Setelah Putus, Aku Jadi Kakak Iparnya!

Setelah Putus, Aku Jadi Kakak Iparnya!

Oleh:  MaggieBaru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
100Bab
15Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Untuk waktu yang lama, Kevin Boslin adalah satu-satunya cahaya dalam hidup Melina. Hingga suatu hari, Kevin berkata tepat di hadapannya, "Pernikahan aku dengan putri Keluarga Hoston nggak akan dibatalkan. Kalau mau, kamu bisa terus menjadi simpananku." Saat itu juga, Melina tersadar. Cahaya yang selama ini dia anggap sebagai penyelamat, ternyata telah berubah menjadi bayang-bayang gelap yang menindih hidupnya. Malam itu juga, Melina meninggalkan rumah tanpa ragu sedikit pun. Semua orang yakin bahwa tanpa dukungan Keluarga Boslin, Melina tak akan bertahan lebih dari dua hari. Cepat atau lambat, dia pasti akan kembali dengan kepala tertunduk untuk memohon maaf. Namun, di hari pertunangan Keluarga Boslin dan Keluarga Hoston, Melina muncul mengenakan gaun merah terang, bergandengan tangan dengan pemimpin Keluarga Hoston. Dalam waktu singkat, statusnya telah berubah menjadi kakak ipar kedua mempelai. Seketika semua orang terdiam dengan mata terbelalak. Kevin yakin Melina melakukan itu hanya demi menarik perhatiannya. Dengan emosi meluap, dia mencoba menarik Melina kembali. Akan tetapi, suara dingin penuh peringatan memotong langkahnya, “Coba saja kamu maju satu langkah lagi.”

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

“Nomor 15, Bu Melina. Keluarga Anda masih belum angkat telepon juga?”

Melina Falensia duduk di tepi ranjang kecil ruang perawatan, mendengar entah untuk keberapa kalinya perawat muda itu bertanya. Namun panggilannya tetap tak berbalas, seperti hilang ditelan udara.

Di bawah cahaya lampu putih yang redup, gadis itu tampak rapuh. Jemarinya yang memegang ponsel mulai memucat.

Meski hanya mengenakan kemeja putih sederhana dan celana hitam, dia tetap memancarkan aura elok nan tak tersentuh, seakan bidadari dari dunia lain.

Nada suara perawat itu pun ikut melunak.

“Bu Melina, pergelangan kaki Anda mengalami cedera jaringan lunak yang cukup parah. Kalau pulang sendirian, risikonya tinggi dan bisa memperburuk kondisi. Lebih baik ada yang menjemput, baru Anda boleh keluar.”

“...Maaf, mungkin dia sedang sibuk bekerja. Sepertinya nggak akan datang.”

Melina menunduk, wajahnya penuh rasa tak berdaya, suaranya pelan nyaris tak terdengar.

Siang tadi, di galeri seni tempatnya membantu pameran, terjadi keributan besar. Dua anak kecil merusak sebuah patung yang dipamerkan. Orang tua mereka malah beralasan, "Namanya juga anak-anak, cuma main-main."

Kata-kata itu memicu pertengkaran sengit, teriakan dan suara barang pecah memenuhi ruangan.

Melina yang merupakan alumni seni rupa dan datang membantu sebagai kakak senior, berusaha menenangkan keadaan. Namun, dia malah ikut terkena pecahan patung hingga pergelangan kakinya luka parah dan berdarah.

Sejak masuk rumah sakit sore tadi hingga sekarang sudah larut malam, semua mahasiswa yang terluka sudah dijemput keluarga mereka. Hanya Melina yang masih tertinggal.

Perawat kembali bertanya hati-hati, “Kalau begitu... apakah Anda punya pacar? Mungkin bisa minta dia jemput?”

Pacar...

Orang yang dia telepon barusan memang pacarnya.

Mendengar pertanyaan itu, Melina semakin sedih. Bibirnya tertekan hingga membentuk garis lurus.

Saat ini, tiba-tiba, televisi di sudut ruangan menayangkan berita: [Berita hangat! CEO Grup Boslin alias Kevin Boslin menggelar acara megah di Hotel Skylounge malam ini untuk menghadiahkan sepatu kaca kustom kepada putri Keluarga Hoston. Beliau mengaku bahwa keduanya sedang pacaran. Kabar pertunangan diperkirakan akan diumumkan tiga bulan lagi!]

Di layar TV, seorang gadis cantik dan anggun berdiri di hadapan para wartawan. Kevin, lelaki yang seharian ini tak bisa dihubungi Melina, berlutut di depannya, mengikatkan pita merah muda pada sepatu kaca sang gadis.

Tatapan penuh kelembutan itu seolah hanya untuk satu orang, tanpa sisa ruang untuk yang lain.

Perawat yang melihat siaran itu ikut berseru, “Romantis sekali, ya. CEO Grup Boslin dan putri Keluarga Hoston benar-benar pasangan sempurna. Netizen pasti heboh.”

“Hais, orang lain berbahagia di hotel, sementara kita hanya bisa bekerja keras di rumah sakit... ” tambahnya sambil terkekeh getir.

Kata-kata itu seolah menampar telinga Melina. Wajahnya yang sudah pucat karena banyak kehilangan darah, kini makin pucat lagi.

Akhirnya, Melina menelepon sahabatnya, Zara Prakash untuk datang menjemput dari rumah sakit.

Akhir-akhir ini Zara sedang pusing menyiapkan pameran seni. Kalau bukan karena Melina benar-benar tak ada yang jemput, dia tak akan membiarkan temannya kerepotan di tengah malam.

Namun, Zara sama sekali tak merasa ini merepotkan.

Melihat kondisi Melina, Zara langsung memeluknya dengan mata berkaca-kaca. “Kamu ini! Kenapa terjadi hal seperti ini, kamu malah baru telepon aku sekarang? Tante Melati nggak mau tahu lagi?”

Sejak 13 tahun lalu, ketika Melati Wijaya, ibu kandung Melina menikah dengan ayahnya Kevin, Melina seperti menjadi anak yatim piatu.

Demi menguatkan posisi di Keluarga Boslin, perhatian sang ibu sepenuhnya terarah pada keluarga barunya.

Kepada Kevin, dia bisa bersikap sebagai ibu tiri teladan. Tapi kepada anak kandungnya sendiri, Melina, dia justru sering tak peduli.

“Begitu juga si Kevin itu!” Zara menggertakkan gigi. “Ada apa dengan berita yang sedang viral itu? Bukannya tiga tahun lalu dia sudah jadi pacarmu?”

Melina terdiam sejenak. Wajahnya tetap datar ketika mendengar ibunya disebut. Namun, saat nama Kevin diucapkan, bibirnya perlahan melengkung getir.

“Iya... bukankah dia pacarku?”

Dia masih ingat, mereka pertama kali bertemu saat Melina berusia delapan tahun, hari ketika dia pindah ke rumah Keluarga Boslin bersama ibunya.

Tapi Melina mulai benar-benar menyukai Kevin pada saat dirinya kabur dari rumah karena tak tahan digertak.

Di tengah gelapnya malam, Kevin-lah yang menemukannya. Dia memanggil namanya berulang-ulang, memeluknya, lalu menggendongnya pulang.

“Jangan menangis. Mulai sekarang, tak akan ada yang berani menggertakmu. Aku akan selalu ada di sini,” katanya dengan suara serak sepanjang perjalanan.

Melina pun mengangguk dengan wajah berlinang air mata.

Sejak itu, hati Melina yang dingin kembali terasa hangat. Dia tak pernah melupakan malam itu.

Namun, karena status mereka sebagai saudara tiri, Melina hanya bisa menyimpan perasaan itu diam-diam selama bertahun-tahun. Melihat Kevin dari jauh saja sudah membuatnya senang.

Hingga di hari ulang tahunnya yang ke-18, dalam keadaan mabuk, dia tanpa sadar mengungkapkan perasaannya.

Yang mengejutkan, Kevin menerimanya dan bahkan setuju mereka berpacaran.

Namun, Kevin meminta hubungan itu dirahasiakan demi melindungi hubungan mereka. Mereka juga harus bersikap seperti sebelumnya di depan keluarga, tidak boleh terlihat kejanggalan sedikit pun.

Melina mengangguk tanpa ragu.

Dia percaya, selama saling mencintai, suatu hari mereka akan berdiri bersama di hadapan semua orang dan mendapatkan restu dari kedua orang tua.

Tapi dalam dunia cinta, tampaknya yang paling serius justru yang paling mudah terluka.

Tiga tahun berlalu, pengakuan cinta yang dinantikan tak pernah datang. Yang datang justru kabar Kevin menggandeng putri Keluarga Hoston dan mengumumkan hubungan mereka ke publik.

...

Malam itu, setelah mengantar Melina ke rumah Keluarga Boslin, Zara segera pergi karena masih banyak pekerjaan.

Selama perjalanan setengah jam itu, berita Kevin dan putri Keluarga Hoston semakin ramai dibicarakan. Bahkan para asisten rumah tangga Keluarga Boslin terlihat ikut bahagia.

Mereka tampak begitu memuja putri Keluarga Hoston, membicarakan kira-kira betapa mewahnya pesta pertunangan yang akan diadakan nanti.

Bahkan ada yang berani berspekulasi, jangan-jangan perut Nona Celine sudah ada isinya.

Melina mengepalkan tangan, menahan nyeri di kakinya.

Dia naik tangga pelan-pelan, tanpa meminta bantuan siapa pun.

Namun, saat membuka pintu dan melangkah masuk, dia langsung tertegun.

Di hadapannya berdiri sosok lelaki tampan, berwibawa, seanggun yang dia ingat...

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
100 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status