Share

Dilamar Pangeran

Aku menghela nafas sesaat setelah Bram keluar dari kantorku. Hatiku lega bisa mengeluarkan semua bukti yang kusimpan selama ini, semoga saja Bram tersadar. 

Walaupun aku tidak peduli dengan kehidupannya, tapi itu bermanfaat untuk memuluskan rencanaku. Aku ingin Bram dan Laras merasakan sakit yang ku alami dulu. Jika dulu aku melihat langsung adegan panas mereka, kini Bram yang harus mengalami. 

Bibirku menyungging senyum, sejauh ini rencana ku berhasil. Tinggal menunggu kabar perceraian Bram dan Laras, dengan begitu akan lebih mudah untuk membuatnya menderita. 

"Rara, silahkan masuk sebentar ke ruanganku!" titah ku melalui sambungan telepon. 

Setelah Rara masuk, aku bertanya tentang tamu tadi. "Gimana? Sudah pergi para tamu kita?" 

"Sudah, Bu. Tapi kok saya perhatikan manager itu terlihat lesu?" tanya Rara heran. 

"Duduk Ra, saya ingin menceritakan sedikit padamu. Kelak akan berguna jika kamu tau," pintaku padan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status