Share

Bab 108. Hampir Ketahuan

Penulis: Angsa Kecil
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-26 23:13:11

Ketika sang posesif marah, mertua pun tak ada ampun.

Mendengar kata 'cerai', darah Reyvan mendidih. Tatapannya bak singa yang ganggu tidurnya.

Kepalan tangannya menghentak. "Apa Kamu bilang?! Kubuat kamu tidak bisa bicara seumur hidup!" teriak Reyvan, mengayun kakinya cepat dan panjang. Satu tangannya terangkat dan hendak menyambar mertuanya.

Akan tetapi, Prama yang tahu bosnya hendak melalap orang, langsung bergerak cepat.

Diana menoleh ke kanan kini, siap melarikan diri. Takut melihat tatapan Reyvan. 'Menantu gila! Apa iya dia mau bunuh mertua sendiri. Hish! Sial!' jerit batinnya.

Selangkah lagi, Diana akan dalam cengkraman Reyvan. "Kamu harus aku-"

"Akhh!" Diana hanya mundur selangkah karena tak bisa kabur.

Tapi, Prama menahan tangan bosnya. "Pak, tahan. Biar saya yang urus."

"Argghhh!" Reyvan pelan mengatur deru napasnya. Dadanya masih naik turun dan menatap tajam mertuanya.

Diana mengusap dadanya, dengan picingan tajam. "Kamu memang nggak waras. Bisa-bisanya punya mantu gila se
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rina Damayanti
reyvan.... antagonis teriak antagonis wkwkwkwk....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 141. Di Belakang Layar-Perasaan Musuh

    Mengawasi suami kerja? Amber buru-buru duduk, tubuhnya sedikit kaku, sorot matanya tak fokus. “Aku nggak mau cuma duduk saja di rumah, Rey. Aku ini cukup kompeten untuk dimanfaatkan.”Reyvan ikut bergerak duduk, persis di hadapan istrinya. Dua lutut mereka saling menempel, membuat Amber makin salah tingkah.Lalu, satu tangan Reyvan terangkat, jemarinya pelan merapikan rambut Amber di pipi. Sentuhan itu lembut, membuat jantung Amber berdegup semakin kencang.“Posisimu sudah digantikan orang lain. Kalau kamu kembali masuk kerja, akan aku letakkan di posisi mana? Istri CEO, cocoknya jadi apa?”Amber menunduk sedikit, tersenyum sipu saat tangan Reyvan masih mengusap rambutnya. “Masuk divisi sekretarismu juga nggak apa-apa. Aku bisa-bisa ....”Reyvan memotong cepat dengan senyum penuh arti. “Bisa mengawasiku? Bisa terus dekat denganku? Atau bisa terus melihatku?”Wajah Amber memanas. Dia buru-buru membuang pandangannya ke arah lain. “Ehm, aku cuma nggak mau menyia-nyiakan bakatku saja. Da

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 140. Istri Dibuat Salah Tingkah

    Amber menunduk. “Karena aku panik. Itu saja.” Nadanya cepat dan makin lirih lemas.Reyvan terkekeh kecil, tapi tidak mengejek. Suaranya lembut, tapi malah membuat Amber semakin salah tingkah. “Kalau kamu panik saja bisa mengucapkan hal semanis itu, aku jadi penasaran. Kalau kamu sedang bahagia, kira-kira apa yang akan keluar dari mulutmu?”Amber ingin menghilang saat itu juga. Dia mundur setapak, tapi langkahnya tertahan oleh tatapan Reyvan yang begitu intens.“Amber ....” Suara Reyvan lebih lembut.Pelan Reyvan berdiri. Lalu, setapak demi setapak dia mengikis jarak pada istrinya.Deguban jantung Amber makin menggila. Tak! Reyvan cepat menyambar bahu Amber dan berhenti. Kini mereka saling berhadapan sangat dekat.Sampai Amber tak tahu lagi harus bagaimana mengekspresikan perasaannya yang kacau balau. Bahkan dia siap untuk pingsan karena sangking gugupnya dan salah tingkah.Tapi sayang sekali, tidak ada kamus pingsan untuk Amber kali ini.Reyvan sedikit memajukan wajahnya, dan mengelu

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 139. Kala Suami Menggoda

    'Jantungku! Tenang dulu, Ok? Tenang ... Jangan aneh-aneh! Reyvan nggak akan macam-macam kok. Nggak! Ngggg-' batin Amber, kesal pada dirinya sendiri. Dia mulai panas dingin.Akan tetapi, sepertinya insting Amber memang benar. Ada something di balik sorot mata Reyvan dan senyum tipis itu. Sampai bulu halusnya merinding.Reyvan masih setia menyala wajah istrinya sambil tersenyum tipis. Tadi di bawah, istrinya sudah mendominasi, menunjukkan taringnya. Sekarang gilirannya tampil.“Ehem.” Suara Reyvan berat, tapi terdengar menggoda. “Bukannya kamu membawaku masuk kamar agar aku cepat minum obat dan TI-DUR?” Menekan kata terakhir Mata Amber menegang, kepalanya mengangguk kaku, dengan sedikit gemetar karena degupan jantungnya. “Hem, i-iya. Aku akan ambil obatnya.”Wanita itu langsung balik kanan. Amber bernapas lega, akhirnya ketegangan pecah. Dia cepat-cepat mengambil obat, menuang air, lalu membantu suaminya meminumnya. Dalam hati, dia berharap setelah ini Reyvan akan langsung tidur lelap.

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 138. Dia Mau Apa?

    Di dapur, para pembantu menatap box puding yang sudah kosong. Senyum lebar merekah di wajah mereka. Tangan mereka sigap menutup mulut agar tawanya tidak sampai terdengar ke luar. Bahagia karena akhirnya bisa merasakan makanan restoran mewah ala sultan.“Enak banget, sumpah. Lidahku nggak sanggup berhenti,” bisik satu pembantu, matanya berbinar.“Kayak mimpi. Sekali-kali bisa makan ala bangsawan,” timpal pembantu lain sambil menahan tawa.“Untung Nyonya baik hati. Kalau nggak, kita cuma bisa lihat doang makanan beginian,” tambah yang ketiga, senyumnya lebar kepuasan.Mendadak, satu pembantu melotot. Tangannya menunjuk ke arah box teh matcha di pojok meja. “Astaga! Ini tanggalnya udah expired! Gimana ini?”“Ya ampun!” wajah pembantu lain langsung pucat. “Gimana kalau Nona Deandra pingsan di rumah ini?”“Bukan cuma pingsan, gimana kalau sekarat! Kalau sampai kejadian, Nyonya Amber yang disalahin!”Suasana yang tadinya riang berubah jadi panik. Mereka saling pandang dengan wajah tegang.“

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 137. Nggak Bisa Tidur, Harus Dipeluk

    Jantung Reyvan kini berdetak cepat. Kali ini dia takut dengan apa yang akan istrinya katakan. Kenapa mengatakan 'Meski dia tidak jadi istrinya?' Amber satu langkah lebih maju. Dia melengkungkan senyum lebar. "Mama mertua nggak akan mendapatkan menantu seperti dia. Sampai kapanpun, meskipun aku bukan istrinya Reyvan! Karena Reyvan ini cuma mau istri yang cantik natural. Cantiknya harus luar dan DALAM. Bukan cantik permak atau polesan. Dan karena Reyvan tidak suka istri yang suka main drama manusia bertopeng. Juga karena Reyvan suka istri yang bisa membuatnya bahagia tanpa berkunjung ke tempat hiburan. Yang paling penting, bisa membuatnya tidur nyenyak tanpa pikiran berat, tanpa mimpi buruk."Semua diam dengan pikiran dan perasaan masing-masing. Tania dan Deandra sibuk berusaha menekan emosinya.Sedang Reyvan malah menikmati kata-kata indah istrinya. Baginya, kata-kata istrinya itu bagai alunan melodi terindah dalam hidupnya. Ternyata Amber belum selesai bicara. Dia tersenyum dengan d

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   136. Suamiku ini Manjanya Minta Ampun

    Reyvan menatap tehnya dengan wajah kaku. 'Jangan-jangan Amber juga memberinya banyak garam? Nggak mungkin. Amber nggak mungkin ceroboh,' batinnya gusar.Dia mengalihkan pandangan pada istrinya. “Kenapa dengan teh Deandra?”Amber menjawab dengan nada tenang, seolah tidak ada yang aneh. “Oh, aku buatkan yang spesial saja. Teh matcha, tanpa gula. Nggak ada yang aneh.”Reyvan tersenyum kaku. Dalam hati dia ingin tertawa. Lalu, dia menatap Deandra. “Istriku terlalu senang ada tamu spesial. Jadi, dia berusaha menjamu spesial tamunya.”Kalau bukan di rumah itu, kalau bukan di depan Reyvan, Deandra sudah akan menarik rambut Amber lalu melemparkannya ke tempat sampah.Akan tetapi, dia berusaha untuk tenang. “Aku hanya terkejut. Istrimu ini sangat unik dalam menjamu tamunya. Tidak apa-apa. Setelah ini, paling aku cuma opname dua hari. Karena aku memang belum pernah minum teh semacam ini,” Deandra menahan perasaan muak sambil menegakkan duduknya.Amber pura-pura kaget dengan mata melebar. Wajahn

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status