Share

Bab 18 : Sedang Berakting

Penulis: Sintadevi
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-05 15:00:43

"Dimana kau bertemu dengannya?" tanya Angga.

Angga tidak sabar ingin mendengar jawaban yang keluar dari mulut Aluna. Mendengar pertanyaan yang dilontarkan Angga, membuat Aluna menghembuskan napas berat.

"Tadi malam dia menemuiku sewaktu dikamar. Tiba-tiba lampu padam begitu saja tanpa tahu penyebabnya. Tanpa mengetuk pintu, dia masuk begitu saja ke kamar ku. Dan kami terlibat percakapan kecil. Aku tak bisa melihat wajahnya dalam keadaan gelap. Tapi yasudahlah. Sebentar lagi juga aku akan bertemu dengan dia lagi. Kali ini aku akan tau wajahnya seperti apa," terang Aluna. Menjelaskan secara rinci perihal pertemuannya dengan calon suaminya.

'Seandainya kau tahu saja. Bahwa yang disampingmu ini adalah calon suamimu yang sedang kau tunggu-tunggu,' batin Angga. Sambil menyunggingkan senyuman samar.

"Saat kamu bertemu dengannya nanti, tolong katakan padanya, bahwa kamu adalah pacarku. Agar dia segera memutuskan rencana pernikahan ini. Aku yakin Tuan Angg
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Menjadi Pengantin Pengganti Untuk Tuan CEO   Bab 19 : Mungkinkah Dia...

    Aluna terpaku, saat seseorang yang bertabrakan dengannya barusan menyebut nama kembarannya—Alana. Rasa penasaran yang tinggi, membuat Aluna membalikkan tubuhnya ke arah belakang. Aluna termangu, saat melihat seorang pria tampan mengenakan jubah tengah menatapnya dengan intens. Kerutan samar tercipta dikening Aluna. 'Apakah dia Tuan Angga? Dia sedikit tua, tapi tampan,' batin Aluna menerka-nerka. Netranya sibuk meneliti sosok pria didepannya, dari atas ke bawah, begitu sebaliknya. "Alana, kenapa kamu keluar dengan pakaian seperti ini?" Sontak saja perkataan pria yang diduga sebagai Angga oleh Aluna, membuatnya tercengang. "Apa ada yang salah dengan pakaianku?" tanya Aluna balik. Sambil melihat pakaiannya yang terlihat biasa saja, menurutnya. Saat ini Aluna memakai kaos oblong, dipadukan dengan celana jeans. Serta membalut tubuhnya dengan jaket berbulu. "Ikutlah denganku," ajak pria asing itu, sambil meraih lengan Aluna. Tanpa sengaja netranya melihat Angga, tengah

    Terakhir Diperbarui : 2025-05-07
  • Menjadi Pengantin Pengganti Untuk Tuan CEO   Bab 20 : Benar-benar Serius

    Aluna mendengus kesal. Lantaran Arya menghentikan mobilnya secara mendadak. "Apakah kamu tau jika berhenti mendadak seperti ini sangat berbahaya!" ucap Aluna, wajahnya terlihat tertekuk. Arya menghela napas berat. Dia mulai sadar bahwa gadis yang ada dihadapannya bukanlah Alana. Namun Arya tetap berpura-pura menganggap bahwa Aluna itu adalah Alana."Alana, dengar baik-baik. Aku peringatkan kepadamu, aku tidak peduli siapa pria liarmu. Tapi caramu saat ini bertindak hanya akan mempermalukan keluarga Kusuma. Jika kamu terus bertingkah aneh dengan pria liarmu itu, aku akan memastikan, bahwa kalian berdua akan mati dengan sangat buruk, mengerti!" ucap Arya dengan sorot mata yang tajam. Suaranya terdengar berat dan penuh penekanan. Tenggorokan Aluna tercekat. Hingga membuatnya kesusahan untuk menelan salivanya. Lidahnya terasa kelu. Saat Arya yang dipikirnya adalah Angga, memberikan ancaman kepadanya. "A-aku...""Turunlah sekarang

    Terakhir Diperbarui : 2025-05-07
  • Menjadi Pengantin Pengganti Untuk Tuan CEO   Bab 21 : Jangan Bermain-main

    "Dia saat ini ada di Brick Lane, pergilah jemput dia!" suruh Arya."Baiklah kak, terima kasih. Karena kamu sudah kembali lagi ke London, pergi dan temuilah ayah. Dia pasti sangat merindukanmu," saran Angga.Sontak saja perkataan yang baru saja terlontar dari mulut Angga, membuat Arya mendengus geli."Apakah kamu pikir pak tua itu masih ingin melihatku? Baiklah, jangan memikirkan tentang masalahku. Ayo kita minum nanti setelah kamu menjemput gadis itu. Aku yakin saat ini kamu sedang terburu-buru. Cepatlah pergi!" suruh Arya. Tanpa menjawab perkataan kakaknya, Angga menganggukan kepala dengan cepat, seraya bergegas menuju mobilnya untuk pergi menjemput Aluna di Brick Lane. Arya hanya menatap kepergian sang adik hingga mobilnya hilang saat di persimpangan jalan. Seraya tersenyum penuh arti.****Saat Angga tiba dikawasan Brick Lane, matanya memicing saat tak sengaja melihat Aluna sedang berjalan terseok-seok. An

    Terakhir Diperbarui : 2025-05-07
  • Menjadi Pengantin Pengganti Untuk Tuan CEO   Bab 1 : Menggantikan Posisi

    Sebuah pintu kamar tiba-tiba terbuka lebar dan seketika membuyarkan lamunan Aluna yang saat ini tengah merenungi nasibnya yang malang. "Permisi non, Tuan Abigael menyuruh saya untuk memanggil Non Aluna agar segera turun ke bawah. Karena keluarga dari mempelai pria sudah tiba. Tinggal menunggu pengantin prianya datang non," ucap pelayan yang bekerja di kediaman megah milik keluarga Abigael—ayah Aluna. "Baiklah. Saya akan segera turun," balas Aluna. Tatapannya datar dan dingin. Aluna sejenak menatap dirinya dari pantulan kaca. Kecantikan alami yang dimiliki Aluna sejak kecil membuatnya terlihat menawan. Berbalut gaun putih panjang, dipadu dengan polesan make up tipis diwajahnya, semakin menambah pesonanya yang sempurna. Namun bukan pancaran kebahagiaan yang tercipta diwajahnya, melainkan tatapan sendu penuh kesedihan yang mendalam. Seperti menyimpan beban yang sangat berat. Bukannya seorang pengantin harusnya terlihat bahagia dihari pernikahannya? Tetapi tidak untuk Aluna. B

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-12
  • Menjadi Pengantin Pengganti Untuk Tuan CEO   Bab 2 : Bersiaplah Mendekam

    Aluna mengamati sekelilingnya. Matanya menatap awas. Memastikan bahwa semua orang saat ini sedang lengah. Saat sudah yakin, gaun pengantin berwarna putih yang panjangnya melebihi mata kaki itu disingkapnya, hingga sebatas lutut.Sepatu kaca ber 'hak' tinggi yang dipakainya segera dilepas dan ia berlari sekencang mungkin. Semua orang yang berada di pesta pernikahan tersebut sontak menatap kepergian Aluna dengan tatapan tidak percaya--termasuk Abigael yang telah selesai mengangkat panggilan. "Penjaga! Tolong segera hentikan dia!" teriak Abigael. Jeritan kencang dari ayahnya membuat Aluna panik. Dia semakin mengencangkan lajunya. Namun hal tak terduga terjadi. Sebelum Aluna mencapai pintu keluar, sudah ada beberapa penjaga yang menghalangi langkahnya. 'Ah sial!' gerutu Aluna, seraya menghentikan langkahnya secara mendadak. Aluna tak kehabisan akal. Matanya menoleh ke arah samping. Tampak sebuah tangga yang mengarah ke lantai atas. Tanpa pikir panjang, Aluna segera berlari

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-13
  • Menjadi Pengantin Pengganti Untuk Tuan CEO   Bab 3 : Berhenti Disini

    Aluna sontak menatap kedua netra Angga meski ketakutan. "Tuan, aku mohon jangan bawa aku ke kantor polisi. Sungguh, aku tidak berniat untuk mencuri mobilmu. Percayalah padaku," mohonnya, sambil mengatupkan kedua tangannya didada. Sorot mata penuh ketakutan yang ditunjukkan oleh Aluna, membuat Angga merasa iba. Namun, semakin dalam Angga menyelami manik mata indah milik Aluna, membuat debaran jantungnya terpacu. "Jika Anda tidak ingin berbicara tidak apa. Aku anggap itu sebagai jawaban 'iya'. Terima kasih Tuan, aku akan mengingat kebaikanmu dimasa depan," ucap Aluna, dengan penuh rasa percaya diri yang tinggi. Aluna mengganggap diamnya Angga adalah suatu jawaban, bahwa dia akan dilepaskan. Namun apa yang dipikirkan olehnya, tidak sama dengan pikiran Angga. "Tidak semudah itu Nona. Sekarang ini semuanya sudah diatur oleh hukum. Suka atau tidak suka, kau harus bertanggungjawab atas perbuatanmu," tegas Angga. Namun sudut bibirnya terangkat, nyaris tak terlihat. Tertutupi oleh

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-14
  • Menjadi Pengantin Pengganti Untuk Tuan CEO   Bab 4 : Aku Begini Karena Dirimu

    Kedua alis Angga tampak mengerut saat Aluna memintanya berhenti. Angga pikir Aluna akan memintanya mengantarkan ke suatu tempat. Namun dugaannya salah. Melihat Angga yang tidak meresponnya, membuat Aluna mulai kesal. "Hei Tuan, aku bilang berhenti. Aku peringatkan kepadamu, jangan main-main denganku ya. Kau lihat sendiri, betapa takutnya pencuri mobil tadi kepadaku. Jika kau berani menyentuhku, aku akan melemparmu seperti bola!" gertak Aluna penuh ancaman. Alih-alih takut, Angga malah mendengus geli saat Aluna melontarkan ancaman untuknya. Angga menggeleng pelan, sungguh tidak habis pikir dengan keberanian yang dimiliki calon istrinya tersebut. Aluna mulai resah. Pasalnya, Angga sedikitpun tidak gentar terhadap ancamannya. Malah semakin melajukan mobilnya tanpa ada tanda-tanda ingin berhenti sesuai permintaannya. "Tuan, aku mohon padamu. Hentikan mobil ini. Aku kan sudah membantumu menggagalkan pencurian yang terjadi pada mobilmu. Atau bila kau mau, katakan saja berapa aku

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-15
  • Menjadi Pengantin Pengganti Untuk Tuan CEO   Bab 5 : Apa Yang Terjadi?

    Setelah dua jam berlalu, akhirnya mobil milik Angga tiba di pusat kota London. "Sudah sampai," ucap Angga singkat, tanpa menoleh ke belakang. Kedua alis Angga tampak mengerut keheranan. Sebab tidak terdengar jawaban dari mulut Aluna. Rasa penasaran yang tinggi, membuat Angga memalingkan wajahnya ke belakang. Matanya membelalak saat melihat wajah damai Aluna yang tertidur, hingga tercipta dengkuran halus. "Hei! Sudah sampai. Apakah kau tidak ingin turun?" ucap Angga, sedikit mengeraskan suaranya. Berharap Aluna terjaga dari tidurnya. Tampaknya Aluna tertidur sangat pulas. Hingga tidak mendengar sama sekali suara bariton Angga yang bergema didalam mobil. Melihat Aluna yang tidak kunjung bangun, membuat Angga mendengus kesal. Angga bergegas turun dari mobil dan ingin membangunkannya secara paksa. Saat membuka pintu belakang mobil tempat Aluna berada, Angga terlonjak. Pasalnya Aluna tertidur bersandar pada jendela mobil. Hingga membuatnya lansung terjatuh saat Angga membukanya.

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-16

Bab terbaru

  • Menjadi Pengantin Pengganti Untuk Tuan CEO   Bab 21 : Jangan Bermain-main

    "Dia saat ini ada di Brick Lane, pergilah jemput dia!" suruh Arya."Baiklah kak, terima kasih. Karena kamu sudah kembali lagi ke London, pergi dan temuilah ayah. Dia pasti sangat merindukanmu," saran Angga.Sontak saja perkataan yang baru saja terlontar dari mulut Angga, membuat Arya mendengus geli."Apakah kamu pikir pak tua itu masih ingin melihatku? Baiklah, jangan memikirkan tentang masalahku. Ayo kita minum nanti setelah kamu menjemput gadis itu. Aku yakin saat ini kamu sedang terburu-buru. Cepatlah pergi!" suruh Arya. Tanpa menjawab perkataan kakaknya, Angga menganggukan kepala dengan cepat, seraya bergegas menuju mobilnya untuk pergi menjemput Aluna di Brick Lane. Arya hanya menatap kepergian sang adik hingga mobilnya hilang saat di persimpangan jalan. Seraya tersenyum penuh arti.****Saat Angga tiba dikawasan Brick Lane, matanya memicing saat tak sengaja melihat Aluna sedang berjalan terseok-seok. An

  • Menjadi Pengantin Pengganti Untuk Tuan CEO   Bab 20 : Benar-benar Serius

    Aluna mendengus kesal. Lantaran Arya menghentikan mobilnya secara mendadak. "Apakah kamu tau jika berhenti mendadak seperti ini sangat berbahaya!" ucap Aluna, wajahnya terlihat tertekuk. Arya menghela napas berat. Dia mulai sadar bahwa gadis yang ada dihadapannya bukanlah Alana. Namun Arya tetap berpura-pura menganggap bahwa Aluna itu adalah Alana."Alana, dengar baik-baik. Aku peringatkan kepadamu, aku tidak peduli siapa pria liarmu. Tapi caramu saat ini bertindak hanya akan mempermalukan keluarga Kusuma. Jika kamu terus bertingkah aneh dengan pria liarmu itu, aku akan memastikan, bahwa kalian berdua akan mati dengan sangat buruk, mengerti!" ucap Arya dengan sorot mata yang tajam. Suaranya terdengar berat dan penuh penekanan. Tenggorokan Aluna tercekat. Hingga membuatnya kesusahan untuk menelan salivanya. Lidahnya terasa kelu. Saat Arya yang dipikirnya adalah Angga, memberikan ancaman kepadanya. "A-aku...""Turunlah sekarang

  • Menjadi Pengantin Pengganti Untuk Tuan CEO   Bab 19 : Mungkinkah Dia...

    Aluna terpaku, saat seseorang yang bertabrakan dengannya barusan menyebut nama kembarannya—Alana. Rasa penasaran yang tinggi, membuat Aluna membalikkan tubuhnya ke arah belakang. Aluna termangu, saat melihat seorang pria tampan mengenakan jubah tengah menatapnya dengan intens. Kerutan samar tercipta dikening Aluna. 'Apakah dia Tuan Angga? Dia sedikit tua, tapi tampan,' batin Aluna menerka-nerka. Netranya sibuk meneliti sosok pria didepannya, dari atas ke bawah, begitu sebaliknya. "Alana, kenapa kamu keluar dengan pakaian seperti ini?" Sontak saja perkataan pria yang diduga sebagai Angga oleh Aluna, membuatnya tercengang. "Apa ada yang salah dengan pakaianku?" tanya Aluna balik. Sambil melihat pakaiannya yang terlihat biasa saja, menurutnya. Saat ini Aluna memakai kaos oblong, dipadukan dengan celana jeans. Serta membalut tubuhnya dengan jaket berbulu. "Ikutlah denganku," ajak pria asing itu, sambil meraih lengan Aluna. Tanpa sengaja netranya melihat Angga, tengah

  • Menjadi Pengantin Pengganti Untuk Tuan CEO   Bab 18 : Sedang Berakting

    "Dimana kau bertemu dengannya?" tanya Angga.Angga tidak sabar ingin mendengar jawaban yang keluar dari mulut Aluna. Mendengar pertanyaan yang dilontarkan Angga, membuat Aluna menghembuskan napas berat."Tadi malam dia menemuiku sewaktu dikamar. Tiba-tiba lampu padam begitu saja tanpa tahu penyebabnya. Tanpa mengetuk pintu, dia masuk begitu saja ke kamar ku. Dan kami terlibat percakapan kecil. Aku tak bisa melihat wajahnya dalam keadaan gelap. Tapi yasudahlah. Sebentar lagi juga aku akan bertemu dengan dia lagi. Kali ini aku akan tau wajahnya seperti apa," terang Aluna. Menjelaskan secara rinci perihal pertemuannya dengan calon suaminya.'Seandainya kau tahu saja. Bahwa yang disampingmu ini adalah calon suamimu yang sedang kau tunggu-tunggu,' batin Angga. Sambil menyunggingkan senyuman samar."Saat kamu bertemu dengannya nanti, tolong katakan padanya, bahwa kamu adalah pacarku. Agar dia segera memutuskan rencana pernikahan ini. Aku yakin Tuan Angg

  • Menjadi Pengantin Pengganti Untuk Tuan CEO   Bab 17 : Pernah Bertemu

    Satu pesan masuk ternyata dari Angga yang mengaku sebagai Wijaya. Setelah membalas pesan tersebut, Aluna segera bersiap-siap. Sebelum keluar, Aluna mematut dirinya dikaca rias yang ada dikamarnya tersebut. Seulas senyuman terbit dari bibirnya yang tipis dan berwarna pink. Aluna hanya memakai bedak padat, dipadukan dengan lipbalm. Semakin menambah kecantikan alami yang tercipta diwajahnya. Aluna berjalan keluar dari kamar. Bergerak perlahan menuruni anak tangga. Sesekali matanya menatap awas. Takut bila James—pelayan rumah Angga, memergokinya keluar dengan seorang pria. Karena Angga sudah memberikan perintah kepada James, agar jangan memberikan Aluna kebebasan untuk keluar dari rumah tanpa seijinnya. Saat Aluna sudah menuruni anak tangga yang terakhir, tiba-tiba suara seseorang disampingnya membuat Aluna terlonjak kaget. "Mau kemana Nona?" "Astaga! James! Kau benar-benar ingin membuatku mati ya!" pekik Aluna sembari mengelus dadanya yang berdebar cukup kencang, lantaran terkejut.

  • Menjadi Pengantin Pengganti Untuk Tuan CEO   Bab 16 : Memecahkan Masalah

    Terlihat beberapa potret dirinya bersama dengan Aluna yang membuat Angga terkejut. Akhirnya Angga tau, apa yang dilakukan oleh calon istrinya sehingga membuat tubuhnya terasa remuk redam."Akhirnya aku tau bagaimana kamu menjagaku tadi malam," ungkap Angga."Hehe maafkan aku. Aku tau, jika kamu berada di pihak yang sama dengan calon suamiku yang tua dan jelek itu. Bayangkan saja bagaimana ekspresinya saat melihat foto-foto itu," ucap Aluna. "Pastinya dia akan sangat marah," sela Angga.Angga tersenyum simpul. Dia akan mengikuti alur dari permainan Aluna. Sehingga Aluna akan terjebak dalam permainannya yang dibuat sendiri. Angga pastikan, bila Aluna akan menerima pernikahannya dengan senang hati."Tepat sekali. Aku tau kamu adalah orang yang sangat pengertian dan baik. Aku akan berterus terang kali ini. Aku berbohong kepada Tuan Angga dengan mengatakan bahwa aku sudah memiliki seorang pria liar. Aku ingin menjadikan itu sebagai sebuah ala

  • Menjadi Pengantin Pengganti Untuk Tuan CEO   Bab 15 : Bantulah Aku

    Ya, Angga saat ini berada di apartemen milik Leon. Sejak peristiwa tadi malam. Leon memutuskan membawa bosnya untuk pulang ke apartemennya. Leon hanya menghela napas berat. Saat Aluna pergi begitu saja, meninggalkan Angga tanpa beban, setelah puas mengambil potret dirinya dengan Angga. "Leon, bangunlah. Hei!" Angga berusaha membangunkan Leon yang tertidur pulas. Hingga suara dengkuran halus terdengar ditelinga Angga. Namun, sudah berkali-kali Angga memanggilnya untuk bangun, tetapi Leon seperti menulikan telinganya. Disebabkan kantuk yang mendera. Angga yang kesal segera melemparkan bantal tepat ke kepala Leon. Membuat Leon seketika terkejut dan langsung bangun dengan posisi terduduk. Leon memegangi kepalanya yang pusing. Rasanya baru sebentar dia tertidur. Tetapi, sudah mendapatkan gangguan dari bosnya. Kesadaran Leon perlahan mulai pulih. Seketika mendongakkan kepala melihat bosnya sudah terbangun. "Bos

  • Menjadi Pengantin Pengganti Untuk Tuan CEO   Bab 14 : Kenapa Harus Aku

    Aluna berdiri dengan tangan bersedekap. Tepat di depan Angga. Tatapannya sangat mengintimidasi. Terlintas suatu ide cemerlang dikepala Aluna. Membuat satu tarikan senyuman pada bibirnya. "Sekarang kau akan berguna," ucap Aluna seraya tersenyum licik, ke arah ponsel yang berada dalam genggamannya. Aluna berniat menjebak Angga yang dikira Wijaya itu. Dengan berbekal ponsel pemberiannya, Aluna akan membuat suatu fitnah keji seolah Angga yang dikira Wijaya, adalah pria liarnya. Aluna membuka ponselnya, mencari fitur kamera. Setelah itu ditariknya tubuh Angga perlahan, agar dalam posisi duduk. Dengan bersusah payah, hingga berulang kali Angga terjatuh dan kepalanya terbentur pinggiran sofa. Akhirnya Aluna berhasil juga. Angga yang sedang dalam keadaan mabuk, tidak sadar tengah diperlakukan tidak baik oleh Aluna. Aluna menarik paksa Angga hingga jatuh kedalam pelukannya.

  • Menjadi Pengantin Pengganti Untuk Tuan CEO   Bab 13 : Sedang Mabuk

    Angga termangu beberapa saat. Memandangi layar ponselnya yang terus menimbulkan getaran. Pertanda bahwa Aluna tidak menyerah begitu saja. Ketika panggilannya diabaikan oleh Angga. Terlihat wajah Angga tidak seperti biasanya. Matanya memancarkan setitik api kemarahan. Namun Leon tidak ingin ikut campur terlalu dalam, dengan apa yang saat ini tengah menimpa bosnya itu. Akan tetapi, segudang rasa penasaran terus datang menghampiri Leon. Saat dia tau bahwa yang menghubungi sang bos adalah calon istrinya. Mengambil sikap tegak dan penuh keberanian, Leon berusaha mencairkan situasi yang mulai memanas seperti berada dalam kobaran api. Dengan keringat bercucuran, padahal malam hari ini sangat dingin. Leon akhirnya berani memecahkan suasana. . "Kalian sebentar lagi akan segera menikah dan hidup bersama. Akan ada kesalahpahaman yang tak terhindarkan. Jelaskan saja pada Nona Alana apa yang kau inginkan, semuanya pasti

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status