Share

Part 14. Tragedi Kursi Roda

Tiada angin tiada hujan. Tiba-tiba bertanya nama pada orang asing di pertemuan pertama, sungguh terdengar kurang sopan. Mama Sarah menyadari itu.

“Maaf. Kalau pertanyaan ibu kurang sopan.”

Wanita itu merasa tidak enak.

Berbeda dengan Bayu yang merasa tidak menyangka tiba-tiba ditanya seperti itu. Ia merasa bingung.

“Tidak apa-apa,” ujarnya dengan raut dingin seperti biasanya.

Mama Sarah membuang pandangan. Seperti tak ingin pemuda di depannya itu melihat rona di wajahnya.

“Ibu hanya teringat pada putra ibu. Dia seusia denganmu.”

Kaca-kaca samar menggenang di pelupuk mata Mama Sarah. Dadanya tiba-tiba terasa sesak. Ia sedikit mendongakkan kepala, agar kristal bening itu tak jatuh ke wajahnya. Buru-buru ia merogoh kantong plastik putih.

“Ini. Ambillah!” Ia menyodorkan sekotak susu ukuran sedang.

Bayu tergeming menatap sekotak susu di tangan wanita itu. Lalu beralih menatap wajah Mama Sarah seolah bertanya, ‘Kenapa?’.

“Anak ibu suka susu cokelat,” ujarnya. Bibirnya memaksa senyum meski w
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status