Share

Bab 14. Kebebasan

"Aku benar-benar bosan di ruangan ini!" teriakku dengan keras sembari mengedor pintu. "Ahhh, sia-sia," ucapku sambil memijit tanganku yang sakit akibat mengedor pintu terus.

Aku melirik jam di dinding. "Pukul 11 siang," ucapku sambil kembali merenggangkan tubuhku yang kaku.

Tak lama kemudian, pintu terdengar dibuka dari luar. Dua orang pelayan yang sama masuk ke kamar. Bu Martha menenteng dua kantong bungkusan dari kertas yang kelihatannya mewah. Pelayan satunya lagi membawa makanan di atas nampan.

Kepala pelayan menyerahkan dua bungkusan besar untukku, sementara pelayan satunya mulai menyusun makanan di meja untuk makan siangku.

"Silahkan menikmati makan siang, Nyonya muda. Aku akan membantu Nyonya memakai bantal perut palsu, Nyonya akan kami bawa keluar jalan-jalan," ucap bu Martha sambil tetap menunjukkan wajahnya yang datar.

Aku segera melahap makan siangku. Aku tidak bertanya terlalu banyak lagi karena aku sudah sangat bosan terkurung di sini. Kulihat bu Martha mengeluarkan baran
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status