Share

15. Tidur Sama Saya

"Kalian sudah datang?"

Nana langsung menghampiri Jiwa dan Gibran yang baru saja masuk ke dalam rumah. Ia memeluk cucunya lebih dulu sebelum mencium kedua pipi Jiwa dengan gemas, membuat gadis itu balas dengan senyum manis. Ibunya bahkan tidak pernah memperlakukannya sehangat ini.

Setiap kali Jiwa pulang, daripada memeluk dirinya, ibunya akan langsung menyuruhnya ini dan itu. Terkadang juga meminta uang pada Jiwa yang masih harus menghidupi dirinya sendiri.

Nana menatap heran pada Gibran yang mengabaikan dirinya dengan langsung masuk ke kamar. Namun, Nana tidak berpikir terlalu rumit. Menurutnya wajar Gibran bersikap dingin pada Jiwa yang akan menjadi ibu tirinya.

"Jangan dipedulikan kelakuan Gibran," kata Nana memberi hiburan pada Jiwa. "Dia akan membaik sendiri kalau sudah kenal nanti. Gibran anak yang baik dan patuh, marahnya tidak akan lama."

Jiwa hanya menanggapi dengan anggukan dan senyum manis. Membuat dirinya seolah tidak mempermasalahkan perilaku Gibran.

"Iya, nggak
Liliay

Ayies, jangan lupa kasih gem untuk buku ini ya biar saya update-nya seneng. Jangan lupa tinggalkan komentar juga biar saya tahu pendapat kalian tentang buku ini. Terima kasih. Big Luv for you guys. XOXO

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status