatif

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
nophie
Jangan lupa untuk meninggalkan komen, akan up seminggu 3x, dan kalau sudah stabil akan up tiap hari. Ditunggu vote dan komennya, from author . .
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Mendadak Dinikahi Tuan Miliarder   17.

    “Apa? Kamu nge-prank aku ya?” Tanyanya dengan nada tidak suka yang terlihat jelas, bahkan wajahnya pun memerah seolah menahan marah. Bella jadi sedikit takut juga dengan Hary. “Tidak, aku memang sudah menikah. Dan pernikahan kami dilakukan secara sah dan mendapatkan surat resmi dari catatan sipil.” Jelas Bella dengan nada yang rendah, ia tidak ingin memprovokasi laki laki di hadapannya itu.“Tapi kita baru saja melakukan kencan buta, lalu tiba tiba kamu bilang kalau kamu sudah menikah. Apakah kamu mempermainkan aku? Apakah jangan jangan, ini adalah cara kamu menolak secara halus?” Tanya Hary dengan nada tinggi.Bella menghela nafasnya terlebih dahulu sebelum melanjutkan perkataannya, “Tidak ada niatan mempermainkan! Tidak juga untuk nge-prank, atau menolak kamu, tidak ada alasan itu. Bukankah kita juga baru kenal? Belum bisa menolak seseorang apabila kita belum mengenal orang itu lebih dalam, bukankah itu adalah tujuan dari kencan buta? Tapi kondisinya, kemarin ada orang yang langsun

  • Mendadak Dinikahi Tuan Miliarder   16.

    Keesokan harinya, Bella ke kantor diantar oleh suaminya. Dan untuk sekedar informasi buat para netizen yang mungkin penasaran dengan pernikahan dan moment unboxing mereka, maka moment unboxing mereka belum terjadi, karena mereka sibuk, saling curhat dan bercerita tentang diri mereka. Setelah itu, di hari berikutnya mereka tinggal di rumah besar, dimana ada nenek dan kakek. Jadi, mereka belum sempat melakukan kegiatan yang bisa membuat bahagia itu. Lagian, rencananya Harold akan mengajak istrinya untuk berbulan madu, short escape, mungkin disebut begitu soalnya rencana perginya cuman ke tempat yang tidak jauh dari ibukota, karena jadwalnya yang cukup padat. Kemungkinan juga akan disesuaikan dengan jadwal kerjanya.“Aku akan turun dulu ya, sayang!” Sekarang Bella sudah sangat lancar memanggil suaminya dengan kata ‘sayang’.“Oke, Aku akan menjemputmu sore nanti.”“Kamu gak usah menjemputku, bukankah pekerjaan CEO jauh lebih banyak dari seorang desainer kayak aku?” Tanya Bella dengan na

  • Mendadak Dinikahi Tuan Miliarder   15.

    “Aku sudah tidak pernah lagi mengikuti berita tentang wanita itu.” kilah sang suami dengan nada sedikit gugup, tapi memang benar bahwa Harold sudah tidak ingin mengetahui berita-berita yang menyangkut wanita itu“Tapi seandainya dia ingin balik lagi kepadamu, gimana?” Bella mengatakan semuanya itu dengan nada menggoda, mencoba mengetahui apakah sang suami benar-benar tegas dan memilih mempertahankan pernikahan mereka atau tidak.“Penyesalan itu memang selalu ada di akhir, kalau berada di awal itu namanya pendaftaran.Jadi kamu yang pasti tahu kalau aku tidak akan mengulangi jatuh ke tempat yang sama. Kalau peribahasa mengatakan, kembali sama mantan itu, seperti kamu mengambil tisu yang sudah kamu pakai menghapus ingus, lalu kamu pakai untuk membersihkan bibirmu lagi.” kata Harold dengan nada bersungguh sungguh. “Dih, jorok banget peribahasa mu, sayang.” Bella tertawa ngakak ketika mendengar apa yang dikatakan oleh sang suami. “Pokoknya kamu harus tahu aku gak akan mungkin balikan sa

  • Mendadak Dinikahi Tuan Miliarder   14.

    “Ehm kalau kamu masih belum ingin berkata apa-apa, kita masih bisa menundanya besok. Kita masih memiliki waktu seumur hidup kita, untuk saling mengenal, bukan?”Bella memegang lengan sang suami agar tidak melanjutkan perkataannya kalau memang masih sulit untuk jelaskan kondisi yang sebenarnya. Harold menepuk tangan kecil yang melingkar di lengannya. Menurut laki-laki itu, ini adalah waktu yang paling tepat baginya untuk menceritakan semuanya. Mereka menikah karena sebuah kesepakatan, jadi menundanya, berarti memberikan kesempatan bagi orang-orang lain untuk menyebarkan kebohongan yang akan bisa mempengaruhi istrinya itu. Bukankah hubungan mereka masih sangatlah rentan? Komunikasi dua arah sangatlah penting untuk mereka saat ini. Kalau mereka bukan menikah karena cinta, paling tidak mereka bisa mempertahankan pernikahan mereka, karena Harold bukanlah orang yang b*jingan yang hanya memanfaatkan Bella hanya untuk statusnya saja. Sekali ia sudah memutuskan untuk menikah, maka ia akan

  • Mendadak Dinikahi Tuan Miliarder   13.

    Tadinya, kakek dan nenek Harold memaksa tinggal di apartemen Harold, toh sebenarnya tempat itu cukup untuk mereka semua. Bahkan kakek dan nenek mengajak Jack Black untuk menginap di sana juga. Tapi Harold tidak mengizinkan mereka untuk menginap di apartemen, dengan alasan ini adalah hari pertamanya bersama dengan Bella. Agar mereka berdua bisa saling mengenal, apabila ada kakek, nenek dan Jacob, tentu menghalangi mereka berdua untuk saling mengenal satu sama lain. Laki-laki itu ingin tinggal berdua hanya dengan sang istri, lalu pada akhirnya kakek dan nenek menyerah untuk membujuk sang cucu agar mengizinkan mereka berada di sana. Harry juga menolak ketika ditawari untuk tinggal di mansion kakeknya. Karena ia tak ingin privasinya bersama dengan istrinya terganggu.“Akhirnya, mereka pulang juga.”Laki-laki itu segera menghembuskan nafasnya dengan lega setelah mengantar semuanya ke dalam mobil.Mereka berdua segera berbalik menuju ke arah apartemen. Karena Bella juga ikut mengantar

  • Mendadak Dinikahi Tuan Miliarder   12.

    Pukulan itu dilakukan secara bertubi tubi, membuat Bella menjerit dan mengeluarkan air mata, karena kasihan dengan kondisi suaminya. “Jangan, kek! Kasihan suamiku!” Bella sudah hampir menangis, tapi Harold santai saja. Sang kakek hanya akting saja, dan Harold serta Jacob sudah terbiasa melihat kakek dan nenek melakukan drama seperti ini. Tapi Bella jadi ketakutan melihat itu. “Bagus sekali! Bagaimana kamu bisa menikah tanpa memberitahu kakek dan nenekmu. Nenekmu itu sampai menangis terus siang ini, gara-gara tidak diberitahukan berita yang sangat besar seperti ini. nenekmu itu merasa bahwa kamu tidak lagi memperdulikan kakek dan nenekmu. Padahal sejak kecil, dan sejak kedua orang tuamu tidak ada, kamilah yang menjagamu.” seperti biasa kakek Edward dan juga nenek Elizabeth paling bisa membuat drama picisan seperti ini, membuat Harold hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan kasar. “Maaf kek, nek, Harold tiba-tiba saja mengajakku ke catatan sipil dan mengambil surat nikah. Bukan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status