Share

213

Penulis: El Alfun27
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-21 23:51:52

"Loh, bukannya Delvan yang mengundang kami untuk datang menghadiri pernikahan anda yang begitu megah ini. Saya takjub sedari tadi." Ucap laki-laki itu dengan senyum miringnya.

Anton tetap menatap tak suka dengan hadirnya seorang laki-laki itu, apalagi bersama dengan mantan istrinya.

"Tolong jangan ganggu acara saya." Pinta Anton dengan tegas.

"Ouhh, tenang-tenang pak Anton. Saya kesini bersama istri dan anak saya hanya ingin menghadiri acara pernikahan anda. Jadi kami tidak akan berbuat macam-macam." Ucap pak Fatir, yang merupakan ayah Arthur dan suami dari Arumi.

Anton menatap Arumi- sang mantan istri yang kini sudah menjadi istri dari teman dekatnya. Itu dulu, bukan sekarang. Dulu Anton dan Fatir satu kampus, dan mereka juga satu jurusan yang sama.

Namun setelah Anton menikah dengan Arumi, Fatir menjauh demi kelancaran hubungan temannya. Tapi setelah ada masalah yang cukup besar, dan saat itu Arumi sudah memiliki seorang anak dengan Anton.

Mereka terpaksa berpisah, memilih hidup di
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Duda Muda   213

    "Loh, bukannya Delvan yang mengundang kami untuk datang menghadiri pernikahan anda yang begitu megah ini. Saya takjub sedari tadi." Ucap laki-laki itu dengan senyum miringnya.Anton tetap menatap tak suka dengan hadirnya seorang laki-laki itu, apalagi bersama dengan mantan istrinya."Tolong jangan ganggu acara saya." Pinta Anton dengan tegas."Ouhh, tenang-tenang pak Anton. Saya kesini bersama istri dan anak saya hanya ingin menghadiri acara pernikahan anda. Jadi kami tidak akan berbuat macam-macam." Ucap pak Fatir, yang merupakan ayah Arthur dan suami dari Arumi.Anton menatap Arumi- sang mantan istri yang kini sudah menjadi istri dari teman dekatnya. Itu dulu, bukan sekarang. Dulu Anton dan Fatir satu kampus, dan mereka juga satu jurusan yang sama.Namun setelah Anton menikah dengan Arumi, Fatir menjauh demi kelancaran hubungan temannya. Tapi setelah ada masalah yang cukup besar, dan saat itu Arumi sudah memiliki seorang anak dengan Anton.Mereka terpaksa berpisah, memilih hidup di

  • Menjadi Istri Duda Muda   212

    "Biarin?!" Dengan sengaja Tasya juga menjulurkan lidahnya untuk membalas Delvan tadi. Lalu Tasya beranjak ingin berlari dari Delvan.Namun Delvan segera menahan tubuh Tasya, Pun Tasya belum siap dengan sentuhan Delvan. Alhasil Tasya terjatuh tepat di atas tubuh Delvan.Seoerkian detik, mereka saling tatap. Nafas mereka berdua memburu, lalu dengan cepat Tasya bangkit dari tubuh Delvan."Maaf, aku gak sengaja." Ungkap Tasya mengalihkan pandangannya ke tempat lain."Sengaja juga boleh kok yank." Sindir Delvan, Menaik turunkan alisnya."Ihhhh!!" Tasya memukul Delvan bertubi-tubi. Namun dengan begitu Delvan tetap menerimanya, karena hanya dengan ini hatinya kembali tenang dan tak kosong seperti dulu.Suasana taman itu memang sangat sepi, dan akan membuat fokus siapa saja yang disana terkumpul. Angin yang sejuk setia menemani dan tanaman yang indah siap memukau siapapun.Termasuk kedua insan yang sedang saling bercanda, untuk sejenak melupakan semua masalah yang adaa.***Gedung mewah denga

  • Menjadi Istri Duda Muda   211

    Seorang perempuan itu termenung, menikmati angin sepoi sambil membaca sebuah novel kesayangan nya. Di taman itu, dia ingin berteman dengan alam. Sinar mentari pun sangat cerah, menerobos daun-daun yang sudah kering. Berturunan saat terdapat angin menghembus nya.Tasya terlihat sangat cantik, posenya yang begitu manis. Dari depan sangat imut, bahkan dari samping pun sngat anggun. Tasya membuka selembar demi lembar bacaan novelnya.Waktu istirahat, dia habiskan untuk bertenang. Hubungan nya dengan Delvan sering kali pasang surut, ini yang sebenarnya Tasya takuti. Sikap Delvan yang temperamental, membuatnya harus memilki stok kesabaran yang banyak.Tasya memang sedang membaca novel, namun pikiran nya selalu tertuju kepada laki-laki badboy itu. Terkadang sebuah mitos, itu benar adanya. Namun Tasya masih tetap berusaha untuk mengingat kebaikan Delvan, yang terkadang membuatnya luluh kembali."Gue kira Lo kemana? Di kantin gak ada." Ucap seorang laki-laki, yang suaranya sangat familiar di t

  • Menjadi Istri Duda Muda   210

    Setelahnya pembelajaran dimulai seperti biasanya. Berjalan dengan khidmat dan tenang, semua siswa mencermati penjelasan dari guru di depan dan sesekali ada yang bertanya jika mereka tidak memahami materi yang sedang dibahas.Sampai pelajaran selesai, dan sekarang tepat jam dua siang. Dimana para siswa SMA Taruna Bhakti berhamburan keluar kelas. Semuanya bergegas untuk segera meninggalkan kelas masing-masing.Tasya keluar dengan sedikit tergesa, tanpa mempedulikan Clara yang sedang memanggilnya. Tasya harus secepatnya bertemu dengan Arthur. Sesampainya di depan ruang OSIS, terlihat sang ketua OSIS yang sedang berbicara dengan beberapa rekannya. Tasya menghampiri Arthur sesaat setelah selesai bercakap dengan rekannya itu."Thur, maaf ya kita gak bisa makan siangnya. Sorry banget." Ucap Tasya dengan merasa tidak enak. Tangannya meremas seragam yang dia kenakan.Arthur terlihat terkejut, lalu mendekati Tasya hingga jarak mereka sangat dekat. " Lo udah setuju tadi Sya. Gak bisa ngebatalin

  • Menjadi Istri Duda Muda   209

    Tasya memasuki kelas saat pelajaran ke dua. Untung guru yang mengajar belum datang, jadi Tasya langsung menduduki kursinya."Lo baru dateng?" Tanya Clara mendongak menatap Tasya.Tasya mengusap peluhnya yang basah, lalu duduk di bangkunya dengan tenang. "Gue telat tadi pagi, jadi langsung dihukum. Ini baru selesai hukumannya.""Yaleah, tumben banget Lo telat. Biasanya juga rajin, kenapa?" Clara menyenggol sikut Tasya.Tasya menopang dagu, melirik sekilas kepada perempuan barmbut pendek itu. "Nunggu bus gak dateng-dateng." Ungkap Tasya.Clara menyibak rambut seperti seorang laki-laki. "Yaelah, kurang pagi Lo Sya. Besok sama gue deh, gue jemput Lo."Tasya mengangguk pelan. "Sip." Ucapnya menjetikkan jempol.Keadaan kelas masih belum hening, karena guru yang mengajar juga belum datang. Teman-teman Tasya juga ada yang berjalan, bercerita, bahkan ada yang bermain game bagi kaum para adam.Seperti sekarang geng Remas yang sedang Mabar bersama. Terlihat Delvan dan ketiga temannya sedang foku

  • Menjadi Istri Duda Muda   208

    "Eh, apa-apa an sih. Lo jangan sok tau, gak baik." Ujar Tasya melempar satu bantal tepat di wajah Dion.Dion tak marah, malah semakin jadi menjaili sang Kakak." Ya Udah gue bilangin sama Papa aja deh." Dion beranjak ingin meninggalkan kamar Tasya."Ih, dasar Cepu Lo." Sentak Tasya, lalu menghadang sang adik yang akan keluar.Dion malah menjulurkan lidahnya, tak oeudki dengan tatapan seram sang kakak. Sudah menjadi kebiasaan bagi Dion untuk selalu mengganggu sang Kakak dari kehidupan tenangnya."Iya iya, Lo mau apa?" Tasya akhirnya menyerah, dia akan mengabulkan permintaan sang adik agar dirinya tetap aman."Nah gitu dong, baru kakak gue." Dengan sangat bahagia, Dion kembali menduduki kasur sang kakak. "Gue mau PS4, lengkap sama joystick nya." Dion mengutarakan keinginan nya yang sudah sejak lama dia idam-idamkan."Hah, gimana gimana." Ucap Tasya tak paham dengan ucapan sang adik."Ya intinya gue masu PS4, sama alatnya itu namanya joystick, murah kok." Bohong Dion meyakinkan sang Kakak

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status