Home / Romansa / Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO / 126. Kamar Hotel yang Menyambut  

Share

126. Kamar Hotel yang Menyambut  

Author: Ndraa Archer
last update Last Updated: 2025-02-03 02:02:01

Kamar Presidential Suite 1001 di lantai 20 itu benar-benar megah. Begitu pintu terbuka, suasana mewah langsung menyambut Jasmine. Interior kamar yang luas dan elegan dengan jendela besar yang menampilkan pemandangan kota Bulgarion malam itu memukau mata.

Jasmine, yang sudah kelelahan, tak peduli dengan segala kemewahan itu. Tanpa berpikir panjang, dia langsung menghamburkan badannya ke kasur yang empuk.

"Noah... aku capek..." gumamnya pelan, menutup mata, mencoba melupakan segala hal di sekitarnya.

Namun, Noah tidak bisa membiarkannya begitu saja. Dengan wajah yang penuh perhatian, dia menghampiri Jasmine.

"Jasmine, kamu harus membersihkan diri dulu. Kamu pasti merasa lebih baik setelah mandi," kata Noah lembut, meskipun ada sedikit nada memaksa di sana.

Jasmine tidak menggubris. Rasanya terlalu malas untuk bergerak, apalagi setelah perjalanan panjang dan melelahkan.

 

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO     127. Mendarat di Landasan

    Noah tetap melancarkan aksinya, melepaskan satu per satu pakaian yang dikenakan Jasmine. Menyadari bahwa Jasmine juga kelelahan, sentuhan Noah begitu lembut, seakan memanjakan tubuh Jasmine yang telah lelah. Di setiap gerakan, ada ketenangan yang disertai bisikan halus yang menenangkan."Apakah pesawatku bisa mendarat dengan mulus?" bisik Noah, suara rendahnya seperti menembus kesunyian malam.Jasmine yang sempat tegang hanya mengangguk pelan, menggigit bibir bawahnya untuk menahan rasa malu yang datang begitu mendalam.Namun, Noah tiba-tiba bertanya lagi, "Sepertinya landasannya basah, ya?" kata-katanya mengejutkan, membuat Jasmine semakin merunduk, menutup matanya, mencoba menghindari rasa malu yang semakin menyelimuti dirinya.Noah tersenyum, memandang Jasmine dengan tatapan penuh percaya diri. "Tenang, Kapten Noah paham cara mendarat dengan mulus. Agar kamu tak tergelincir, kamu bersiap, nona."

    Last Updated : 2025-02-03
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   128. Kecemburuan di Pagi Hari

    Pagi itu, sebuah pesan singkat juga masuk ke ponsel Noah. Di tengah Jasmine menikmati sarapannya.Vanesia: ’Aku sudah di lobi. Kita harus segera berangkat ke proyek.’Noah mendengus kecil, kemudian bangkit dari tempat tidur dan bergegas menuju kamar mandi. Jasmine, yang masih sibuk dengan sarapan, hanya melirik sekilas sebelum kembali menikmati potongan croissantnya. Namun, begitu Noah keluar dari kamar mandi, Jasmine tertegun.Kemeja putih yang pas di tubuhnya, ditambah celana panjang hitam yang membentuk kaki panjangnya dengan sempurna, membuat Noah terlihat begitu menawan. Rambutnya yang masih sedikit basah semakin menambah pesona. Jasmine tidak bisa menahan diri untuk menatap lebih lama."Kamu mau ikut turun ke lobi?" tanya Noah sambil merapikan jam tangannya.Jasmine mengangguk tanpa pikir panjang. "Tentu saja."Mereka pun turun bersama menuju lobi.Di lobi, Vanesia duduk dengan anggun di salah satu sofa kulit yang mewah. Begitu melihat Noah datang, wajahnya berbinar, namun seny

    Last Updated : 2025-02-04
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   129. Sambutan yang Berubah

    Mr. Bulharm berdiri tegap di depan bangunan proyek yang sedang dalam tahap penyelesaian. Pagi itu, ia terlihat bersemangat menunggu kedatangan rombongan.Begitu mobil Rolls-Royce Phantom Limousine berhenti, pintu depan terbuka, dan Vanesia turun lebih dulu.Senyum bangga langsung menghiasi wajah Mr. Bulharm. “Putriku!” katanya dengan nada penuh kebanggaan. Ia membuka tangannya, bersiap memberikan pelukan, tetapi Vanesia hanya tersenyum tipis dan melirik ke belakang.Tak lama, Noah keluar dari mobil. Wajah Mr. Bulharm semakin berseri. Ia menyambut pria itu dengan penuh kehangatan.“Noah! Akhirnya kau datang juga.” Tangan besarnya menepuk bahu Noah dengan penuh rasa hormat, seolah menyambut seorang menantu ideal.Namun, momen itu berubah drastis ketika Jasmine melangkah keluar.Tatapan Mr. Bulharm langsung berubah, senyumnya sedikit memudar. Ekspresinya menunjukkan ketidaksukaan yang berusaha ia sembunyikan. Ia sempat melangkah maju, berniat memberikan sentuhan ala kebaratan—mungkin sek

    Last Updated : 2025-02-04
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   130. Undangan di Penthouse Bulharm

    Jasmine masih menikmati makanannya, memperhatikan bagaimana Noah berinteraksi dengan para pekerja dan insinyur. Mereka kembali ke area proyek setelah meeting singkat.Tatapan mata Jasmine tak bisa lepas dari sosok pria itu yang tampak begitu berwibawa dalam jas rapi dengan lengan kemeja yang sedikit tergulung. Setiap gerakannya memancarkan karisma, menandakan bahwa dia bukan hanya seorang investor, tetapi juga sosok pemimpin yang memahami detail pekerjaannya.Sesekali, Noah melirik ke arah Jasmine. “Kamu paham konsep ini, kan?” tanyanya sambil menunjuk salah satu bagian dari desain bangunan yang sedang dibahas.Jasmine tersenyum kecil dan mengangguk. “Tentu. Aku membuat konsep modernisasi sistem di dalam desain ini, walau itu bukan job-ku. Tujuannya agar orang yang melihat bangunan ini langsung tahu bahwa ini adalah perusahaan startup. Startup itu bisnis rintisan berbasis teknologi dan harus memiliki model bisnis yang scalable. Jadi, selain desain yang futuristik, aku juga mengusulkan

    Last Updated : 2025-02-04
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO     131. Malam yang Tidak Terduga

    Setelah beberapa jam perjalanan, mobil mereka melaju dengan tenang menuju hotel Zeronight. Jasmine, yang sejak tadi terlelap dalam perjalanan, akhirnya tertidur pulas dengan kepalanya bersandar di bahu Noah.Suasana dalam mobil itu hening, hanya terdengar suara lembut mesin yang meredam kegelisahan di hati Noah.Sesampainya di depan hotel, Noah berhenti di tempat parkir dan perlahan-lahan mengangkat tubuh Jasmine yang masih terlelap. Ia memandang wajah Jasmine dengan lembut, merasa khawatir karena jelas sekali gadis itu kelelahan.Dengan hati-hati, Noah membawa Jasmine ke dalam kamar hotel. Ketika dia meletakkan tubuh Jasmine di atas tempat tidur, dia sempat memperhatikan lebih dalam betapa letihnya gadis itu.Tanpa berpikir panjang, Noah mengecup kening Jasmine dengan penuh kasih sayang. Rasanya seperti sebuah pengingat bagi dirinya bahwa betapa pentingnya menjaga orang yang dia cintai. Jasmine tampaknya masih terbuai dalam tidurnya, tanpa menyadari kehadiran Noah yang sedang memperh

    Last Updated : 2025-02-05
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   132. Lapar di Dini Hari

    Setelah pergulatan panas malam itu, Noah dan Jasmine tertidur lelap di bawah selimut putih yang menyelimuti tubuh mereka. Kamar hotel terasa tenang, hanya suara pendingin ruangan yang samar-samar terdengar.Namun, tepat pukul 04.30 dini hari, Jasmine tiba-tiba terbangun. Dia mengerjap pelan, lalu mengguncang-guncang tubuh Noah dengan rengekan kecil seperti anak kecil yang sedang merengek manja."Noah... Noah..."Noah mengerang pelan, matanya masih setengah tertutup, tubuhnya masih hanya terbungkus selimut tipis yang hampir melorot dari pinggangnya. Suaranya terdengar serak karena kantuk."Ada apa, Jasmine? Aku masih mengantuk..."Jasmine mengerucutkan bibirnya dengan wajah imut, matanya berbinar seperti anak kecil yang menginginkan sesuatu."Aku lapar," ujarnya dengan nada manja.Noah menghela napas, lalu tersenyum sambil mengetuk pelan kening Jasmine."Kamu masih tidak berpakaian, dan sekarang mau mandi malam-malam hanya untuk mencari makan?" godanya, menatap tubuh Jasmine yang masih

    Last Updated : 2025-02-06
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   133. Perasaan yang Tak Bisa Dibendung

    Jasmine hanya mengangkat bahu. "Kenapa harus malu? Lagipula, itu kenyataan."Noah menggelengkan kepala, terkekeh pelan. Dia kemudian meraih tangan Jasmine di atas meja, menggenggamnya lembut. "Aku senang melihatmu ceria seperti ini."Jasmine tersenyum, tatapannya melembut. "Aku juga senang. Rasanya nyaman bisa bersamamu tanpa harus berpikir terlalu banyak."Mereka berbincang santai hingga pesanan mereka datang. Jasmine langsung menyeruput sup ayamnya dengan penuh semangat, matanya berbinar menikmati rasa hangat yang mengalir ke dalam tubuhnya.Noah mengamati Jasmine yang sedang makan dengan lahap. Dia menyandarkan tubuhnya ke kursi sambil menikmati kopinya."Jasmine," panggil Noah tiba-tiba."Hmm?" Jasmine menatapnya dengan pipi yang masih penuh makanan.Noah tersenyum kecil. "Bagaimana perasaanmu tentang ini semua? Tentang aku, tentang kita?"Jasmine berhenti mengunyah sejenak, menelan makanannya sebelum menjawab. "Aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya... Tapi aku nyaman. Aku bahag

    Last Updated : 2025-02-06
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO    134. Luka yang Tak Terucap

    Jasmine terus melangkah cepat menuju hotel tanpa menoleh ke belakang. Hatinya masih bergetar karena ciuman Noah tadi. Bukan karena marah, tapi karena ada sesuatu yang terasa lebih dalam dari sekadar amarah dan gairah.Begitu tiba di depan pintu kamar hotel, Jasmine berhenti dan berbalik. Noah yang sedari tadi mengikutinya juga berhenti beberapa langkah di belakangnya.“Apa kau ingat sesuatu, Noah?” suara Jasmine terdengar pelan, tetapi menusuk.Noah mengerutkan kening. “Apa maksudmu?”Jasmine menatapnya dalam-dalam, lalu mengulang dengan nada dingin, “Kamu jangan berharap lebih, bahkan kamu harus bisa merahasiakan hal ini.”Noah terdiam. Kata-kata itu terdengar begitu familiar, dan Jasmine mengatakannya dengan nada yang sama seperti dirinya dulu saat awal kontrak mereka.“Dulu kau mengatakannya dengan begitu

    Last Updated : 2025-02-07

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   360. “Jalan Terpecah”

    Noah menghela napas panjang, merasa bahwa setiap kata yang dia ucapkan kini terasa seperti beban yang tak bisa dilepaskan. “Jas, kamu harus tahu bahwa aku nggak ingin kamu merasa terjebak di dalam ini. Aku berjanji aku akan menceritakan semuanya.”Jasmine menunduk, matanya terpejam untuk menenangkan diri. “Aku nggak tahu, Noah. Aku... aku butuh waktu untuk memikirkan semuanya.”Noah merasakan hatinya hancur melihat Jasmine seperti itu. Tidak ada kata-kata yang bisa menghibur hatinya yang terluka. Apa yang bisa dia lakukan? Dia sudah berusaha, tapi kenyataannya selalu saja menghalanginya.“Jas,” Noah berkata pelan, hampir berbisik. “Aku akan melakukan apapun untuk kita. Aku janji.”Jasmine hanya mengangguk lemah, tak mampu berkata apa-apa lagi.Sore itu, keduanya terdiam, terjebak dalam perasaan yang tak bisa diungkapkan. Jasmine merasa hatinya terperangkap dalam labirin perasaan yang tak jelas arah tu

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   359. “Kebenaran yang Terungkap”  

    Hari itu terasa begitu berat bagi Jasmine. Setiap langkah yang diambil seolah terhenti oleh pikiran yang terus berputar dalam benaknya—semua yang baru saja dia dengar dari Harness. Kebenaran yang mengerikan itu seakan-akan merobek setiap potongan kenyamanan yang selama ini dia percayai. Bahwa dia—Jasmine Ayu Kartika—mungkin bukan siapa-siapa dalam dunia yang begitu besar dan rumit ini, hanya menjadi bagian dari sebuah rahasia yang lebih besar daripada dirinya sendiri.Dia mencoba untuk menenangkan diri, mengatur napas, namun setiap detik yang berlalu hanya menambah beban di dadanya. Ketika akhirnya dia sampai di rumah, rasanya seperti langkahnya terhambat oleh sesuatu yang tak terlihat. Rumah itu, yang biasanya memberikan rasa aman, kini terasa penuh dengan ketegangan. Semua kenyamanan itu hilang begitu saja setelah apa yang dia ketahui.Noah sedang duduk di ruang tamu, seperti biasa, namun ada sesuatu yang berbeda di wajahnya. Ekspresi gelisah yang t

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   358. Kenapa Kamu Begitu Dekat dengan Noah?

    Harness: "Ada yang ingin kamu bicarakan, Jas?"Jasmine menarik napas panjang, berpikir sejenak sebelum akhirnya mengetik balasan.Jasmine: "Apa yang sebenarnya terjadi antara kamu dan Noah? Kenapa kamu selalu ada di sekitar dia, bahkan sampai sekarang?"Beberapa detik berlalu, lalu balasan datang dengan cepat.Harness: "Kamu harus siap untuk mendengarnya. Ada banyak yang nggak kamu ketahui, Jas."Jasmine menelan ludah, merasakan kekhawatiran yang semakin mendalam. Dia bisa merasakan bahwa ini bukan hanya sekedar pertanyaan sederhana. Ada rahasia yang jauh lebih besar di balik semua itu—rahasia yang bisa mengubah segalanya.Tanpa memberi tahu Noah, Jasmine memutuskan untuk bertemu dengan Harness, merasakan sebuah dorongan kuat untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi antara mereka.Sore itu, Jasmine berjalan menyusuri jalan setapak menuju kafe yang sering digunakan oleh Harness untuk bertemu denga

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   357. “Persembunyian yang Terungkap”  

    Kata-kata itu seperti menampar wajah Noah. Sakit. Bahkan lebih sakit daripada yang dia kira. Namun, di balik rasa sakit itu, ada sebuah kebenaran yang sulit dia terima. “Aku... aku takut kehilangan kamu, Jas,” jawab Noah dengan suara pelan. “Aku tahu aku nggak sempurna, dan aku juga tahu aku punya banyak kesalahan. Tapi aku nggak ingin kamu pergi.”Jasmine menarik napas, rasanya ada banyak kata yang ingin dia ucapkan, tapi bibirnya terasa terbungkam. Semua perasaan itu berkecamuk dalam hatinya. “Kamu bisa bilang itu, Noah, tapi aku nggak tahu lagi mana yang lebih nyata—kamu atau kenanganmu tentang semua yang telah terjadi sebelumnya. Kamu nggak bisa terus menghubung-hubungkan aku dengan masa lalu kamu.”Noah terdiam, rasa frustrasi merayapi dirinya. Dia sudah berusaha menjaga semuanya tetap utuh, tapi ada banyak hal yang belum dia ceritakan pada Jasmine—rahasia yang lebih dalam dari yang dia kira. Tentang Oma, tentang Harness, tentang masa lalu yang tak pernah benar-benar hilang.“Apa

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   356. Di Ujung Tepi

    “Kamu nggak perlu khawatir soal dia, Jas,” kata Noah tiba-tiba.Jasmine menoleh cepat. “Aku... nggak mikirin itu.”Noah menatap lurus ke arahnya, ekspresi serius. “Aku nggak bisa ngendaliin masa lalu. Tapi aku tahu siapa yang aku mau ada di masa depan.”Hening sesaat. Hanya suara angin dari jendela yang terbuka, menggoyang tirai tipis yang menggantung setengah kusam.“Aku nggak biasa dikasih kata-kata kayak gitu,” ucap Jasmine pelan.“Ya udah, aku ubah pakai bahasa teknik.”“Oh no.”Noah tersenyum kecil. “Kalau hubungan ini ibarat mesin, kamu tuh gear paling utama. Tanpa kamu, semua sistem nggak jalan.”Jasmine menahan tawa, tapi air matanya menggenang tanpa izin. “Kamu norak banget.”“Tapi berhasil bikin kamu nangis.”Dia menghapus air mata Jasmine dengan ibu jarinya, lembut, tidak memaksa.“Aku takut semua ini terlalu indah buat nyata,” bisik Jasmine. “Kita bahagia, lalu tiba-tiba...”Noah menggenggam tangannya, erat. “Aku juga takut. Tapi kita nggak harus jadi sempurna untuk jadi n

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   355. “Biar Aku yang Mengingat”  

    Noah yang mulai merasa ada yang aneh dengan pembicaraan ini menatap Harness dengan serius. "Apa yang kau maksud, Harness?" tanya Noah, suaranya mulai penuh dengan kecurigaan.Harness tidak langsung menjawab, melainkan menatap mereka berdua sejenak. "Mungkin ini saat yang tepat untuk lebih banyak memahami satu sama lain," jawabnya pelan, kemudian berbalik dan berjalan keluar dari ruangan.Noah menatapnya dengan tatapan bingung. "Ada apa dengan dia?" gumamnya pelan.Jasmine hanya diam, merasa semakin tertekan dengan keadaan yang semakin membingungkan. "Aku harus pergi," katanya dengan suara pelan, berbalik menuju pintu. "Aku tidak bisa terus seperti ini."Noah hendak mengejarnya, namun Jasmine sudah lebih dulu keluar dari ruangan. Perasaannya semakin kacau, tidak tahu harus bagaimana.Jasmine keluar dan berjalan cepat menuju taman belakang, menghindari tatapan Noah yang semakin membuatnya merasa tertekan. Ia tahu, ada sesuatu yang menghalangi hubungan mereka, tapi ia juga merasa seperti

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   354. Kebenaran yang Tersembunyi

    Pagi itu terasa lebih sepi dari biasanya. Jasmine duduk di ruang tamu besar, tangan terlipat di atas meja, menatap pemandangan taman yang tampak redup karena hujan yang baru saja reda. Matanya terlihat kosong, seolah tidak ada hal yang benar-benar menarik perhatiannya. Namun, dalam diamnya itu, pikirannya penuh dengan kebingungan."Kenapa aku merasa seperti ini?" gumamnya pelan, meraba perasaannya yang semakin terhimpit oleh ketegangan yang ia ciptakan sendiri.Pintu ruang tamu terbuka perlahan, dan Noah muncul di ambang pintu. Ia menatap Jasmine dengan ekspresi cemas, tampak sedikit gelisah. "Jasmine," panggilnya, suara itu lembut, penuh kekhawatiran. "Kau baik-baik saja?"Jasmine menoleh pelan, namun tidak mengatakan apa-apa. "Aku baik-baik saja." Jawabnya, namun suaranya terdengar hampa, hampir tak ada gairah.Noah berjalan mendekat, menatap wajahnya dengan penuh perhatian. "Aku tahu kau bilang baik-baik saja, tapi..." Ia berhenti sejenak, mencoba menemukan kata-kata yang tepat. "K

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   353.  Ketegangan yang Mulai Muncul

    “Jasmine, kau harus mendengarku,” suara Noah terdengar serak. Ia baru saja masuk ke ruang makan setelah berbicara dengan keluarganya. Jasmine sedang duduk di meja, menatap langit lewat jendela, tampak merenung dengan wajah yang jauh.Jasmine menoleh perlahan, matanya mengisyaratkan pertanyaan tanpa kata. "Ada apa, Noah?"Noah berjalan mendekat, duduk di sebelahnya dengan ekspresi yang sulit diartikan. "Kau tampak berbeda belakangan ini. Ada yang mengganggumu?"Jasmine menghela napas, berusaha menyembunyikan kegelisahannya. "Aku baik-baik saja." Ia berusaha tersenyum, meski senyum itu terasa terpaksa. "Hanya sedikit lelah."Noah menatapnya lebih dalam, merasa ada sesuatu yang tidak beres. "Jasmine, jangan menutupi perasaanmu dariku. Apa yang sebenarnya terjadi?"Jasmine mengalihkan pandangannya lagi ke luar jendela, mengamati riak-riak air di kolam. "Aku cuma merasa... cemas." Suaranya terdengar pelan, hampir seperti bisikan. "Kau tahu, aku datang ke sini dengan harapan bisa menjadi ba

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   352. Rekaman Suara dari Masa Lalu

    Di sisi lain kota, Zora berdiri di depan cermin besar berbingkai emas di kamar utama rumah Dirgantara. Cermin itu telah menjadi saksi begitu banyak perubahan dalam hidupnya—dari wanita muda ambisius, menjadi istri dari pewaris kekaisaran bisnis, hingga kini... seorang istri yang mulai kehilangan pijakan. Ia merapikan blouse satin putih yang telah ia kenakan puluhan kali, mencoba menyembunyikan kegelisahan yang makin lama makin sulit ditutupi.Matanya menatap pantulan diri dengan senyum yang hambar—senyum yang ia bentuk hanya sebagai formalitas sosial. Beberapa hari terakhir, gosip dan bisik-bisik di antara sosialita dan direksi perusahaan mulai membentuk luka kecil yang lambat tapi pasti merobek hatinya.Bukan hanya Noah yang berubah. Dunia pun ikut berputar, seolah tak ada tempat lagi untuknya. Mereka bilang Jasmine adalah ibu dari pewaris masa depan keluarga Dirgantara. Mereka menyambut wanita itu seolah-olah dia satu-satunya yang pantas berdiri di sisi Noah.Zora menggigit bibirnya

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status