Home / Romansa / Menjahit Hati yang Retak / bab 144 sesuatu yang menembus masuk

Share

bab 144 sesuatu yang menembus masuk

Author: kim sujin
last update Huling Na-update: 2025-12-17 08:01:27

Zoey sudah tak tahan lagi. Tubuhnya terasa lelah dan kosong. Ia bangkit perlahan dan menyeret langkah ke kamar mandi untuk mandi.

Saat menanggalkan pakaiannya, ia sempat menatap bayangannya di cermin. Kulitnya dipenuhi lebam—oleh tendangan, pukulan—bahkan bibirnya pun pecah.

Wanita dalam cermin tampak kurus dan pucat, dengan mata yang terlihat terlalu besar di wajah yang semakin cekung.

Usai mandi, ia kembali ke ruang tengah dan mendapati Fitch masih di sana. Ia tak paham kenapa pria itu belum pergi, tapi ia juga tak menyuruhnya keluar.

Zoey hanya diam, memasak semangkuk bubur oatmeal yang hangat. Baru saat itu ia merasa ada sedikit tenaga yang kembali mengalir dalam tubuhnya.

Saat sedang mencuci mangkuk di singki, tiba-tiba bel pintu berbunyi.

Ia menoleh ke arah interkom video, dan tampak manajer gedung berdiri di depan pintu.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Menjahit Hati yang Retak   bab 151 aku bisa membujuknya

    Elvislah yang pertama kembali ke kenyataan. Perasaannya terhadap Fitch? Campuran antara ketidakpedulian dan ketidaksukaan. Apakah salah menjadi seorang pebisnis yang cerdas dan dingin? Tidak juga. Tapi tetap saja, ada batasan moral yang tampaknya Fitch tak pedulikan. "Tuan Haskins, serahkan Ozzy padaku. Zoey mempercayakan anak anjing ini untuk kujaga." Fitch masih menggendong si kecil Ozzy, lalu melirik Elvis dari ujung kepala sampai kaki—menilai. "Kenapa kau punya kunci apartemennya?" Seorang pria yang memegang kunci apartemen seorang wanita, dan mereka berdua belum menikah? Tentu saja mencurigakan. Elvis hanya terkekeh, lalu membalas tajam: "Tuan Haskins, saya ingin tahu… dalam kapasitas apa Anda bertanya hal

  • Menjahit Hati yang Retak   bab 150 mobil mewah yang mencolok

    Saat Maja melangkah keluar dari gedung, amarahnya belum juga reda. Gagal bertemu dengan Zoey, lalu mengetahui bahwa keluarga korban telah menerima uang ganti rugi—semuanya seolah telah ditutup rapat oleh Fitch. Dengan Zoey sendiri yang memilih untuk tidak memperpanjang kasus itu, Maja, sebagai pihak luar, benar-benar tak punya daya. Wajahnya muram saat ia masuk ke dalam mobil. Beck, yang bingung harus berkata apa, berpikir sejenak sebelum berkata pelan: "Gimana kalau kita singgah ke Greenfield Gardens?" Greenfield Gardens adalah vila milik Ian—dan kemungkinan besar saat ini berada di bawah pengawasan asistennya, Jeff, karena Ian sedang berada di luar negeri. Maja, yang lelah dan kecewa atas bagaimana kasus Zoey "diselesaikan," akhirnya mengangguk setuju, meski tahu bahwa ia tak bisa berbuat banyak sec

  • Menjahit Hati yang Retak   bab 149 Kau benar-benar keji

    Maja sudah menunggu lebih dari sepuluh menit, tapi Zoey tetap menolak untuk keluar. Tak ada pilihan lain, Maja pun terpaksa pergi. Saat ia kembali ke dalam mobil, kehangatan kabin sedikit meredakan rasa kesal yang ditimbulkan udara dingin di luar. Alih-alih langsung kembali ke kantor, Maja memutuskan untuk menemui Elvis terlebih dahulu. Namun Elvis tidak sepenuhnya tahu semua drama yang mengitari Zoey. Yang ia tahu hanya pertengkaran besar antara Zoey dan Mia. "Aku masih nggak percaya Zoey benar-benar menabrak seseorang. Aku berhasil menemukan beberapa saksi dari malam itu, dan semuanya bilang sopirnya memang sengaja menggilas korban tiga kali." Kebrutalan seperti itu jelas bukan sifat Zoey. Wajah Maja langsung menggelap. Ia merasa sangat mungkin bahwa Zoey hanya mengorbankan diri untuk orang lain. Tapi… siapa yang bisa membuatnya deng

  • Menjahit Hati yang Retak   bab 148 jangan pernah kembali

    Ada badai kata-kata yang terperangkap dalam dada Zoey, siap meledak kapan saja, tapi dia tahu Fitch bukan tipe orang yang mau mendengar—karena sejak awal, dia tak pernah tertarik untuk benar-benar mendengarnya. Bibirnya bergetar saat ia mencoba tersenyum, tapi ternyata itu mustahil. “Fitch.” Dia masih ingin bertanya, “Pernahkah kau peduli, walau hanya sedetik?” Namun Fitch sudah lebih dulu berbalik, melangkah ke arah Mia, lalu membisikkan sesuatu di telinga adiknya. Zoey berdiri di samping beberapa petugas polisi, matanya tertunduk pada borgol dingin yang membelit pergelangan tangannya. Tak perlu lagi bertanya—tindakan Fitch jauh lebih menyakitkan daripada kata-kata. Fitch keluar dari kantor polisi, menggenggam tangan Mia dengan kasar, lalu mendorongnya masuk ke dalam mobil seolah gadis itu hanyalah beban.

  • Menjahit Hati yang Retak   bab 147 “Maafkan aku.”

    "Aku akan menikahimu."Kata-kata yang seharusnya penuh harapan dan kebahagiaan itu justru menggantung berat di udara—ternoda oleh beban situasi dan harga dari kebebasannya. Andai saja kata itu diucapkan dalam keadaan yang berbeda, mungkin dia akan menangis bahagia.Bagaimana mungkin menabrak seseorang hingga tewas hanya berujung pada satu tahun penjara? Tapi jika Fitch bilang satu tahun, artinya uang akan digunakan untuk melicinkan semuanya—membeli maaf dari keluarga korban, dan menegosiasikan hukuman yang lebih ringan.Satu tahun. Hanya satu tahun hidupnya sebagai pertukaran untuk masa depan bersama Fitch.Zoey bersandar pada dinding, tak peduli dinginnya—mungkin karena tubuhnya sendiri terasa lebih dingin lagi. Ada begitu banyak hal yang ingin ia katakan, namun kata-kata Fitch berikutnya membekukannya di tempat."Kau ingin menikah denganku, kan?"Dia tahu. Dia menginga

  • Menjahit Hati yang Retak   bab 146 aku akan menikahimu

    Dia tak tahu harus membalas apa, jadi ketika Fitch mengirim pesan berisi nomor plat mobil penjemput, Zoey hanya mengetik satu kata: [ok]Dia bertanya-tanya apakah pria itu akan membiarkannya pergi atau terus menyiksanya. Bagaimanapun juga, dia merasa pantas mendapatkan sedikit kejelasan dari Fitch.Saat pandangannya jatuh pada kartu di atas meja nakas, dia hanya bisa mencibir dirinya sendiri.Sementara itu, Fitch kembali dengan segelas air tepat saat Sharon selesai menerima panggilan telepon.Ia mengambil kembali ponselnya dan menggulir layar dengan santai, memastikan bahwa panggilan terakhir adalah ke Kakek. Mia sudah menyelesaikan pesan dan menghapus jejaknya dalam waktu kurang dari dua puluh detik.Fitch tak tahu bahwa adiknya sedang berada di ambang kegilaan.Sharon menyesap air dan menghela napas."Malam ini kamu kerja lembur lagi, ya?"

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status