Share

Drama Pagi

"Apa?" Marten terbengong-bengong melihat Carlen merangkul Anike mesra. Dia terus memperhatikan dua anak manusia itu sampai keduanya masuk ke dalam salah satu kamar yang berada di ujung lorong. "Bukankah itu kamar tamu?" desis Marten penasaran.

Dia ingin sekali menyelidiki siapa gadis yang dibawa masuk oleh Carlen ke dalam kamar. Akan tetapi, rasa kantuk sekaligus lapar mendera Marten. "Ah, besok sajalah," gumam Marten pada diri sendiri.

Sementara itu, Anike merasa risi saat Carlen tak jua melepaskan tangan dari bahunya. "Aku ingin tidur, Tuan. Kalau aku kurang tidur, nanti aku sakit lagi. Kalau aku sakit, aku jadi tidak bisa melaksanakan seluruh perintahmu," bujuk Anike.

"Tunggu sebentar, aku ingin menanyakan sesuatu," ujar Carlen sambil memasang raut serius.

"Apa?"

"Apa saja yang Marten katakan padamu tadi?" selidik Carlen.

"Tidak ada. Dia hanya menanyakan namaku. Tuan Marten mengira bahwa aku asistenmu," ungkap Anike.

"Lalu, kau jawab apa?"

"Ya, kubilang padanya kalau aku as
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status