Share

Bab 13. Tak Mau Kalah

Penulis: Angsa Kecil
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-30 11:59:59

Batin Amber bergejolak. 'Perasaanku nggak enak. Sepertinya-'

Begitu masuk ruang tengah kediaman utama Kalingga, suasananya langsung tegang. Tatapan tajam dan nyalang menyambut kehadirannya. Tak ada satu pun yang berdiri menyambut. Seolah-olah dia hanya bayangan, wanita tidak penting, atau bahkan hama yang hanya pantas ditanggapi dengan senyuman sinis.

Di sana, Grace duduk santai di antara mereka, senyum lebarnya remeh. Dagu terangkat dengan angkuhnya, seolah menegaskan bahwa dialah yang diterima sebagai bagian dari keluarga Kalingga.

Amber mengeratkan pegangan tangannya di lengan Reyvan, dia sedikit memiringkan kepalanya dan berbisik pelan, "Sepertinya mereka nggak berharap aku datang, Rey. Kurasa nggak ada yang menyukaiku. Mereka seperti mau menerkamku. Aku mau tanya, apa di antara mereka ada yang NGGAK menakutkan? Oh, kurasa pria tampan itu orang baik dan waras? Kulihat dia nggak punya aura negatif seperti yang lain. Senyumnya seperti malaikat di tengah iblis. Dan jauh berbeda denga
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Afikah Anita
nice loh ini cerita nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 133. Peri atau Kuntilanak

    Reyvan dan Amber tiba tepat di depan Deandra."Mau apa kamu datang ke rumahku? Sepertinya kita tidak punya janji temu? Dan kenapa tidak menghubungi asistenku saja? Kamu sudah merusak kebersamaan kami saja!" ketus Reyvan, sambil mengusap lembut tangan istrinya.Amber hanya menahan senyum saja. Suaminya itu pantas mendapat bintang 5, suami idaman.Deandra tersenyum lebar. "Tentu saja menengok teman dekat yang habis kecelakaan. Oh ya, aku bawakan puding dari Blue Restoran. Tadi sudah dibawa pembantu masuk dapur. Aku lihat kamu sangat menyukainya kemarin pas kita makan berdua."Reyvan menggeram dalam hati. Ekor matanya melirik reaksi wajah istrinya, jelas kalau Amber menahan kesal.'Deandra! Aku akan membuat perhitungan kalau sampai Istriku marah! Hish! Aku harus segera mencari relasi bisnis lainnya agar bisa secepatnya menyingkirkan wanita gila ini!' batin Reyvan dengan perasaan tak karuan.Mata Amber masih menegang, tapi diam. Satu tangannya meremas kepalan kuat, berusaha menahan diri a

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 132. Apa Dia Cantik?

    Amber menatap tajam, napasnya terasa berat di dada. Seperti ada firasat seorang istri yang mendorong emosinya keluar."Aku tidak mengenal tamu itu, lalu kemari mau ketemu siapa?" Matanya beralih pada suaminya, menunggu jawaban yang jelas.Reyvan hanya tersenyum tipis, sambil menelan ludahnya perlahan. Diamnya seperti menyembunyikan sesuatu."Katanya mau bertemu dengan Tuan, Nyonya. Dan katanya lagi, Nona Deandra itu teman dekatnya Tuan," ucap pembantu itu gugup, seolah lidahnya dipaksa bergerak.Amber menekan dua bibirnya rapat-rapat, seperti sedang mencoba menelan emosinya. Sorot matanya berubah curiga."Apa dia cantik?" Nada bicara Amber ketus sedikit meninggi. Tapi, lirikannya yang tajam itu tertuju pada pria di sampingnya.Pembantu itu menatapnya sebentar, lalu buru-buru mengangguk. "Ca-cantik, Nyonya."Mata Reyvan langsung menajam pada pembantu itu. Kepalanya bergerak pelan memberi kode agar pembantu itu cepat keluar.Lalu, pembantu itu pun cepat-cepat membalikkan badan, langkahn

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 131. Tekanan Stress Reyvan

    Prama hampir melotot ketika bosnya itu membisikkan sesuatu. Dia ragu, apa benar hasil pemeriksaan kepala atasannya itu baik-baik saja?“Pak, Anda serius? Tapi tadi dokter sudah jelas mengatakan kalau Anda hanya luka luar. Tidak perlu perawatan intensif. Cukup istirahat di rumah.”Reyvan menepuk keras pundak asistennya itu. “Siapa juga yang mau rawat inap? Aku bilang dirawat di rumah. Kamu paham nggak maksudku?”Prama mengerjap, masih bingung. “Ya memang harusnya dirawat di rumah, Pak.”Reyvan menarik napas panjang, sorot matanya tajam. “Dengar baik-baik, pria yang nggak punya pacar. Aku jelaskan secara rinci. Nanti, kalau istriku kembali, kamu buat wajahmu itu sesedih mungkin. Seperti tadi saat kamu memarahiku setelah kecelakaan. Buat seolah-olah aku luka berat. Paham?”Prama hanya diam, menatap bingung. “Paham?!” Suara Reyvan meninggi, nyaris frustasi.Prama akhirnya mengangguk pelan. “Anda ingin cari perhatian Amber, Pak?”Reyvan mencebik, bibirnya terangkat sebelah. “Bisakah hal s

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 130. Auwh!

    "Kamu mau memilikiku? Karena aku wanitamu atau hanya pijakan kursimu saja?"Mata Reyvan menegang. Dia jelas terusik dengan pertanyaan itu. Sorot matanya menatap lekat-lekat manik mata Amber."Lihat mataku, kamu akan paham hatiku."Amber terdiam menatap dalam manik mata Reyvan. Dadanya mendesir saat menatap sorot mata suaminya.Tanpa kompromi lagi, Reyvan menatap lekat istrinya sambil menyapu kening istrinya.Jiwa pongahnya kini benar-benar runtuh. Dia membuka tabir kerasnya dan menautkan hatinya pada wanita yang setiap saat mengusir pikirannya.Perasaan tak selalu melahirkan kata. Ada yang lebih jujur dari seribu kalimat, yaitu sorot mata. Menyelaminya, kita akan tahu jawabannya—apakah ada rindu atau cinta yang diam-diam bergejolak.Jika benar melindungi dan membahagiakan tidak harus memiliki, maka aku memilih untuk menjadi egois. Sebab cintaku bukan sekadar rasa yang bisa kurelakan terbang bebas. Cintaku harus aku miliki.Reyvan melepas jasnya dan melempar ke sembarang arah. Akan te

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 129. Marah! Bawa ke Hotel

    David berdiri, dadanya membusung. Suaranya meninggi. “Jangan bicara omong kosong, seolah kamu suami teladan yang penuh kasih sayang. Kalau mau pencitraan, jangan berlebihan! Amber bukan wanita bodoh yang bisa kamu permainkan terus!”Reyvan menoleh cepat ke arah Amber. Tatapannya tajam, memang sengaja. “Dia bilang aku lagi main-main. Apa seperti ini?”Seketika itu, tanpa aba-aba, Reyvan sedikit menunduk dan mengecup bibir istrinya. Sangat percaya diri.Amber mematung, matanya membesar, tubuhnya kaku tak bisa merespons. Degup jantungnya kacau.David pun terperangah, mulutnya terbuka hendak bicara. "Kamu-"Namun Reyvan langsung menyambar, “Permisi! Aku mau bawa istriku pergi dari pria sepertimu!”Tanpa basa-basi, Reyvan menarik Amber ke arah pintu.Amber hanya bisa menoleh ke belakang menatap David. “Vid, maaf. Aku pergi dulu.”David berdiri membatu, matanya menyala tajam, emosinya hampir meluap. rahangnya sampai bergetar menahan teriakan.'Tidak selamanya kamu bisa bertingkah seenaknya,

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 128. Menyembunyikan Luka, demi Istri

    "Ke rumah sakit!" teriak Prama.“Ke restoran. Cepat!” Suara Reyvan langsung menyusul, keras dan tajam menekan.Prama menoleh tak percaya. “Pak, Anda itu terluka. Soal Amber, biar saya suruh orang lain menjemputnya.”Sorot mata kesal Reyvan langsung ditujukan pada Prama. “Lihat baik-baik. Aku baik-baik saja! Aku nggak butuh rumah sakit. Antar ke restoran itu sekarang. Aku harus kasih peringatan keras pada David.”Prama hendak protes, mulutnya sudah terbuka. "Tapi, Pak-"Tapi Reyvan cepat menggeram. “Aku nggak akan mati sekarang, Pram! Kita ke restoran, atau aku turun sekarang juga dan kesana sendiri!”Prama terdiam, lalu menghela napas panjang dengan wajah masam. “Ambil jalur ke restoran!” serunya pada sopir.Asisten itu lalu membuka dasbor, mengeluarkan kotak obat kecil, dan mulai membersihkan luka di tangan Reyvan. Tangannya telaten meski wajahnya tetap cemberut kesal. “Tadi, jantung saya hampir lepas, Pak. Kalau saya wanita, pasti sudah menjerit histeris saat tahu rem mobil Anda bl

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status