Share

24. Jangan Harap Bisa Jauh

Author: Namericanou
last update Last Updated: 2025-05-15 16:41:46

“Jadi kamu perempuan yang sengaja mendompleng popularitas anak saya?!”

Rona terhenyak ketika seorang wanita paruh baya menyambar ucapannya. Ia menoleh pada sosok yang kelihatan tak senang melihat keberadaannya.

“Maksudnya gimana?” balas Rona gelagapan. “Mendompleng popularitas? Lho saya bukan—“

“Tunggu saya di ruangan tadi, Rona. Saya masih belum selesai di sini.” Dov memegang pundak Rona sembari menutupinya dari wanita garang di dalam sana. “Bisa, kan?”

Rona mengerjap lambat. Ia masih mencerna situasinya yang kelihatan membingungkan. Di lain sisi ia ingin mengikuti ucapan Dov untuk pergi, tapi mendengar suara wanita di sana, justru membuatnya makin bertanya-tanya.

“Tapi itu ... saya bukan perempuan yang dimaksud,” katanya lirih sambil memiringkan kepala, memastikan wanita itu.

Sekejap wanita garang itu mendekat dan menunjuk-nunjuk ke arahnya. Beruntung Dov bergerak menahan tubuh wanita itu sebelum menerjang Rona di ambang pintu.

“Hei kamu! Dengar baik-baik, ya! Jangan harap Dov perg
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menjadi Simpanan Presdir Setelah Diselingkuhi Brondong   24. Jangan Harap Bisa Jauh

    “Jadi kamu perempuan yang sengaja mendompleng popularitas anak saya?!”Rona terhenyak ketika seorang wanita paruh baya menyambar ucapannya. Ia menoleh pada sosok yang kelihatan tak senang melihat keberadaannya.“Maksudnya gimana?” balas Rona gelagapan. “Mendompleng popularitas? Lho saya bukan—“ “Tunggu saya di ruangan tadi, Rona. Saya masih belum selesai di sini.” Dov memegang pundak Rona sembari menutupinya dari wanita garang di dalam sana. “Bisa, kan?”Rona mengerjap lambat. Ia masih mencerna situasinya yang kelihatan membingungkan. Di lain sisi ia ingin mengikuti ucapan Dov untuk pergi, tapi mendengar suara wanita di sana, justru membuatnya makin bertanya-tanya.“Tapi itu ... saya bukan perempuan yang dimaksud,” katanya lirih sambil memiringkan kepala, memastikan wanita itu.Sekejap wanita garang itu mendekat dan menunjuk-nunjuk ke arahnya. Beruntung Dov bergerak menahan tubuh wanita itu sebelum menerjang Rona di ambang pintu.“Hei kamu! Dengar baik-baik, ya! Jangan harap Dov perg

  • Menjadi Simpanan Presdir Setelah Diselingkuhi Brondong   23. Jangan Mengharap Restu

    “Ini kalian beneran mau tunangan sampai Tante Rani telepon gue terus?” Yuyun mencerocos begitu masuk ke ruangan yang ditempati Rona. “Pak Dov beneran serius kah? Dia mau ketemu orang tua lo, itu tandanya ... dia benar-benar minta restu. Terus—““Stop!” Rona menutup mulut Yuyun menggunakan satu tangannya hingga manajernya itu berhenti berbicara. “Jangan kebanyakan halu, Yun. Dov nggak akan sampai minta restu, lagian dia cuma mau bantuin gue.”Yuyun memberontak dengan menepis tangan Rona dalam sekejap. Rona sedikit limbung dan mengibaskan tangan karena sedikit basah berkat ulah Yuyun.“Cuma. Bantuin.” Yuyun berdecih sambil menekankan ucapannya. “Seorang presdir mana mau sih bantuin artis barunya turun tangan langsung? Kebanyakan mah nyuruh orang, Rona. Please deh, lo jangan sok polos. Pikirin baik-baik.”Rona mengerjap pelan sambil mencerna baik-baik ucapan Yuyun, meski ia jengkel dan berniat mengelak.“Lo nggak lupa kan, kalau kalian pernah ONS di hotel berbintang?” tambah Yuyun yang m

  • Menjadi Simpanan Presdir Setelah Diselingkuhi Brondong   22. Kalian Tinggal Bersama?

    Setelah acara selesai, Rona dan Dov kembali ke ruangan yang telah disediakan. Rona duduk di sofa, lalu melepas heels-nya sambil menghela napas panjang. Rasanya beban di pundak sedikit terangkat, tapi masih ada hal yang mengganjal di benak."Rasanya gue kayak baru akting drama di teater besar,” gumamnya.Dov membuka dua kancing teratas kemejanya sebelum menyusul Rona duduk. "Tapi kamu udah melakukan yang terbaik, kita tinggal tunggu respon publik setelah ini.”Ponsel sudah dalam genggaman Dov. Pria dengan rambut tertata rapi itu menggulir layar begitu membuka salah satu media sosial, mulai memantau reaksi netizen terhadap konferensi presnya.Rona menatapnya lelah. "Ya, mereka mungkin percaya, tapi gimana dengan orang lain?”“Orang lain?” Kening Dov berkerut-kerut bersamaan dengan kepalanya yang menoleh pada Rona. “Siapa yang kamu maksud?”Sebelum Rona menjawab, ponselnya bergetar. Nama “Bunda" muncul di layar. Ia menggigit bibir bawahnya, mulai gelisah. Namun akhirnya tetap ia angkat.

  • Menjadi Simpanan Presdir Setelah Diselingkuhi Brondong   21. Bukan Perselingkuhan

    Belum habis rasa malu Rona setelah mengingat segalanya bersama Dov, kini ia harus dibuat jengkel juga oleh pria yang sama. Dov masih tersenyum geli padanya begitu staf datang untuk memberi tahu bahwa acara akan segera dimulai.“Tenangkan diri kamu sebelum orang-orang menganggap pipimu kebanyakan blush on,” bisik Dov.Sontak Rona memegangi kedua pipinya yang makin panas. Lalu sibuk mengipasi wajah agar omongan Dov tidak menjadi kenyataan.Ia buru-buru mengikuti langkah Dov sesuai arahan staf. Langkahnya terhenti bertepatan dengan Dov yang berbalik badan sambil mengulurkan tangan.“Ayolah,” dengkus Dov. “Mana tanganmu itu?”Sekejap Rona sadar bahwa ia harus mengikuti semua perkataan Dov sebelum tampil di kamera media besar yang menunggu. Ia mendekatkan tangan dan merasakan jemarinya digenggam erat.Ia merasakan kulit Dov yang hangat menempel baik di punggung tangannya. Sesekali ia melirik genggaman itu dan memadukan dengan stok ingatan malam panas yang tak terbendung.Dov berdeham singk

  • Menjadi Simpanan Presdir Setelah Diselingkuhi Brondong   20. Mulai Terbiasalah Denganku

    Dibalut celana berbahan kain dan kemeja serta outer warna senada, Rona datang ke kantor Step Up setelah selesai didandani MUA. Itupun atas perintah Dov yang menginginkannya tampil sedemikian rupa untuk datang ke konferensi pres. “Lebay nggak sih dandanan gue?” gumam Rona menyinggung tampilannya pada Yuyun sebelum turun dari mobil. “Mana ada, sih? Lagian lo cakep, make up-nya juga flawless. MUA yang datang ke penthouse pagi-pagi buta itu terkenal di kalangan artis besar. Seharusnya lo bangga.”Rona mencebik. “Bangga setelah orang-orang anggap gue simpanan dan selingkuh sama presdir gitu ya?” Bahasan itu masih saja disinggungnya tiap kali Yuyun menyindirnya tanpa beban. Terutama setelah kejadian kemarin ketika Dov mendadak muncul di depannya, itu semua karena ulah Yuyun. Memang siapa lagi?Rona baru keluar dari mobil begitu salah satu staf dari Step Up menjemput di area yang telah diatur. Yuyun mengikuti sambil memerhatikan sekitar, barangkali ada wartawan iseng yang mencuri gambar R

  • Menjadi Simpanan Presdir Setelah Diselingkuhi Brondong   19. Patuhi Perintahku

    “Taruh aja barang-barang gue di dekat meja, Yun. Lo nggak perlu bongkar koper gue segala.”Seruan itu refleks Rona lontarkan begitu mendengar suara pintu terbuka dan koper yang diseret masuk. Mengingat obrolannya dengan Yuyun soal barang pribadinya dari apartemen lama, ia langsung menganggapnya demikian. “Ini tinggal bilas hair mask, lo bisa istirahat di kamar tanpa nunggu gue,” sahut Rona saat merasa Yuyun masih ada di kamarnya karena pintu belum ditutup. Rona melilit rambutnya menggunakan handuk terlebih dahulu, baru kemudian mengenakan bathrobe untuk menutupi tubuhnya yang basah. Ia berdiri di depan wastafel dengan cermin besar yang memantulkan dirinya.Rona berniat mengeringkan rambut dengan hair dryer, tapi perasaannya tak enak karena menyadari Yuyun belum pergi dari kamar. Ia khawatir jika manajernya itu harus turun tangan membenahi barang-barangnya. Sampai kemudian, ia keluar dari kamar mandi dan menangkap perawakan tinggi besar dengan kemeja putih tengah berdiri di dekat je

  • Menjadi Simpanan Presdir Setelah Diselingkuhi Brondong   18. Beri Aku Waktu

    Masker sepaket dengan kacamata hitam dan topi yang diterimanya tadi ia perhatikan lamat-lamat. Sebagian masker hitam itu tampak basah akibat keringat berlebihnya selama pemakaian.Rona menghela napas panjang. “Baru kali ini gue lihat orang sebanyak itu berlomba-lomba nyari informasi tentang gue,” ujarnya miris. “Andai aja mereka penasaran sama prestasi gue selama ini, bukan nyari kebenaran atas skandal yang terjadi.”Kepergiannya pun dibantu staf khusus Dov agar tidak berpapasan dengan banyaknya wartawan yang memenuhi lobi hingga pelataran kantor. Sedikit saja staf lengah, semua akan hancur seketika.“Lo nggak perlu takut dan sekalut ini hanya karena skandal yang belum tentu bener.” Satu tangan Yuyun terangkat dan menyentuh pundak Rona, berusaha menenangkan. “Gue percaya sepenuhnya sama lo. Lagian yang nyebarin berita itu si pelakor laknat, dia pasti bakal dapat karma.”Rona menoleh, membalas tatapan prihatin Yuyun yang tercurah pada tiap sorotnya. Lagi, napasnya terembus, menunjukkan

  • Menjadi Simpanan Presdir Setelah Diselingkuhi Brondong   17. Jangan Buat Drama Baru!

    Begitu pintu rapat terbuka, Dov mampu menangkap kegusaran di wajah-wajah para anggota direksi. Lalu helaan napas yang terdengar, tak membuat kepercayaan diri Dov runtuh.Imron mempersilakannya duduk. Dov mengangguk dan menyapa sekenanya pada orang-orang yang lebih tua darinya, lalu sorotnya terhenti pada Ravi yang tampak berbeda dari sekeliling.Pria itu mengulum senyum miring dan mengangguk-anggukkan kepala. Seakan berita yang tersebar di media sekarang bukanlah masalah gawat.“Dovindra Putra Wijaya,” panggil Jake yang memiliki andil besar dalam saham Step Up. Suara dan tatapannya tajam, cukup menggambarkan betapa kecewa pria itu sekarang. “Apa kamu sadar berita viral yang menyeret tentangmu berpengaruh pada saham perusahaan? Apa kata publik sekarang begitu tahu presdir agensi besar ternyata punya hubungan gelap dengan artis baru?”“Artis itu bahkan kurang terkenal,” timpal salah satu peserta rapat. Yang lain pun mengangguk setuju. Lalu ruangan yang semula hening perlahan heboh deng

  • Menjadi Simpanan Presdir Setelah Diselingkuhi Brondong   16. Alasan Kita Bersama

    “Saya pikir Bapak udah hapus rekaman itu setelah diskusi dengan manajer saya?” Kening Rona berkerut-kerut begitu menyaksikan video yang ditunjukan Dov. “Tapi ... ini semua apa? Bapak berbohong?”Video itu jelas menunjukkan dirinya sedang beradu mulut dengan Jeff di depan unit beberapa waktu lalu. Ia mendengar dari Yuyun bahwa semua urusan tentang rekaman dirinya sudah selesai, tapi rupanya belum.“Saya nggak pernah bilang mau hapus rekaman ini karena sewaktu-waktu bukti ini bisa jadi senjata,” ungkap Dov santai di tengah kegeraman Rona. “Saya hanya bilang ke manajer kamu untuk tidak mengangkatnya ke publik. Begitu, ‘kan?”“Ck, ini sama saja penipuan!” tandas Rona seraya menjauh dari Dov dan bersiap menyambar tas. “Saya bukan tipikal orang yang rela menjual privasi saya untuk jadi konsumsi publik, apalagi pertengkaran saya dengan Jeff saat itu, Pak!”Rona melangkah melewati Imron yang berdiri menatapnya bingung, tujuannya hanya satu saat itu. Pergi meninggalkan ruangan daripada mendeng

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status