Share

Bab 418

Author: Liazta
last update Last Updated: 2025-05-05 23:05:56

Rizky selalu memantau kondisi adik ipar serta Ibu mertuanya. Berdasarkan informasi dari dokter Teddy, kondisi Bobby sudah mulai membaik. Pagi ini juga sudah dipindahkan ke ruang perawatan.

"Apa mules perutnya?" Rizky bertanya sambil memandang istrinya yang sedang berbaring di atas tempat tidur.

Kiara menganggukkan kepalanya. "Sakitnya bentar-bentar terus hilang."

Melihat Kiara yang kesakitan seperti ini, membuat ia merasa tidak tega. Namun apa yang bisa dilakukannya?

Tentu saja hanya bisa mendampingi, serta berdoa.

Persalinan lewat operasi Caesar bukanlah hal yang baik. Karena itu ia berharap istrinya bisa melahirkan secara normal.

Operasi Caesar dianggap cara persalinan paling enak. Karena ibu tidak merasakan sakit kontraksi seperti persalinan normal. Namun proses Caesar tetap menyakitkan. Yang mana pasien harus cek darah. Setelah pengambilan darah, kemudian uji coba obat yang di suntikkan di lengan, dilanjut dengan pemasangan kateter. Setelah pasien berpuasa sekitar 4 jam, barul
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Nur Elifa
baby Kiara dan Rizky pasti cantik. semoga lancar persalinannya.
goodnovel comment avatar
Miranda Diponegoro
lanjut ya...
goodnovel comment avatar
Siti Juleha
semangat Kia untuk ketemu debay. Noah mau jadi abang ya? Mawar mau punya cucu tambahan nih, bahagia selalu ya grandma......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 419

    Setelah selesai sarapan pagi, Nathan meminta izin kepada Albert. Dia ingin membawa istrinya jalan-jalan di Paris. Albert langsung memerintahkan supir keluarganya untuk membawa Eliza dan Nathan ke tempat yang mereka inginkan. Pria itu juga bahkan merekome beberapa tempat yang menurutnya sangat indah dan wajib dikunjungi. "Apa rencanamu untuk hari ini?" Nathan bertanya sebelum pergi bersama dengan Eliza.Nathan memandang Albert yang sudah berpakaian rapi."Aku akan ke makam istriku. Dia masih belum terbiasa disana sendiri." Albert berkata sambil tersenyum.Nathan hanya menganggukkan kepala ketika mendengar jawaban Albert. Eliza memandang Olivia yang sudah menyelesaikan sarapan paginya. Melihat raut wajah Olivia, Eliza merasa kasihan. "Olivia, apa ingin ikut jalan-jalan dengan ku?" Eliza menawarkan. Jika gadis kecil itu ikut jalan-jalan, mungkin saja rasa sedihnya sedikit berkurang."Aku akan ke makam mommy bersama dengan Daddy." Olivia langsung menolak ajakan Eliza. Baginya yang ter

    Last Updated : 2025-05-05
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 420

    Eliza berdiri di atas ketinggian 300 meter. Dari sini ia bisa melihat keindahan kota Paris di malam hari. Senyum penuh bahagia, tidak pernah pudar dari bibir kecil, wanita cantik tersebut. Padahal dulu dia tidak berani bermimpi untuk bisa datang ke sini. Menurutnya tempat ini begitu jauh dan tidak mungkin bisa terjangkau. Namun ternyata jika tuhan berkehendak, semuanya bisa terjadi. Eliza bisa merasakan dinginnya malam, serta pelukan hangat dari pria yang sangat ia cintai. "Apa suka?" Nathan berbisik di daun telinga istrinya.Meskipun sadar pertanyaannya begitu sangat bodoh, namun entah mengapa pertanyaan itu justru keluar dari mulutnya. Nathan malu sendiri dengan dirinya yang terkesan konyol seperti ini. "Suka banget, Liza pengen ke sini lagi." Eliza berkata dengan tersenyum ceria. Berada di atas sini memberikan rasa nyaman dan rasa damai. "Ya boleh." Nathan dengan cepat menerima permintaan sang istri. "Tapi bawa Noah." Putra kecilnya harus ikut serta. Noah pasti sangat senang

    Last Updated : 2025-05-06
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 1

    Malam semakin larut, hujan turun dengan derasnya.Kilat masuk melalui celah jendela seakan siap menyambar. Di dalam kegelapan, seorang wanita muda sedang menangis sambil memeluk tubuh kecil bayinya.Meskipun suara petir menggelegar dan memekakkan genderang telinga, Eliza Afrina tidak takut. Yang dia pikirkan saat ini hanyalah anaknya yang sedang panas tinggi. Obat penurun panas yang diberikan bidan, sudah dia berikan. Tapi, tak kunjung meredakan panas sang putra."Nak?"Eliza menahan tangis sembari memeluk bayinya yang sudah pucat itu. Bahkan tiap beberapa menit sekali, wanita itu meletakkan jari telunjuknya di bawah lubang hidung bayi laki-laki itu untuk memastikan sang putra masih bernapas.Berkali-kali ditelponnya sang suami, tetapi tak diangkat.Tetangganya juga banyak yang sedang pergi ke luar untuk menghabiskan weekend bersama keluarga.Kebetulan, kawasan perumahan yang di tempatnya, jauh masuk ke dalam dan masih sangat sepi. Jalan kiri dan kanannya bahkan masih hutan lebat

    Last Updated : 2024-04-20
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 2

    Perawat yang berada di dalam ruang NICU keluar memanggil dokter Rizki. "Dokter kondisi pasien semakin kritis." Dokter itu beranjak dari duduknya dan berlari masuk ke ruang ICU. Eliza sudah tidak berkata apa-apa lagi.Wanita itu hanya terus berdoa agar sang putra bisa selamat. Dia tidak sanggup dan belum mampu untuk ditingkatkan putranya. Bahkan, saat hari sudah berganti, wanita itu tetap duduk di depan ruangan.Tulangnya sudah terasa lemas dan tidak sanggup untuk berdiri. Barulah ia merasakan denyutan nyeri di telapak kakinya saat efek bius menghilang. Ceklek!Seorang perawat tampak membuka ruangan NICU.Hal ini membuat Eliza seketika berdiri. "Sus, apa saya boleh masuk ke dalam?" tanyanya."Maaf Bu, kita harus menunggu dokter dulu. Ibu juga di minta ke kasir, untuk menyelesaikan administrasi." "Baik, Mbak."Eliza menuruti perintah perawat untuk kasir. Reaksi obat bius yang sudah mulai hilang membuat dia kembali merasakan sakit dan nyeri di telapak kakinya.Wanita it

    Last Updated : 2024-04-22
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 3

    Apa yang dilakukan oleh wanita itu membuat orang-orang di sana terkejut! Sandy sendiri langsung mencegah sang ibu. "Mama jangan seperti ini, kasihan Eliza!" ucapnya. "Kasihan kamu bilang? Wanita ini tidak becus. Dia benar-benar wanita kampung yang tidak berpendidikan. Sudah mama bilang sama kamu jangan menikahinya, kamu tetap saja menikahinya. Lihatlah mengurus satu anak pun dia tidak bisa. Lihat cucuku mati karena wanita ini. " Wati menangis dan semakin menarik kuat rambut Eliza. Namun, Eliza seperti sebongkah batu yang tidak merespon apapun. Matanya terus saja menatap tubuh mungil anaknya. "Seharusnya aku hanya memiliki menantu Mirna saja. Mirna wanita hebat, pintar, cerdas, berpendidikan dan memiliki pekerjaan yang baik tidak seperti kau benalu. Bahkan mengurus anak pun tidak bisa." Wati terus saja mengamuk dan menarik rambut Eliza sekuat tenaganya. Lagi-lagi, Eliza tetap tidak merespon perkataan Wati. Bahkan jika wanita itu ingin membunuhnya saat ini juga, dia akan mati

    Last Updated : 2024-04-23
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 4.

    Nathan kini duduk di meja kerjanya.Matanya tertuju ke layar komputer namun pikirannya hanya terfokus dengan bayinya. Dia sudah mengatakan masalah ibu asi kepada maminya dan berharap sang mami bisa dengan cepat mendapatkan pendonor ASI untuk anaknya. Namun ternyata mencari pendonor ASI bukanlah hal yang mudah!Padahal, Maminya sudah mencari lewat perantara asisten rumah tangga, tetangga dekat rumah, dan teman-teman sesama sosialitanya. Namun tidak menemukan wanita yang bisa menjadi donor ASI. Karena untuk menjadi pendonor ASI ,wanita itu memang memiliki ASI yang banyak. Dan biasanya jika anak sudah berusia 1 tahun ke atas, produksi ASI pun berkurang. Kepala Nathan serasa ingin meledak ketika memikirkan ini semua.Jika tidak segera mendapatkan ibu susu untuk bayinya, dia mencemaskan tumbuh kembang anak malang tersebut. Pria itu menjangkau ponsel yang diletakkannya di atas meja dan menghubungi asisten pribadinya. Setelah berbicara dengan orang kepercayaannya itu, Nathan menutup

    Last Updated : 2024-04-26
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 5.

    "Tentu saja rumah sakit ini sangat menerima donor ASI, kalau mbak ingin donor ASI langsung ke ruang perawatan bayi saja di lantai 4." Eliza tersenyum. "Baik mbak, terima kasih." Setelah administrasi selesai, ia pun pergi ke lantai 4 sesuai arahan dari wanita yang duduk di kasir tersebut. Eliza tahu di mana ruang perawatan bayi karena memang Ibnu lahir di sini. Setelah lahir, Ibnu sempat dimasukkan ke box inkubator karena sudah terlalu banyak minum air ketuban. Bahkan bayi Ibnu lahir dengan kondisi bibir biru dan tidak menangis.Jadi, Eliza selalu berkunjung ke ruang bayi sambil mengantarkan ASI untuk anaknya. Rumah sakit ini sungguh bersejarah.Tempat anaknya dilahirkan dan menghembuskan nafas terakhirnya.Dada Eliza seketika merasa sesak kala mengingat itu.Untungnya, dia sudah tiba di ruangan yang dimaksud.Jadi, Eliza berusaha tegar--membuka pintu dan melihat tiga perawat di ruang bayi. "Permisi sus." "Ya dek, ada apa?" tanya perawat yang sedang berjaga di ruang bayi.Mem

    Last Updated : 2024-05-13
  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 6

    Perawat itu diam selama beberapa detik ketika melihat senyum menawan pria satu anak tersebut. "Iya mas," jawabnya kemudian. Sudah satu minggu ini selalu bertemu dengan Nathan. Namun baru kali ini perawat itu melihat senyum di wajah tampan pria itu. "Asinya juga sangat banyak mas, jadi ini cukup untuk satu minggu ke depan." "Apa ibu itu mau menjadi pendonor tetap untuk anak saya?" "Saya belum tahu mas," jawab si perawat. "Apa saya bisa menghubungi ibu itu." Nathan sangat senang, karena dia tidak perlu susah-susah untuk mencari pendonor ASI. "Maaf mas, saya juga lupa tadi meminta nomor handphone," sesal si perawat. "Apa ibu itu meninggalkan alamat, agar saya bisa datangi ke rumahnya." Tanya dengan penuh semangat. "Maaf mas, alamatnya juga tidak ada." Nathan mendengus kesal. Dia berharap wanita yang memberikan ASI untuk anaknya bisa segera dihubungi namun ternyata tidak. "Kalau saya boleh tahu nama yang mendonorkan ASI untuk anak saya?" tanyanya dengan begitu pena

    Last Updated : 2024-05-13

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 420

    Eliza berdiri di atas ketinggian 300 meter. Dari sini ia bisa melihat keindahan kota Paris di malam hari. Senyum penuh bahagia, tidak pernah pudar dari bibir kecil, wanita cantik tersebut. Padahal dulu dia tidak berani bermimpi untuk bisa datang ke sini. Menurutnya tempat ini begitu jauh dan tidak mungkin bisa terjangkau. Namun ternyata jika tuhan berkehendak, semuanya bisa terjadi. Eliza bisa merasakan dinginnya malam, serta pelukan hangat dari pria yang sangat ia cintai. "Apa suka?" Nathan berbisik di daun telinga istrinya.Meskipun sadar pertanyaannya begitu sangat bodoh, namun entah mengapa pertanyaan itu justru keluar dari mulutnya. Nathan malu sendiri dengan dirinya yang terkesan konyol seperti ini. "Suka banget, Liza pengen ke sini lagi." Eliza berkata dengan tersenyum ceria. Berada di atas sini memberikan rasa nyaman dan rasa damai. "Ya boleh." Nathan dengan cepat menerima permintaan sang istri. "Tapi bawa Noah." Putra kecilnya harus ikut serta. Noah pasti sangat senang

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 419

    Setelah selesai sarapan pagi, Nathan meminta izin kepada Albert. Dia ingin membawa istrinya jalan-jalan di Paris. Albert langsung memerintahkan supir keluarganya untuk membawa Eliza dan Nathan ke tempat yang mereka inginkan. Pria itu juga bahkan merekome beberapa tempat yang menurutnya sangat indah dan wajib dikunjungi. "Apa rencanamu untuk hari ini?" Nathan bertanya sebelum pergi bersama dengan Eliza.Nathan memandang Albert yang sudah berpakaian rapi."Aku akan ke makam istriku. Dia masih belum terbiasa disana sendiri." Albert berkata sambil tersenyum.Nathan hanya menganggukkan kepala ketika mendengar jawaban Albert. Eliza memandang Olivia yang sudah menyelesaikan sarapan paginya. Melihat raut wajah Olivia, Eliza merasa kasihan. "Olivia, apa ingin ikut jalan-jalan dengan ku?" Eliza menawarkan. Jika gadis kecil itu ikut jalan-jalan, mungkin saja rasa sedihnya sedikit berkurang."Aku akan ke makam mommy bersama dengan Daddy." Olivia langsung menolak ajakan Eliza. Baginya yang ter

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 418

    Rizky selalu memantau kondisi adik ipar serta Ibu mertuanya. Berdasarkan informasi dari dokter Teddy, kondisi Bobby sudah mulai membaik. Pagi ini juga sudah dipindahkan ke ruang perawatan. "Apa mules perutnya?" Rizky bertanya sambil memandang istrinya yang sedang berbaring di atas tempat tidur. Kiara menganggukkan kepalanya. "Sakitnya bentar-bentar terus hilang."Melihat Kiara yang kesakitan seperti ini, membuat ia merasa tidak tega. Namun apa yang bisa dilakukannya? Tentu saja hanya bisa mendampingi, serta berdoa. Persalinan lewat operasi Caesar bukanlah hal yang baik. Karena itu ia berharap istrinya bisa melahirkan secara normal.Operasi Caesar dianggap cara persalinan paling enak. Karena ibu tidak merasakan sakit kontraksi seperti persalinan normal. Namun proses Caesar tetap menyakitkan. Yang mana pasien harus cek darah. Setelah pengambilan darah, kemudian uji coba obat yang di suntikkan di lengan, dilanjut dengan pemasangan kateter. Setelah pasien berpuasa sekitar 4 jam, barul

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 417

    "Menu yang disediakan di sini semuanya halal. Karena kami tidak mengkonsumsi babi dan juga anjing," kata Albert.Albert sudah sangat lama bersahabat dengan Hermawan. Karena itu dia tahu makanan apa yang boleh dikonsumsi oleh umat muslim. Sebelum Eliza dan Nathan bertanya, ia lebih dulu memberi tahu.Eliza memandang Albert dengan sedikit mengerutkan keningnya. "Di keluarga kami, semuanya alergi dengan daging tersebut. Karena itu kami hanya disarankan untuk mengkonsumsi daging sapi. Daging babi, daging anjing, sangat panas sehingga tidak cocok untuk tubuh kami." Olivia menjelaskan tanpa menunggu Albert memberi penjelasan.Eliza mengerti dan kemudian menganggukkan kepalanya. "Silahkan nyonya Eliza dan Tuan Nathan." Albert mempersilahkan Eliza dan juga Nathan untuk makan. Eliza tersenyum dan mulai menyantap menu yang tersedia. Michael tidak banyak bicara. Pria berwajah tampan itu hanya fokus dengan makanan yang di santapannya. Meskipun tidak berselera, ia tetap makan dengan tenang.

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 416

    Setelah kembali dari pemakaman, Eliza dan Nathan langsung masuk ke dalam kamar yang sudah disiapkan oleh kepala pelayan.Kehadiran mereka di sini disambut dengan sangat istimewa oleh Albert. Para pelayan memperlakukan mereka dengan sangat baik. Eliza memandang kamar berukuran besar yang disediakan untuk mereka. Kamar ini berada di lantai 2. Selain sangat besar, kamar juga memiliki desain yang sangat elegan."By, Liza mandi sebentar ya." Eliza berkata sambil membuka pakaiannya. Nathan memandang istrinya tanpa menjawab. Mengapa Eliza pamit mandi, kemudian membuka pakaian didepannya dengan gaya genit mengoda. Apakah ini artinya istrinya itu sedang memancing?Atau ingin mandi bersama?Eliza memandang Nathan dengan tersenyum dan kemudian melilitkan handuk di tubuhnya yang berisi dan indah. Tidak ada yang salah dengan sikap yang ditunjukkan oleh Eliza. Hanya saja pikiran suaminya yang selalu saja tidak benar. "Ayo kita mandi." Tanpa menunggu jawaban dari istrinya Nathan langsung meng

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 415

    Albert masih duduk di samping makam istrinya. Meskipun semua orang sudah mulai pergi meninggalkan pemakaman namun tampaknya pria itu masih nyaman duduk di sana. Begitu juga dengan anak-anaknya yang masih betah berada di pemakaman ibu mereka. "Daddy, hari sudah gelap, apa kita pulang?" Putra Albert yang tertua mulai bertanya. Michael memandang Albert dengan mata sembabnya. Setelah kepergian Anna, bagaimana ia melewati hari-harinya tanpa sang ibu? Setelah ini siapa yang akan mendengarkan ia curhat. Lalu siapa yang akan memberikannya nasehat-nasehat yang membangkitkan semangatnya. Bisa dikatakan Michael sosok penyendiri. Hanya sang ibu yang sangat memahaminya. Baginya Anna merupakan ibu yang hebat, guru yang sangat jenius, sekaligus sahabat terbaiknya. Wanita itu yang selalu ada di dekatnya. Wanita itu juga yang selalu memberikannya berbagai macam motifasi serta bimbingan akademik. Tidak bisa dipungkiri bahwa Anna sangat jenius. "Jika Daddy masih ingin di sini, bagaimana jika kita

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 414

    "Dia tidak marah sedikitpun meskipun aku sengaja menghindarinya. Melihat aku datang, dia langsung menunjukkan wajah bahagia. Dia meminta makan udang panggang besar di restoran favoritnya. Aku menurutnya. Aku menyuapi dia makan. Kami bercerita, tertawa, bercanda. Dia juga memberikan nasehat yang banyak untuk ku. Aku sangat pelupa, karena itu aku merekam semua perkataannya. Aku sudah berkata bahwa dia sudah sehat. Bahkan udang yang aku berikan dimakan hingga habis."Pria itu menangis hingga tubuhnya bergetar hebat. Momen terakhir bersama dengan istrinya tidak akan pernah ia lupakan."Kau harus kuat demi anak-anak mu." Nathan tidak sanggup menahan air matanya. Dengan cepat ia menghapus air mata yang sudah lebih dulu mengalir.Apa yang dikatakan Albert, terdengar jelas di telinga Eliza. Ia bahkan ikut menangis mendengar pria itu menceritakan seperti apa sosok istrinya.Eliza memandang kedalam peti mati. Dilihatnya sosok wanita cantik yang sudah di makeup dan memakai rambut palsu panjang

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 413

    Eliza masih terdiam. Tatapan matanya masih tertuju ke arah Sherly. Sudah tahu istri Albert baru saja meninggal dunia, dengan bodohnya wanita itu menunjukkan didepan umum, bahwa dia selingkuhan Albert. Bukankah ini sungguh lucu?Eliza ingin tertawa ngakak melihat kebodohan Sherly. Bisa dibayangkan seperti apa malunya diperlakukan seperti ini depan umum. Namun ia juga kasihan melihat ekspresi wajah wanita saat ini. Walau bagaimanapun Sherly ibu kandung Noah. "Sweet heart." Nathan memanggil suaminya istrinya yang masih terus memandang Sherly. Nathan kemudian menarik tangan istrinya agar tidak hanya diam di sana. Eliza menoleh ke arah Nathan sambil mengikuti langkah kaki suaminya. "Kasihan ya." "Gak ada malunya," kata Nathan tanpa ekspresi. Kelakuan Sherly yang tidak tahu malu membuat ia merasa jijik. Nathan tidak mengira bahwa wanita yang dulunya angkuh, sombong, bermartabat dan terhormat, sekarang tak ubahnya seperti wanita murahan. Ketika menceraikan wanita itu, ia sudah memberik

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 412

    Sherly sampai di kediaman Albert. Berhubung hari ini kematian nyonya rumah. Orang-orang bebas ngelayat di masion Albert. Para bodyguard yang berjaga hanya memeriksa setiap orang yang akan masuk kedalam rumah. Mereka hanya memastikan bahwa bahwa pelayat tidak ada yang membawa benda tajam ataupun senjata api. Hal ini yang membuat Sherly bisa masuk dengan mudah. Rasa percaya diri yang terlalu tinggi membuat wanita itu langsung berlari mengejar Albert. Tanpa rasa malu ia langsung memeluk pria itu dari belakang."Sayang, maaf aku baru datang." Sherly berkata sambil menahan suara Isak tangisnya.Sebagai artis profesional, menangis bukanlah hal yang sulit baginya. Bahkan Apa yang dilakukannya tampak begitu sangat natural. Tatapan mata anak-anak Albert langsung mengarah ke arah wanita yang dengan berani memeluk Daddy mereka. Wajah Albert merah padam begitu juga dengan matanya. Mata yang sejak tadi terus meneteskan air, kini seperti mata setan yang berwarna merah pekat. "Apa yang kau lakuk

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status