共有

Bab 373

作者: Liazta
last update 最終更新日: 2025-03-18 16:26:31

Tangan serta kaki Kiara gemar. Bahkan ia tidak bisa berdiri dengan baik. Bersyukur ada Eliza, yang menopang tubuhnya.

Eliza bisa mendengar percakapan wanita tua itu dengan perawat bernama Aliya. Perawat Aliya merupakan sahabat dari Kiara sendiri.

"Bagaimana nak, apa bisa tolong beritahu ibu di mana Kiara saat ini. Ibu sudah cari ke semua tepat, tapi tidak menemukan dia. Ibu tidak bisa tenang jika tidak berjumpa dengan Kiara." Rini menangis sambil memegang tangan Aliya.

"Maaf Bu, Kiara Sudah lama tidak bekerja di rumah sakit ini lagi. "Aliya berkata dengan wajah tersenyum.

"Walaupun tidak bekerja di sini, mungkin kamu tahu di mana dia sekarang." Rini memandang Aliya dengan tatapan putus asa.

Setelah melakukan keributan di rumah sakit, berulang kali ia datang mencari Kiara. Namun tetap saja tidak menemukan anaknya itu. Tidak puas sekedar mencari, Rini juga memantau rumah sakit ini.

Wanita itu yakin bahwa Kiara masih bekerja di rumah sakit ini, karena tidak ada satu rumah sakit pun y
この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
ロックされたチャプター
コメント (31)
goodnovel comment avatar
Enni Lestari
udah Kiara jangan keluar jangan sampai kamu termakan oleh omongan ibumu yang seperti ular itu ntar kalo kamu keluar kamu ditangkap lagi lalu dipaksa untuk memberikan dia uang yang banyak lagi
goodnovel comment avatar
Siti Juleha
jangan esmosi Kia, blom tentu Liana mau berkhianat, kali aja cuma mau ngorek2 informasi apapun
goodnovel comment avatar
Diana Sumarno
dalam sehari bolak-balik berapa kali....kesel Ama author nya tapi penasaran sama alur ceritanya
すべてのコメントを表示

最新チャプター

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 596

    Sementara itu, di ruang operasi, suasana semakin genting. Monitor jantung menunjukkan detak Michael mulai melambat. Wajah Rizky pucat pasi, tangannya berlumuran darah saat menekan area luka yang masih mengucurkan darah deras.“Tekanan darahnya turun drastis! Arteri brakialis hampir tidak bisa dikendalikan!” seru dokter bedah sambil berusaha menjahit pembuluh darah yang robek.“Kita butuh darah sekarang juga!” Rizky menoleh panik ke arah perawat. “Kalau terlambat sedikit saja, dia tidak akan bertahan!”Seorang perawat berlari masuk sambil mendorong troli penuh kantong darah segar. “Darah A- baru saja masuk, Dokter! Dari keluarga pasien.”Rizky langsung menyambar satu kantong. “Cepat pasang transfusi! Jangan buang waktu!”Jarum besar segera dimasukkan ke pembuluh vena Michael, darah merah segar mulai mengalir masuk. Monitor memperlihatkan sedikit perubahan, namun kondisinya belum stabil. Rizky menggertakkan giginya, keringat bercucuran di dahi.“Ayo, Mic… bertahanlah,” bisiknya lirih, s

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 595

    Samuel dan Olivia berjalan berdampingan, langkah mereka cepat namun berat. Samuel terus menggenggam tangan adiknya, memastikan Olivia tidak gemetar. Walau wajah gadis itu pucat, tekadnya tetap bulat.Sesampainya di ruang transfusi, tiga ranjang sudah disiapkan. Nathan sudah berbaring, selang transfusi di tangannya perlahan mengisi kantong darah yang tersedia.Olivia menatap Nathan yang berbaring, lalu mendekat dan duduk di sisi tempat tidur.“Paman, apa sakit?” tanyanya dengan suara pelan.Nathan menoleh, tersenyum hangat. “Tidak. Kamu jangan melihat jarumnya kalau takut.”Nathan memberikan trik sederhana untuk Olivia, karena itulah yang selalu ia lakukan ketika jarum siap menembus kulitnya.Olivia tersenyum dan mengangguk. “Ya, aku akan melakukan seperti yang Paman bilang. Paman… terima kasih. Bagiku, Paman Nathan bukan hanya teman Daddy, tapi juga seperti saudara. Terima kasih karena sudah berani melawan rasa takut, demi kakakku.”Nathan terdiam menatap Olivia. Bagaimana mungkin gad

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 194

    Pintu ruang operasi tiba-tiba terbuka. Serentak semua yang menunggu sontak berdiri, bahkan berlari kecil mendekati perawat yang keluar dengan wajah serius. Jantung mereka seolah berhenti berdetak.“Bagaimana kondisi Michael?!” suara Samuel pecah, penuh panik. Ia mencoba menoleh ke dalam, berharap bisa melihat sekilas wajah kakaknya. Namun perawat segera menghalangi dan menutup pintu rapat kembali.“Mohon maaf, tidak boleh masuk. Kondisi pasien masih kritis.”Samuel mengepalkan tangannya, matanya berkaca-kaca. “Tolong katakan sesuatu… apa yang bisa kami lakukan?”Perawat itu menarik napas berat, lalu menjelaskan, “Pasien membutuhkan darah empat kantong segera. Golongan darahnya A-. Kami sudah menghubungi seluruh bank darah di sekitar Jabotabek… tapi tidak ada satu pun yang memiliki stok A-. Saat ini yang tersedia hanya A+, dan itu tidak bisa dipakai karena tidak kompatibel.”Sejenak lorong itu membeku. Semua orang saling pandang dengan wajah pucat pasi. Harapan terasa begitu tipis.Nam

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 593

    Lampu operasi menyorot tajam ke arah tubuh Michael. Wajahnya pucat pasi, bibirnya membiru, dan monitor detak jantung mulai menunjukkan tanda bahaya.“Tekanan darahnya turun cepat!” seru salah satu perawat.Rizky berdiri di sisi kiri meja operasi, sarung tangannya sudah penuh bercak darah. Matanya menatap luka terbuka di lengan Michael, jantungnya serasa diremas. Meski ia seorang dokter berpengalaman, kali ini tangannya sempat gemetar.“Fokus, Rizky. Tarik napas,” kata dokter bedah berkacamata itu dengan suara tegas, mencoba menenangkan.Rizky menelan ludah, lalu mengangguk. Tapi wajahnya tetap pucat. “Ini parah… pelurunya bersarang di tulang humerus. Ada pecahan yang menembus dekat arteri brakialis. Jika aku salah sedikit saja—”“—dia bisa mati di meja ini,” potong sahabatnya singkat. “Aku tahu. Karena itu kita harus hati-hati.”Perawat menyerahkan klem bedah. Rizky langsung menekan sumber perdarahan, tapi darah tetap mengucur deras. “Arteri brakialisnya sobek. Kalau tidak segera kita

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   BB 592

    Mobil akhirnya berhenti di depan rumah sakit. Lampu-lampu darurat berkelap-kelip, dan beberapa petugas medis sudah bersiap begitu ambulans serta mobil polisi mulai berdatangan. Samuel langsung melompat keluar dari kursi sopir dan berlari membuka pintu belakang.“Cepat! Kakak ku butuh pertolongan!” teriaknya panik.Rizky sudah bersiap. Ia membantu Michael turun dari mobil dengan hati-hati, sementara Yura memilih untuk menyingkir. Gadis kecil itu tahu bahwa saat ini kondisi Michael sangat tidak baik. Bahkan ia sampai gemetar saat melihat darah yang mengalir deras dari luka tembakan. Gadis kecil itu menangis lagi, suaranya serak karena terlalu lama terisak.“Yura… dengarkan aku,” bisik Michael dengan suara lemah. “Kau harus ikut dengan Samuel dulu. Aku… akan baik-baik saja.” Yura menggeleng keras, air matanya tak berhenti jatuh.Samuel jongkok di sampingnya, menatap adik kecil itu dengan lembut. “Yura, biar aku yang jagain kamu sebentar. Dokter Rizky harus menolong Mas Mic. Kalau kamu i

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 591

    Wajah Samuel pucat, kepalanya tertunduk lemas. Ledakan sangat besar. Ia tidak menyangka bahwa pedakan akan sedasyat ini. "Aku gagal," batinnya. Tidak bisa dipungkiri, Samuel merasa gagal dengan usahanya. Ia sudah berjuang semaksimal mungkin, namun hasilnya tetap tidak bisa menyelamatkan semua orang yang berada di dalam gudang. Tangannya gemetar, keringat terus saja mengalir di pelipis keningnya.Bukan hanya Samuel, Michael juga sama. Tubuhnya langsung lemes melihat ledakan dahsyat tersebut. Sedangkan Yura, menangis histeris. Nathan bisa melihat dari rekaman CCTV yang terhubung. Bagian utama gudang tetap utuh. Tidak ada korban.“Kau sukses Sam, mereka… selamat!” teriak Nathan.Wajah Samuel yang tadi tampak pucat pasih dan tertunduk lemas, langsung mengangkat kepalanya. Ia melihat rekaman CCTV. Nathan menepuk pundaknya keras. “Kau jenius, Sam. Tanpa kau, mereka semua sudah jadi abu.”Michael menoleh pada Samuel dengan tatapan lega, meski tubuhnya masih sakit. “Terima kasih, Sam. Kau

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status