Beranda / Romansa / Menikahi Pria Asing / Dunia Kita Berbeda

Share

Dunia Kita Berbeda

Penulis: UmiLovi
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-01 13:20:07

Zanendra Prasetyo, nama pria yang digadang-gadang oleh Ronald untuk menjadi calon menantunya. Sudah bertahun-tahun ia mengenal Zane, pria yang sabar dan tulus pada siapapun.

"Zane, sekali lagi aku minta maaf padamu. Belle sebenarnya wanita yang baik, hanya saja tadi sepertinya dia sedang stress karena aku terlalu memaksanya untuk segera menikah!" ucap Ronald penuh sesal sembari menatap pria muda yang duduk di sisi kiri meja makan.

Dengan kaku, Zane menarik sudut bibirnya. Tidak seharusnya stress dijadikan alasan untuk menghina keadaan orang lain, bukan?

"Menikahlah dengan putriku, Zane. Aku mohon padamu," pinta Ronald penuh harap. "Anggap saja ini wasiat dari nenek Lila yang harus aku tunaikan. Menjagamu dengan menikahkan kamu dengan putriku."

"Pak Ronald, saya tidak bisa."

"Kenapa?" sela Ronald sembari menatap Zane dengan lekat. "Apa karena Belle tidak bisa menjaga tutur katanya? Atau karena dia kurang cantik?"

Dengan cepat Zane menggelengkan kepalanya. Belle adalah wanita yang cantik, bahkan nyaris sempurna. Hanya saja Zane berusaha realistis, terlebih Belle sudah memiliki kekasih.

"Saya belum ingin menikah, Pak." Akhirnya Zane menemukan alasan yang tepat untuk menolak perjodohan tidak masuk akal ini.

"Mana mungkin! Jelas-jelas aku ingat bagaimana nenek Lila memintamu segera menikah agar kau tak kesepian. Dan sekarang kau bilang belum ingin menikah? Hah, pembohong!" tuding Ronald disertai tawa renyah.

"Saya masih belum mampu untuk membiayai istri saya, Pak."

"Jika kau menikah dengan Belle, aku akan mewariskan perusahaan pada kalian berdua! Jadi jangan khawatirkan tentang harta, Zane!"

"Justru itulah saya menolaknya, Pak. Saya tidak mau dianggap aji mumpung dan tidak tahu diri. Maafkan saya, Pak Ronald." Zane bangkit dari kursinya, selera makannya sudah benar-benar lenyap saat ini.

Melihat pria di hadapannya hendak pergi, buru-buru Ronald ikut bangkit untuk menahannya.

"Tolong pikirkan sekali lagi, Zane. Aku memohon padamu, aku tidak percaya pada pria lain selain dirimu, Nak. Hanya kau laki-laki yang tepat untuk Belle!"

"Pak--"

"Tidak perlu menjawab sekarang! Aku akan memberimu waktu untuk memikirkan tawaran ini," desak Ronald sembari terus mencekal lengan Zane agar tak pergi.

Dan ternyata dua hari berikutnya, Zane sudah melupakan insiden di kediaman Janata. Ia menyibukkan diri dengan pekerjaan. Menenggelamkan pikirannya dalam kegiatan yang melelahkan, hingga tak ada waktu untuk sekedar memikirkan penghinaan yang ia terima beberapa hari yang lalu. Dunia Zane kembali ke keadaan semula. Damai tanpa ada drama yang merepotkan hidupnya.

Berbanding terbalik dengan kehidupan Zane, yang dialami oleh Belle justru sebaliknya. Bryan menghilang pasca konser itu, tak satupun pesan Belle yang terbaca. Ditelepon pun tak pernah diangkat. Belle tak bisa menghubungi manajer atau orang manajemen karena ia dan Bryan menjalani hubungan secara backstreet selama beberapa tahun ini.

Hari ketiga pasca Zane datang ke kediaman Janata, Ronald sudah memutuskan untuk mengeluarkan jurus pamungkas pada putrinya. Ia meminta notaris dan pengacara pribadinya datang pagi-pagi sekali. Belle yang hendak turun untuk sarapan, sontak terkejut melihat beberapa orang sudah ikut duduk di meja makan.

"Ngapain Pak Fendi ke mari pagi-pagi sekali?" tanya Belle heran sembari mengawasi pengacara pribadi ayahnya.

Pria bernama Fendi itu menyapa Belle dengan ramah, ia menunduk sopan sebagai penghormatan pada putri dari klien spesialnya.

"Mereka semua datang ke mari untuk merevisi surat wasiat Papa." Ronald menjelaskan tanpa sekalipun mengawasi putrinya.

Bola mata Belle membeliak tak percaya. Ia menoleh pada Ronald dengan kecewa.

"Pa, aku mohon kasih aku waktu lagi. Aku janji akan menikah tahun ini, aku janji, Pa!" rengek Belle memohon.

Seutas senyuman kecut muncul di wajah Ronald. Ia melirik putrinya dengan dingin.

"Menikah dengan siapa? Bryan? Sorry ya, Papa sudah nggak merestui hubungan kalian!"

"Papa! Kenapa Papa tega sekali sama anak sendiri!" Air mata Belle meleleh seiring dengan rasa sakit yang menderanya. "Aku cuma mau menikah sama Bryan, Pa. Nggak mau sama yang lain!"

"Ya sudah, kalau itu pilihan kamu maka silahkan teruslah bermimpi. Anak-anak dibawah naungan yayasan lebih membutuhkan harta Papa dibanding kamu," sindir Ronald dengan santai.

"Papa jahat! Papa nggak sayang sama anak sendiri! Kenapa Papa tega sekali, sih!" Tangisan Belle semakin histeris seperti bayi yang tengah tantrum.

Beberapa orang yang berada satu meja dengannya mendadak canggung untuk melanjutkan sarapan mereka. Mana mungkin mereka enak-enakan makan sementara seorang wanita di meja yang sama tengah menangis dengan hebohnya.

"Justru karena Papa sayang sama kamu, makanya Papa memilihkan lelaki yang tepat untuk kamu, Belle!"

"Aku lebih baik jomblo seumur hidup daripada nikah sama pria miskin dan kuno itu!"

Ronald mengedikkan bahunya dengan pasrah. Ia mengalihkan tatapannya pada para tamunya.

"Jika kalian sudah selesai, mari kita naik ke ruangan kerjaku untuk me--"

"Oke. Oke! Aku akan menikah!" tukas Belle sembari menyeka air matanya, ia lantas menatap Ronald dengan tajam dan kembali melanjutkan, "tapi dengan satu syarat!"

"Jika syarat itu adalah Bryan, anggap saja Papa nggak mendengar apapun!" Ronald menyela seakan tahu arah pembicaraan putrinya.

"Nggak, ini bukan tentang Bryan. Papa dengerin dulu, dong!" sungut Belle geram.

Ronald menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi dan melipat kedua tangannya di dada.

"Lalu apa syarat itu?"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Menikahi Pria Asing   Hadiah dari Tuhan

    Selama prosesi pemakaman, Zane lebih banyak terlibat di dalamnya. Ia turut menggotong keranda Shamilah, ia juga turun ke liang kubur untuk mengantarkan ibunya ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Sambil menahan tangis, Zane juga mengadzani jenazah ibunya sebelum akhirnya ia menyampaikan salam perpisahan. "Aku menyayangimu, Ibu. Beristirahatlah dengan tenang, selamat jalan." Hanya kalimat itu yang Zane katakan secara sadar, karena setelahnya ia tak bisa mengingat apapun lagi. Saat kembali membuka mata, ia sudah berada di apartemen dengan beberapa orang mengelilinginya sambil menangis. Belle berulangkali mengucap syukur sambil menciumi suaminya. Amanda dan Rio bahkan saling berpelukan penuh haru tak jauh dari mereka. Ronald, masih dengan mata yang basah, ikut mendekat dan memeluk menantunya. "Stay strong, Nak. Kamu sudah melakukan yang terbaik untuk mendiang Ibumu. Dia pasti sangat bangga padamu, Zane." Setetes air mata lolos kembali dari sudut mata Zane, mengingat ibunya mas

  • Menikahi Pria Asing   Selamat Jalan, Ibu

    Malam itu juga, Zane meminta bantuan pada Rio untuk mencari tahu di mana ibunya berada.Tak mungkin Zane menghubungi mertuanya karena ia tak ingin mengganggu istirahat Ronald. Dengan mengerahkan segala kemampuannya, Rio akhirnya mendapat nama rumah sakit di mana Shamilah saat ini tengah dirawat. Bersama Belle, Zane akhirnya berangkat menuju rumah sakit tersebut. Ia tak ingin menyia-nyiakan waktu, Zane takut ibunya keburu pergi seperti nenek Lila dulu. Dan benar saja, saat Zane berlari menyusuri lorong tempat Shamilah dirawat, beberapa orang suster nampak keluar dari ruangan itu dengan wajah panik. Rasanya sekujur tubuh Zane memanas detik itu juga, ia sontak berlari semakin cepat dan meringsek masuk ke kamar di mana ibunya berada. Wajah pucat itu, sedang berusaha keras bernapas melalui selang oksigen di hidungnya. Air mata Zane kembali menetes ketika dilihatnya tubuh ibunya mulai kesusahan untuk menghirup oksigen itu. "Ibu..." Zane mendekat tanpa mempedulikan beberapa orang suster y

  • Menikahi Pria Asing   Surat Misterius

    Teruntuk anakku tersayang, Zanendra Aditya. Saat kamu membuka surat ini, mungkin perasaanmu pada Ibu masih sama. Benci, marah, dan kecewa pasti masih kamu rasakan hingga saat ini. Tapi, melalui surat ini ijinkan Ibu untuk menjelaskan padamu beberapa hal yang tidak sempat Ibu katakan malam itu. Zane, demikian kamu dipanggil oleh mereka yang menyayangimu, nama indah yang berarti hadiah/ berkat dari Tuhan. Semua yang mengenalmu pasti akan menyayangimu, dan Ibu bersyukur akan hal itu. Zane yang kini tumbuh menjadi pria dewasa yang hebat dan penyayang, Ibu bangga pernah menjadi bagian dari masa kecilmu. Anakku, Zanendra anakku, bocah kecil yang selalu menemani Ibu tidur dan memeluk Ibu setiap malam, maafkan Ibu yang telah membuatmu trauma seperti ini. Seandainya bisa memutar kembali waktu, seandainya Ibu masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki semuanya dari awal lagi, mungkin Ibu akan membawamu pergi tanpa harus membunuh pria itu. Agar kita bisa melalui masa berat itu berdua, agar I

  • Menikahi Pria Asing   Malam Penuh Gairah (18+)

    Selama proses pemulihan dari operasinya, Zane selalu mendampingi Belle tanpa sekalipun beranjak meninggalkannya. Zane menepati janjinya untuk selalu siaga 24 jam demi memastikan istrinya baik-baik saja. Kembali pulang ke tanah air, Bik Asih menyambut kedatangan majikannya dengan penuh sukacita. Pun Ronald tak bisa menyembunyikan kebahagiaan dan rasa syukurnya ketika mendapati putrinya telah bisa melihat seperti dulu kala. "Papa akan mengadakan acara syukuran dan mengundang anak-anak yayasan untuk datang. Kesembuhanmu patut dirayakan, Belle," ujar Ronald berjanji. Belle hanya menanggapinya dengan senyuman dan anggukan, meskipun penglihatannya belum sepenuhnya jernih melihat objek di depannya, tetapi Belle tetap bersyukur kini ia bisa melihat orang-orang yang ia sayangi. "Di mana Zane? Apa dia belum pulang dari kantor?" Pandangan Ronald mengedar mencari sosok menantunya. "Zane akan segera kembali, Pa. Tadi habis mengantarku pulang, dia langsung ke kantor karena ada meeting penting

  • Menikahi Pria Asing   Kembalinya Ingatan dan Penglihatanku

    "Apa sudah selesai anda menghina saya, Nona?" "Saya terima nikah dan kawinnya Belle Ivy Janata binti Ronald Janata dengan mas kawin tersebut tunai.""Saat kita berpisah nanti, apakah aku masih boleh mengunjungi papamu?""Karena pohon ini akan tetap tumbuh meskipun dia tidak disiram dan tidak dirawat dengan baik. Sama sepertiku." "Bahkan sampah yang tidak berguna, bisa bermanfaat di tangan orang yang tepat. Aku salah satu sampah itu, dan ternyata orang yang tepat bukanlah kamu.""Kalo kamu bisa melakukannya dengan Bryan, lalu kenapa kamu tidak mau melakukannya denganku?" "Itu gajiku bulan ini.""Satu-satunya perempuan yang akan melakukan hubungan badan denganku hanya kamu, Belle!" "Ya sudah, maaf ya, Istriku. Aku janji kalo suatu saat kamu sakit, aku akan jagain kamu 24 jam sampai kamu sembuh." "Zane ..." Kilasan kejadian demi kejadian lewat secara bergantian di ingatan Belle. Semuanya tentang Zane, sejak pertama kali mereka bertemu hingga ingatan terakhirnya sebelum kecelakaan

  • Menikahi Pria Asing   Hari Besar itu Tiba

    Seperti yang sudah dinanti-nantikan, akhirnya hari itu tiba jua. Ronald mengantar Belle dan Zane di bandara seperti biasanya. Kali ini, Rio ikut menemani bosnya karena Zane butuh seseorang untuk menemani dan menenangkannya selama Belle dioperasi. Tak banyak halangan yang berarti, bahkan semua berjalan dengan sangat lancar. Cuaca pun seakan merestui sepanjang Zane landing di Singapore dan tiba di hotel. Karena operasi masih dilakukan besok, jadi Zane dan Belle masih punya waktu untuk istirahat. "Aku penasaran, kenapa beberapa hari ini kamu selalu memakai kalung itu?" Zane memperhatikan kalung sederhana berliontin permata kecil di leher istrinya. Dengan penuh perasaan, Belle menyentuh bandul permata pemberian Milah dan tersenyum mengingat momen terakhirnya bersama sang mertua. Sewaktu Belle meminta tolong pada Milah untuk memasangkan kalung itu dilehernya, wanita itu menangis penuh haru dan bahagia. Dia bahkan memeluk dan mencium Belle sebelum akhirnya benar-benar pergi. "Belle, k

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status