author-banner
kim sujin
kim sujin
Author

Novels by kim sujin

Jejak Cinta di Pulau Serenova

Jejak Cinta di Pulau Serenova

Vennesa Sanders, wanita karier sukses yang gila kerja, akhirnya mengambil cuti untuk mengunjungi adiknya di Pulau Serenova — pulau tenang nan indah di selatan Valderis. Namun, pertemuannya dengan Benjamin Addam, pemilik bar berkarisma dengan masa lalu kelam sebagai gigolo dan anggota jaringan gelap, mengubah segalanya. Saat organisasi lamanya mulai mengincar Vennesa, Benjamin terpaksa kembali ke dunia yang telah ia tinggalkan demi melindunginya. Dalam pusaran cinta, penebusan, dan pengkhianatan, keduanya terperangkap di antara harapan dan takdir yang menuntut pengorbanan. Mampukah Benjamin menebus dosanya dan menyelamatkan Vennesa — atau cinta mereka akan tenggelam bersama gelombang Serenova?
Read
Chapter: Bab 34 — Di Tanah Warisan
Pagi itu, angin laut bertiup lembut dari arah barat. Awan tipis berarak perlahan di atas perbukitan Serenova. Vennesa berdiri di tepi pagar kayu tua, memandang hamparan tanah peninggalan ibunya yang luas dan masih asri. Rumput liar tumbuh di sana-sini, diiringi bunyi cengkerik dan burung-burung kecil yang beterbangan di langit biru. Ben berdiri di sampingnya, tangannya diselipkan ke dalam saku celana, matanya menelusuri garis tanah yang berbukit-bukit di hadapan mereka. Tak lama kemudian, sebuah mobil putih berhenti di dekat mereka. Dari dalam keluar seorang wanita berpenampilan rapi, mengenakan kemeja biru muda dan membawa tas kerja hitam. “Selamat pagi, saya Gretha dari Pejabat Tanah Serenova,” ucapnya ramah sambil mengulurkan tangan. Mereka saling berjabat tangan, lalu Gretha mulai berjalan menyusuri kawasan tersebut ditemani Vennesa dan Ben. Ia memerhatikan setiap sudut tanah dengan teliti — bentuk lereng, arah aliran
Last Updated: 2025-11-14
Chapter: Bab 33 — "I miss you sweetheart"
Beberapa menit setelah Monica meninggalkan kafe, Vennesa duduk terpaku di kursinya. Matanya menerawang ke arah jalanan. Ada rasa janggal yang belum sempat dia pahami sejak pertemuan tadi. Setelah menarik napas panjang, dia berdiri dan melangkah keluar dari kafe, lalu menghentikan taksi yang melintas di depan. “Ke Serenova Bar, ya,” katanya singkat. Taksi itu meluncur menyusuri jalan sempit di tepi pantai. Angin laut berembus lembut menerpa wajahnya. Dari kejauhan, bangunan Serenova Bar tampak sepi. Seperti dugaannya, mobil hitam milik Ben terparkir rapi di depan pintu. Namun, yang tak disadari Vennesa, sebuah Ferrari merah juga berhenti tak jauh dari sana. Di dalamnya, Monica duduk diam, menatap tajam ke arah bar. Saat melihat Vennesa turun dari taksi dan melangkah masuk, rahang Monica menegang. Tangannya menggenggam erat setir hingga buku jarinya memutih. “Jalang sialan, Vennesa,” desisnya dengan nada getir. Ia memejamkan mata sejenak, menahan amarah yang membara, lalu me
Last Updated: 2025-11-13
Chapter: Bab 32 — Sarapan Pagi
Keesokan paginya, sinar matahari lembut menyapu permukaan laut Serenova. Angin sejuk pagi berhembus membawa aroma garam dan wangi bunga liar dari taman sekitar rumah Vennesa. Bel rumah berbunyi pelan. Tak lama kemudian, pintu kaca bergeser terbuka — muncul sosok wanita yang masih mengenakan piyama berwarna pastel. Rambutnya sedikit kusut, namun kecantikannya alami dan lembut seperti embun pagi. Monica terpaku sesaat. Ia membayangkan Ben terbangun dari tidur dan melihat sosok ini di sampingnya. Bayangan itu menimbulkan luka di dadanya. Rasa cemburu menusuk, tapi Monica cepat menutupinya dengan senyum manis. “Hola… maaf ya, aku ganggu kamu sepagi ini,” sapa Monica riang pura-pura ceria. “Aku mau ajak kamu sarapan di kafe terkenal di sini. Sarapannya enak banget, kamu pasti suka.” Vennesa sempat ragu, namun akhirnya tersenyum ramah. “Tentu, tunggu sebentar ya. Masuk dulu, aku siapkan minuman.” Monica melangkah masuk ke ruang tamu. Rumah itu sederhana tapi hangat. Aroma bunga ker
Last Updated: 2025-11-13
Chapter: Bab 31 — Bayangan di Balik Kemewahan
Suasana malam begitu tenang saat mobil mewah berwarna hitam meluncur meninggalkan restoran. Lampu jalan memantul di bodi mobil, menciptakan kilau keemasan yang menari di sepanjang jalan menuju vila megah milik Mr. John. Di kursi belakang, Mr. John duduk tegap dengan wajah tanpa ekspresi. Cerutu di tangannya masih menyala, asapnya perlahan memenuhi ruang kabin. Di sampingnya, Monica bersandar santai, memainkan ujung rambutnya yang bergelombang, sesekali melirik suaminya dengan senyum menggoda. “Besok pagi…” suara Mr. John memecah kesunyian. “Temui Vennesa. Ajak dia sarapan. Cobalah lebih dekat dengannya.” Monica menoleh, alisnya sedikit terangkat. “Kamu mau aku dekati dia?” “Ya. Tapi jangan menyinggung soal tanah. Belum saatnya,” jawab Mr. John tanpa menoleh. “Dia wanita pintar. Kalau kita beri tekanan terlalu cepat, dia akan curiga.” Monica mengangguk pelan, matanya menatap ke luar je
Last Updated: 2025-11-12
Chapter: Bab 30 — Jamuan di Balik Agenda
Malam itu, Tommy dan Vellery datang menjemput Vennesa di vila sewanya. Mobil Tommy meluncur meninggalkan pekarangan vila, menuju restoran mewah di pusat kota kecil Pulau Serenova — tempat yang sudah dipesan Tommy sejak siang, begitu ia mendapat lampu hijau dari Vellery. Begitu tiba di depan restoran, seorang staf segera menghampiri untuk mengambil alih kemudi dan memarkir mobil mereka. Lampu kristal yang berkilau di lobi memantulkan bayangan mereka di lantai marmer. Tommy tampak gagah malam itu, dibalut jas hitam bermotif emas tipis dan dasi yang serasi. Namun entah kenapa, bagi Vennesa, aura wibawa itu terasa palsu — seolah hanya tempelan. Sementara Vennesa dan Vellery tampil menawan dalam balutan gaun panjang berpotongan elegan. Keduanya tampak seperti dua bidadari yang turun ke bumi; kecantikan mereka alami, tanpa riasan tebal, tapi cukup untuk membuat kepala menoleh. Memang benar kata Tomny, Mereka m
Last Updated: 2025-11-11
Chapter: Bab 29 — Rahasia
Ben menutup pintu rumahnya dengan kasar. Napasnya masih berat, kepalan tangannya belum juga mengendur sejak meninggalkan vila Mr. John. Di dadanya, amarah dan rasa bersalah bercampur menjadi satu, membuatnya sulit berpikir jernih. Langkahnya langsung menuju dapur. Ia membuka pintu kulkas, mengambil sebotol air dingin, menuangkannya ke dalam gelas, lalu meneguk habis tanpa berhenti. Rasa sejuk yang mengalir di tenggorokan tak cukup untuk menurunkan panas yang bergolak di dadanya. Ben berjalan ke arah jendela besar yang menghadap ke teras belakang. Dari balik tirai, ia melihat seseorang berbaring di sofa luar rumahnya, tepat di tepi pintu kaca sliding door. Rambut panjangnya terurai lembut, sebagian wajahnya tertutup lengan. Ben menarik napas panjang. Ia kenal betul sosok itu. Vennesa. Dengan langkah perlahan, ia membuka pintu kaca itu. Angin lembut langsung menyapa wajahnya, membawa aroma laut dan wangi tubuh Vennesa yang halus. Ia berjalan mendekat, lalu berjongkok di depan sofa
Last Updated: 2025-11-11
Menjahit Hati yang Retak

Menjahit Hati yang Retak

Zoey Sanders pernah percaya bahwa cinta mampu mengalahkan segalanya—hingga pernikahannya dengan Fitch Haskins hancur tanpa penjelasan yang cukup. Meninggalkan pria yang masih ia cintai adalah keputusan terberat yang pernah ia ambil, tapi ia yakin itu adalah satu-satunya jalan untuk menyelamatkan harga dirinya. Tiga tahun kemudian, takdir mempertemukan mereka kembali. Fitch—yang dulu dingin dan menjauh—kini kembali hadir, bukan sebagai mantan suami yang penuh luka, tetapi sebagai pria yang siap memperjuangkan cinta yang pernah ia sia-siakan. "Aku ingin kita mulai lagi, Zoey. Dari awal." Zoey ragu. Luka lama belum sembuh, dan bayang-bayang masa lalu masih mengintai. Tapi Fitch bukan lagi pria yang sama. Di antara pertengkaran, kebisuan, dan kenangan yang menyakitkan, perlahan mereka mulai menyusun ulang kepingan hati yang berserakan. Namun, apakah cinta yang patah bisa utuh kembali?
Read
Chapter: bab 86 salah ingat
Sementara itu, Zoey memaksa dirinya untuk langsung pergi begitu duduk di belakang kemudi.Dia tidak menoleh sedikit pun ke arah Fitch. Mobil mereka nyaris bersisian saat melintas, tapi Zoey tak menggerakkan kepala, hanya menggenggam setir erat-erat dengan kedua tangan dan tatapan lurus ke depan.Baru sekitar setengah mil kemudian, dia sadar telah mengambil belokan yang salah. Seharusnya ia pulang ke rumah, tapi entah bagaimana kini malah berada di jalan menuju kantor.Tawa lirih dan pahit lolos dari bibirnya — bahkan sekarang, dia masih belum bisa bersikap tenang di hadapannya. Meski semua orang berkata dia tak selevel dengan Fitch, menyebutnya tak tahu malu, Zoey tetap tak bisa melepaskan perasaannya.Begitulah Zoey. Seberapapun Belinda memperlakukannya dengan buruk, dia tetap saja mengais kasih sayang sekecil apa pun, seolah menjadi spons kering yang putus asa mencari setetes air. Dia selalu berkata pada dirinya sendiri, nggak apa-apa, aku
Last Updated: 2025-11-14
Chapter: bab 85 Hubungan yang bengkok
Fitch teringat kata-kata perpisahan yang Wendy bisikkan padanya malam itu.“Fitch, ibunya Zoey kelihatannya punya masa lalu kelam, dan ayah tirinya itu baru keluar dari penjara beberapa hari lalu, sekarang sudah mulai godain cewek-cewek muda lagi. Menurutmu, kita harus bantu Zoey nggak?”Sekilas terdengar seperti Wendy menunjukkan kepedulian terhadap Zoey, tapi sebenarnya dia sedang menelanjangi aib keluarga Zoey di depan Fitch.Ibu yang tak bisa diandalkan, ayah tiri yang doyan minum dan wanita — anak seperti apa yang dibesarkan dalam lingkungan seperti itu? Atau mungkin, Wendy ingin menyiratkan hal yang lebih kelam — bahwa ada sesuatu yang tidak wajar antara Zoey dan ayah tirinya?Tentu Wendy tidak bisa terlalu terang-terangan. Jika terlalu blak-blakan, malah bisa berbalik menjadi bumerang.“Tapi sekarang dia malah ngejar Tyler, mungkin berharap Tyler bisa bantu dia selesaikan masalah, ya?”Implikasinya jelas: Zoey sekarang sedang mengincar Tyler. Saat mengucapkannya, Wendy mencuri-
Last Updated: 2025-11-13
Chapter: bab 84 apa yang dia inginkan
Tyler melirik arlojinya dan bertanya pada Zoey, “Kamu butuh waktu berapa lama?”“Sepuluh menit saja.”Keduanya menuju ke sebuah ruangan privat yang tenang. Zoey duduk tegak, posturnya kontras dengan memar di wajahnya.Ada sesuatu pada diri Zoey yang membuat Tyler secara naluriah merasa bahwa dia tidak selemah yang terlihat. Mungkin hanya di hadapan Fitch tulangnya terasa melunak. Tapi itu bukan urusannya. Cinta adalah medan perang — siapa yang pertama menyerah, berarti menyerahkan senjata untuk dilukai.“Tyler, aku ingin tahu soal keluarga Miller. Carol adalah teman Bu Pennyfeather, dan aku sedikit khawatir. Aku hubungi dia hari ini, tapi dia terus bilang semuanya baik-baik saja. Padahal media sepanjang hari ramai soal itu. Apa benar ayahnya ditahan?”Sambil bertanya, Zoey sudah punya firasat bahwa kabar media itu benar — bahwa ayah Carol memang dijebloskan ke penjara. Tapi yang
Last Updated: 2025-11-12
Chapter: bab 83 Berantakan sekali
Tatapan-tatapan itu menghujam Zoey seolah-olah dia hanyalah sepotong daging di etalase tukang daging. Sesaat suasana jadi hening mencekam, sebelum Wendy pura-pura terkejut, menutup mulutnya secara dramatis.“Astaga, wanita ini kenapa sih? Gimana bisa dia masuk ke tempat seperti ini? Tolong dong, siapa saja, antar dia keluar sekarang juga!”Namun, Tyler melirik ke arah itu pada saat yang sama, dan jelas terlihat bahwa secara normal, Belinda tak punya urusan berada di bar elit seperti ini. Bisa jadi Wendy telah memainkan perannya di balik layar.Rencana awal Wendy memang agar Belinda mempermalukan dirinya sendiri di depan Fitch, tapi kemunculan Zoey adalah bonus tak terduga — satu anak panah menembus dua sasaran.Petugas keamanan mulai menyeret Belinda keluar, tapi wanita itu tetap saja berteriak-teriak kasar.“Lepasin gue! Gue bakal hancurin perempuan jalang itu! JALANG! Dia nggak
Last Updated: 2025-11-11
Chapter: bab 82 kencan pertama
Setiap kali Mia melihatnya, dia akan menyiram Zoey dengan anggur.“Bukankah aku sudah memperingatkanmu terakhir kali? Kamu dan saudaraku berasal dari dunia yang berbeda. Sejauh apa kamu akan merendahkan dirimu, hah? Seberapa sering lagi dia harus memutuskanmu sebelum kamu sadar dan pergi?”Mendengar kata-kata itu, Zoey merasa gelombang rasa malu menyerangnya. Dia bahkan tidak datang malam ini untuk menemui Fitch; kenyataannya, dia sama sekali tidak tahu kalau Fitch ada di sana.Mia mendekat, mencengkeram rambut Zoey, siap menampar tanpa ragu. Zoey mencoba menghindar, tapi dua penjaga bertubuh besar menahan bahunya dari belakang, membuatnya tak bisa bergerak.Tamparan Mia mendarat di pipinya, dan belum puas dengan satu, dia menambahkan dua tamparan lagi.Wajah Zoey segera membengkak. Adegan seperti ini sudah terlalu akrab, hampir menjadi rutinitas.“Kalau kamu tahu apa yang baik buatmu, pergi dari sini. Malam ini adalah kencan pertama Wendy dengan saudaraku. Kalau kamu berani mengacauk
Last Updated: 2025-11-11
Chapter: bab 81 pertemuan resmi pertama
[Kalau kamu ingin belanja, aku bisa temani.]Dia mengirim pesan lain, meskipun dia tahu betul Carol kemungkinan besar akan menolak.[Tidak masalah, aku sebenarnya baik-baik saja. Maja baru saja menelepon juga, tapi dia seperti biasa sibuk. Lagipula, aku juga punya urusan sendiri di sini. Harus pergi.][Baiklah, semoga urusanmu lancar.]Zoey meletakkan ponselnya dan melirik sekeliling kantor.Dia sudah begadang dua hari terakhir, belum pulang ke rumah, hanya sempat istirahat di ruang istirahat, menyegarkan diri, dan berganti pakaian bersih sebelum kembali tenggelam dalam pekerjaan.Sekarang, ketika akhirnya dia bisa menarik napas sebentar, matanya terasa seperti digosok amplas.Terdengar ketukan di pintu, dan Elvis masuk sambil membawa setumpuk dokumen. Melihat Zoey masih di mejanya, wajahnya menunjukkan keterkejutan.“Kamu
Last Updated: 2025-11-09
You may also like
Pelampiasan
Pelampiasan
Romansa · SILAN
301.5K views
Jerat Gairah Paman Kekasihku
Jerat Gairah Paman Kekasihku
Romansa · Creative Words
301.3K views
I'm Hold You
I'm Hold You
Romansa · Selfie Hurtness
295.8K views
ISTRI RAHASIA TUAN BESAR
ISTRI RAHASIA TUAN BESAR
Romansa · minipau
291.6K views
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status