Share

Bab 6. Pernikahan Terburuk

Filia yang tertidur, mulai gatal-gatal dan memerah. Dia terlalu banyak pikiran dan melupakan hal pentingnya. Dengan cepat dia berlari ke kamar mandi dan menyalakan shower di kamarnya.

Dia tak melihat Elliot di kamarnya, dan lalu kembali tidur.

Keesokan paginya, pelayan yang masuk membangunkan Filia terkejut melihat keadaan Filia.

"NONAAA..... " Teriak pelayan itu, membuat beberapa orang pergi ke kamar dan melihat Filia.

"Kenapa sih berisik banget?" Ucap Filia yang bangun.

"Wajah Nona, wajah Nona." Ucap Pelayan itu masih terkejut.

Filia bangun dan melihat dirinya di cermin.

"Aahh, sial. Aku lupa membawa obatku." Ucap Filia yang membongkar tasnya.

"Ada apa ini? " Tanya Theo yang ikut melihat ke arah kamar dan melihat kondisi Filia.

Wajahnya memar dan bengkak merah, meski tak merasakan sakit Filia sangat membenci reaksi tubuhnya. Sisa lecet semalam membuat tubuh dan wajahnya lebih merah daripada reaksi biasanya.

Filia dengan cepat mengambil ponselnya dan langsung mengubungi kakeknya.

Bagaimana dia sampai melupakan obat yang paling penting dalam hidupnya.

"Apa anda salah makan?" Tanya Theo.

Filia hanya menggeleng tak menghiraukan Theo. dan kemudian meminta sahabat-sahabatnya tiba lebih awal.

Pernikahan akan di adakan 4 jam lagi.

Sementara reaksi obatnya akan butuh waktu 3 atau 4 jam untuk mereda. Dia Membayangkan betapa mengerikan wajahnya di hari pernikahannya, meskipun bukan pernikahan yang dia inginkan.

"Apa anda tahu, jika penampilan anda juga akan mempengaruhi penampilan Tuan Elliot." Ucap Theo hendak keluar kamar.

Lalu Filia melempar Theo dengan sisir, dan mengenai punggungnya.

"Kamu pikir, aku sengaja melakukan ini? Kamu pikir ini kemauanku.?" Ucap Filia berteriak kasar pada Theo.

"Lebih baik, kamu urus saja Tuanmu. Dia lebih butuh bantuan di banding diriku." Ucap Filia memiringkan bibirnya mengejek Theo.

"Aku baru mengerti,. Kenapa Tuan Elliot sampai emosi berurusan dengan wanita ini." Batin Theo yang mengambil sisir meletakkan kembali ke atas meja rias dan meninggalkan ruangan itu.

Selang satu jam, sahabat Daisy akhirnya tiba. mereka bertiga terkejut melihat kondisi Filia di hari pernikahannya.

"Ya Tuhan, aku gak bisa. Gak bisa melihat ini. Kamu minum obat pun, efeknya akan lambat." Ucap Chloe lemas.

Shinta langsung memberikan obat pada Filia, dan lanjut mengompres wajah dan tubuh Filia dengan air dingin.

Gaun pengantin yang tersedia sedikit kebesaran untuk Filia di bagian dada dan bokong.

Alisa, memiliki tubuh seorang model. Dadanya yang menonjol lebih montok dan berisi dibanding milik Filia yang masih alami.

Make up artist yang di pesan oleh Alisa, dan gaun pengantin yang merupakan milik Alisa. Filia sangat tidak nyaman memakainya. Karena memang bukan miliknya.

Filia lalu menelepon toko langganannya yang kebetulan menyediakan gaun pengantin.

"Ini pernikahanku, bukan Alisa, jadi aku akan tampil seperti diriku sendiri. Dan aku harap ini bukan pernikahan terburuk yang aku hadiri." Ucap Filia.

Filia memilih sebuah gaun yang sederhana dan tidak mewah.

Gaun pengantin simple dengan bentuk square neck. Gaun pengantin ini juga memiliki model bell sleeve yang panjangnya hanya sebatas siku tangan. Gaun pengantin yang polos ini dilengkapi dengan model floral cutout veil bagian bawah yang jatuh, membuat tubuh langsing Filia terlihat cantik.

Yang menjadi masalah adalah, merah di tubuhnya masib terlihat, padahal pernikahan akan berlangsung 1 jam lagi.

Sementara sahabatnya, masih berusaha agar merah di wajahnya tidak terlihat nyata. Mereka Bahkan menutupi tubuh Filia yang terbuka dengan foundation.

"Kenapa aku harus berusaha terlihat cantik hanya demi pernikahan ini?" Ucap Filia mulai tidak mood.

Rambut gelombang alaminya dia biarkan terurai rapi dan di tutup dengan veil, membuatnya terlihat anggun.

"Meskipun aku yang dandani kamu, tapi aku gak percaya kalau kamu terlihat sangat sangat sangat memukau." Ucap Zoe merasa terharu.

Kedua lainnya mengangguk setuju.

Filia menghela kasar. "Terima kasih." Filia lalu memeluk ketiga sahabatnya.

Make up artist yang di pesan Alisa, hanya melihat keempat sahabat itu beraksi.

"Bagaimana bisa, dia tersenyum, padahal menikah dengan tunangan orang lain." Ucap salah satunya.

"Iya benar, mau secantik apapun. Mbak Alisa lebih cantik kemana-mana." Imbuh yang lain lagi.

"Kalau aku, pasti malu. Eh, tapi pantas saja, pernikahannya jadi tertutup. karena pengantin wanita yang dipilih juga, adalah wanita liar dan pasti akan membuat malu keluarga Tuan Elliot." Imbuh yang lain

Memang awalnya, pernikahan Elliot dan Alisa akan di adakan secara terbuka, karena profesi Alisa sebagai artis. Karena Alisa yang pergi, di tambah kondisi Eliot, banyak perubahan yang dilakukan pada 3 hari terakhir.

Ketika Zoe akan melabrak orang yang mencibir Filia, Shinta menarik tangannya dan melarangnya tapi, Filia malah maju dan melihat wanita-wanita itu.

Filia sengaja melihat ketiga orang itu daei atas sampai bawah.

"Aku mungkin memang tidak secantik Alisa. Tapi, tidak semua orang bisa menggantikannya menikah dengan Tuan Elliot. Kenapa kamu tidak coba menawarkan dirimu? apa kamu bisa?" Hardik Filia tersenyum mengejek dan meninggalkan orang-orang itu.

"Dan satu lagi, aku jauh lebih muda dari Alisa." Filia kembali menuju sahabat-sahabatnya.

Ketiga sahabatnya tertawa cengengesan.

Ketika waktunya tiba, pernikahan berlalu dengan baik, tidak ada kendala yang mengganggu. karena Eliiot dan Filia pun tidak merasakan sesuatu yang spesial.

Meskipun orang- orang mencibir dan membicarakan Filia yang memang terkenal dengan tingkah liarnya di antara orang-orang kaya itu. Tidak ada yang berani membahas kondisi Elliot yang lumpuh dan menggunakan kursi roda.

Elliot dan orangtuanya menyambut tamu-tamu yang datang mengucapkan selamat. Elliot tersenyum dan seolah tak terjadi apa-apa. Karena itu, dia adalah pebisnis yang handal. Dia akan pandai untuk menunjukkan apa yang perlu di tunjukkan dihadapan orang-orang.

"Jika ada yang mengatakan dia adalah aktor handal, maka semua orang akan percaya." batin Filia meninggalkan Elliot Dengan tamunya kemudian kembali bersama teman-temannya.

Filia dan sahabat-sahabatnya menikmati makanan yang terhidang dan tidak memperdulikan tamu lainnya. Karena memang yang hadir adalah hanya rekan-rekan kerja Elliot, Tuan Lucas, dan juga Tuan William.

"Hahhh.. Aku sangat merasa bosan. Kenapa Mereka tidak menyediakan minuman beralkohol di acara seperti ini? atau membiarkan anak-anak muda seperti kita berjoged. sudah kuduga ini akan jadi pernikahan terburuk." Ucap Filia yang merasa bosan mendengar lagu klasik yang di putar sejak awal.

"Sssstt.. Aku bawa ini." Ucap Chloe mengeluarkan sebuah memori card yang berisikan lagu-lagu club yang sering mereka gunakan.

"Jangan..." Larang Shinta menarik tangan Chloe.

"Filia, ingat kontrakmu. Kamu tidak akan membuat keluarga Tuan Elliot malu." Ucap Shinta mengingatkan Filia.

"Kenapa kamu malah salahkan aku. aku gak berbuat apa-apa." Ucap Filia berpura-pura bodoh dan Chloe langsung berlari ke arah laptop tempat sumber lagu yang membosankan itu diputar.

Begitu hentakan yang keras berdentum membuat semua orang yang berada di tempat itu terkejut. Lagu club itu berdentum dengan sangat kencang dan keras, dengan suara bass yang berdentum di dada orang yang mendengarnya.

Tak lama kemudian, suara itu dimatikan. Padahal Filia dan beberapa temannya yang juga datang baru saja akan menikmati suara itu.

Filia yang kesal, memalingkan wajahnya dan tak sengaja bertatapan dengan laki-laki yang sekarang adalah suaminya itu.

Filia langsung berpaling, berusaha untuk kabur. Tapi, tiba-tiba dua pengawal menghalanginya dan membawanya ke depan panggung.

"Yaaa, jadi ini adalah kejutan untuk pengantin wanita kita." Teriak pembawa acara menunjuk ke arah Filia.

*bersambung...

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status