Share

76. Brian yang putus asa

Brian sudah menunggu sangat lama di luar rumah, dengan koper-koper berisi pakaiannya, pakaian Athena dan juga pakaian Valerie berserta semua perlengkapannya.

Namun, sampai hari mulai gelap, mobil yang dikendarai Ismail tak kunjung juga datang.

"Yakin mau pergi dari rumah? Kalo Papa Adnan marah terus nyabut semua hak waris kamu, gimana?" tanya Dante seraya duduk di salah satu kursi jati di teras rumah.

Brian menoleh, lalu mengangkat bahunya ringan. Seolah tak peduli dengan hal apapun yang terjadi.

"Aku gak peduli dengan tua bangka itu lagi," ucap Brian tak acuh.

Kemudian, dering suara ponselnya terdengar, membuat Brian buru-buru mengambil ponselnya dan segera mengangkat panggilan telepon itu saat melihat nama Ismail tertera di layar ponselnya.

“Halo, ismail. Kau di mana? Kau tidak tahu ini sudah jam berapa?!” pedas Brian tanpa menunggu Ismail menyapanya terlebih dahulu.

Dada brian naik turun, karena gejolak emosinya sendiri

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status