แชร์

Bab 114

ผู้เขียน: Liazta
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2024-10-22 22:41:30

Pria itu memandang foto berukuran 3X4 itu dengan serius. "Sepertinya gak ada mas, apa istrinya kuliah di sini?" Tanya pria yang duduk di kasir tersebut.

Sandy menggelengkan kepalanya. "Dia ke Pekanbaru dan tinggal di kosan temannya. Kosan temannya berada di jalan balam sakti," jawab Sandy.

"Pondokan apa mas?"

Sandy menggeleng-gelengkan kepalanya. Saya lupa menanyakan nama kosannya.

"Disini sangat banyak kos-kosan mas," kata pria berkumis tersebut.

Sandy terdiam mendengar perkataan si pemilik warung. "Coba dilihat lagi mas, mana tahu bisa ingat."

Sandy kembali mendekatkan foto istrinya ke pedagang tersebut.

Pria itu kembali memandang foto Eliza. Kemudian menggelengkan kepalanya. "Saya sangat ingat dengan pelanggan yang biasa datang ke sini. Hampir rata-rata mahasiswa yang tinggal di jalan balam ini, pasti makan di sini."

"Terimakasih mas," jawab Sandy.

Mungkin si penjual ayam penyet benar, kalau Eliza tidak pernah datang ke sini. Apalagi Eliza mengatakan bahwa ia hanya makan denga
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (22)
goodnovel comment avatar
Iis Biis
baca setiap bab, pasti ada ketikan yg melenceng. buat Author ketikannya semoga abisa lebih baik lgi, susunan kata2nya jg. semangat thor.
goodnovel comment avatar
NaHa Roti
pleace bab berapa Elizabeth dan nathan bersatu mwehehehe
goodnovel comment avatar
Yuli Da
terlalu banyak iklan tp perban nya sedikit banget
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทล่าสุด

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 528

    Bukan hanya Eliza yang sempat meragukan Nathan, tapi juga Rizky dan bahkan Hermawan sendiri.“Nanti nama cucu perempuanku dan cucu laki-lakiku malah dikasih yang aneh-aneh,” keluh Hermawan serius, mengutarakan keraguan di hatinya.Nathan terdiam. Ia memang sudah lama mencari nama yang tepat untuk kedua buah hatinya. Namun entah mengapa, tak satu pun nama pilihannya terdengar enak di telinga. Bahkan, nama-nama yang sempat terpikirkan olehnya terdengar konyol saat diucapkan."Waktu kasih nama Noah, Nathan kasih nama yang aneh. Dan setiap nama yang dia kasih, itu terkesan lucu. Jadi kalau bisa jangan suruh Nathan yang cari nama untuk si kembar. " Mawar berkata dengan panik."Cucuku yang tampan dan cantik ini, harus memiliki nama yang keren, dan indah," kata Hermawan. “Papi, mereka berdua perempuan,” kata Eliza pelan, dengan senyum lelah.“Kalian pasti salah,” sela Mawar yakin. “Mereka ini sepasang. Nih lihat wajah yang ini, benar-benar sanger!”“Mami, sejak tadi sudah dikasih tahu. Masi

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 527

    Ruang perawatan Presidential Suite itu terasa damai. Eliza yang terbaring dengan senyum lelah, namun bahagia. Rambutnya masih agak basah, wajahnya sedikit pucat, tetapi sorot matanya jernih, hangat, memancarkan cinta yang tak terbendung.Di sisi lain ruangan, Hermawan dan Mawar tampak begitu antusias. Mereka berdiri berdampingan, masing-masing menggendong satu bayi mungil dalam pelukan.“Papi, lihat deh, ada nggak sih perbedaan dari kedua cucu kita ini?”Mawar bertanya dengan suara lembut, matanya terus menatap wajah cantik kedua cucunya secara bergantian. Hermawan mengamati dengan seksama, lalu tersenyum.“Wah, kulit mereka mirip banget ya… merah-merah, lembut, persis kulit mami. Tapi warnanya sih lebih ke Nathan waktu kecil. Rambutnya? Hitam legam, mirip papi. Hidung mancung, itu jelas turunan dari Nathan.”Eliza yang mendengar percakapan itu hanya bisa memutar bola mata pelan. Wajahnya merengut manja.Sembilan bulan dia mengandung, duduk di kursi roda berbulan-bulan, tidur tak per

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 526

    Nathan memandang istrinya dengan wajah yang tampak pucat. Keringat bercucuran di pelipis keningnya, meskipun suhu di dalam ruangan sangat dingin.Jantung Nathan semakin berdegup kencang ketika salah satu dokter anestesi mendekat. Di tangannya sudah ada suntikan yang akan disuntikkan ke tulang belakang Eliza. "Mbak Eliza, mohon tetap rileks, kami akan mulai menyuntikkan bius. Akan terasa sedikit nyeri, mohon ditahan ya," ucap dokter dengan tenang.Namun Nathan merasa jantungnya mencelos. “Di... tulang belakang?” tanyanya tanpa sadar.Dokter hanya mengangguk. Nathan menelan ludah. Ia tahu prosedurnya, tapi melihat langsung… itu hal yang sangat berbeda.Perawat membantu Eliza duduk dalam posisi membungkuk, memeluk bantal, punggungnya melengkung.Lalu…Cekkk!Jarum masuk perlahan. Tapi rasa sakitnya membuat tubuh Eliza tersentak.“AHH!” jeritnya. Suaranya melengking tertahan, namun cukup membuat Nathan kehilangan kendali. Tangannya refleks menggenggam bahu Eliza.“Sweet heart…” bisiknya

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 525

    Eliza terharu mendapatkan semua perhatian yang luar biasa dari suami, kedua mertua, serta orang-orang terdekatnya. Kali ini, segalanya terasa lebih manusiawi. Lebih layak.Dokter kandungan telah menetapkan jadwal operasi secara tenang. Semua sudah dipersiapkan sejak jauh hari. Bahkan, malam sebelumnya Eliza masih bisa tidur lelap dalam pelukan hangat Nathan, tanpa rasa takut, tanpa mimpi buruk."Mami, Papi... Liza gak takut," ucap Eliza dengan mata berbinar. "Liza malah senang banget. Rasanya udah gak sabar ngerasain perut ini kempes lagi. Gak perlu duduk di kursi roda kayak nenek-nenek."Eliza tersenyum. Ia datang ke rumah sakit bukan sebagai pasien yang putus asa, tapi sebagai ibu yang siap menyambut dua kehidupan baru. Dengan tubuh yang stabil, hati yang siap, dan keluarga yang mencintainya tanpa syarat.Tawa kecil pecah. Mawar langsung memeluk menantunya, menciumi pipi Eliza berkali-kali, penuh sayang."Kami semua doakan yang terbaik untukmu, Nak. Eliza harus sehat, dan cucu-cucu

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 524

    "Jika nanti mereka tidak bisa ikut serta di acara wisuda, kita bawa saja foto mereka. Kita tempel di topi toga kamu."Eliza ikut tertawa, tapi tawanya segera berubah jadi desahan lembut saat salah satu bayinya menendang. Tangannya langsung menggenggam tangan Nathan dan menempelkannya ke perutnya."Dia menendang!" seru Eliza. "Mereka selalu aktif kalau dengar suara Daddy nya."Nathan menunduk, menempelkan wajahnya ke perut Eliza. “Halo, anak-anak. Daddy di sini. Kalian sudah nggak sabar ya, mau peluk mommy langsung?”"Kadang Liza takut..." lirih Eliza, pandangannya menerawang ke langit-langit. "Takut kalau Liza nggak cukup kuat jadi ibu. Takut gagal bagi waktuku setelah jadi dokter."Nathan segera mengangkat wajahnya dan menggenggam pipi istrinya dengan kedua tangannya."Kamu kuat, Eliza. Kamu bukan hanya calon dokter yang hebat. Tapi juga seorang wanita yang mencintai dengan segenap hatinya. Kita akan saling bantu. Malam-malam tanpa tidur, gendong bayi gantian, Menganti popok dan memb

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 523

    Nathan membuka pintu kamar perlahan. Aroma khas sabun bayi yang baru dibeli menyeruak lembut ke hidungnya. Matanya langsung tertuju pada sosok sang mami yang sedang sibuk membungkuk, memasukkan satu set nursing bra dan minyak pijat ke dalam koper besar kedua.Di sisi lain tempat tidur, Eliza masih duduk tenang, sesekali mengelus perut besarnya yang bergerak tak menentu. Tanda bahwa si kembar sedang 'berdiskusi'.Nathan mengernyit. Tatapannya bergeser ke koper besar yang terbuka lebar, penuh sesak seolah mereka hendak pindah ke rumah sakit selama satu bulan."Mami..." panggil Nathan, berjalan mendekat. "Kenapa nggak minta Bibi aja yang kemas barang-barangnya?"Mawar menoleh sekilas, tapi tetap fokus pada lipatan handuk kecil di tangannya."Kalau dulu mami nggak pernah turun tangan langsung lho. Waktu aku mau dinas keluar kota atau ke luar negeri, mami selalu suruh Bibi beresin semua. Tapi sekarang, mami kemas sendiri?""Iya," jawab Mawar ringan, tanpa merasa perlu berhenti dari aktivit

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status