author-banner
El Alfun27
El Alfun27
Author

Novels by El Alfun27

Menjadi Istri Duda Muda

Menjadi Istri Duda Muda

Seorang gadis desa yang selalu dianiaya layaknya budak oleh ibu tiri dan saudara tirinya. Dia adalah Alana si gadis lugu dan polos, dan harus dijual oleh sang ibu tiri kepada juragan bewok. Ternyata Alana dibeli oleh seorang duda muda dan kaya dari kota yaitu Arka. Namun Arka membeli Alana hanya untuk dijadikan pengasuh anaknya yang masih berusia empat tahun, bukan dijadikan istri. Akankah kehidupan Alana lebih membaik setelah pindah ke kota atau Alana semakin menderita? Mari ikuti kelanjutan kisah Alana dan Arka dalam cerita "Menjadi Istri Duda Muda".
Read
Chapter: 209
Tasya memasuki kelas saat pelajaran ke dua. Untung guru yang mengajar belum datang, jadi Tasya langsung menduduki kursinya."Lo baru dateng?" Tanya Clara mendongak menatap Tasya.Tasya mengusap peluhnya yang basah, lalu duduk di bangkunya dengan tenang. "Gue telat tadi pagi, jadi langsung dihukum. Ini baru selesai hukumannya.""Yaleah, tumben banget Lo telat. Biasanya juga rajin, kenapa?" Clara menyenggol sikut Tasya.Tasya menopang dagu, melirik sekilas kepada perempuan barmbut pendek itu. "Nunggu bus gak dateng-dateng." Ungkap Tasya.Clara menyibak rambut seperti seorang laki-laki. "Yaelah, kurang pagi Lo Sya. Besok sama gue deh, gue jemput Lo."Tasya mengangguk pelan. "Sip." Ucapnya menjetikkan jempol.Keadaan kelas masih belum hening, karena guru yang mengajar juga belum datang. Teman-teman Tasya juga ada yang berjalan, bercerita, bahkan ada yang bermain game bagi kaum para adam.Seperti sekarang geng Remas yang sedang Mabar bersama. Terlihat Delvan dan ketiga temannya sedang foku
Last Updated: 2025-06-17
Chapter: 208
"Eh, apa-apa an sih. Lo jangan sok tau, gak baik." Ujar Tasya melempar satu bantal tepat di wajah Dion.Dion tak marah, malah semakin jadi menjaili sang Kakak." Ya Udah gue bilangin sama Papa aja deh." Dion beranjak ingin meninggalkan kamar Tasya."Ih, dasar Cepu Lo." Sentak Tasya, lalu menghadang sang adik yang akan keluar.Dion malah menjulurkan lidahnya, tak oeudki dengan tatapan seram sang kakak. Sudah menjadi kebiasaan bagi Dion untuk selalu mengganggu sang Kakak dari kehidupan tenangnya."Iya iya, Lo mau apa?" Tasya akhirnya menyerah, dia akan mengabulkan permintaan sang adik agar dirinya tetap aman."Nah gitu dong, baru kakak gue." Dengan sangat bahagia, Dion kembali menduduki kasur sang kakak. "Gue mau PS4, lengkap sama joystick nya." Dion mengutarakan keinginan nya yang sudah sejak lama dia idam-idamkan."Hah, gimana gimana." Ucap Tasya tak paham dengan ucapan sang adik."Ya intinya gue masu PS4, sama alatnya itu namanya joystick, murah kok." Bohong Dion meyakinkan sang Kakak
Last Updated: 2025-06-16
Chapter: 207
"Besok, pernikahan Papa dan Tante Naya akan dilaksanakan di gedung Harlos. Kamu cukup datang bersama teman dekat-dekat kamu. Karena selain acar pernikahan, papa juga akan mengenalkan kamu dengan beberapa kolega bisnis papa." Ucap Anton, saat melihat Delvan memasuki rumah kebesarannya.Terlihat jelas Anton yang sedang duduk bersandar di kursi mewah yang terkesan empuk. Disampingnya terdapat seorang perempuan yang penampilannya sangat mempesona, siapapun bakal terpikat.Gaun yang dikenakan begitu terang, bibir perempuan itu juga terlihat sexy saat diberikan santuhan lipstik ber merk. Sangat cantik sekali.Tapi tidak dengan Delvan yang terlihat biasa-biasa saja saat melihat perempuan yang sebentar lagi bakal menjadi Mama mudanya itu."Iya Delvan, benar kata Papa kamu. Jadi besok kamu tinggal bawa diri saja, dan berpenampilan lah yang baik." Anjur perempuan itu sambil menuangkan teh pada gelas Anton."Lo siapa ngatur-ngatur gue? Lo kira gue ini setidak berharga itu, sampai cuma bawa diri.
Last Updated: 2025-06-15
Chapter: 206
"Lo mau makan apa?" Tanya Delvan sambil membuka menu makanan. Tempat makan yang bernuansa Jepang itu begitu menggugah selera. Terdapat berbagai jenis makanan sussi dan juga hidangan salmon yang disajikan dengan beberapa sayuran khas. Dan juga beberapa ramen, dari yang jenis berkuah dan tambahan bumbu lain.Saat ini kondisi agak ramai karena memang bertepatan dengan jam makan siang."Mau ramen, gue mau yang Shoyu dan juga sussi dengan ikan Salmond. Minumnya jus strawberry." Jawab Tasya sambil melihat sekeliling Mall. Begitu jakjub, jujur saja ini kali kedua dia ke Mall ini. Sejak kepindahan nya."Ouh, oke." Sahut Delvan bersemangat.Merasa senang karena Tasya begitu cekatan, tak seperti wanita pada umumnya yang ditanya makan malah jawabnya terserah. Delvan pun memesan makanan yang sama dengan Tasya, bahkan minumnya juga mengikuti rasa punya sang pacar. Dasar Delvan! Sudah jadi bucin akut.Beberapa menit menunggu, seorang laki-laki mendekati Delvan. Laki-laki itu berpenampilan sangat
Last Updated: 2025-06-14
Chapter: 205
Kegiatan mereka semakin terlihat banyak orang, Delvan tanpa malu menunjukkan keromantisan nya dengan Tasya. Tasya semakin malu, menutup wajahnya dengan sedikit membuka jari-jari nya.Lalu dengan cepat melangkah lebih dulu dari Delvan yang masih tersenyum dengan tindakannya itu. Delvan juga lalu mengikuti langkah Tasya yang memasuki tempat makan.Tasya dengan cepat menduduki salah satu kursi dimeja bagian pojok belakang. Nafas Tasya memburu, ini kali pertamanya dia dibuat salting plus malu dimuka umum. Tak terbayangkan seberapa malu Tasya saat ini.Namun Dekvan dengan wajah datarnya melewati beberapa orang dan lalu duduk dihadapan Tasya dengan senyum termanisnya."Delvan, setelah ini langsung pulang aja ya. Gue gak kuat di keramaian kayak gini." Mohon Tasya, menyerah dengan keadaan. Lebih baik dirumahnya, membantu sang Mama membuat kue daripada di tempat yang banyak orang seperti ini."Loh, kita pesen makan dulu, setelah itu baru main mesin capit boneka dan beli beberapa barang couple.
Last Updated: 2025-06-13
Chapter: 204
Clara mendekati Tasya, tatapannya sinis mengarah ke arah Delvan. Namun Delvan terlihat biasa saja, malah Tasya yang sedang ketar ketir di tatap tidak enak oleh sahabatnya."Ra …" gumam Tasya bingung meneruskan kalimatnya."Kan gue udah bilang, kalau si badboy Cap Badak ini bahaya. Dia gak bisa jamin keselamatan Lo." Tegur Clara bersedekah dada. Tak ingin duduk di sebelah Tasya.Tasya menepuk kusri di sampingnya, mengisyaratkan Clara duduk. "Duduk dulu Ra, biar gue jelasin." Pinta Tasya.Dengan raut tak bersahabat, Clara terpaksa duduk dengan terpaksa. Tak tega melihat permohonan Tasya."Gue jamin, sahabat Lo bakal aman sama gue. Percaya sama gue Lo, Ra." Papar Delvan menolah ke arah belakang, menatap Clara sekilah. Mencoba mengembalikan kembali Clara.Namun Clara hanya terdiam, tak terlihat ingin membalas ucapan Delvan yang terkesan percaya diri. "Awas kalau sampai Lo bawa Tasya dalam masalah lagi!" Ancam Clara namun secara tak sengaja memperbolehkan Tasya bersama dengan Dekvan kemba
Last Updated: 2025-06-12
Suamiku Ustadz Dingin

Suamiku Ustadz Dingin

"Kamu sudah membuat saya jatuh cinta. Jadi setelah ini jangan ada niatan untuk pergi," ucap Ashraf menatap Balqis. "Maaf Ustadz, tapi perjanjian pernikahan kita sudah selesai," tolak Balqis berusaha melepas genggaman tangan Ashraf. Kisah ustadz dingin yang diharuskan menikah dengan santriwatinya. Padahal sebelum itu sang ustadz sudah bertunangan dengan putri dari kyai di pesantren tempat dia mengajar. Akankah Ashraf dan Balqis dapat bersatu. Setelah banyak tuduhan dan juga perbedaan diantar mereka yang begitu jauh.
Read
Chapter: 122. Tamat : Kisah mereka telah usai.
Setelah empat tahun semenjak kelahiran ketiga anak kembar Balqis dan Ashraf. Akhirnya Ashraf mampu membuat pesantren sendiri. Bermodalkan dari usahanya yang sukses semakin berkembang besar dan jerih payahnya atas dakwahnya yang berhasil membuat banyak orang mengenalnya. Dari sanalah, Ashraf membangun relasi yang banyak dan kuat. Pesantren Al Muhajirin yang bertepatan di kota Semarang. Pesantren yang masih memiliki beberapa ratus santri. Karena memang baru berdiri sekitar dua tahunan. Merupakan pencapaian terbesar untuk Ashraf dan Balqis.“Kyai Ashraf, tamunya sudah datang. Beliau sedang menunggu di Masjid,” ucap seorang pengurus putra menemui Ashraf di ruang khusus tempat Ashraf beribadah.“Setelah ini saya kesana,” kata Ashraf menyudahi dzikirnya. Lalu segera menuju ke rumah yang berada di ujung pertengahan antara asrama putra dan asrama putri.“Humairah,” panggil Ashraf memasuki kamarnya. Pandangan pertama yang dilihat ialah ketiga putranya yang sedang belajar menulis bahasa arab d
Last Updated: 2024-02-10
Chapter: 121. Sebuah Kebahagiaan dan bertemu kembali
Satu tahun kemudian, Gibran lulus madrasah Aliyah dan dia berhasil mendaftar kuliah di universitas luar negeri. Yaitu Universitas Cairo, Mesir. Dengan mengambil jurusan Tafsir Hadits. Perasaan terharu oleh kelas sebelas PK A. Saat ini mereka sedang merayakan kelulusannya di asrama putra. Setelah acara resmi kelulusan mereka oleh pesantren Al Fatah.“Bye bro, setelah ini kamu akan merindukan aku,” kata Andre dengan menyalami satu per satu temannya. Semuanya pun tertawa ngakak karena ekspresi Andre yang hampir mau menangis.“Sampai bertemu di waktu lain, bro,” ucap Gibran pada Andre sambil menepuk bahu Andre berkali-kali.“Siap bro, kamu semoga sukses ya,” kata Andre pada Gibran. Mereka semua melakukan pelukan persahabatan. Acara sederhana di kantin asrama putra itu. Mereka makan bersama sambil merencanakan rencana yang akan mereka lakukan setelah lulus. Lalu Ashraf datang bersama dengan Fakih. Sudah agak lama Ashraf tak berkunjung ke Al Fatah. Paling hanya kalau mau ketemu Gibran atau
Last Updated: 2024-02-09
Chapter: 120. Maaf menganggumu
Ashraf membawa Balqis di suatu tempat tak jauh dari gang komplek rumahnya. Mereka berdua pergi dengan menggunakan motor. Terlihat begitu mesra saat Balqis memeluk Ashraf dari belakang. Ashraf pun terlihat memperlakukan Balqis dengan sebaik mungkin. Memasangkan helm dan juga membantu Balqis naik dan turun dari motor.Setelah sampai di gedung yang tak seberapa besar itu. Mereka pun sama-sama turun. Memasuki gedung itu sambil bergandengan tangan. Tak ada yang berniat untuk melepas gandengan tangan keduanya. Disana mereka sudah disambut dengan beberapa orang. Ada Fakih dan Bagas dan beberapa ibu-ibu yang memakai baju yang seragam warnanya. Mereka semua tersenyum menyambut kedatangan Ashraf dan Balqis.Lalu mereka berkumpul di satu ruangan yang sama. Ada beberapa bapak-bapak yang juga cukup berumur.“Hari ini adalah pembukaan untuk bisnis kuliner kering, ini Ashraf selamu owner. Semoga bisnis kita lancar,” ucap Fakih membuka pembicaraan. Semuanya tampak memperhatikan dengan baik setiap pes
Last Updated: 2024-02-08
Chapter: 119. Mereka benar-benar ikhlas dan mencoba memberi rasa pada orang baru
Ayra memutuskan untuk mempunyai hobi baru dan memilih untuk hidup lebih mandiri lagi. Semenjak hari itu Ayra benar-benar memikirkan nasibnya lagi. Mencoba untuk melupakan semua kenangannya dengan Ashraf. Bahkan semua hal tentang Ashraf, Ayra sudah buang jauh-jauh. Seperti hari ini Atra memilih untuk ke pentas seni lukisan di sekitar Jakarta Timur. Sebab Ayra memang punya hobby yang pernah dia tekuni yaitu suka melukis.Tampilan beberapa seni lukis yang di pajang di lorong-lorong menuju ruangan bazar seni lukis itu. Ada banyak tampilan lukisan dari berbagai penulis besar. Banyak orang yang hadir termasuk para penikmat lukis dan juga beberapa orang yang ingin belajar khusus di seni lukis.“Ning Ayra,” sapa seorang laki-laki dengan pakaian khas santri. Para santri Al Fatah memang se konsisten itu tentang pakaian ke santriannya. Baik itu masih menjadi santri maupun sudah menjadi alumni santri.Ayra menoleh dan melihat laki-laki itu dengan cermat. Namun Ayra sedikit lupa laki-laki itu siap
Last Updated: 2024-02-08
Chapter: 118. Anak itu pembawa rezeki, Mas.
Balqis menepuk-nepuk punggung putranya dengan bergantian. Sebab salah satu menangis maka keduanya juga ikut menangis. Karena mereka sedang tertidur jadi bangun karena salah satunya ramai karena menangis.“Cup cup cup, ayo anak ibu, diemnya jagoan. Ibu lagi sendirian soalnya, ayah lagi ada urusan. Ayo mana anak Sholeh kok cengeng sih, ayo diam, kalian kenapa sih nak? Mas Ashraf, angkat dong,” ucap Balqis seorang diri sambil menenangkan ketiga buah hatinya. Dan juga sambil berusaha menghubungi Ashraf. Karena panggilannya tak diangkat sudah beberapa kali.Lalu Ashraf tiba-tiba masuk ke kamar dengan terburu-buru dan langsung menggendong satu per satu putranya. “ Maaf Humairah, tadi hpnya ke silent, jadi ga kedengaran waktu kamu nelfon. Maaf ya anak-anak ayah, ayah telat datengnya. Sekarang tenang ya, kasian ibu kamu pasti capek,” kata Ashraf sambil menggendong anaknya. Satu per satu dan sampai mereka semuanya tenang. Baru Ashraf taruh kembali ke ranjang tempat tidurnya.“Gak apa-apa kok M
Last Updated: 2024-02-08
Chapter: 117. Bisnis yang sekiranya menguntungkan
Balqis memberikan asi pada ketiga putranya. Dengan sangat pelan dan bergantian, putranya pun terlihat sangat menikmati. “Mas, liat anak-anak kita, dia semakin gembul ya,” ujar Balqis menunjukan salah satu putranya pada Ashraf yang sedang berkutat dengan laptopnya.“Iya Humairah, mirip kamu ya kalau gembul gini,” kata Ashraf sambil menoel-noel pipi putra-putranya. Anak pertama dipanggil Adam anak kedua dipanggil Idris dan anak ketiga dipanggil Ibrohim. Semua itu nama-nama yang diberikan oleh Ashraf. Karena memang dari jauh-jauh hari mereka mempersiapkannya. Ashraf sangat senang dengan pemberian nama itu kepada ketiga putranya. Sebab dia tak menyangka kalau akan dikarunia langsung tiga putra yang sangat menggemaskan. Sementara Balqis memang menyerahkan nama-nama untuk anaknya kepada sang suami.“Humairah, saya izin mau bertemu dengan teman saya. Mau bahas seputar bisnis, boleh?” tanya Ashraf meminta izin untuk pergi keluar.Balqis meletakkan bayinya di ranjangnya. “Iya Mas, hati-hati y
Last Updated: 2024-02-08
You may also like
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status