Share

Bab 776

Author: Camelia
Thea memotret banyak foto dengan bersemangat. Dia menoleh ke Aura yang sudah selesai berdoa. "Bu Aura, hujan meteor ini benar-benar langka. Kita sekali datang langsung bisa lihat. Sepertinya kita lagi beruntung."

Aura mengangguk. "Mungkin saja. Ya sudah, ayo balik."

....

Malam di pegunungan tidak seramai jalanan kota. Sesekali suara binatang liar pun terasa lebih menambah kesan alam. Karena itu, Aura tidur dengan sangat nyenyak malam itu.

Di sisi lain, Yanti membawa semangkuk sup jamur putih dan mengetuk pintu kamar Jose. Saat ini, malam sudah larut.

Marsel membuka pintu dan melihat Yanti. Alisnya terangkat karena kaget. "Nona Yanti."

Yanti menatap Marsel dengan ekspresi datar dan hanya mengangguk pelan. "Hmm. Pak Jose di mana?"

Nadanya dingin, jauh berbeda dengan saat dia menghadapi Jose. Bahkan bisa dibilang saat menghadapi Marsel, sikapnya sangat tinggi hati.

Marsel melongok sebentar ke dalam kamar. "Tuan Jose sudah tidur."

Yanti mengerutkan alis. "Bohong, jelas lampunya belum dimat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 778

    Di sisi lain, Aura sedang tertidur pulas ketika tiba-tiba merasakan ada angin dingin menyusup ke dalam selimutnya. Dia pun menggumam dengan tidak sabar, lalu membalikkan badan ingin kembali tidur.Namun, detik berikutnya, dia merasa ada sesuatu yang hangat menempel di bibirnya. Dalam mimpinya, dia langsung terkejut dan tersadar. Belum sempat bereaksi, seseorang sudah menahan belakang kepalanya dan memperdalam ciuman itu."Mm, aku ....""Jo ...."Akhirnya, Aura sadar siapa orang di atas tubuhnya. Dia ingin berbicara, tetapi setiap kali hanya bisa mengeluarkan satu kata yang terputus, lalu kembali ditelan oleh ciuman Jose yang semakin gila.Dia mengerutkan keningnya, mengangkat tangan untuk mendorong Jose. Namun, kekuatannya yang lemah sama sekali tidak berarti di hadapan Jose.Dengan susah payah, Jose akhirnya melepaskan bibirnya. Namun, bibir itu malah bergerak turun. Sungguh mendominasi, sekaligus ambigu.Aura akhirnya bisa bernapas lega. Dia tak kuasa mendorong bahu Jose. "Jose, kamu

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 777

    "Hmm?" Nada suaranya agak dingin, tetapi berpadu dengan suara beratnya yang khas. Dalam situasi seperti ini justru membuat suaranya terdengar lebih menggoda.Jose menggertakkan giginya sambil menatap Yanti. Dia tahu betul metode apa yang sudah dipakai Yanti. Hanya saja, dia tidak tahu di mana obat itu dimasukkan.Obat semacam itu memang cukup keras. Sepertinya perempuan di depannya benar-benar berniat melakukannya hari ini.Mendengar perkataan Jose, Yanti sama sekali tidak panik, meskipun rencananya sudah dibongkar. Sebaliknya, dia malah mengangkat tangan dan melingkari leher Jose, lalu tertawa dengan berani. "Pak Jose bicara apa sih? Aku nggak ngerti. Tapi aku memang mengagumi Pak Jose. Kalau Pak Jose butuh bantuan, aku akan membantu dengan senang hati ...."Sambil berbicara, dia tersenyum manja. Jari lentiknya pun menyentuh ujung bibir Jose sedikit, lalu perlahan turun, sejengkal demi sejengkal melewati jakun Jose dan tulang selangkanya.Ketika jarinya hendak masuk ke kerah kemeja Jo

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 776

    Thea memotret banyak foto dengan bersemangat. Dia menoleh ke Aura yang sudah selesai berdoa. "Bu Aura, hujan meteor ini benar-benar langka. Kita sekali datang langsung bisa lihat. Sepertinya kita lagi beruntung."Aura mengangguk. "Mungkin saja. Ya sudah, ayo balik."....Malam di pegunungan tidak seramai jalanan kota. Sesekali suara binatang liar pun terasa lebih menambah kesan alam. Karena itu, Aura tidur dengan sangat nyenyak malam itu.Di sisi lain, Yanti membawa semangkuk sup jamur putih dan mengetuk pintu kamar Jose. Saat ini, malam sudah larut.Marsel membuka pintu dan melihat Yanti. Alisnya terangkat karena kaget. "Nona Yanti."Yanti menatap Marsel dengan ekspresi datar dan hanya mengangguk pelan. "Hmm. Pak Jose di mana?"Nadanya dingin, jauh berbeda dengan saat dia menghadapi Jose. Bahkan bisa dibilang saat menghadapi Marsel, sikapnya sangat tinggi hati.Marsel melongok sebentar ke dalam kamar. "Tuan Jose sudah tidur."Yanti mengerutkan alis. "Bohong, jelas lampunya belum dimat

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 775

    Thea berdecak. "Semalam aku lihat Pak Jose itu cukup perhatian padamu. Kenapa hari ini aku merasa dia malah terus mempersulitmu?"Setelah itu, Thea menatap Aura dengan bingung dan bertanya, "Bu Aura, apa kamu pernah menyinggung Pak Jose ya?"Aura langsung terdiam saat mendengar Jose perhatian padanya. Dia pun tersenyum dan berkata, "Perhatian padaku?"Thea menganggukkan kepala. "Ya. Saat semalam kamu pingsan, Pak Jose yang menggendongmu kembali. Ck. Kalau bukan karena aku tahu kalian nggak akrab, aku pasti sudah curiga dia tertarik padamu. Dia terlihat seperti pacarmu. Ck ck ck."Saat mengatakan itu, ekspresi Thea terlihat kagum.Aura menoleh ke arah Aura sekilas, lalu tersenyum. "Jangan berpikir yang aneh-aneh. Kita datang ke sini untuk kerja, jadi kerja yang baik."Melihat ekspresi Aura yang serius, Thea yang pandai melihat suasana pun langsung tertegun. Dia segera mengubah sikapnya yang kekanak-kanakan, lalu kembali menempatkan diri lagi sebagai bawahan. "Baik. Kalau begitu, mari ki

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 774

    Aura yang baru tersadar kembali segera menahan ekspresinya dan menggelengkan kepala pada Thea. "Nggak apa-apa."Thea menatap Aura dengan khawatir. Namun, saat melihat ekspresi Aura yang sudah kembali tenang, dia akhirnya menghela napas lega dan berkata, "Sebentar lagi rapat akan dimulai, nanti kita juga harus ikut Pak Jose meninjau lokasi. Tadi aku lihat Pak Jose sudah pergi ke ruang rapat, lebih baik kita juga segera ke sana."Aura menganggukkan kepala, lalu berbalik untuk mengambil barang-barangnya dan berjalan keluar. Saat dia sampai di ruang rapat, Jose dan Yanti sudah ada di sana. Beberapa staf lapangan juga sudah duduk di tempatnya, hanya dia yang baru saja datang.Namun, sebelum Aura sempat duduk, terdengar suara Yanti yang bernada sinis dari samping. "Bu Aura ini benar-benar hebat, buat semua orang harus menunggumu seorang."Aura menggigit bibirnya dan melirik Yanti sekilas, tetapi dia tidak mengatakan apa-apa dan langsung duduk.Staf lapangan yang memimpin rapat juga tidak ber

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 773

    Saat itu, entah angin yang bertiup dari mana sampai menutup pintunya dengan kuat. Hati Aura langsung berdebar dan segera melangkah ke pintu untuk membukanya karena sifat Jose yang gampang berubah membuatnya waswas dengan apa yang akan dilakukan Jose. Ada banyak orang di sini, dia tidak ingin ada gosip yang beredar di kunjungan kerja pertamanya.Namun, saat tangan Aura menyentuh gagang pintu, pergelangan tangannya ditarik. Pada detik berikutnya, dia sudah dijepit tubuh Jose di dinding. Aroma Jose yang dingin langsung menyengat masuk ke hidungnya, bau yang terasa sangat familier. Dia berusaha mundur, tetapi dia tidak bisa mundur lagi.Aura mengangkat tangan dan mendorong Jose, lalu menatap Jose dan berkata, "Jangan macam-macam, di sini banyak orang ...."Jose tersenyum sinis. "Hah. Kamu kira saat aku mau melakukan sesuatu, aku akan peduli ada orang atau nggak?"Aura langsung terdiam. Memang benar, Jose tidak pernah peduli dengan apa kata orang tentang cara berbicara dan bertindak Jose.J

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status