Share

57. Tidak tahu diri

Penulis: Damaya
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-19 22:50:00

Baru saja Ghavin duduk setelah mengantar kepergian Darwin, dan bersikap akan memeriksa berkas di depannya, suara ketukan pintu mengalihkan perhatiannya. “Masuk!”

“Maaf, Tuan. Ada Nyonya Marissa yang memaksa ingin bertemu Anda.” Stella melapor ragu sesaat setelah berdiri di depan meja kerja Ghavin.

Tahu Marissa bukan lagi istri sang Tuan, Stella buru-buru melarangnya masuk ketika melihat wanita itu masih bersikap seperti biasa—melenggang penuh percaya diri.

“Biarkan dia masuk.” Ghavin bicara tanpa beralih menatap sekretarisnya yang langsung mengangguk paham, lantas melangkah pergi.

Tidak lama terdengar suara hentakan heels yang Ghavin yakini milik Marissa. Ternyata benar, begitu ia beralih pandang wanita itu sedang berjalan ke arahnya.

“Aku senang ternyata kau masih selamat.” Marissa berbasa-basi. Tanpa menunggu dipersilahkan, Marissa langsung duduk di sofa panjang, dan melipat kaki. Seolah menunjukkan kakinya yang mulus jenjang. “Tidak kusangka pada akhirnya kau hanya membodohiku.” M
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   100.

    Di basement, mereka sempat bertemu Ghava yang ternyata akan pergi bersama Bella. Ghava hanya melambaikan tangan sebelum memasuki mobilnya, sedangkan Bella melempar senyum kecil pada Ghavin. “Kita tidak menggunakan supir, Pak?” Dyra sedikit terkejut saat tahu Ghavin membuka pintu samping kemudi. “Tidak. Kita akan pulang terlambat.” Dyra akhirnya hanya mengangguk patuh. Tidak merasa curiga sedikitpun dengan pertemuan yang sudah Romi rencanakan. Tapi hatinya tetap merasakan ketidaknyamanan, hanya saja ia berusaha mengabaikan itu. Kurang lebih satu jam melajukan banteng besinya di jalan raya yang ramai lancar, mereka telah tiba di restoran hotel xxx. Benar saja, Romi sudah menunggu di sana, dan langsung berdiri menyambut begitu melihat kedatangan Ghavin bersama Dyra. “Duduklah dulu. Mungkin dia sedang dalam perjalanan.” Dyra merasa janggal dengan kata ‘mungkin’ yang Romi ucapan. Tapi mengingat pria itu memiliki hubungan baik dengan atasannya, ia pilih tidak berkomentar, dan segera ik

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   99.

    Ghavin membuka pintu kamarnya perlahan, tetapi begitu mendapati ranjang kosong ia berubah panik, dan buru-buru mencari Dyra ke kamar mandi.“Ada apa?” Dyra terkejut bercampur heran, Ghavin tiba-tiba menerobos pintu toilet. Bahkan tidak langsung pergi saat tahu ia sedang duduk di atas kloset. “Maaf. Teruskan saja.” Ghavin langsung menutup pintu.Dyra yang memang sudah selesai dengan urusannya segera menyusul keluar, ternyata Ghavin menunggu dengan duduk di tepi ranjang.“Apa kau sudah merasa lebih baik?” “Aku hanya butuh istirahat.”“Hmm. Tidurlah.” Ghavin akan bangkit, tapi Dyra menahannya.“Kalian gagal menangkapnya?” Tidak menemukan kepuasan di wajah Ghavin seperti telah berhasil melakukan sesuatu yang paling diinginkan, Dyra menebak cemas.“Romi sudah diamankan. Kita berharap saja dia tidak berniat melarikan diri sebelum Surya kembali.” Mendengar itu Dyra menghela nafas lega, tapi detik berikutnya berubah tegang.“Bagaimana dengan Bella dan putranya?” Ghavin bangkit, lalu maju s

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   98.

    “Jangan bergerak! Anda kami tangkap!” Tiga pria berseragam sipil sigap masuk dan langsung menyergap Romi. “Kalian pikir bisa menghentikanku dengan cara seperti ini?” Romi tersenyum tipis saat tangannya dibelenggu ke belakang. “Setidaknya aku masih punya nurani dengan membiarkanmu tetap hidup.” Roni terhenyak dengan suara itu. Ghavin muncul. “Aku sempat ingin melakukannya dengan tanganku sendiri, tapi perselingkuhanmu dengan Marissa membuatku tahu segalanya tentang dia. Aku berterima kasih untuk itu.” “Cih! Setelah mendapatkan Jalang itu kau bisa mengatakan ini padaku,” cibir Romi sinis tapi tiba-tiba meringai licik. “Seharusnya kau tahu, dia lebih licik dari Marissa. Bagaimana dia telah merebut Ghava dari Bella, dan merebutmu dari Marissa!” Tidak ada yang ikut bicara, karena tahu permasalah itu hanya Ghavin dan Romi. “Tidak ada yang istriku rebut. Bahkan sekalipun aku dari Bella.” Ghavin sempat melirik Bella singkat sebelum akhirnya lanjut bicara. “Selama ini aku menyayangi Be

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   97.

    Bella duduk di tepi ranjang, memandangi putranya yang tertidur lelap di box bayi. Wajahnya masih sedikit pucat, tapi kondisinya sudah jauh lebih baik. Ketukan pelan terdengar, ia pun menoleh. "Masuk," ucapnya lembut.Pintu terbuka, dan sosok yang tidak ia duga muncul dengan seikat bunga lily putih di tangan."Hai, adik kecil," sapa pria itu dengan senyum hangat.Bella terbelalak. "Kakak?"Romi melangkah masuk dan menutup pintu perlahan. "Kau terlihat sehat. Syukurlah.""Bagaimana kau bisa disini? Kukira kau...""Mati?" Romi tersenyum tipis. "Kabar kematianku terlalu dilebih-lebihkan."Bella menatapnya bingung. Ada sesuatu yang berbeda dari Romi yang ia kenal. Pria di hadapannya ini tampak lebih tenang, lebih... manusiawi."Aku dengar kau sudah melahirkan," Romi meletakkan bunga di atas meja samping tempat tidur dan mendekat ke box bayi. "Dia tampan, seperti ayahnya.""Apa yang kau inginkan, Kak?" Bella memang belum mengetahui apapun. Penculikan Dyra, dan ketegangan di gudang tempat Dy

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   96.

    Ledakan dahsyat mengguncang area itu. Gelombang kejutnya menghempaskan mereka ke depan. Ghavin memeluk Dyra, melindunginya dengan tubuhnya sendiri saat mereka terjatuh ke tanah.Puing-puing kayu dan debu beterbangan ke segala arah. Gudang yang tadinya berdiri kokoh kini sebagian besar hancur oleh ledakan.Setelah beberapa saat, Ghavin mengangkat kepalanya. "Kau tidak apa-apa?" tanyanya pada Dyra.Dyra mengangguk lemah, tubuhnya masih gemetar hebat. "Kau menyelamatkanku..."Ghavin membantu Dyra berdiri. Janur dan pria misterius itu juga mulai bangkit."Terima kasih," ucap Ghavin pada keduanya. "Tanpa kalian, aku tidak mungkin bisa menyelamatkan istriku.""Tapi saya tidak berhasil menangkap Romi, Tuan. Saya kehilangan jejak di persimpangan."Ghavin mengangguk. Yakin Romi masih menyiapkan rencana lain untuk keluarganya. "Siapa kau sebenarnya?" Beralih, Ghavin bertanya pada pria misterius itu."Saya Surya, Tuan." jawab pria itu. "Saya mantan anak buah Romi. Saya tidak bisa mengikuti dia l

  • Menjadi Istri Kedua Kembaran Suamiku   95.

    Ghavin melangkah masuk ke dalam gudang dengan waspada. Debu-debu beterbangan tertiup angin yang masuk melalui celah-celah dinding kayu yang lapuk. Samar-samar ia bisa mendengar suara isakan dari dalam kegelapan gudang yang luas itu."Dyra?" panggil Ghavin hati-hati.Tak ada jawaban, hanya suara isakan yang semakin jelas. Ghavin mengambil ponsel dari sakunya, mengaktifkan senter dan mengarahkannya ke sumber suara. Seketika jantungnya seolah berhenti berdetak.Di tengah gudang, Dyra duduk di sebuah kursi kayu usang. Matanya sembab oleh air mata. “Sayang.” Dyra terkejut dengan suara Ghavin. “Jangan mendekat Mas!” teriaknya frustasi. Ghavin membeku seketika. Meyakini ada yang tidak beres dengan istrinya.“Ada apa, Sayang?”“Tertanam bom di bawah kursi Nyonya Dyra, Tuan.” Seorang pria bertubuh jangkung muncul dari kegelapan. Wajahnya tidak Ghavin kenal, tapi dari gesturnya, Ghavin tahu ia bukan orang biasa. "Nyonya tidak bisa meninggal kursi, atau bomnya akan meledak.” pria itu memperinga

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status