Share

Bab 504

Penulis: Camelia
Aura segera berjanji, "Nggak, aku nggak akan kabur lagi."

Setelah sosok Jose benar-benar menghilang dari pandangannya, Aura baru menghela napas. Saat Jose sedang memasang ekspresi muram, Jose terlihat cukup menakutkan. Kini, setelah kembali ke tempat yang aman, seluruh tubuhnya terasa tenang.

Saat Aura baru saja hendak berbaring di tempat tidur untuk memperbaiki kekurangan tidurnya, Marsel meneleponnya.

Begitu telepon itu diangkat, terdengar suara Marsel dari ujung telepon. "Nona Aura, bagaimana dengan Ghea ini?"

Aura langsung tertegun karena dia hampir saja melupakan hal begitu penting ini. "Tolong langsung antar dia ke kantor polisi."

Saat itu, kasus penggelapan keuangan di perusahaan sudah dilaporkan. Polisi juga sudah membuka penyelidikan, hanya saja mereka belum berhasil menemukan Ghea. Oleh karena itu, langsung menyerahkan Ghea ke pihak berwajib sekarang juga adalah pilihan yang tepat.

Marsel mengiakan, lalu menutup teleponnya.

Setelah pergi, Jose baru kembali saat hari sudah gel
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 513

    Sore harinya, Anrez datang ke kantor. Dia dan Aura bertemu di depan lift. Wajah Anrez tampak muram.Saat Aura datang pagi ini, Anrez belum ada di kantor. Tanpa perlu ditebak, dia pasti keluar untuk mengurus pembebasan Ghea. Melihat ekspresinya, Aura langsung tahu usaha itu gagal.Dia tersenyum manis, seolah-olah semua yang terjadi kemarin tak pernah terjadi. "Ayah."Anrez tidak membalas, hanya melirik tajam padanya sebelum berjalan pergi. Ketika melewati Aura, dia bahkan mendengus keras.Aura tak ambil pusing. Dia hanya mengangkat alis santai dan masuk ke lift.Baru saja ingin menekan tombol lantai, tiba-tiba sebuah tangan panjang dan ramping lebih dulu menekannya. Saat menoleh, dia langsung disambut senyuman cerah Fendro.Dia mengernyit. "Katanya semangat kerja? Ini belum juga jam pulang, sudah mau kabur?"Fendro tersenyum, "Leona bilang kamu sebentar lagi mau ketemu klien dan suruh aku temani."Leona ini benar-benar ....Fendro pura-pura tidak melihat ekspresi Aura yang seperti ingin

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 512

    Fendro terkekeh-kekeh. "Apa maksudmu? Aku lagi nggak ada proyek belakangan ini, jadi butuh pekerjaan benaran buat cari makan.""Lihat perusahaanmu buka lowongan asisten, ya aku coba saja. Eh, siapa sangka malah diterima. Menurutmu, ini bukan takdir?"Aura hampir memutar bola matanya. "Anak kedua Keluarga Pranata kekurangan uang buat makan? Kamu kira aku bakal percaya?""Perusahaanku kecil, nggak sanggup nampung dewa sekelasmu. Mending kamu balik saja." Aura melambaikan tangannya. "Silakan keluar."Fendro langsung memprotes, "Aku sudah tanda tangan kontrak, kamu nggak bisa pecat aku seenaknya."Kenapa orang ini kayak permen karet sih? Susah banget dilepas.Aura menghela napas. "Ya sudah deh. Bilang saja, kamu sebenarnya mau apa? Kamu nggak takut kakakmu bakal hajar kamu kalau tahu?"Begitu nama Ferdy disebut, senyuman Fendro langsung hilang. "Jangan sebut-sebut dia. Aku nggak ada hubungan sama dia."Aura terdiam. Dia benar-benar tidak mengerti, kenapa Fendro yang hidupnya serba enak mal

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 511

    Aura mengangguk pelan. Sebenarnya dia merasa heran, siapa yang bisa mencari Jose di tengah malam begini. Namun, dengan posisinya sekarang, menanyakan hal itu jelas sudah melampaui batas.Jadi, dia tidak berkata apa-apa, hanya menatap punggung Jose yang perlahan menghilang di ambang pintu. Saat dia menoleh lagi dan melihat meja yang penuh hidangan, seketika semuanya terasa hambar.Entah kenapa, tiba-tiba dia teringat ucapan Santika tempo hari. Seorang perempuan yang sangat penting bagi Jose. Apakah wanita itu yang menelepon Jose?Aura hanya makan dua suapan lagi dengan malas, lalu bangkit dan keluar dari restoran.Malam itu, Jose tidak kembali.Keesokan paginya, Belinda menelepon. Sudah sekian lama tidak ke kantor, Aura tentu harus memberikan penjelasan. Aura pun mengirim pesan kepada Jose, mengatakan bahwa dirinya akan pergi ke kantor. Namun, pesan itu tak kunjung dibalas, bahkan setelah waktu lama berlalu.Dia menatap ponselnya sambil menggigit bibir. Tiba-tiba, dia merasa dirinya ter

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 510

    "Tidur." Suara Jose terdengar agak memerintah.Aura tertegun sejenak.Seperti kepribadiannya, suhu tubuh Jose sangat mendominasi dan tak memberi ruang untuk mundur. Aura merasa kepanasan.Namun, tangan Jose yang melingkari pinggangnya menahan dengan begitu erat, membuatnya tidak bisa bergerak sedikit pun."Kita ... kok bisa ...." Aura ingin bertanya, bagaimana mereka bisa sampai tidur bersama. Dia minum terlalu banyak semalam dan sekarang kepalanya sama sekali tidak menyimpan memori tentang kejadian itu. Yang dia ingat hanyalah dia minum cukup banyak. Selebihnya, kosong.Jose membuka matanya dan mendengus ringan. "Kenapa? Semalam kamu yang serbu aku dengan begitu berani. Sekarang sudah puas, malah mau cuci tangan?" Nada Jose terdengar mengejek.Ucapannya membuat Aura langsung menoleh menatapnya. "Nggak mungkin!" Mana mungkin dia yang mulai duluan!Namun, begitu dia teringat bagaimana dirinya saat mabuk, keraguan itu mulai muncul. Untungnya, cahaya dalam kamar masih redup. Jose tidak ak

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 509

    "Banyak sekali .... Satu saja sudah buat aku kewalahan, sekarang ada begitu banyak." Aura mengangkat kepala, berusaha bangkit.Jose menunduk menatapnya, terkekeh-kekeh. "Kewalahan? Kenapa kewalahan?"Aura menarik pakaian Jose sambil bangkit. Di bawah pengaruh alkohol, dia merasa dunianya berputar. Pria di hadapannya ini sama sekali tidak terlihat nyata.Aura mengangkat tangan dan menotok dada Jose, lalu tertawa bodoh. "Oh, rupanya ini nyata."Semua orang mengatakan alkohol bisa membuat orang semakin berani. Kini, Aura pun tidak ketakutan seperti biasanya. Dia bahkan menjulurkan tangan dan menekan dagu serta wajah Jose."Tapi, kenapa jadi banyak sekali?" Ekspresi Aura tampak heran. Dia ingin melihat lebih saksama. Bibir merahnya yang mengeluarkan napas berbau alkohol mengenai leher Jose.Jakun Jose bergerak sedikit. Menatap Aura yang semakin dekat dengannya, dia mengangkat tangan dan merangkul pinggangnya.Detik berikutnya, sebuah ciuman mendarat di bibir Aura. Ciuman mendadak itu membu

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 508

    "Memang kebetulan banget." Aura akhirnya kembali fokus. Setelah itu, dia tersenyum sambil menolak dengan halus, "Tapi aku masih ada urusan. Nggak enak kalau mengganggu waktumu."Renald terkekeh-kekeh. "Kok ganggu? Kamu lupa ya, kita ini rekan kerja. Kita bisa bahas soal kerjaan di mobil."Aura mengernyit sedikit. Dia teringat kejadian terakhir saat bertemu Renald yang akhirnya diketahui oleh Jose. Konsekuensi waktu itu pun masih dia ingat dengan jelas.Dia mundur selangkah. "Nggak perlu, ada orang yang menjemputku."Sebenarnya Aura hanya mengarang. Namun, saat berikutnya, sebuah mobil Mercedes-Benz hitam berhenti tepat di samping mobil Renald.Tiano menurunkan kaca jendela dan berkata kepada Aura, "Nona Aura, Tuan Jose menyuruhku menjemputmu."Usai berbicara, Tiano melirik Renald dengan pandangan sedikit menantang. Pada dasarnya, wajah Tiano memang garang.Aura pun tidak menyangka orang yang datang menjemputnya adalah Tiano. Dia sempat bengong. Namun, akhirnya dia tersenyum kepada Rena

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status