Share

45. Galau

45. Galau

***

Ia hanya mampu berdiam diri. Duduk dengan tangan menyanggah dagu sembari memandang kosong ke arah luar kaca ruangan kerjanya. Di balik benak sana masih diingat jelas kejadian yang ia alami satu bulan lalu. Kejadian yang menurutnya adalah hal menyakitkan dan menyenangkan yang telah dilalui secara bersamaan.

Kejadian yang bersangkutan dengan seseorang. Seseorang yang berarti dalam hidupnya. Masihkan bisa ia tetap menomor satukan Dia? Maka jawabannya adalah iya.

"Hah." Lagi-lagi ia mengembuskan napas kasar.

Seperti masih bisa ia rasa saat tubuh kekarnya memeluk erat tubuh mungil yang kedinginan.

Seperti masih bisa ia rasa kakinya yang lelah namun berusaha ditampik karena ada seseorang yang berharga dalam gendongannya.

Seperti masih bisa ia rasa tetesan-tetesan peluh yang mengalir di sudut keningnya kala

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status