Share

149. Bussiness is Bussines

Jonathan sudah pasrah jika hari ini Juna harus kembali mual dan muntah-muntah, sebab restoran Mei sedang tutup. Jonathan menyajikan menu makan siang yang mirip-mirip dengan salah satu menu katering Meilani yang mudah dicarinya saja, yaitu paket nasi ayam bakar, tahu-tempe, sambal terasi, lalapan, sayur asem, dan kerupuk udang.

Juna mulai menyantap makan siangnya. Untuk sejenak pria itu terdiam dan mengernyitkan kening, tetapi tak berkomentar apa-apa dan tetap melanjutkan makan siangnya meski tak selahap biasanya. Juna berhenti makan saat makanannya tinggal separuh, dia tampaknya enggan menghabiskan sisanya. Tapi Jonathan lega, setidaknya Juna tak lagi mual dan muntah seperti biasanya, dan ada asupan energi untuk melakukan aktivitasnya hari ini.

“Jon, ada makanan yang lain nggak sih? Laper gue gila ...,” keluh Juna saat hari menjelang sore.

Jontahan menyajikan beebrapa menu tetapi Juna cuma menghabiskannya sesendok.

“Tumben sih, Jon? Pilihan makanan elu nggak ada yang beres hari ini
Indy Shinta

Terima kasih atas segala bentuk dukungan dan VOTE untuk novel ini. Happy reading :)

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (8)
goodnovel comment avatar
rini yusan rianti
upp thor...jangan lama-lama
goodnovel comment avatar
IsMi Musa
up lg mba... mumpung lg santai
goodnovel comment avatar
SA86
semangat kak.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status