โIbu tahu, tapi kamu juga butuh istirahat.โ Ibu mertua memeluk Slavia erat. โRio sudah ditunggu sama Shara dan orang tuanya, besok saja kamu gantian sama mereka.โ โIbu kamu benar, Vi.โ Ayah mertua menimpali dari tempat duduk depan. โMalam ini kamu harus istirahat di rumah, besok kita sama-sama ke rumah sakit untuk menengok Rio.โ Slavia mengusap wajahnya sendiri dengan telapak tangannya. โApa aku diusir pulang, Yah?โ tanya Slavia curiga. โTidak ada yang mengusir kamu,โ jawab ayah Rio. โKamu pingsan tadi, akhirnya semua sepakat untuk membawa kamu pulang ke rumah kami.โ Slavia terdiam, meski demikian dia tidak yakin dengan jawaban ayah mertuanya. Semalaman itu Slavia sulit untuk memejamkan matanya, bayangan terakhir Rio saat membisikkan kata sayang itu berkali-kali melintas di pikirannya. โAku sayang kamu.โ Kalimat itu terus terngiang di telinganya sampai Slavia terlelap tanpa sadar karena kelelahan. Esok paginya Slavia buru-buru mengirim pesan kepada Raras begitu dia bangun tidu
Dia menarik napas sesaat sebelum melangkah masuk untuk menengok Rio.Mengenakan baju khusus dan penutup kepala, Slavia melangkah masuk dengan hati-hati. Dilihatnya Rio terbaring diam seorang diri tanpa menunjukkan tanda-tanda bahwa dia menyadari kedatangan istrinya.Slavia mengambil tangan Rio dan menaruhnya di atas telapak tangannya sendiri, dipandanginya wajah pria rupawan yang telah resmi menikahinya dua tahun yang lalu.โAku akan setia menunggu kamu sampai kamu bangun,โ ucap Slavia sambil menempelkan tangan Rio ke pipinya. โAku janji, setelah kamu sadar nanti ... saya akan menjalankan peran sebagai istri kedua yang baik, aku nggak akan peduli sama berita-berita negatif di luaran sana ... termasuk mereka yang menyudutkan saya ... saya janji.โRio tidak merespons apa pun yang Slavia katakan kepadanya, meskipun demikian Slavia sudah bisa bernapas lega karena kakak madu mengizinkannya bertemu dengan sang suami.โAku sayang kamu, Mas ...โ ucap Slavia lagi sambil menyeka air mata yang me
โMas Rio, tunggu!โ seru Slavia seraya berlari mengejar. โSaya ini istrinya, tolong jangan halangi saya!โ Pintu tertutup, sementara tiga orang bertampang preman langsung berdiri siaga menghadang langkah Shara. Kesal dan frustrasi, dia memutuskan lewat jalan lain untuk menghalangi kepergian Rio di halaman. Sementara itu Gunadi masih sibuk mencari-cari keberadaan Shara dan tidak sadar bahwa Slavia sudah meninggalkan tempat. โSelama Mas Rio nggak menceraikan aku, jangan harap aku bisa disingkirkan.โ Slavia bergumam sambil menyeret kakinya dengan sekuat tenaga, tidak dipikirkannya rasa lelah yang kini mendera fisiknya. Slavia berhenti sebentar dengan terengah-engah. Kalau saja bukan demi Rio, dia tidak akan sanggup lagi berjalan menyusulnya. Setibanya di halaman, Slavia menyaksikan Rio sudah dimasukkan ke dalam ambulan yang sedari tadi menunggu. โMas Rio!โ panggil Slavia ketika pintu ambulan menutup sepenuhnya. โJangan pergi!โ Slavia seolah merasakan pukulan keras di perutnya saat di
"Kamu hamil, Vi?" seru Raras ketika dia tiba ke rumah orang tua Rio dan Slavia menunjukkan hasil tesnya. "Selamat ya? Kamu bisa menggunakan alasan ini untuk membatalkan perceraian kamu sama Pak Rio."Slavia tersenyum kecut mendengar usul sahabatnya."Ras, Mas Rio setuju untuk cerai sama aku." Dia menjelaskan. "Aku dengar sendiri di telepon, dia bilang ... kita bercerai.""Ya ampun!" Raras terkejut. "Tapi dia belum tahu soal ini kan?"Slavia menggelengkan kepalanya."Nah, cepat kamu kasih tahu Pak Rio sekarang!" desak Raras. "Dia pasti akan membatalkan perceraian kalian.""Nggak perlu," tolak Slavia muram. "Kalau dia memang cinta sama aku, dia nggak akan memerlukan alasan apa pun untuk kembali sama aku.""Tapi Vi, kamu nggak bermaksud ... menyembunyikan kehamilan kamu ini kan?" tanya Raras ragu. Slavia mengangkat bahunya."Kamu benar, mungkin aku akan menyembunyikan kehamilan aku." Dia membenarkan. "Jadi tolong jangan bilang siapa-siapa kalau aku hamil ya, Ras?"Raras tersenyum tidak
Untunglah benturan yang terjadi tidak terlalu keras.โMaaf!โ kata Slavia dan orang itu bersamaan.Slavia mendongak dan terkejut saat melihat wajahnya.โArdan?โโVia?โ ucap Ardan tidak kalah terkejut.Slavia menghindari tatapannya dan segera berlalu pergi untuk menyembunyikan perut buncitnya. Andra merasa ada yang janggal dengan fisik Slavia, sehingga dia memutuskan untuk mengejarnya.โVi, tunggu!โ Ardan meraih lengan Slavia dan membuat langkahnya terhenti. โKamu ...?โSlavia bisa merasakan saat mata Ardan menyisirnya dari bagian perut ke bawah dengan saksama.โKenapa kamu sendirian?โ tanya Ardan saat dia dan Slavia duduk di depan ruko sambil melihat pembangunan pusat perbelanjaan yang ada di seberang jalan. โSuami kamu mana?โโBegitulah,โ jawab Slavia jujur.โApa ada masalah, kamu nggak mungkin tinggal di sini sendirian kan.โ Ardan mempertanyakan. โKok Raras nggak cerita apa-apa sama aku ....โSlavia menarik napas.โKarena aku nggak mau mantan suami dan keluarganya tahu
Dengan penuh rasa terima kasih, Slavia menyambut kehadiran ibu itu dan taksi yang mereka tumpangi segera meluncur ke klinik. Ada suster sedang bertugas saat Slavia tiba di klinik, kebetulan beberapa bulan terakhir ini dia yang memeriksa kondisi kehamilannya. โApa yang Ibu rasakan? Sudah mulas-mulas?โ tanya suster begitu slavia dibaringkan di brankart. โSakit,โ jawab Slavia dengan wajah pucat. โSaya sudah keluar cairan merah, Sus.โ Suster hapal betul jika dalam pemeriksaan kehamilannya yang terakhir, kondisi Slavia sangat siap untuk melahirkan normal. โIbu sendirian?โ tanya suster. โSuami ibu mana?โ Slavia baru akan menjawab ketika dia merasakan seperti dentuman keras di perutnya. Rasa sakit merayap dari panggul ke bagian bawah. โSakit, Sus ...โ rintih Slavia dengan wajah bersimbah peluh. โTenang ya Bu, tahan sebentar!โ kata suster cepat-cepat. โIbu akan segera dibawa ke kamar tindakan buat ...โ Slavia tidak lagi mendengar apa saja yang suster ucapkan. Pikirannya teralihkan sep
โRas, gimana?โ tanya Ardan dengan wajah cemas. โVia akan segera dioperasi untuk melahirkan bayinya,โ jawab Raras. โKamu pulang saja dulu sama ibu ini, Ras. Operasinya mungkin akan berlangsung lama, dan kamu juga perlu istirahat.โ Raras mengangguk setuju. โAku pulang sama tetanggaku dulu, sekalian mandi.โ Dia mengambil tasnya. โAku titip Via ya, Dan. Kabari aku kalau ada apa-apa.โ Ardan mengangguk. Raras bergegas pergi sambil mengajak tetangganya pulang ke rumah. Sepeninggal Raras, Ardan berjalan mondar-mandir di depan ruangan Slavia. Tidak ada yang dia pedulikan saat ini selain keselamatan Slavia dan bayinya. Di tempat lain, Rio sedang berada di tengah-tengah keluarga Shara yang berkumpul di ruang makan. Tidak ketinggalan si kecil Nico yang kini tumbuh semakin besar dan tampak sehat. โMas, makanannya kok Cuma dilihat saja?โ tegur Shara ketika menyaksikan Rio yang duduk terpaku di kursinya dan tidak segera menyantap makanan yang tersedia. โIya,โ sahut Rio pendek, dia sedikit t
Sepanjang perjalanan menuju rumah, Raras menggendong bayi Slavia yang tertidur pulas dengan sangat hati-hati sementara Ardan yang mengantar mereka menggunakan mobilnya. Beberapa tahun kemudian .... Slavia yang sadar betul akan kesibukannya, berusaha melakukan apa saja untuk menunjang pendidikan putri semata wayangnya yang bernama Lunara. Dia tidak ingin menelantarkan putrinya selama dia bekerja, karena itu Slavia memasukkannya ke sekolah penuh waktu. Ardan kadang-kadang membantu dengan menjemput Lunara di sekolah jika Slavia belum bisa meninggalkan pekerjaannya. โDan, sori akhir-akhir ini aku harus merepotkan kamu.โ Slavia buru-buru menyambutnya saat Ardan menurunkan lunara dari mobil. โAku harus mengikuti beberapa seminar penting ...โ โAku ngerti kok, Vi.โ Ardan menganggukkan kepalanya seraya mengusap puncak kepala Lunara. โAku sangat berterima kasih,โ kata Slavia sungguh-sungguh dengan wajah lelah. โLun, ayo bilang apa sama Om Ardan?โ โMakasih Om,โ ucap Lunara sambil mendonga
Slavia lantas menaruh foto terakhir dan sukses membuat Shara terperanjat. โKenapa kamu menaruh foto Mas Rio di situ?โ โMemangnya salah kalau foto ayah kandung ditaruh dekat dengan anak-anak kandungnya?โ Shara melotot. โAnak-anak kandung ...? Anak Mas Rio dengan kamu cuma Nico!โ โCoba perhatikan lagi, yang ini mamanya Luna. Bibir dan hidungnya sangat mirip sama Mas Rio.โ Dengan napas yang menderu cepat, Shara mengamati foto Rio dan Lunara bergantian. Semakin dilihat, semakin kemiripan itu menjelma nyata. โNggak ... ini nggak mungkin! Mas Rio punya anak lagi ... selain Nico?โ Slavia mengangguk tenang. โKamu bohong, Vi. Kapan kamu hamil lagi? Itu pasti anak dari laki-laki lain kan? Anak dari suami baru kamu!โ โAku belum pernah menikah lagi sampai sekarang,โ kata Slavia jujur. โSeharusnya kamu berpikir, gimana ceritanya aku tinggal berjauhan sama Mas Rio, tapi masih bisa hamil anaknya?โ Shara menatap Slavia dengan penuh dendam. โAku nggak percaya ini ....โ โTanya saja sama Mas
Sebuah mobil asing ternyata sudah menunggu ketika Ardan tiba di rumah Slavia. โItu mobilnya Pak Rio, Dan!โ โMau aku antar sampai rumah?โ โNggak usah, aku akan hadapi Pak Rio sendiri.โ โApa kamu yakin, Vi? Kalau dia menyakiti kamu gimana?โ โAku sudah mempekerjakan asisten rumah tangga, Dan. Setidaknya aku nggak benar-benar sendirian di rumah,โ jawab Slavia. โKamu pulang saja, kamu juga harus istirahat karena ada air in kamu sama Raras sibuk banget bantu aku.โ Mau tak mau Ardan mengangguk. โKalau ada apa-apa, kamu harus cepat hubungi aku atau Raras.โ โPasti, aku turun ya?โ Dengan berat hati, kartun terpaksa mengganggu dan membiarkan Slavia turun dari mobilnya. โLama sekali, sengaja?โ sambut Rio datar ketika akhirnya Slavia muncul di hadapannya. โAku kan harus jaga-jaga, takutnya kamu coba-coba menyerangku karena aku sudah melaporkan istri kamu ke polisi.โ โBisa kita bicara baik-baik?โ โOke, masuk saja ke rumahku.โ Tanpa menunggu jawaban Rio, Slavia segera meninggal pergi mem
โKenapa, Bik?โ โAda polisi di depan, Pak ....โ โPolisi? Mereka cari siapa?โ Rio terbelalak kaget. โCari ibu, Pak ... Saya nggak berani bilang Bu Shara, makanya saya langsung bilang Bapak saja.โ Rio mengusap wajahnya dengan kalut. Ada masalah apa lagi ini? โSelamat malam, Pak!โ โSelamat malam, ada perlu apa ya Pak?โ tanya Rio sopan. โKami datang ke sini sambil membawa perintah surat penangkapan untuk Bu Shara,โ jawab salah seorang petugas yang datang. โMemangnya istri saya kenapa, Pak?โ โIstri Bapak ditangkap atas laporan pengayaan terhadap Bu Slavia.โ Rio terperanjat kaget, terlebih ketika petugas polisi menyebut nama mantan istri keduanya. โMas, ini kita mau ke mana?โ tanya Shara ketika Rio menjemputnya di kamar. โAda yang mau bertemu sama kamu ....โ โSiapa?โ Rio tidak menjawab. Bukannya dia seorang suami yang tega, justru dia sangat ingin tahu tentang apa yang sedang terjadi sebenarnya. โPolisi? Kok mereka ada di sini sih, Mas?โ Shara langsung menghentikan langkahnya s
Shara manggut-manggut, dia sangat yakin jika Slavia tidak akan seberani itu untuk melapor. Atau dia akan membuat namanya kembali viral, dan berimbas ke bisnis online yang digelutinya. โGimana keadaan kamu, Vi?โ โYa beginilah, Ras ... Luna gimana?โ โArdan yang jemput Luna, kamu tenang saja.โ Slavia menarik napas panjang. โKamu harus dirawat ingat di sini ya?โ tanya Raras. โSebenarnya aku mau pulang, tapi tapi kepalaku pusing banget dan sama dokter diminta untuk observasi di klinik dulu sementara ....โ โAtau kamu pindah ke rumah sakit saja?โ โNggak usah lah Ras, aku kan dianiaya bukan sakit kronis.โ Raras menghela napas. โTapi menurutku perbuatan mereka itu sudah sangat keterlaluan, mereka nggak Cuma mempermalukan kamu, Vi. Mereka juga menganiaya kamu, entah apa yang akan terjadi seandainya aku sama Ardan nggak datang ....โ โOh ya, kalian berdua kok bisa tahu posisiku sama apa yang aku alami?โ tanya Slavia penuh rasa syukur. โBukannya kamu yang nelepon pakai aplikas
Jantung Slavia berpacu dengan cepat ketika para wanita itu merundungnya baik verbal maupun fisik, dari mulai menjambak rambut, menampar wajah, dan menarik telinganya beramai-ramai. โHentikan ini, aku nggak sepenuhnya salah!โ teriak Slavia sambil menutupi wajahnya. โBanyak omong, aku viralkan kamu ya!โ โDasar pelakor hina!โ Slavia berusaha melawan, tapi tentu saja dia kalah jumlah. Orang-orang mulai berdatangan untuk melihat apa yang terjadi, bahkan ada yang berusaha untuk menghentikan penganiayaan itu. โStop, Ibu-Ibu! Ini ada apa?โ โTolong jangan main hakim sendiri!โ โAnda ini kan sesama perempuan, kenapa menyakiti perempuan?โ Teman-teman Shara menghentikan sejenak aksi bar-bar mereka. โDia ini pelakor!โ โBetul, dia adalah orang ketiga dalam rumah tangga teman kami!โ โHaahh? Jadi dia itu pelakor?โ Slavia menurunkan tangannya dan berteriak. โBohong, itu semua fitnah!โ โWah, berani juga pelakor ini!โ โIya nih, dasar nggak punya malu!โ โAku memang bukan pelakor, istri perta
Mana bisa begitu,โ tolak Shara. โNico itu anak Mas Rio, dan aku adalah istrinya.โ โAku nggak peduli, aku ini ibu kandung Nico.โ โNggak bisa, Vi. Sesuai perjanjian, Nico harus kamu serahkan kepada Shara dan Rio untuk dirawat.โ Rini menengahi. โIbu lupa kalau perjanjian itu sudah enggak berlaku lagi?โ tanya Slavia mengingatkan. โMas Rio dan ibunya sendiri yang datang untuk bujuk aku supaya melanjutkan pernikahan itu, sedangkan uang ganti rugi yang sudah Kak Shara bayarkan juga diganti sama Mas Rio.โ โJadi kamu mau uang?โ sentak Shara. โTolong deh, bisa nggak jangan pakai teriak-teriak?โ Slavia mengingatkan. โDi sini itu tempat umum, bukan tempat buat marah-marah ....โ Rini mengusap tangan Shara. โTenang.โ Slavia menarik napas. โSejak awal aku sudah bilang sama mas Rio Kalau aku cuma mau mengurus masalah hak asuh Nico, aku nggak peduli lagi sama kalian berdua. Asal aku nggak diusik, aku juga nggak akan mengusik kamu ataupun Mas Rio.โ โKamu nggak usah bohong, Vi. Buktinya kamu int
Aku mungkin menyesalkan ide kamu, tapi ... aku tidak menyesali kehadiran Nico sedikit pun.โ โKamu bikin aku sakit hati, Mas. Kamu tega ....โ โKamu sendiri tega memaksaku menduakan pernikahan kita, sampai kamu mencoba bunuh diri dan membuatku tersudut bersama Via. Ingat?โ Shara mati kutu. Semua yang Rio ucapkan terasa seperti beberapa anak panah yang meluncur bersamaan dan menancap tepat di ulu hatinya. โJustru itu aku minta kamu untuk memperbaiki pernikahan kita, Mas. Aku nggak mau ada Via lagi di tengah-tengah kita, cukup Nico saja yang akan jadi pelengkap kebahagiaan ... Belum lagi anak kita nanti seandainya aku diberi kepercayaan untuk hamil anak kamu.โ Rio memijat keningnya, rasa pusing kini seringkali mampir sejak dia bertemu kembali dengan Slavia dan juga bocah perempuan itu. โMas, apa ucapan aku ada yang salah? Kok kamu diam saja?โ tanya Shara khawatir. โAku terlalu pusing dengan semua ini ....โ โOke, kita sebaiknya jangan membicarakan soal Via atau perjanjian masa lalu
โIstri satu-satunya ya, sungguh membanggakan. Akan jauh lebih membanggakan lagi kalau kamu bisa kasih keturunan sama suami kamu,โ sindir Slavia tepat sasaran. โKamu ....โ โAtau jangan-jangan kamu juga sudah berhasil punya anak? Kalau begitu, kembalikan Nico sama aku. Bukankah kamu bisa merawat anak kandung kamu sendiri?โ tanya Slavia pura-pura. โMulut kamu itu ya, Vi. Pengin aku robek-robek rasanya!โ Slavia tersenyum kecil. โKamu masih nggak berubah juga ya, suka emosian.โ โDiam kamu, aku sudah kasih kamu peringatan. Jangan sampai aku bikin mental kamu hancur untuk yang kedua kalinya.โ Mendengar ancaman itu, Slavia seketika berdiri dan membuat Shara terperanjat kaget saat melihat sorot matanya yang tajam membunuh. โCoba saja, kamu pikir aku masih sama seperti Via yang dulu?โ โApa maksud kamu?โ โPikir saja sendiri, kamu masih bisa mikir kan?โ โJangan kurang ajar kamu!โ Shara ikut berdiri dan bersiap melayangkan tamparan ke wajah Slavia, tapi tangan itu tidak pernah mendarat d
โDaripada Nico tahu dari orang lain, nanti dia malah bingung. Kasihan,โ ucap Rio sembari memejamkan mata. โKita tetap harus kasih tahu dia, Ra.โ โAku mohon pertimbangkan lagi keputusan kamu, Mas. Bukankah Via punya niat jelek untuk merampas Nico dari tangan kamu?โ โAku akan membujuknya supaya tidak melakukan hal itu.โ โMembujuk gimana?โ Shara menyipitkan mata. โJangan bilang kalau kamu diam-diam menemui Via di belakang aku, ya?โ โNgapain aku harus diam-diam? Aku tidak harus minta izin kamu buat bicara sama Via kan?โ tukas Rio, tampak tidak senang. โBukan begitu juga maksud aku, Mas ....โ โAku bisa lihat kalau Via dendam sekali sama kita, seolah kita sudah melakukan kesalahan besar di masa lalu.โ Rio menambahkan, membuat wajah Shara memucat. โAku tidak habis pikir sama Via, dia benar-benar sudah berubah.โ Shara menelan ludah, dia merasa harus segera berbuat sesuatu. โTerus apa rencana kamu?โ โSeperti yang aku bilang tadi, aku akan minta Via untuk tidak meributkan soal hak asuh