Share

Bab 2

Penulis: Khoirul N.
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-03 11:55:15

“Hah?”

Jack mengerjap-ngerjapkan mata karena sebuah layar transparan tiba-tiba muncul di hadapannya dengan pesan yang tidak masuk akal. Namun, sesaat kemudian layar itu menghilang ketika ponsel di saku celana Jack bergetar karena pesan masuk. Dia melihatnya, sebuah notifikasi yang membuat mata Jack membulat.

‘[Greatest Bank] Akun anda yang diakhiri dengan xxx77 telah menerima saldo sebesar USD 100,000,000.00’

“Tidak mungkin.”

Semula Jack mengira layar aneh yang dilihat dan suara yang didengar hanya halusinasi belaka akibat pikiran dan perasaannya yang kacau. Tapi rupanya hal itu nyata adanya, dia benar-benar menerima 100 juta dolar!

Jelas itu nominal yang sangat besar! Bahkan menjadi saldo terbesar yang pernah Jack miliki selama ini. Biarpun seumur hidup dia menjadi sales terbaik dengan penjualan tinggi, tidak akan mungkin mencapai nominal itu saat seluruh gajinya diakumulasikan.

Jack tidak mengerti bagaimana hal ini terjadi. Yang dia ingat, sebelum ini seluruh tubuhnya terasa begitu sakit, hingga dia mengira akan mati. Namun kemudian, rasa sakit itu memudar sampai tidak bersisa sama sekali, seolah tidak pernah terjadi apa-apa. Malahan dia merasa lebih bugar sekarang.

“Hei pecundang, sadarlah! Kamu sudah dibuang. Tidak ada yang menginginkanmu lagi. Jadi cepat selesaikan urusan ini. Ambil dan tanda tangani berkas itu!” Kakak ipar, Tommy Moore, mendesak. Suaranya membuyarkan lamunan Jack.

Jack mengamati orang-orang di sekitar. Dia menyadari, tidak ada yang bisa melihat layar transparan tadi selain dirinya.

Meski sempat bingung atas apa yang terjadi padanya, ingatan Jack kembali pada perselingkuhan istrinya saat mata keduanya bertemu. Seketika gigi Jack gemeretak, dadanya panas, dan lehernya seperti tercekik.

Melihat kemurkaan di wajah Jack, Ibu mertua menjadi kesal. “Berhenti bertingkah konyol! Di sini kamilah yang berhak marah, sebab kami adalah korbannya. Sedangkan kamu, mestinya bersyukur karena kami sudah menampungmu. Jika bukan karena kemurahan dan kelapangan hati kami, kamu sudah jadi gelandangan sejak dulu!”

“Ibu, sudah. Aku tidak mau ada keributan lagi. Dan Jack … aku ingin kita berpisah baik-baik, tanpa drama apa pun.” Elena memberikan tatapan tajam pada suaminya. “Dengar, biarpun kamu berlutut bahkan mencium kakiku, aku tetap ingin bercerai. Jadi, jangan mencegahku lagi.”

Di luar dugaan, dengan cepat Jack menjawab, “Oke.”

Elena membeku sesaat karena sebelumnya dia membayangkan Jack akan menangis sambil memegang kakinya, memohon agar mereka tetap bersama. Lalu, Jack akan menawarkan segala macam untuk membujuknya. Anggapan Elena itu tidak berlebihan jika mengingat selama ini Jack terlihat sangat mencintainya, tidak bisa hidup tanpanya, hingga rela melakukan apa pun demi dirinya.

Siapa sangka respons Jack malah sebaliknya, bahkan suara Jack terdengar begitu yakin.

Elena meremas roknya mendapati Jack seperti tidak keberatan sama sekali untuk bercerai. Setengah membentak dia menantang, “Oke! Kalau begitu cepat tanda tangani surat perceraian ini!”

“Tentu saja.” Jack mengambil berkas perceraian yang diulurkan Elena. Dengan sigap dia membubuhkan tanda tangan. Kemudian, dia menarik tangan Victor.

“Apa yang mau kamu lakukan?” pekik Elena cemas, mengira Jack akan melampiaskan kemarahan dengan menyakiti Victor.

Mengabaikan mantan istrinya, Jack tersenyum kepada mantan atasannya, “Terima kasih sudah mengambil segerombol parasit dariku. Selamat berjuang kemudian!” Dia menepuk-nepuk pundak Victor.

Mulut semua orang menganga mendengarnya!

“Kurang ajar! Cepat pergi dari rumah ini!” Tommy yang telah mengambilkan koper Jack, melempar ke hadapannya. “Bawa juga skuter rongsokmu itu.” Dia menunjuk ke arah skuter yang baru dikeluarkan adiknya, Helen Moore, dari garasi.

“Ayah mertua, garasi rumah ini harus diperluas agar muat untuk hadiah mobil dariku.” Victor membuat keluarga Elena kegirangan.

Jack tersenyum miring. Dia memungut kopernya, berjalan menghampiri skuter. Orang-orang menertawakannya, merayakan pengusirannya, tanpa terkecuali Elena. Sebelum meninggalkan rumah yang dibeli dengan uang tabungannya, Jack menoleh pada mereka.

‘Kalian akan menyesal,’ batin Jack.

Dengan sengaja Victor merangkul pinggang Elena. “Sayang, Jack menunggu lambaian perpisahan darimu.”

“Itu tidak perlu. Lebih baik kita masuk sekarang. Dua hal baik harus dirayakan ‘kan? Pertunangan kita, dan perceraianku dengan Jack.”

Mereka bersorak seperti memenangkan lotre, meninggalkan Jack sendiri di halaman.

Jack duduk di atas skuter. Mesin telah menyala. Dia menghela napas sambil memejamkan mata.

[Ding!]

[Saldo 10 triliun dolar berhasil ditambahkan ke akun bank anda!]

“Apa?” Mata Jack terbuka lebar hingga seperti mau keluar.

[Selamat Tuan, anda sudah terbebas dari keluarga parasit. Terimalah hadiah dari saya. Jangan lupa untuk merayakannya!]

Jack mengerutkan kening. Sebelumnya, 100 juta dolar, dan sekarang 10 triliun dolar? Membayangkannya saja Jack tidak berani.

Bagaimana bisa seseorang mendapat uang sebanyak itu dengan sangat mudah? Mustahil!

Namun, seperti sebelumnya, menyangkal keraguan Jack, notifikasi pesan dari Greatest Bank masuk memberitahukan transaksi penambahan dana ke akun rekeningnya.

Jack mematikan skuternya. Dengan tangan bergetar dia membuka m-banking untuk memastikan. Saat pin telah dia masukkan, Jack terbelalak. “Tidak mungkin ….”

Jack mengingat ucapan misterius yang sebelumnya dia dengar. Dengan ragu dia memanggil, “Sistem Kekayaan Super?”

[Saya, Tuan. Anda bisa memanggil saya ‘Sistem’ agar lebih ringkas.]

“Kenapa kamu memberikan banyak uang padaku?”

[Sebab anda telah terpilih menjadi Host dari sistem ini, Tuan. Saya akan terus melekat pada anda dan tidak bisa dipindahkan kepada orang lain. Tidak hanya uang, berbagai kompetensi dan hadiah menarik lainnya bisa anda dapatkan setelah menjalankan misi.]

“Misi?”

[Benar. Berbagai misi akan saya berikan dengan imbalan yang sepadan! Hari ini anda telah menceraikan istri kurang ajar. Saya turut senang untuk anda. Tuan berhak mendapatkan wanita yang lebih berkelas. Rayakanlah kebebasan ini, Tuan! Restoran bintang lima berada dua kilometer dari sini.]

Jack tertawa mendengar intonasi Sistem yang seperti kesal pada Elena. Dia menyalakan kembali skuternya untuk pergi. “Baiklah, aku akan bersenang-senang!”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Menjadi Taipan Usai Dicampakkan    Bab 45

    Jack berdiri di depan kontrakan Emma dengan membawa sebuket bunga mawar putih. Ini hari yang baik karena dia telah menuntaskan janjinya untuk mentraktir Lily dan Irene sekaligus. Meski itu bukan kopi dan hanya air mineral, tidak masalah, justru lebih sehat.Sekarang, paginya menjadi semakin cerah setelah melihat Emma membuka pintu dan menyapanya dengan senyum terindah. "Hai, um, ini bunga." Jack tersenyum juga, ada sedikit gugup yang menggelayuti hatinya.Kedua mata Emma membulat saat Jack menyerahkan buket mawar putih. Senyumnya menjadi lebih lebar. Tampak jelas bahwa dia terpukau dengan keindahan rangkaian bunga itu, putih bersih."Nanek pasti akan sangat senang melihat ini. Manis sekali!" Emma mencubit lembut pipi Jack.Jelas Jack senang, tapi raut mukanya berubah. "Nenek?" Sebelah alisnya menjadi lebih tinggi."Ya, bunga ini... untuk Nenek 'kan?"Jack menunduk sejenak sambil tersenyum. Dia mengelus lehernya. "Ya, tentu saja."Jack tidak menyangkal Emma biarpun dia membeli bunga i

  • Menjadi Taipan Usai Dicampakkan    Bab 44

    Kali ini rahang Lily benar-benar jatuh ke lantai. "Maksudmu, Tuan Tampan menyamar menjadi pesuruh yang mengantarkan pesanan, membawa nampan, berpakaian hitam putih dengan dasi kupu-kupu? Menjadi orang yang mau diperintah ini itu?""Itu belum seberapa sampai kamu tahu bahwa saat itu Emma datang bersama pacarnya untuk merayakan ulang tahun temannya.""Hah?!" Lily terbelalak. Dia terdiam, kesulitan untuk mengucapkan kata-kata.Irene menghela napas. "Kecil kemungkinan bagi kita untuk masuk ke hati Jack. Aku tidak tahu, apa yang membuat Emma menjadi sangat istimewa untuknya." Dia mengangkat kedua tangan.Dua wanita yang tadi saling berteriak, kini mendadak akur. Mereka berbicara dari hati ke hati, mengisahkan awal mula pertemuan mereka dengan Jack. Sekarang, keduanya memikul rasa yang sama, patah hati."Tapi, menurut cerita yang kamu sampaikan, artinya mereka belum berpacaran 'kan?" tanya Lily berharap.Irene membuka botol air mineral. Dia meneguknya. "Jika kamu bertemu dengan Emma, sungguh

  • Menjadi Taipan Usai Dicampakkan    Bab 43

    Ruangan itu menjadi hening sesaat. Lily tersenyum puas karena Irene terpancing provokasinya. Kecanggungan jelas menyelimuti hati Irene karena sudah keceplosan atas isi hatinya. Terlebih, yang dia lihat dari reaksi Jack hanyalah sempat terkejut beberapa saat, sesudahnya tidak terlihat raut senang. Dia khawatir Jack tidak berkenan dengan apa yang dia lakukan, sehingga tidak sudi lagi mengenalnya.Sebetulnya Jack memang terkejut. Tapi, satu-satunya hal yang mengejutkan Jack adalah fakta bahwa itu merupakan pertemuan keduanya dengan Irene. Dia sekarang mengerti, dua wanita yang saling berteriak di sampingnya memiliki satu kesamaan, sama-sama mudah jatuh cinta."Maaf, Jack. Aku tidak bermaksud... um, ini terjadi begitu saja," lirih Irene, tidak ingin suasana kikuk itu terus berlangsung.Tanpa diduga, Jack menyunggingkan senyum. Dia memegang tangan Irene. Hal itu tentu membuat Lily tidak bisa menahan rahangnya untuk tidak jatuh.Pipi Irene merona. Terbesit di benaknya bahwa Jack juga memil

  • Menjadi Taipan Usai Dicampakkan    Bab 42

    Lily tersentak. Dia mendadak was-was. Sungguh, ucapan pedas Irene seperti sambaran petir yang menghantamnya. Pasalnya, dia sudah bersikap ramah dan cukup manis, tetapi Irene malah membalas dengan lancang!Dalam keadaan kesal itu, Lily melirik ke arah Jack untuk melihat reaksinya. Dia tentu mencemaskan penilaian Jack terhadap dirinya, setelah Irene mengumbar citra buruknya tanpa filter sama sekali.Lily tidak mau skandal masa lalunya membuat Jack enggan untuk dekat dengannya. Sebelum ini, tanpa kabar miring saja, dia kesulitan untuk meluluhkan hati Jack. Lily bisa bernapas normal karena Jack tidak menunjukkan perubahan mimik yang berarti. Sepertinya Jack tidak terpengaruh.Meski demikian, Lily sudah terlanjur kesal pada Irene. Dengan raut wajah dan nada bicara lebih dingin dan tegas, Lily menyangkal, "Itu hanya rumor. Bukan rahasia lagi jika seseorang yang penting dan berpengaruh, public figur, artis, ataupun orang terkenal menjadi target utama infotainment dan berita-berita gosip. Me

  • Menjadi Taipan Usai Dicampakkan    Bab 41

    “Apa dia pacarmu juga? Bagus! Itu artinya kamu suka wanita!” Lily bertepuk tangan.Jack bergeming, menatap Lily dengan espresi wajah datar. Dia tidak berkomentar, tetapi sebuah napas panjang yang lepas dari mulutnya cukup mewakili perasaannya.“Apa aku boleh membukakan pintu sekarang?” Lily mengerjap-ngerjapkan matanya.Jack mengulurkan tangannya ke arah pintu dengan senyum pasrah, masih tanpa mengatakan apa-apa.Karena Jack sudah mempersilakan, Lily pun membuka pintu dengan semangat penuh.“Selamat datang!” serunya menyapa tamu Jack dengan wajah berseri.Ternyata, tamu yang datang mengunjungi apartemen Jack adalah manajer The Groove Spot, Irene Walker. Sebenarnya hari ini belum waktunya libur, tetapi dia sengaja meninggalkan tempat karaoke itu sejenak terkhusus untuk menemui Jack.Selain karena mobil super mewah Jack masih berada di tempat parkir The Groove Spot, Irene juga sudah tidak kuat lagi menahan rasa rindu. Terlebih pesan yang dia kirim beberapa hari lalu kepada Jack tidak di

  • Menjadi Taipan Usai Dicampakkan    Bab 40

    Dada Jack menjadi sesak mengingat kelancangan wanita yang berdiri di depan pintunya. Dia sampai refleks menutup bibirnya sendiri. Meski begitu, sekarang Jack tersenyum sambil menggelengkan kepala.Bisa-bisanya wanita itu datang saat aku baru saja memikirkannya!Jack menghela napas panjang. Itu flat apartemennya, tidak ada yang perlu dia cemaskan. Lagipula, ini malah lebih efisien. Dia bisa mentraktir wanita gila itu minum di rumahnya saja."Hei Tuan Tampan, sampai kapan kamu akan membiarkan pacarmu ini menunggu? Buka pintunya, lalu kita ke tempat fitness bersama, oke?!"Jack mengernyitkan dahi mendengar celoteh Lily Harvey. Sejak kapan mereka berpacaran? Jack tahu, waktu itu dengan seenaknya Lily mengangkat diri sendiri menjadi pacar barunya. Tapi Jack tidak mengira jika Lily akan melakukannya lagi sekarang.Apa dia benar-benar berpikir bahwa mereka telah berpacaran? Astaga!Seolah mendengar kata batin Jack, dari luar Lily menyahut, "Sejak kita resmi berpacaran, belum sekali pun kita

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status