Share

Bab 379

Author: Camelia
Namun, tatapan Jose sama sekali tidak mengarah padanya.

Aura terdiam sejenak. Sebenarnya dia sangat ingin bertanya bagaimana urusan semalam diselesaikan.

Namun berdasarkan pengalamannya mengenal Jose, dia tahu Jose belum tentu akan memberitahunya meski dia bertanya.

Aura mengatupkan bibir, lalu berkata pelan, "Kalau begitu, aku pamit dulu."

Jose tidak memberi respons, tidak mengiakan maupun menolak. Aura melangkah keluar dan setelah menutup pintu dengan pelan, dia menghela napas panjang.

Saat ini, yang paling penting sebenarnya bukan soal bagaimana Jose menyelesaikan kejadian semalam.

Bagaimanapun, dengan kemampuan Jose, Donna tak akan bisa menyentuhnya. Yang benar-benar membuat Aura khawatir sekarang adalah keselamatan dirinya sendiri.

Aura tahu betul, Anrez takkan mungkin berani menyinggung Keluarga Santosa hanya demi dirinya. Kalau Donna benar-benar jadi gila ....

Tatapannya menunduk, langkah kakinya perlahan membawa dirinya keluar dari vila. Saat melintasi tengah jalan, dia tidak m
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Lie Xue Ie
somehow, aura ini bodoh sekali. sudah tahu terancam kenapa ga minta jose beresin sekalian keluarganya dafa juga gea sampe tuntas.bertele telesekali
goodnovel comment avatar
Dina Lee
lanjut ya..
goodnovel comment avatar
Elda Bunga
ditunggu kelanjuta novel ne.....ceritrax menarik...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 421

    Saat pertempuran berpindah dari kamar mandi ke ranjang, Aura sudah kehabisan tenaga. Selain kehabisan tenaga, dia juga malas-malasan sejak awal. Tak peduli Jose berbuat apa, dia tetap berbaring malas di tempat tidur, bahkan untuk menggerakkan jari saja tidak punya tenaga.Kapan semuanya selesai pun dia tak tahu. Yang dia tahu hanya semalaman tubuhnya dipeluk oleh tubuh hangat Jose. Malam itu, Aura tidur dengan sangat nyenyak.Keesokan harinya, dia bangun lebih dulu daripada Jose. Dia sedikit menggerakkan tubuhnya, hendak berbalik untuk melihat wajahnya. Namun, baru bergeser sedikit, tubuhnya sudah ditarik kembali oleh Jose.Tubuh pria itu panas membara, hanya sedikit bergerak saja Aura sudah bisa merasakan ada sesuatu yang keras menempel di punggung bawahnya. Seketika, wajahnya memerah.Kemudian, terdengar suara Jose yang serak dan malas. "Jangan gerak-gerak."Aura pun benar-benar tak berani bergerak lagi. Tubuhnya sekarang masih terasa sakit. Dia tidak sanggup jika harus dihajar Jose

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 420

    "Kalau begitu kamu saja yang bilang, gimana supaya kamu bisa maafin aku?"Aura tahu betul Jose adalah orang yang sangat pendendam. Kalau masalah hari ini tidak dibereskan, dia tidak tahu akan seperti apa ke depannya. Namun, Jose tetap tak mengucapkan sepatah kata pun.Aura terdiam sejenak, lalu dengan hati-hati mendekat dan mengecup bibirnya. "Kalau masih belum puas, kamu boleh gigit aku juga."Jose mengangkat alis sedikit, lalu mengejek, "Heh, katanya wanita itu plin-plan. Hari ini aku benaran membuktikannya.""Pergi sana." Jose berdiri dan berjalan ke lantai atas. "Aku mau istirahat."Sikapnya luar biasa dingin. Aura langsung terdiam. Namun, tak lama kemudian, dia pun memahami.Pria seangkuh Jose ditolak dengan cara menyakitkan. Tidak menyuruh orang untuk mengusirnya saja sudah sangat bermurah hati.Langkah kaki Jose tidak berhenti. Sementara itu, Aura tetap berdiri di tempatnya cukup lama, tidak bergerak. Barulah beberapa saat kemudian, seolah-olah telah membuat keputusan, dia pun i

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 419

    Wajah Jose tetap tanpa ekspresi. Dia hanya menoleh dan menatap Aura dengan dingin. "Kamu sudah boleh pergi."Tatapan dingin itu membuat napas Aura tertahan. Belum sempat menjawab, Jose sudah melangkah pergi. Aura bangkit dari tempat tidur, buru-buru mengejarnya, tetapi yang terlihat hanya punggung Jose yang menuruni tangga.Marsel yang masih belum pergi pun berdecak. "Tsk, Nona Aura, rupanya kamu berani juga ya." Yang dimaksud tentu saja soal Aura menggigit Jose tadi.Aura menggigit bibir, lalu bertanya, "Tadi kamu bilang soal cewek semalam. Maksudnya apa?"Marsel terdiam sejenak. "Nggak ada apa-apa kok. Cuma ada yang mencoba nyerang Tuan Jose, tapi langsung ketahuan. Sudah dulu ya, aku harus turun. Kalau nanti Tuan Jose ngamuk, aku bisa dibentak habis-habisan."Setelah berkata begitu, Marsel langsung pergi, meninggalkan Aura yang berdiri terpaku dan tidak bereaksi untuk waktu yang cukup lama.Jadi ... dari tadi dia salah paham ke Jose? Renald memang sialan. Ini gara-gara omongan Renal

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 418

    Garasi kosong sehingga suara rendah Jose bergema di telinga Aura. Tanpa berpikir panjang, Aura yang marah langsung menggigit bahu Jose.Namun, dia baru sadar bahwa otot Jose ternyata keras luar biasa. Entah Jose merasa sakit atau tidak,tetapi yang jelas gigi Aura terasa ngilu.Begitu masuk ke vila, Jose langsung melemparkannya ke atas ranjang tanpa rasa kasihan sedikit pun. Kasur itu empuk, jadi Aura tidak merasa sakit. Namun, perasaan terhina dan sedih tiba-tiba datang. Matanya langsung berkaca-kaca.Dia tahu dalam hubungan ini, dirinya dan Jose tidak akan pernah setara. Namun, tetap saja rasanya menyakitkan.Jose menyipitkan mata, mencengkeram dagunya, lalu mencibir. "Kenapa? Sekarang setelah Renald membuka tawaran, kamu merasa tertekan kalau bersamaku?"Suara Jose rendah dan tenang, tetapi tekanan yang terkandung di dalamnya cukup membuat siapa pun gemetar."Aku nggak punya hubungan apa-apa dengannya." Aura mendongak dan menatap Jose dengan mata berkaca-kaca.Pria itu menyipitkan m

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 417

    Tempat ini ramai karena banyak orang yang berlalu-lalang. Jose tidak merasa malu, tetapi Aura merasa sangat malu. Sambil terus berteriak agar Jose melepaskannya, dia menutupi wajah dengan tangan agar tak ada yang melihat keadaannya yang begitu memalukan.Bagaimanapun, Jose pasti terlihat sangat genit di situasi seperti ini. Adapun dirinya, entah akan digosipi seperti apa.Mungkin karena perkataannya tadi terlalu menusuk, wajah Jose menjadi sangat kelam, tindakannya juga semakin kasar. Saat dia melemparkan Aura ke jok belakang mobil, kepala Aura nyaris terbentur pintu.Baru saja Aura ingin berbicara, Jose langsung menyusul masuk. Dengan wajah suram, dia menyuruh Marsel untuk mulai mengemudi.Aura menoleh ke arah Jose. Mereka terlalu dekat. Aura bisa merasakan tekanan kuat dari Jose. Dia menggigit bibir, ingin menjelaskan, tetapi tak tahu harus mulai dari mana.Beberapa saat kemudian, Jose menyalakan sebatang rokok. Asap langsung memenuhi kabin mobil. Aura yang tak menyadari itu pun ters

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 416

    Mendengar itu, Renald hanya tertawa kecil, tetap menjaga sikapnya yang elegan dan tenang. Dia mengangkat tangan dan menandatangani kontrak dengan namanya, lalu menoleh menatap Aura. "Bu Aura, jangan salah paham. Aku cuma berniat baik memberi peringatan."Aura tersenyum mengejek dalam hati. Pria ini berbicara seolah-olah dirinya adalah orang baik. Dia lantas mengambil kontraknya dan juga menandatangani namanya."Tenang saja, Pak Renald. Untuk urusan kerja, Grup Tanjung akan berusaha sebaik mungkin. Tapi ...." Aura sempat berhenti sejenak. "Untuk urusan pribadi, Pak Renald nggak perlu repot-repot."Melihat caranya yang halus tetapi jelas menyuruhnya untuk tidak ikut campur, Renald sama sekali tidak marah, bahkan tertawa pelan. Aura merasa Renald yang seperti ini agak aneh.Saat berikutnya, Jose mendorong pintu masuk. Dia duduk kembali di tempat sebelumnya. Tatapan yang mengarah ke Aura tampak misterius.Renald yang merasa sudah cukup memprovokasi pun bangkit dan berkata, "Aku ada urusan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status