공유

Bab 570

작가: Camelia
Ibu Aura sudah meninggal. Meskipun Kasih hanyalah pembantu yang dipekerjakan di rumah, sering kali dia lebih perhatian daripada Anrez.

Namanya juga orang tua, biasanya suka menyinggung soal pernikahan anak muda dan sebagainya. Aura tidak sanggup menanggapinya, jadi dia buru-buru kabur.

Hanya saja, Kasih tidak berniat melepaskannya begitu saja. Saat Aura selesai mandi dan keluar, Kasih sudah naik ke lantai atas dengan membawa segelas susu hangat.

"Nona, minum susu hangat di malam hari bisa tidur lebih nyenyak." Kasih meletakkan susu itu di meja samping tempat tidur Aura.

Aura hanya mengiakan pelan. Ketika dia hendak berbaring, dia melihat Kasih berdiri di sisi tempat tidur dengan ekspresi ragu.

Butuh beberapa saat sebelum Kasih akhirnya bertanya, "Nona, yang orang-orang bilang di internet kalau Nona punya sponsor, terus jadi simpanan orang ... itu benar nggak?"

Aura menekan bibirnya, tidak tahu harus menjawab apa. Walaupun hubungannya dengan Jose tak separah gosip di internet, setidakny
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터
댓글 (6)
goodnovel comment avatar
Yeyen Yuliantinah
semangat aura .....d tunggu up'y lagii y
goodnovel comment avatar
feriandi87gultom
makin belibet ga si ceritanya .........nambah aja Orang baru
goodnovel comment avatar
Dimas rengga permana Firmansyah
ayo Jose utarakan perasaan kamu ke aura jika benar suka, jgn di gantung kasian tau
댓글 모두 보기

최신 챕터

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 574

    "Uhuk, uhuk ...." Suara batuk pelan itu menarik perhatian dokter yang berada di dekatnya.Mendengarnya, dokter itu segera mendekat dan bertanya, "Bu Aura, bagaimana keadaanmu?"Aura merasa kepalanya sedikit berat dan nyeri. Dia pelan-pelan menggeleng. "Aku ... aku rasa masih lumayan.""Aku nggak kenapa-napa, 'kan?" Aura refleks ingin bangkit untuk memastikan tubuhnya masih utuh.Melihat dia bisa berbicara lancar, dokter itu menghela napas lega. "Untung kamu nggak mengalami luka serius. Hanya ada sedikit retak tulang di pergelangan tangan, sudah kami tangani. Kalau masih merasa ada bagian tubuh yang nggak nyaman, tolong segera beri tahu ya."Aura ikut menghela napas lega, lalu mengangguk. Setelah memeriksa tubuhnya sekali lagi dan memastikan memang tidak ada masalah lain, dia akhirnya merasa tenang sepenuhnya.Aura sangat menghargai nyawanya. Bagaimanapun, Anrez belum menanggung konsekuensi atas perbuatannya. Dia jelas tidak rela mati sekarang.Mendadak teringat sesuatu, Aura menatap do

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 573

    Aura belum sempat menolak dan sudah ditarik oleh Fendro menuju sebuah mobil balap merah. Fendro mendorongnya ke dalam mobil, lalu dengan teliti mengencangkan sabuk pengamannya. Baru setelah itu, dia berjalan ke kursi pengemudi."Fendro, ini terlalu bahaya." Aura tiba-tiba merasa agak takut.Namun, belum sempat dia melanjutkan, sekelompok anak muda yang berdiri tidak jauh dari sana melambaikan tangan ke arah Fendro sambil berseru, "Kak Fendro, semangat!"Fendro selesai menyiapkan semua pengaman untuk dirinya, lalu menoleh dan tersenyum pada Aura. "Kamu tahu nggak? Saat adrenalin melonjak, orang cenderung lupa sama hal-hal yang bikin nggak senang. Jadi, aku cuma mau bikin kamu senang."Aura sungguh kehabisan kata-kata. Nyawa dan kebahagiaan itu jelas tak sebanding."Aku nggak mau ...." Aura mengangkat tangan untuk membuka pintu mobil, tetapi kembali ditarik oleh Fendro.Pemuda itu tersenyum sambil menenangkan, "Tenang saja, teknikku sangat bagus."Begitu ucapannya selesai, Fendro sudah m

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 572

    Suasana hati Aura sebenarnya sedang buruk. Dia tidak menanggapi ulah Fendro yang mengada-ada, hanya berkata, "Aku sekarang nggak punya waktu buat menggila sama kamu. Turun."Begitu melihat bahwa Aura sedang bad mood, Fendro bukannya turun dari mobil, malah memiringkan tubuhnya untuk mendekati Aura."Bad mood? Kenapa?""Kita sepertinya belum cukup akrab sampai aku harus berbagi cerita sama kamu."Saat sedang kesal, nada bicara Aura memang cukup ketus. Namun, Fendro sama sekali tidak tersinggung. Bukannya marah, dia malah mengangkat tangan dan mencubit pelan pipi Aura."Wajah secantik ini harusnya sering-sering tersenyum, ngapain murung begitu?"Aura mulai merasa kesal. "Kamu mau turun nggak?""Tentu saja ...." Fendro sedikit bergeser ke samping, lalu menoleh ke arahnya. "Tentu saja nggak. Kamu bilang lagi bad mood. Masa aku seorang cowok, tega biarin kamu nyetir sendirian di jalan?"Saat pertama kali mengenal Fendro, pria ini tidak cerewet begini. Aura hanya bisa terdiam.Akhirnya dia m

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 571

    Terakhir kali, Aura datang bersama Donna dan Daffa. Kali ini hanya dia seorang diri, berdiri di tengah hutan yang dipenuhi batu nisan hitam. Pemandangannya terasa begitu sepi.Di atas gunung, angin bertiup kencang, membuat terusan hitamnya berkibar. Dia meletakkan bunga segar dan makanan favorit Sully di depan makam, lalu mengangkat tangan, menyentuh foto di batu nisan itu. Foto yang 80% mirip wajahnya."Ibu, akhirnya aku berhasil membalaskan dendam Ibu. Ibu lihat nggak dari alam sana? Selera Ibu jelek banget, masa milih pria model bajingan seperti itu?" Aura menghela napas pelan. Nadanya terdengar seperti sedang mengeluh.Foto Sully masih sama seperti dulu. Cantik, tersenyum semanis bunga. Entah dia juga merasa senang karena Aura sudah membalaskan dendamnya atau tidak ....Aura menarik kembali tangannya, berdiri terpaku di depan makam selama beberapa saat. Tiba-tiba, ponsel yang ada di dalam tasnya berdering. Karena tidak mengaktifkan mode hening, suara getaran ponsel terdengar jelas

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 570

    Ibu Aura sudah meninggal. Meskipun Kasih hanyalah pembantu yang dipekerjakan di rumah, sering kali dia lebih perhatian daripada Anrez.Namanya juga orang tua, biasanya suka menyinggung soal pernikahan anak muda dan sebagainya. Aura tidak sanggup menanggapinya, jadi dia buru-buru kabur.Hanya saja, Kasih tidak berniat melepaskannya begitu saja. Saat Aura selesai mandi dan keluar, Kasih sudah naik ke lantai atas dengan membawa segelas susu hangat."Nona, minum susu hangat di malam hari bisa tidur lebih nyenyak." Kasih meletakkan susu itu di meja samping tempat tidur Aura.Aura hanya mengiakan pelan. Ketika dia hendak berbaring, dia melihat Kasih berdiri di sisi tempat tidur dengan ekspresi ragu.Butuh beberapa saat sebelum Kasih akhirnya bertanya, "Nona, yang orang-orang bilang di internet kalau Nona punya sponsor, terus jadi simpanan orang ... itu benar nggak?"Aura menekan bibirnya, tidak tahu harus menjawab apa. Walaupun hubungannya dengan Jose tak separah gosip di internet, setidakny

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 569

    Aura tentu saja tidak bodoh. Di detik berikutnya, wajah Jose langsung terbayang di kepalanya.Sejak awal, dia dan Kaley memang tidak pernah punya hubungan pribadi. Namun, tepat setelah terjadi masalah di Grup Tanjung, Kaley justru menghubunginya dan memintanya menjadi pendamping pengantin. Dia seharusnya sudah menyadarinya sejak awal!Aura tiba-tiba merasa dirinya sangat bodoh. Hal yang begitu jelas, kenapa baru sekarang disadari?Dalam perjalanan pulang, Aura dan Jose berada di mobil yang sama. Keduanya duduk di kursi belakang dengan jarak sedikit berjauhan.Jose menyandarkan lengannya di pintu mobil, jari-jarinya sesekali memijat pelipis. Dia terlihat agak lelah. Aura menggigit pelan bibirnya, lalu akhirnya berucap, "Terima kasih."Kalau dihitung-hitung, sejak mereka berkenalan, Jose sudah banyak membantunya. Sekarang dipikir-pikir, banyak hal yang tidak pernah Jose ucapkan, tetapi diam-diam dia sudah melakukannya."Hm?" Jose sedang melamun, tidak mendengar jelas apa yang dikatakanny

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status