Beranda / Romansa / Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan / Bab. 325: Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan

Share

Bab. 325: Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan

Penulis: Faoo pey
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-17 23:31:42

Yaya menatap neneknya dengan wajah kecil yang penuh keraguan. “Katakan saja apa yang ingin kau katakan. Aku tidak mau bersamamu. Aku ingin masuk kerumah.”

Ibu Aidan tersenyum samar, berusaha menutupi kegugupan yang merayapi wajahnya. Tangannya terulur, mengelus lembut rambut hitam cucunya. “Kuncir rambut Yaya memang cantik. Tapi… Nenek bisa membuat gaya rambut yang lebih cantik lagi. Boleh Nenek buatkan untukmu?”

Yaya sebenarnya suka dengan gaya rambut yang indah. Matanya sempat berbinar, lalu tersenyum kecil. “Boleh.”

Ibu Aidan segera menggendongnya dan duduk di tangga rumah. Rambut Yaya dibiarkan terurai, lalu perlahan dikepang. Dari jendela, Yolan dan Fahira bisa melihat jelas pemandangan itu. Kakek-nenek dan cucu duduk bersama di tangga, tampak seolah-olah hanya sedang menikmati momen kebersamaan biasa.

Ayah Aidan berdiri di belakang istrinya, kedua tangannya bersedekap, seakan hanya mengawasi. Dari luar, tak ada yang terlihat aneh.

Yolan dan Fahira pun tanpa sadar melonggarkan ke
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan   Bab. 325: Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan

    Yaya menatap neneknya dengan wajah kecil yang penuh keraguan. “Katakan saja apa yang ingin kau katakan. Aku tidak mau bersamamu. Aku ingin masuk kerumah.”Ibu Aidan tersenyum samar, berusaha menutupi kegugupan yang merayapi wajahnya. Tangannya terulur, mengelus lembut rambut hitam cucunya. “Kuncir rambut Yaya memang cantik. Tapi… Nenek bisa membuat gaya rambut yang lebih cantik lagi. Boleh Nenek buatkan untukmu?”Yaya sebenarnya suka dengan gaya rambut yang indah. Matanya sempat berbinar, lalu tersenyum kecil. “Boleh.”Ibu Aidan segera menggendongnya dan duduk di tangga rumah. Rambut Yaya dibiarkan terurai, lalu perlahan dikepang. Dari jendela, Yolan dan Fahira bisa melihat jelas pemandangan itu. Kakek-nenek dan cucu duduk bersama di tangga, tampak seolah-olah hanya sedang menikmati momen kebersamaan biasa.Ayah Aidan berdiri di belakang istrinya, kedua tangannya bersedekap, seakan hanya mengawasi. Dari luar, tak ada yang terlihat aneh.Yolan dan Fahira pun tanpa sadar melonggarkan ke

  • Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan   Bab. 324: Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan

    Perilaku mereka benar-benar sulit dipercaya. Berlutut kepada Fahira saja sudah keterlaluan — namun kini ibu Aidan benar-benar berlutut di hadapan Yolan. Semua orang terkejut; bahkan Agatha dan Fahira tak menyangka tindakan sedemikian rendah hati itu akan terjadi.Fahira segera menarik ibu Aidan dengan marah. “Apa yang kau lakukan? Kau sudah tua — tak pantas berlutut pada seorang anak! Kau ingin memperpendek hidupmu sendiri? Cukup, ini sudah keterlaluan!” suaranya tajam.Namun ibu Aidan tetap menggenggam kaki Yolan, suaranya tersekat oleh isak. “Yolan… aku tak bermaksud mempermalukanmu. Aku hanya ingin melihat cucuku. Tolong… biarkan aku melihatnya sekali—mungkin aku tak punya kesempatan lagi.”Kata-kata itu memukul dada Agatha seperti sesuatu yang aneh dan menyayat. Ada aura mendesak — seakan perpisahan antara hidup dan mati sedang berlangsung. Fahira menarik kuat, namun ibu Aidan tak juga bangkit. Matanya tertutup separuh, napasnya terdengar berat.Yolan tak mau dianggap lemah. Ia me

  • Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan   Bab. 323: Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan

    Wajah Fahira seketika muram. Tatapannya tajam mengarah pada dua orang yang berdiri di depan pintu.Orang tua Aidan tampak lusuh dan letih. Terakhir kali mereka bertemu adalah di ruang persidangan. Hanya setahun berlalu, tetapi wajah mereka kini penuh keriput, seolah belasan tahun bertambah dalam semalam.Pemenjaraan Aiden jelas menjadi pukulan berat bagi mereka.Namun, bagi Fahira, semua itu hanyalah balasan yang pantas mereka terima.“Apa yang kalian lakukan di sini?” tanyanya dingin.Ibu Aiden berusaha tersenyum, meski getir. “Kami… kami datang untuk menjenguk Cucu perempuanku.”Fahira hampir tak percaya dengan apa yang ia dengar. Ia mendengus, suaranya penuh sindiran. “Apa aku salah dengar? Kau menyebut Yaya cucumu? Ha… sungguh berani. Sejak kecil, pernahkah kau mengurusnya satu hari saja? Kalau pun kau melihatnya sekarang, Yaya bahkan tak akan mengenalimu.”Ia melanjutkan dengan suara semakin tajam, “Kalian berdua hanya tahu mengurus putramu sendiri dan anak hasil perselingkuhanny

  • Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan   Bab. 322: Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan

    Laras berguling-guling sepanjang malam. Mulut, pipi, hingga seluruh tubuhnya terasa nyeri, membuatnya tak berani bergerak sedikit pun. Pria dengan gangguan jiwa itu benar-benar mesum. Begitu gairahnya bangkit, ia akan menyeringai, memamerkan gigi dan cakarnya, lalu menggigit atau mencubit sekuat tenaga, bahkan menampar wajahnya tanpa ampun. Suaranya tertawa terbahak-bahak masih terngiang di telinga. Yang paling menakutkan adalah dia seakan tidak pernah merasa lelah. Tenaganya seperti tak ada habisnya. Laras merasa dirinya hampir mati di tangan pria itu. Barulah ia mengerti mengapa perempuan sebelumnya memilih melarikan diri meskipun sudah melahirkan anak, bahkan dengan kondisi kaki patah. Ia benar-benar jatuh ke tangan iblis kejam. Sekalipun aku tidak melarikan diri, aku akan tetap disiksa sampai mati oleh laki-laki mesum seperti ini... Saat ini, penyesalan menyesakkan dadanya hingga rasanya ususnya membiru. Sonny—orang yang paling ia percayai—adalah orang yang menghancurkan kel

  • Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan   Bab. 321: Menjadi Istri Kesayangan Kapten

    Mobil itu melaju makin jauh meninggalkan gemerlap kota.Di dalamnya, Sonny sibuk mengupas kuaci, satu per satu diberikan pada Laras agar wanita itu tidak bosan di perjalanan. Ia tetap sama seperti dulu — perhatian kecilnya selalu berhasil membuat hati Laras meleleh.Laras duduk di sampingnya, memandangi sosok yang dulu ia cintai. Hatinya terasa ringan, seperti gadis yang kembali jatuh cinta; setiap perhatian kecil Sonny membuat dunia di sekelilingnya menjadi hangat. Namun, kantuk pelan-pelan merayapi dirinya. Kepala terasa berat, pandangan berputar, kepalanya ingin terpejam.Rasa itu pernah datang sebelumnya — waktu ia ditipu oleh polisi palsu. Perlahan-lahan matanya menutup, dan dunianya menjadi gelap. Ia sempat berusaha menahan, mengangkat kepalanya untuk melihat Sonny, tetapi beratnya tak tertahankan. Otaknya kosong, lalu ia tak tahu apa-apa lagi.Sonny menatapnya sebentar dengan wajah sendu. “Maafkan aku, Laras… seharusnya kau tak perlu menempuh semua ini untuk mencariku,” bisikny

  • Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan   Bab. 320: Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan

    Sonny mengangguk pelan.“Baiklah, aku akan mencarikannya lagi untuk ibumu. Kalau sudah dapat, aku akan melepaskannya. Kau setuju?”“Tentu saja, tapi jangan terlalu lama. Kau harus segera menemukan orang yang tepat,” jawab wanita tua itu tegas.Setelah sarapan, Sonny pergi bersama Jane.Melihat pemandangan itu, hati Laras serasa diremas. Cemburu membakar dadanya.Wanita tua itu menyipitkan mata, seolah bisa membaca isi hati Laras,“Jangan lihat lagi. Aku tahu kau masih menaruh hati pada putraku. Kalau tidak, mana mungkin kau datang sejauh ini untuk mencarinya? Tapi biar kukatakan padamu—itu mustahil. Kau penuh ambisi, dan menantuku sudah tahu. Dia tidak akan pernah mengizinkanmu tinggal di rumah ini. Jadi sebaiknya kau kembali. Pulanglah, minta maaf pada suamimu, dan jalani hidupmu dengan tenang. Di usiamu, tak pantas lagi kau diguncang masalah seperti ini.”Laras hanya menunduk, menahan kata-kata. Ia sadar, Sonny memang takut pada istrinya. Tapi takut tidak sama dengan cinta. Cinta se

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status