Home / Romansa / Menjadi Candu Sang Penguasa / Memberimu Sedikit Pelajaran

Share

Memberimu Sedikit Pelajaran

Author: Caramelly
last update Last Updated: 2025-12-15 21:58:55

Moira menghela napas dan perlahan dia melangkahkan kakinya ke arah tempat tidur. Ia tidak dapat menyembunyikan rasa gugup di hatinya. Ia memikirkan apa yang terjadi, ketika Farel keluar dari kamar mandi. Mau tidak mau, ia harus melayaninya. Meskipun hatinya tidak rela.

Moira yang tidak tenang, akhirnya mondar-mandir sekitar ruangan itu. Lalu, saat yang sama ia melihat ke arah vas bunga. Berpikir jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, ia akan menggunakan vas bunga itu sebagai senjata andalannya.

Moira berniat memindahkan vas bunga, tetapi ia menemukan sebuah kamera kecil tersembunyi di dekat vas bunga. Moira meraihnya, ia terkejut. Matanya melebar, ia bahkan tidak menyadari kapan Farel menaruhnya.

“Brengsek!” seru Moira seraya menggenggam kamera itu. Moira tidak dapat membayangkan jika semua itu terjadi, dan jika sampai pria itu menyebar luaskan video itu nantinya.

Saat yang sama, Moira mendengar dering panggilan masuk yang berasal dari ponsel milik Farel. Moira melihat layar p
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menjadi Candu Sang Penguasa   Aroma Kecemburuan

    Setelah mengabaikan pertanyaan Moira, Sebastian berhasil membuat Moira terkejut dengan pertanyaan yang tidak terduga.“Bukan urusanmu,” jawab Moira ketus. “Sebaiknya kamu segera kembali ke pesta, sebelum tunanganmu menyadari kamu tidak ada.”Sebastian malah tertawa, tapi tawanya itu sama sekali tidak lucu di mata Moira. Hingga sebuah ucapan yang membuat Moira terasa terhina terucap dari mulut Sebastian.“Berapa banyak uang yang Chris berikan kepadamu? Sampai kamu mau melakukan semua ini!” Tatapan matanya tajam dan dingin. “Apapun itu, sebaiknya kamu akhiri hubunganmu dengan Chris.”Mata Moira membulat, ia merasa direndahkan dan terhina. Setiap kalimat yang keluar dari mulutnya selalu menyakitkan perasaannya. Tatapan keduanya sama-sama tajam, Moira akhirnya berdiri.“Tuan Sebastian, sebenarnya apa yang Anda inginkan dariku?” Moira menatapnya lekat.Sebastian mengatupkan bibirnya, sebelum kalimat lolos dari mulutnya. Suara langkah kaki terdengar, dan itu bukan Sebastian melainkan Viella

  • Menjadi Candu Sang Penguasa   Kamu dan Christopher Berpacaran?

    Moira tertegun, ia tidak berani lagi menatap mata Sebastian. Chris tersenyum seraya mempererat genggaman tangannya pada Moira.“Terima kasih atas doanya,” kata Chris seraya menatap Moira.Moira menatap Chris, wajahnya mendadak merah. Sebastian yang melihat itu semua semakin tidak senang. Berbeda dengan Viella yang tersenyum. Sebastian seperti salju beku. Moira tidak nyaman, ia memiringkan tubuhnya dan berbisik di telinga Chris.“Aku haus.”Chris membalas bisikkan itu seraya tersenyum. “Oke, tunggu.”Viella dan Sebastian memperhatikan mereka. Tangan Sebastian mengepal, Viella menyadari tatapan dingin tunangannya itu.“Kalau begitu, kami akan pergi berkeliling terlebih dahulu.”“Aku harap kalian menikmati pesta malam ini,” kata Viella.Chris mengangguk pelan seraya mengulas senyum, ia pergi merengkuh pinggang Moira. Tatapan mata Sebastian menajam. Melihat mereka pergi. Kepalan tangannya semakin kuat.“Kamu ingin minum apa?”“Aku ingin minuman yang lebih segar. Tapi menenangkan,” jawab M

  • Menjadi Candu Sang Penguasa   Tunangan Sebastian

    Moira membeku, ia tersentuh mendengarnya. Bibirnya melukis senyuman manis. Chris membalas senyumannya. Setelah itu mobil yang dikendarai oleh Chris menepi di kawasan elit. Tidak banyak mobil yang terparkir, karena mereka lebih banyak diantarkan oleh sopir pribadi.Mereka turun dari mobil, saat yang sama, Chris ragu-ragu menggandeng tangan Moira. Moira yang terkejut mendadak berhenti dan melepaskan diri. Chris menatap Moira.“Malam ini, kamu adalah pendamping wanitaku. Jadi, sudah seharusnya kita bergandengan tangan. Justru para tamu yang lain akan merasa aneh jika melihat kita tidak seintim ini.”“Benar juga, maaf Chris, aku hanya belum terbiasa.”“Tidak apa-apa, aku mengerti.”Moira menggandeng lengan Chris, mereka masuk ke area pesta. Kedatangan Chris dan Moira disambut hangat oleh penjagaan di rumah itu, Moira bisa menebak Chris dikenal oleh banyak orang. Bisa dilihat dari beberapa orang yang mengenali Chris, mereka melambaikan tangan.Rumah pemilik pesta malam ini sangat besar, da

  • Menjadi Candu Sang Penguasa   Aku Takut Membuat Kamu Malu

    Suara rapuh sang ibu membuat hati Moira terasa sesak. Moira tahu hutang keluarganya cukup banyak, ia juga harus membiayai pengobatan adiknya. Di seberang sana terdengar suara lembut, yang meminta agar ibunya tidak mendesak kakaknya terus menerus mencari uang.“Kakak ini aku, bagaimana kabar kakak, aku sangat merindukan kakak.”Mendengar suara adik perempuannya, membuat hati Moira bergejolak menahan isak tangis.“Kakak baik-baik saja, bagaimana kabarmu?” tanyanya dengan suara lembut.“Kakak tidak perlu mencemaskan aku, kakak juga harus memikirkan diri kakak. Maaf ... gara-gara aku, Kakak harus banting tulang mencari uang untuk biaya pengobatanku,” ucap Alena seraya menghela napas. “Aku sudah banyak merepotkan Kakak. Kak, tolong jaga kesehatan Kakak, aku tidak tahu di sana apakah Kakak bisa makan dengan baik, tidur tanpa kedinginan.”Mendengar semua itu, Moira membungkam mulutnya. Air matanya menetes, ia tidak akan membiarkan adiknya tahu dia menangis.“Kakak tidak pernah merasa direpot

  • Menjadi Candu Sang Penguasa   Masih Belum Cukup

    Moira merasa marah dan malu, karena Farel lagi-lagi membahas Sebastian. Moira langsung menendang paha Farel sampai terjatuh dari kasur. Farel terkejut dengan perlakuan Moira.“Belle, kenapa kamu menendangku?”“Aku tidak sengaja!”Di saat lelaki itu akan kembali naik ke tempat tidur. Moira langsung menggelinding ke kiri sehingga Farel tidak bisa menangkap tubuhnya, dan ketika dia mencoba menangkap kembali tubuh Moira, ponselnya terdengar berdering. Moira langsung menyadari kalau panggilan itu pasti berasal dari istri Farel.“Belle, sudah jangan main-main lagi denganku.”“Ponselmu terus berdering, sepertinya panggilan penting.“Biarkan saja. Hari ini tidak boleh ada yang mengganggu kita,” jawabnya.Pada akhirnya Farel berhasil menangkap tubuh Moira dan hendak membuka pakaian miliknya. Namun, panggilan itu tidak henti-hentinya berdering. Karena berisik dan Farel merasa terganggu, akhirnya ia turun dari tempat tidur.Matanya membulat, saat melihat layar ponselnya. Panggilan itu dari istri

  • Menjadi Candu Sang Penguasa   Memberimu Sedikit Pelajaran

    Moira menghela napas dan perlahan dia melangkahkan kakinya ke arah tempat tidur. Ia tidak dapat menyembunyikan rasa gugup di hatinya. Ia memikirkan apa yang terjadi, ketika Farel keluar dari kamar mandi. Mau tidak mau, ia harus melayaninya. Meskipun hatinya tidak rela. Moira yang tidak tenang, akhirnya mondar-mandir sekitar ruangan itu. Lalu, saat yang sama ia melihat ke arah vas bunga. Berpikir jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, ia akan menggunakan vas bunga itu sebagai senjata andalannya.Moira berniat memindahkan vas bunga, tetapi ia menemukan sebuah kamera kecil tersembunyi di dekat vas bunga. Moira meraihnya, ia terkejut. Matanya melebar, ia bahkan tidak menyadari kapan Farel menaruhnya.“Brengsek!” seru Moira seraya menggenggam kamera itu. Moira tidak dapat membayangkan jika semua itu terjadi, dan jika sampai pria itu menyebar luaskan video itu nantinya.Saat yang sama, Moira mendengar dering panggilan masuk yang berasal dari ponsel milik Farel. Moira melihat layar p

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status