Share

Bab 498

Author: Camelia
Joe adalah orang yang cerdik, dia tentu saja tahu siapa yang dimaksud Jose. Dia segera tersenyum dan berkata, "Orangnya ada kok."

Setelah mengatakan itu, Joe langsung berbalik dan keluar. Tak lama kemudian, dia menyeret seorang wanita masuk. Seluruh tubuh Ghea sangat kotor dan kakinya yang semalam ditembak Jose juga masih belum diperban, terlihat sangat mengerikan.

Ghea terlihat sangat ketakutan dan wajahnya penuh bekas air mata sampai riasannya luntur, sehingga terlihat sangat kotor seperti seorang pengemis di jalanan. Begitu masuk ke ruangan, dia langsung bersujud dan memohon, "Pak Jose, aku mohon kamu maafkan aku. Aku nggak berani lagi. Tolong ampuni aku."

Jose yang merasa berisik pun mengernyitkan alisnya.

Joe langsung mengerti maksud Jose dan memerintahkan anak buahnya untuk menyumbat mulut Ghea. Setelah itu, dia tersenyum ramah pada Jose dan berkata, "Pak Jose, aku bisa melakukan ini juga karena ditipu wanita ini."

Saat mengatakan itu, Joe bahkan sempat menendang Ghea dan tidak t
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 501

    Setelah terdiam sejenak, Aura berbaring di tempat tidur dengan santai dan berkata pada Marsel, "Marsel, bagaimana bosmu biasanya mengurus orang seperti ini, kamu lakukan saja. Aku sudah capek, mau istirahat sebentar."Marsel langsung tertegun saat melihat gaya berbicara Ghea tadi benar-benar mirip dengan Jose. Dia mengernyitkan alis, lalu melirik ke arah Jose. Melihat Jose menganggukkan kepala, dia pun langsung mengerti dan segera menyeret Ghea keluar lagi.Ghea hanya bisa tertegun dan membiarkan dirinya diseret Marsel keluar dari ruangan lagi. Luka di kakinya terasa sangat sakit sampai hampir membuatnya pingsan. Saat keluar dari kamar, Marsel langsung melempar tubuhnya ke lantai dan rasa nyeri di kakinya membuat wajahnya pucat. Begitu melihat Marsel mencabut pisau dari pinggangnya, ekspresinya langsung terlihat ketakutan."Jangan ... dekati aku," kata Ghea dengan ketakutan sampai terus mundur.Marsel berjongkok dan menatap Ghea. "Tenang saja, aku sangat ahli. Aku bisa cabut gigimu dal

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 500

    "Dia ada di sini?" tanya Aura dengan ekspresi gembira, lalu langsung berdiri dan mengecup bibir Jose.Tatapan Jose langsung menjadi muram. Saat Aura hendak menjauh, dia langsung menarik tengkuk Aura dan mencium Aura dengan lebih erat. Namun kali ini, dia tidak mendominasi seperti sebelumnya dan tidak lembut juga, melainkan seperti menghukum dan ingin membuat Aura sesak napas.Aura mencoba untuk melepaskan diri, tetapi sudah terlambat. Saat kepalanya sudah hampir mati rasa, Jose baru menggigit bibir bawahnya. Dia merintih kesakitan dan mengernyitkan alis dengan wajah yang sudah memerah, lalu menatap Jose dengan ekspresi memelas dan tatapan yang protes.Namun, Jose malah tersenyum sinis. "Kenapa lihat aku seperti ini? Masih nggak cukup ya?"Aura langsung terdiam. Dia baru saja ingin mengalihkan topiknya dengan bertanya soal Ghea, Jose sudah kembali mencubit dagunya. Namun kali ini, cubitannya tidak kuat seperti tadi lagi."Ini hanya bunganya saja, nanti baru kita hitung lagi," kata Jose

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 499

    Aura tiba-tiba merasa bersalah. Dia menjulurkan lidahnya untuk membasahi bibirnya yang kering, tetapi dia tidak sadar gerakannya itu malah membuat tatapan Jose menjadi muram. Setelah berpikir sejenak, dia menjelaskan, "Aku .... Saat itu aku panik dan takut Ghea akan melarikan diri. Siapa tahu dia malah bersekongkol dengan orang lokal dan mau menjualku."Jose mencibir, "Siapa tahu? Kalau aku nggak datang, sekarang kamu mungkin sedang digilir beberapa pria."Mendengar perkataan itu, wajah Aura langsung memucat. Kata-kata Jose memang tidak enak didengar, tetapi itu memang kenyataannya. Jika saat itu Jose datang sedikit lebih lambat, dia mungkin sudah dinodai oleh dua pria berengsek itu. Memikirkan itu, dia langsung tertegun dan tatapannya menjadi muram. "Nggak mungkin, aku sudah memikirkannya. Kalau mereka menodaiku, aku akan mati."Begitu mengatakan itu, rahang Aura langsung terasa sakit. Dia menarik napas, lalu menatap Jose dan berkata dengan lembut, "Sakit sekali."Jari-jari Jose kasar

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 498

    Joe adalah orang yang cerdik, dia tentu saja tahu siapa yang dimaksud Jose. Dia segera tersenyum dan berkata, "Orangnya ada kok."Setelah mengatakan itu, Joe langsung berbalik dan keluar. Tak lama kemudian, dia menyeret seorang wanita masuk. Seluruh tubuh Ghea sangat kotor dan kakinya yang semalam ditembak Jose juga masih belum diperban, terlihat sangat mengerikan.Ghea terlihat sangat ketakutan dan wajahnya penuh bekas air mata sampai riasannya luntur, sehingga terlihat sangat kotor seperti seorang pengemis di jalanan. Begitu masuk ke ruangan, dia langsung bersujud dan memohon, "Pak Jose, aku mohon kamu maafkan aku. Aku nggak berani lagi. Tolong ampuni aku."Jose yang merasa berisik pun mengernyitkan alisnya.Joe langsung mengerti maksud Jose dan memerintahkan anak buahnya untuk menyumbat mulut Ghea. Setelah itu, dia tersenyum ramah pada Jose dan berkata, "Pak Jose, aku bisa melakukan ini juga karena ditipu wanita ini."Saat mengatakan itu, Joe bahkan sempat menendang Ghea dan tidak t

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 497

    Saat kemarin masih berada di tangan Ghea, Aura tidak menangis. Saat hari ini jatuh ke tangan penjahat kejam yang nekat dan bahkan sudah bersiap akan mati, dia juga tidak menangis. Namun sekarang, dia sudah di hadapan Jose, air matanya malah terus mengalir.Jose mendengus, lalu mengangkat tangan dan melepaskan kain hitam yang menutup mata Aura. "Sekarang sudah tahu takut ya?"Mata Aura terasa perih karena tiba-tiba kembali melihat cahaya dan air matanya langsung mengalir makin deras. Dia langsung masuk ke dalam pelukan Jose, lalu berkata dengan suara bergetar dan nada yang menyedihkan, "Tadi ... aku pikir aku akan mati."Jose menundukkan kepala, lalu menatap kepala kecil yang bersandar di dadanya. Dia tadinya memiliki banyak keluhan yang ingin dikatakannya, tetapi sekarang malah tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun. Dia menggendong Aura ke dalam mobil, lalu menoleh pada Marsel dan berkata, "Kita pulang."Aura merapikan pakaiannya setelah masuk ke dalam mobil, tetapi tangannya gemetar

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 496

    Pria itu berbicara dengan terbata-bata dan kata-katanya juga kasar.Aura menggerakkan tubuhnya dan berusaha mundur sejauh mungkin, tetapi semuanya itu tidak berguna karena tubuhnya sudah menempel rapat ke dinding mobil."Jangan kabur lagi. Kamu bisa kabur ke mana lagi? Kalau kamu patuh, penderitaanmu akan berkurang sedikit," kata salah satu pria itu dengan kesal, lalu mendekat dan mulai membuka kancing baju Aura. Namun, dia berpikir sejenak saat melihat Aura terlalu diam dan tidak menarik, lalu melepaskan ikatan di kaki Aura. Setelah itu, dia juga menarik keluar kain yang digunakan untuk menyumpal mulut Aura.Setelah disumpal terlalu lama, Aura merasa rahangnya akan lepas. Namun beberapa saat kemudian, dia menahan rasa sakit di rahangnya dan langsung berteriak, "Berhenti!"Mendengar suara Aura tegas dan sama sekali tidak terlihat panik, kedua pria itu malah tertegun sejenak. Setelah itu, mereka tertawa terbahak-bahak di depan Aura."Gadis manis ini galak juga. Tapi, jurusmu nggak berla

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status