Share

57. Kebenaran

57. Kebenaran

***

"Ayo a." Kafka mengarahkan sendok yang berisikan bubur ke mulut Ava. Sedari tadi ia begitu telaten menyuapi Ava yang susah untuk memasukkan makanan ke dalam perutnya.

"Sudah Kafka. Aku sudah kenyang." Ava menyingkirkan tangan Kafka yang ada di hadapannya pelan.

Kafka menghela napas. "Kamu baru makan beberapa suap saja. Kamu itu butuh asupan banyak, Sayang! Buat kamu, dan anak kita." Tangan Kafka mendarat pada perut rata Ava dan membelainya sayang.

Ava hanya diam tanpa kata. Entah apa yang terjadi dalam hidupnya saat ini. Semua ini begitu rumit baginya. "Kamu mikirin apa, sih? Hem?" Telapak tangan Kafka kini membelai rambut Ava dan turun ke pipinya, perempuan itu hanya menggelengkan kepalanya.

Suara pintu terbuka mengalihkan atensi mereka. Desi memasuki ruang rawat Ava dengan senyuman lebar. "Mantu Mama!" Perempuan

Evie Edha

Nah loh Kafka ngaku. Btw, emang iya itu anaknya Kafka. Kok Kafka yakin sekali, ya

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status