Di Atas Ranjang Sepupu

Di Atas Ranjang Sepupu

last updateLast Updated : 2025-10-07
By:  PicassoaUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
5Chapters
15views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Hidup Ghea bagai sosialita kecil yang tiba-tiba dijatuhkan dari singgasananya. Setelah Maminya memaksanya bekerja—padahal untuk gadis manja seperti Ghea, bekerja adalah hal paling menakutkan. Dengan nekat, ia mencoba peruntungan di sebuah klub malam. Tapi di malam pertamanya, ia justru menumpahkan minuman ke seorang pria berjas mahal. Belum sempat minta maaf, ia malah ditagih ganti rugi dalam jumlah besar. Saat sepupunya yang pulang dari luar negeri, Ghea hampir pingsan. Pria yang menatapnya dingin di ruang tamu—adalah orang yang sama dari klub itu. Mas Juna. Sepupunya yang baru pulang dari luar negeri. "Mas..." suara Ghea merendah. "Ada yang bangun.... kayanya." "Keras gak?" WARNING 21+ MATURE

View More

Chapter 1

Malam Pertama Di Club, Hutang?

Lorong VIP club malam itu berkilau dengan lampu temaram dan dentuman musik bass yang bergetar di dada.

Ghea melangkah dengan napas bergetar, menenteng nampan berisi minuman mahal—malam ini adalah hari pertamanya bekerja. Rok mini dan atasan ketat yang diberikan manajer membuat tubuhnya terekspos lebih dari yang ia harapkan.

Di sampingnya, sang pengawas yang berwajah cantik tapi penuh iri berjalan sambil melirik sinis.

Begitu sampai di meja tamu penting, langkah pengawas itu tiba-tiba berhenti.

Bruk!

Kaki Ghea tersandung. Nampan oleng, gelas-gelas jatuh, dan minuman tumpah membasahi jas serta celana pria yang duduk di depan mereka.

“Sial!” desis pria itu tajam. Matanya menatap Ghea dari ujung kepala hingga kaki, lalu turun ke pakaiannya yang basah.

“Ah! Maaf, Mas! Saya– saya nggak sengaja!” Ghea panik, wajahnya merah menahan malu. Dengan tangan gemetar, ia menepuk-nepuk celana pria itu, berusaha mengeringkannya—namun gerakannya justru berhenti saat tangannya nyaris menyentuh area sensitif.

Pria itu segera menahan pergelangan tangannya. Tatapannya berat, rahangnya mengeras.

“Cukup. Jangan sentuh,” ucapnya datar, tapi napasnya terdengar berat—seolah berusaha menahan sesuatu yang tumbuh di dalam dirinya.

Ghea menelan ludah, jantungnya berpacu.

Pria itu menatapnya dingin. “Kamu dilatih kerja nggak, sih? Ini jas custom, harganya nggak bakal kebeli dari gajimu setengah tahun.”

Tangannya terulur, mencengkeram dagu Ghea agar menatap balik.

“I-iya, Mas. Saya minta maaf, saya benar-benar—”

“Maaf aja nggak cukup.” Suaranya tegas, datar, tapi berbahaya. “Kamu harus ganti rugi. Kalau nggak, tanggung akibatnya sendiri.”

Ghea menatapnya takut-takut. “Saya… bisa bantu mengeringkannya, Mas. Di ruang ganti…”

“Tidak perlu. Aku mau barang baru, bukan murahan.”

Salah satu pria di meja tertawa kecil. “Santai aja sih, kan bisa bayar pakai cara lain, kan?”

Ghea menunduk, wajahnya semakin merah. “Saya mohon, Mas. Tolong ringankan saya kali ini aja.”

 Pria itu menatapnya lama, lalu akhirnya berkata datar, “Baik. Bawa saya ke ruang ganti sekarang.”

Di dalam ruang ganti, udara terasa tegang dan pengap.

Pria itu duduk di sofa, masih dengan jas basah menempel di tubuhnya. Tatapannya mengikuti setiap gerak Ghea dari ujung kaki sampai ke wajah. Pandangannya terhenti pada tahi lalat kecil di belahan dada gadis itu—terpampang jelas di bawah cahaya lampu neon.

“Mas… ada yang bisa saya bantu?” suara Ghea nyaris berbisik.

“Bantu aku lepas jasnya,” ujarnya singkat, dingin.

Ghea menelan ludah, lalu perlahan menunduk. Jemarinya gemetar saat membuka kancing satu per satu. Napasnya tak beraturan; setiap sentuhan terasa menegangkan.

Saat kancing terakhir hampir terlepas, tangan pria itu menahan pergelangannya lagi.

“Stop.”

Nada suaranya tajam, namun bergetar.

Ghea menatapnya bingung. “Kenapa, Mas? Saya salah lagi?”

“Cukup. Biar aku yang lanjut,” jawabnya singkat, lalu menarik napas dalam-dalam menahan diri. Ia tampak seperti seseorang yang tengah berperang melawan pikirannya sendiri.

Beberapa detik hening, hingga ia mengambil selembar kertas dan kartu nama dari saku jas.

“Ini surat hutangmu,” ucapnya datar. “Nomorku ada di kartu ini. Hubungi aku kalau ingin berdamai. Tapi jangan coba kabur.”

Tanpa menunggu reaksi, ia pergi meninggalkan Ghea yang terpaku di tempat.

“Hutang?” Ghea menggumam getir, menatap angka besar di kertas itu. “Padahal aku yang mau bantu, tapi dia malah nulis ini? Gila, jumlahnya lebih besar dari gaji lima bulan!”

Ia mengacak rambut, wajahnya kesal. “Mami, kalau bukan karena Mami cabut semua fasilitasku, aku nggak bakal kerja di tempat kayak gini!”

Dulu, Ghea hidup di dunia yang berbeda—mobil pribadi, kartu kredit tanpa batas, tas branded tiap musim. Tapi semua itu hilang seketika setelah Maminya marah besar dan menyita segalanya.

Kini, gadis sosialita itu berdiri di club malam, demi memenuhi ekspektasi Maminya yang berharap dirinya bisa memenuhi diri sendiri.

Malam semakin larut.

Usai kerja, Ghea berdiri di depan club menunggu taksi online. Roknya ia tarik-tarik agar tidak terlalu naik, sementara kaki pegalnya terasa berdenyut karena high heels murahan.

Jarum jam menunjukkan tengah malam ketika Ghea tiba di rumah. Pintu besar bergaya kolonial itu masih menyala terang.

Bik Siti membuka pintu, menyambutnya dengan senyum lembut.

“Non Ghea baru pulang?”

“Iya, Bik. Mami udah tidur?”

“Sudah, tapi tadi sore ada tamu—Mas Juna dan Mamanya.”

Langkah Ghea terhenti.

“Mas Juna?” matanya membesar.

“Iya. Katanya baru pulang dari London.”

“Oh my God…” Ghea menutup mulutnya, wajahnya berubah sumringah. “Akhirnya dia pulang juga…”

Bik Siti tersenyum. “Besok katanya mau ke sini lagi. Katanya kangen sepupunya yang cantik.”

Ah, sepupu ya?

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
5 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status