Share

Bab 598

Author: Camelia
"Aku harus bilang apa lagi? Harusnya aku ikuti prosedur, bilang ke kamu kalau aku hamil, lalu kamu kasih aku uang miliaran supaya aku angkat kaki?"

"Terus, aku baru pergi menggugurkannya? Begitu?" Aura menengadah, ucapannya terdengar begitu wajar.

Di kalangan mereka, hal seperti ini sudah terlalu sering terjadi. Akhirnya hanya berujung pada diberi uang, lalu disuruh pergi.

Aura tidak ingin sampai ke tahap itu, hanya ingin meninggalkan sedikit harga diri untuk diri sendiri. Apa tidak boleh?

Jose menatapnya sambil menggertakkan gigi. Kalau tatapan bisa membunuh, Aura mungkin sudah mati berkali-kali sekarang.

Dia menggigit tipis bibirnya. "Aku hanya ingin menyisakan sedikit harga diri terakhir untuk diriku."

"Di antara kita ...." Aura terhenti sejenak, teringat ucapan Jose di puncak gunung waktu itu. Dia tak berani meneruskan kalimatnya.

Yang ingin dia katakan sebenarnya adalah biarlah mereka berpisah dengan baik-baik. Awalnya, dia bisa menunggu sampai Jose bosan dan mengusirnya. Namun, s
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (16)
goodnovel comment avatar
ngkai carlin
tambahin babnya dong thor.........
goodnovel comment avatar
Wyn Atry
Josee. wanita juga butuh ungkapan, bukan hanya tindakan....
goodnovel comment avatar
Yenni Magdalena
sudah segitu byk pngorbanan jose mmg utk aura, stp aura kesulitan ato dlm bahaya, jose sll dtg menyelamatkan dan tepat waktu..malaikat penyelamat skaligus mbawa maut jg bt aura
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 598

    "Aku harus bilang apa lagi? Harusnya aku ikuti prosedur, bilang ke kamu kalau aku hamil, lalu kamu kasih aku uang miliaran supaya aku angkat kaki?""Terus, aku baru pergi menggugurkannya? Begitu?" Aura menengadah, ucapannya terdengar begitu wajar.Di kalangan mereka, hal seperti ini sudah terlalu sering terjadi. Akhirnya hanya berujung pada diberi uang, lalu disuruh pergi.Aura tidak ingin sampai ke tahap itu, hanya ingin meninggalkan sedikit harga diri untuk diri sendiri. Apa tidak boleh?Jose menatapnya sambil menggertakkan gigi. Kalau tatapan bisa membunuh, Aura mungkin sudah mati berkali-kali sekarang.Dia menggigit tipis bibirnya. "Aku hanya ingin menyisakan sedikit harga diri terakhir untuk diriku.""Di antara kita ...." Aura terhenti sejenak, teringat ucapan Jose di puncak gunung waktu itu. Dia tak berani meneruskan kalimatnya.Yang ingin dia katakan sebenarnya adalah biarlah mereka berpisah dengan baik-baik. Awalnya, dia bisa menunggu sampai Jose bosan dan mengusirnya. Namun, s

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 597

    Keributan yang cukup besar itu menarik banyak tatapan. Namun, begitu melihat aura mengerikan yang menyelimuti Jose, semua orang langsung menutup mulut.Dengan agak kasar, Aura didorong masuk ke mobil yang berhenti di depan pintu rumah sakit. Baru saja dia ingin meringis kesakitan, Jose sudah masuk dengan wajah kelam. Aura yang cerdas pun menutup mulutnya. Saat ini, melawan Jose jelas hanya akan membuatnya rugi.Marsel sangat tahu membaca situasi. Dia segera menyalakan mesin dan melajukan mobil. Sepanjang jalan, Jose tidak mengucapkan sepatah kata pun. Wajahnya kelam seperti langit sebelum hujan deras.Aura berusaha menjauh darinya, tubuh mungilnya menempel erat ke pintu mobil. Di sepanjang jalan hanya terdengar suara angin dari luar jendela dan napas Aura yang sedikit panik. Seluruh kabin mobil terasa sunyi mencekam.Mobil melaju kencang, lalu akhirnya berhenti di garasi vila tempat mereka pernah tinggal. Begitu mobil terparkir, Jose langsung menarik Aura dengan kasar ke dalam vila."L

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 596

    Dari awal sampai akhir, Aura tak sudi melirik Jose sekali pun. Jose menatapnya dengan dingin, lalu tiba-tiba membuka mulut. "Kamu ke rumah sakit buat apa?"Aura sedikit mengernyit, menoleh ke arahnya. "Aku ke rumah sakit buat apa, perlu lapor ke Pak Jose? Memangnya rumah sakit ini punya keluargamu?"Kalau dulu, Aura sama sekali tidak berani berbicara begitu pada Jose. Namun, entah kenapa hari ini, keberaniannya muncul begitu saja. Ucapannya begitu tajam.Sherly menunduk, matanya sedikit berkilat. Ketika mengangkat kepala lagi, wajahnya sudah penuh dengan senyuman."Aura, rumah sakit ini memang menerima investasi dari Kak Jose." Sambil berbicara, dia mendongak dengan malu-malu menatap Jose. Wajah mungilnya sedikit memerah. "Supaya aku lebih mudah cari dokter, Kak Jose investasi sedikit di rumah sakit ini."Mendengar itu, Jose menunduk, sekilas melirik ke arahnya. Tatapan itu sama sekali tidak sedingin saat menatap Aura.Aura merasa hatinya seperti tertusuk sesuatu. Namun, dia tetap ters

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 595

    Begitu pintu kamar tertutup, Aura perlahan-lahan terduduk di lantai. Entah sudah berapa lama berlalu, ada seseorang yang mengetuk pintunya kembali."Bu Aura, aku lihat orang tadi sudah pergi. Kamu baik-baik saja, 'kan?" tanya Austin.Aura menarik napas. "Nggak apa-apa, tidurlah lebih awal. Besok pagi kita masih harus kembali ke Jakoro."....Keesokan paginya, Aura pun kembali ke Jakoro. Kebetulan hari itu adalah akhir pekan, dia tidak kembali ke vila Keluarga Tanjung atau Jose. Dia kembali ke apartemen lamanya dan tidur seharian penuh. Saat Lulu menelepon, dia masih dalam keadaan samar-samar.Begitu telepon tersambung, terdengar suara Lulu dari seberang telepon. "Rara, kamu di mana?"Saat membuka mata, Aura baru sadar ruangan itu sudah gelap total dan dia sudah tidur seharian penuh. Dia berdeham, lalu bangkit dan duduk di tempat tidur. "Tidur di rumah."Lulu pun bertanya dengan nada aneh, "Tidur? Ada apa denganmu dan Jose? Saat aku dan Deddy sedang kencan, aku lihat Jose sedang ...."S

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 594

    Aura teringat dia sudah berkali-kali memperingatkan dirinya untuk tidak terlalu memikirkan posisinya di hati Jose. Namun sekarang, dia malah dengan polosnya membandingkan dirinya dengan Sherly, siapa yang penting bagi Jose. Betapa konyolnya. Manusia memang selalu begitu, selalu melakukan hal-hal yang di luar kemampuannya.Dia tersenyum, lalu mengangkat kepala dan menatap Jose. "Ya, aku melihatmu. Aku lihat kamu sedang sibuk, jadi aku nggak mau mengganggumu."Aura berdiri dari pelukan Jose, lalu menatap Jose dengan tenang. "Lagi pula, aku memang sedang nggak enak badan. Kalau Pak Jose nggak ada urusan lain, lebih baik pulang saja dulu."Mendengar perkataan itu, Jose akhirnya mengernyitkan alisnya. Namun, seluruh tubuhnya langsung memancarkan aura yang sangat menekan.Jika ini terjadi di masa lalu, Aura mungkin sudah menyerah di bawah aura Jose yang menekan seperti itu. Namun kini, dia hanya berdiri diam dan tegak di sana, bahkan menatap Jose dengan sangat tenang.Mendengar perkataan itu

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 593

    Namun, di tempat yang tidak terlihat Jose, tatapan Aura menjadi muram.Setelah masuk ke dalam kamar itu, Jose membungkuk dan duduk di sofa di dalam kamar itu. Saat menoleh dan melihat Aura yang masih berdiri di ambang pintu, dia mengernyitkan alisnya. "Kemari."Nada bicara Jose terdengar sangat muram, sepertinya sedang kesal.Aura berdeham dan mengangkat tangan untuk menyentuh ujung hidungnya, lalu mendekat sambil memaksakan senyumannya. "Kenapa kamu bisa datang ke Kota Yugos?"Jose mengernyitkan alisnya. "Dari nada bicaramu, kamu sepertinya nggak mau bertemu denganku."Aura menjawab memang benar dalam hati. Namun, karena tahu sifat Jose, dia tidak berani langsung menjawabnya."Mana ada," kata Aura sambil tersenyum. Seandainya senyumannya bisa terlihat lebih tulus, itu akan lebih baik.Jose menyipitkan matanya dan menatap Aura, tatapannya seolah-olah bisa menembus jiwa seseorang.Melihat tatapan Jose, Aura merasa tertekan. Dia tertegun sejenak, lalu menoleh dan bertanya pada Jose, "Mau

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status