Share

54.

Author: El Alfun27
last update Last Updated: 2024-11-24 22:17:57

Beberapa penonton yang mendengar ucapan Alya langsung tertawa dan berbisik. Fatah terlihat semakin kesal dibuatnya. Perempuan disampingnya ini benar-benar membuatnya merasa tak nyaman.

“Sudah gagal jadi juara satu, ditambah berurusan sama perempuan kek gini, astaghfirullah,” ucap Fatah meninggalkan Alya.

“Eh, tunggu, Fatah? Kamu mau kemana!” kata Alya sambil berlari kecil mengejar Fatah.

“Aelah, bang, tolongin dong!” ucap Fatah memelas pada kedua saudaranya.

Fahri dan Kemal saling berpandangan, adik ketiganya memelas memohon perlindungan dari perempuan disampingnya itu.

“Maaf ya mbak, kembaran saya ini belum pernah dekat dengan perempuan. Jadi jangan bersikap seperti itu,” ucap Kemal dengan ramah.

Alya mengerjap beberapa kali, “Ouhh, alergi perempuan atau gimana?” tanya Alya menatap ketiga Gus kembar itu secara bergantian.

Kemal dan Fatah menepuk jidatnya bersamaan. “Astaghfirullah, kenapa harus seperti ini,” ucap Fatah merutuki kejadian sekarang yang menimpanya- lagi.

Setelah itu, ke
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menjadi Istri Duda Muda   184

    Setelah acara akad dilaksanakan, setelah nya mereka langsung pergi ke rumah Abidzar untuk melangsungkan resepsi secara sederhana. Ini dilakukan karena kemauan dari orang tua pihak Abidzar. Sebagai ungkapan syukur meskipun dilaksanakan secara sederhana. Setelah semua acara terlaksana, kini Layla dan Abidzar berada dalam satu ruangan. Mereka berada di kamar Abidzar. Kamar yang begitu lekat dengan warna gelap dan sangat rapi.Abidzar memulai percakapan, "Kenapa kamu mau melanjutkan perjodohan ini, padahal kamu sudah tahu kalau aku sudah mencintai wanita lain. Apa kamu tidak takut jika di suatu waktu aku menyakiti kamu." Ucapnya dengan intonasi heran.Layla menghembus nafas dengan keras sambil berucap, "Apa yang perlu untuk ditakutkan, sementara aku menjalankan semua ini atas dasar ridho-Nya. Hati itu mudah berbolak balik, kita tidak tahu apa yang akan terjadi di hari esok. Tapi aku yakin, semua pasti akan berjalan dengan baik-baik saja." Ucap nya dengan nada tenang. Dia berusaha untuk

  • Menjadi Istri Duda Muda   183

    Kisah cinta dua pemuda yang berawal dari perjodohan antar keluarga. Tidak semua kisah cinta yang berawal dari perjodohan akan berjalan mulus sesuai dengan yang diharapkan. Apalagi kedua belah pihak saling dipaksa dan keduanya belum pernah kenal maupun bertemu. Kedua bertemu dikarenakan sebuah pernikahan yang belum pernah mereka bayangkan sekali. Cinta yang berlandaskan Perjodohan bagi sebagian orang mungkin kisah cinta yang begitu pahit, bagi sebagian orang yang lain mungkin juga terasa manis. Banyak juga yang gagal dalam menjalani pernikahan secara dijodohkan, tapi banyak juga yang mau menerima dan mereka berhasil menjalankan segala sesuatunya di dalam pernikahan itu. Semua tergantung bagi yang menjalankan dan usaha mereka dalam mengikhlaskan proses datangnya cinta. Sebenarnya cinta itu seperti apa dan bagaimana? Apakah cinta yang abadi itu karena dua insan sudah lama mengenal kemudian mereka menjalin hubungan pacaran yang begitu lama waktunya, atau cinta itu merupakan hubungan seriu

  • Menjadi Istri Duda Muda   182

    Putri dan Dewi hanya mengangkat kedua bahunya tak acuh, sudah terbiasa dengan sikap seorang Jihan.Di lain tempat, Layla mondar mandir di ruang tamu. Dia terlihat khawatir sekali, waktu sudah menunjukkan jam sebelas malam. Tapi Abidzar belum kembali ke rumah sejak sholat isya tadi. Saking lamanya dia menunggu, dia sampai ketiduran di sofa ruang tamu.Layla terbangun ketika mendengar suara pintu rumahnya terbuka. Dia langsung berdiri dan menyambut kedatangan Abidzar dengan semringah."Mas, dari mana aja, aku khawatir dari tadi nungguin. Mas Abi baik baik-baik saja kan?" Ucapnya dengan nada khawatir."Dari rumah temen, ada urusan mendadak tadi. Lain kali gak usah ditungguin, lagipula aku bisa jaga diri kok." Ucap Abidzar dengan nada cuek.Kemudian Abidzar langsung pergi memasuki kamarnya tanpa memperdulikan Layla yang masih berdiri di tempatnya itu.Layla yang merasa di cueki pun langsung menuju kamarnya sendiri, dia sangat mengantuk malam ini, jadi dia berniat akan langsung tidur saja.

  • Menjadi Istri Duda Muda   181

    "Apa maksudnya tadi Mas? Kenapa Mas Abi bisa kenal dengan Jihan. Atau jangan-jangan wanita yang mas Abi maksud adalah Jihan." Ucap Layla dengan nada bergetar sayu.Setelah beberapa menit akhirnya Abidzar bisa membawa Jihan pergi dari rumahnya. Ketika dia sampai di dalam rumahnya dia langsung mendapat pertanyaan dari Layla dan itu sangat membuat dia kebingungan untuk menjawabnya."Ternyata Jihan itu teman kamu, maaf aku baru tahu. Tadi itu hanya salah faham saja, mungkin dia salah alamat atau dia ingin sengaja bertemu dengan mu." Ucap Abidzar penuh kebohongan.Dia tidak ingin Layla mengetahui perihal janjinya kepada Jihan. Dia akan memikirkan langkah selanjutnya yang akan dia ambil perihal masalah ini.Layla hanya diam, dia merasa ada yang disembunyikan oleh Abidzar. Namun dia tidak bisa menemukan apa yang sebenarnya terjadi. Apakah perkiraan nya tadi benar atau tidak, dia sangat tidak tahu."Ya sudah, ayo dilanjutkan lagi makan nya, nanti keburu dingin." Ucap Abidzar kepada Layla deng

  • Menjadi Istri Duda Muda   180

    Hendi pasti akan berusaha untuk cari kerja lain." Hendi menatap kedua orang tua nya bergantian, dia tidak ingin semakin membuat orang tuanya itu khawatir."Gak usah terburu-buru Nak, sebaiknya kamu hari ini istirahat dulu. Tenangkan pikiran mu, kalau memang rezekinya pasti nanti juga dapat kerja lain yang lebih baik. Perbanyak doa, bapak yakin kamu pasti bisa melewati semua ini dengan sangat baik." Pak Ahmad melihat anak pertamanya itu dengan penuh yakin, dia tidak ingin Hendi merasa kecewa dengan pekerjaan nya sendiri."Benar kata Bapak kamu, ayo kamu harus lebih berpikir yang baik-baik saja." Ibu Kulsum juga ikut meyakinkan putra pertamanya itu.Sungguh, Hendi merasa lebih baik pikirannya. Dia sangat bersyukur memiliki kedua orang tua yang begitu hebat, yang bisa membuat dirinya tidak merasa bersalah dan mampu mendukung pekerjaan nya meskipun dalam keadaan jatuh sekalipun.Maryam sedikit ragu, dia ingin mengatakan sesuatu kepada kakaknya itu, namun lidahnya terasa kelu. Dia terlalu

  • Menjadi Istri Duda Muda   179

    Masih dengan suasana telfon dari Maryam dan Ali. Bukannya kapok, malahan Ali makin menjadi. Gombalan Maryam, Ali anggap serius sebagai persetujuan secara tidak langsung dari Maryam. Terlalu egois, memang begitulah Ali. [ Iya, tunggu waktu itu ya Maryam. Aku harap kamu bersabar.]Secepat itulah Maryam tidak dapat menahan tawanya yang sudah dia tahan dari tadi. Niat ingin bercanda, eh malah dianggap serius. [ Hahahha Ali, kamu bisa saja ya bergombal seperti itu. Sudah sudah cukup bercandanya, aku ingin ketawa. ]Secara sadar Maryam tergelak di seberang telfonnya.[ Maryam, hei, aku sedang tidak bercanda lohh. Kamu malah ketawa.]Maryam pun akhirnya menyudahi panggilan telfon dari Ali, dengan beralasan ada keperluan dengan keluarga nya. Untung saja tadi Maryam sempat langsung mengalihkan percakapan nya itu. ***Hari ini, seperti biasa Maryam sudah bersiap-siap untuk pergi bekerja. Dia sengaja ingin berangkat lebih pagi supaya tidak bertemu dengan kakak perempuannya. Akhir-akhir ini d

  • Menjadi Istri Duda Muda   178

    Maryam terdiam mendengar tawaran dari ibunya, Maryam semakin kecewa dengan keadaan yang disuguhkan kepadanya saat ini. Dia bahkan juga kecewa dengan ibunya, satu-satunya orang yang Maryam harap akan mendukung nya untuk melanjutkan kuliah.Maryam mendongak menatap ibunya dengan tatapan kecewa lalu dia berucap, " Bu, Maryam kepengen kuliah. Ibu kan tau kalau Maryam sangat menginginkan itu. Tolong beri Maryam dukungan, Bu, Pak. Maryam janji akan berusaha keras agar gak ngerepotin kalian." Pinta Maryam dan air matanya kembali menetes.Kulsum- ibu Maryam itu hanya tertunduk lesu. Dia juga sudah menyerah, meskipun sebelumnya dia selalu berada di garda terdepan untuk sang putri. Tapi kali ini dia sudah tidak punya cara lagi untuk membantu putrinya itu.Kulsum lalu mendekati Maryam dan berucap, "Maafin ibu Nak, maaf jika ibu sudah tidak sepenuhnya mendukung mu. Ibu sudah lelah kesana kesini mencari pinjaman, ibu gak bisa bantu biaya kamu buat kuliah." Maryam semakin keras menangis, seharusny

  • Menjadi Istri Duda Muda   177

    "Dia kenapa sih, kemarin sikapnya manis. Sekarang pahit, kek kopi tanpa gula. Atau gue aja yang kebaperan." Tasya berbicara sendiri di bangkunya, sampai-sampai dia tidak pergi ke kantin untuk istirahat pertamanya."Cie cie, lagi kenapa nih?" Tanpa angin, Clara masuk dan mendekati Tasya.Tasya terkejut, memutar bola matanya malas. "Lo kalau mau masuk kelas, kabar2 kek, buat orang jantungan aja Lo.""Halah, suruh siapa ngomong sendiri, jadi gak sadar kan kalau ada orang masuk. Lagi mikirin si badboy Cap Badak ya?" Tuduh Clara tepat sasaran.Tasya diam, menatap penuh selidik ke arah Clara. Padahal yang di tatap biasa aja. "Udah jangan dipikirin, Delvan emang gitu orangnya. Suka buat baperin anak orang." Imbuh Clara kembali."Mak- maksudnya?" Tasya ikut panik."Eh, nggak deh, gue salah ngomong. Kayaknya Lo doang yang dikasih sikap manisnya sama dia, soalnya sebelum ini dia gak pernah Deket sama cewek. Ya meskipun banyak cewek yang ngejar-ngejar." Tutur Clara menjelaskan.Tasya hanya mangg

  • Menjadi Istri Duda Muda   176

    Hari ini Tasya beraktivitas seperti sedia kala. Bangun dari tidurnya, dia langsung membantu sang Mama untuk membuat sarapan. Ya meskipun hanya membantu hal-hal yang mudah saja.Setelah selesai bersiap untuk pergi ke sekolah, Tasya langsung berangkat dan dijemput oleh sahabat satu-satunya. Clara sudah menunggu Tasya di depan rumahnya.Saat Tasya sudah berada di atas motor, Clara membuka suara. "Gue kemarin liat Lo dibonceng sama Delvan. Lagi apa kalian? Jangan bilang kalau udah jadian, awas Lo sampek gak cerita sama gue." Keluh Tasya melengos sambil menatap Tasya dari kaca spionnya. Yang ditatap hanya tertawa renyah. "Gue cuma makan aja sama dia warung masakan Padang, gak lebih kok Ra. Lagian juga gue sama dia gak jadian kok."Clara hanya manggut-manggut, sambil lalu fokus menyetir. Di jalan mereka hanya cerita hal random yang membuat keduanya tertawa kecil.Dua puluh menit, mereka akhirnya sampai di sekolah mereka yang tak terlalu jauh. Kedua orang itu melangkah dengan pelan sampai

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status