Share

Dingin dan Kejam

Albert masih berusaha keras memapah kakinya sendiri setelah tiga jam berjalan. Perjalanan yang harusnya hanya dua jam, menjadi sangat lama karena kondisi tubuhnya saat ini.

Langkahnya terseok-seok, tapi semangatnya tetap tinggi. Tak tau entah berapa kali sudah ia berhenti untuk mengistirahatkan badan. Beberapa kali pula ia memakan buah yang jatuh dari pohon-pohon di dalam hutan. Cukup lumayan untuk mengganjal perut dan mengisi tenaganya, meski tak seberapa.

Namun, di saat seperti ini, sekecil dan sedikit apapun makanan dan minum itu sangat berarti untuk penunjang kehidupannya.

Hari sudah mulai gelap, dari kejauhan tampak atap mansion bewarna biru yang megah dan sangat besar. Albert tersenyum bahagia. 

"Akhirnya, sedikit lagi aku sampai di mansion. Ayah, Ibu, Kakek, tunggu aku sebentar lagi." ucap Albert penuh semangat.

Dengan segenap sisa tenaga yang ia punya, Albert telah sampai di halaman mansion. Para pengawal dan penjaga kaget bukan m

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status