共有

Bab 29

作者: Pixie
last update 最終更新日: 2025-10-10 09:40:41

Brandon akhirnya berhenti menginspeksi kamar Briony. Perhatiannya kini tertuju pada gadis yang duduk di tepi kasur. Posisi mereka berhadapan dengan lutut yang nyaris bertemu.

"Sedikit," sahut Brandon seraya mengernyit. "Aktingmu sangat bagus. Aku sempat mengira kalau itu nyata. Aku sampai mengingat-ingat kapan aku pernah menembakmu."

Mendengar gurauan tersebut, Briony menepuk lengan Brandon. "Jangan meledekku. Semua orang juga tahu kalau itu tidak mungkin terjadi. Kurasa itu juga alasannya Alex masih ragu. Aku jadi menyesal telah memilihmu sebagai pacar bohonganku."

Raut Brandon berubah serius. "Kenapa menyesal?"

"Kau terlalu sempurna untuk peran itu. Siapa yang percaya kalau sandiwara kita nyata? Itu lebih mirip dongeng yang hanya ada di khayalan. Si Tampan dan si Buruk Rupa," Briony menggambarkan judul tersebut di udara.

Brandon pun tersenyum kecut. "Kau terlalu merendahkan diri, Briony. Bagaimana bisa kau disebut buruk rupa dengan wajah semanis itu?"

Mata Briony memicing. "Apakah
この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
ロックされたチャプター
コメント (1)
goodnovel comment avatar
Puji Lestari
Brandon mesum hahahhah
すべてのコメントを表示

最新チャプター

  • Menjauhlah, Mantan! Aku Pantas Mendapatkan yang Lebih Baik   Bab 88

    Setelah beberapa waktu, Brandon tidak lagi mempertanyakan hal itu. Ia sudah menemukan jawabannya. Sejak masih kecil dulu, Briony memang selalu peduli dan perhatian padanya. Setiap kali Emily menolak gandengan tangannya, Briony selalu mengulurkan tangan untuk Brandon genggam. Setiap kali Brandon sedih karena cintanya ditolak, Briony pasti datang menghibur. Terkadang, ia hanya menemani Brandon duduk dengan celotehan yang tidak penting. Terkadang, ia memberinya kalimat penyemangat atau penyejuk.Seperti yang ia lakukan di ruang kerja Brandon. Itu bukan kali pertama Briony menguatkan hatinya. Namun, itu menjadi momen pertama yang menyadarkan Brandon bahwa yang selalu ada dan peduli padanya bukanlah Emily, melainkan Briony. Gadis itulah yang seharusnya ia perjuangkan—gadis yang selalu membuat hatinya tenang dan terhibur apa pun kondisinya. Yang belakangan juga bisa membuatnya resah dan marah. Saat ia mendengar kabar bahwa Briony kembali terlibat dengan Alex, Brandon sadar. Ia tidak boleh

  • Menjauhlah, Mantan! Aku Pantas Mendapatkan yang Lebih Baik   Bab 87

    Selang satu helaan napas berat, Briony menundukkan kepala. Tangannya saling meremas di atas pangku."Maaf. Aku tidak bermaksud merendahkan Emily. Levelku jauh berada di bawahnya. Mana mungkin aku berani? Aku hanya ingin menyemangatimu saja. Jadi tolong ..." Briony mengintip sedikit. Mendapati wajah Brandon yang kaku, ia kembali tertunduk."Tolong jangan salah paham," lanjutnya dengan suara yang lebih pelan. "Sebagai orang yang pernah patah hati, aku bersimpati padamu. Kau dulu pernah menghiburku saat aku terpuruk. Sekarang, aku merasa perlu membalas kebaikanmu. Hanya dukungan dan kata-kata yang bisa kuberikan. Tapi sepertinya, aku justru menyinggungmu. Maaf kalau aku lancang."Brandon tetap membisu. Otaknya sibuk mencerna rentetan kalimat Briony yang panjang. Ia belum yakin bagaimana harus merespons. Akan tetapi, Briony salah menafsirkan diamnya itu. Gadis itu bertambah gundah. "Gawat. Apakah dia marah padaku? Atau justru salah paham? Aku terlihat seperti sedang berusaha mendapatkan

  • Menjauhlah, Mantan! Aku Pantas Mendapatkan yang Lebih Baik   Bab 86

    Dalam keheningan, Brandon mengulas kenangannya bersama Briony—saat ia menyelamatkan Briony di Adventure Park kemarin, saat ia dan Briony menemani Andrew jalan-jalan seharian, saat ia dan Briony ditugaskan menjaga keponakan-keponakan mereka bersama. Pada akhirnya, Brandon tiba pada momen pertama ia menyadari bahwa ia sudah menyukai gadis yang salah. Waktu itu, ia baru saja melamar Emily. Persiapannya sangat matang dan eksekusinya di depan banyak orang. Namun ternyata, Emily menolaknya. Kegemparan publik pun tak terelakkan. Orang-orang heboh karena seorang Brandon ditolak oleh wanita. Emosinya campur aduk saat itu. Apalagi, Emily kemudian menghilang dan kembali bersama cinta pertamanya. Ia merasa sangat gagal dalam cinta. Penasaran seperti apa pria yang "mengalahkannya", Brandon nekat menemui pacar Emily. Siapa sangka, hal itu memancing kekhawatiran Briony. Saat kabar tersebut sampai ke telinganya, ia bergegas menemui Brandon. "Brandon, bisa kita bicara sebentar?" tanya Briony saat

  • Menjauhlah, Mantan! Aku Pantas Mendapatkan yang Lebih Baik   Bab 85

    Briony kembali berpaling. Ia sadar, pipinya pasti memerah. Ia tidak mau Brandon melihatnya. "Berhentilah menanyakan hal bodoh, Brandon. Kau adalah laki-laki nomor satu di L City. Mustahil ada wanita yang tidak tertarik padamu.""Aku tidak sedang membicarakan wanita lain, Briony. Aku membicarakan dirimu. Apa yang membuatmu tertarik padaku? Tidak mungkin karena titel ataupun hartaku, kan? Aku tahu kau berbeda dari kebanyakan wanita di luar sana," Brandon mengelus lengan Briony dengan punggung tangannya. Briony seketika tersengat. Punggungnya menegak. Napasnya tersekat. Sebelum jantungnya meledak, ia harus kabur. "Brandon, aku mulai mengantuk. Tidak masalah kan kalau aku meminjam kamarmu? Kamu tidurlah yang nyenyak di kamar tamu," Briony bangkit berdiri. Belum sempat ia melangkah, tubuhnya telah terangkat dari lantai. Matanya terbelalak saat ia mendapati dirinya telah berada di gendongan sang pria. "Brandon, apa yang kau lakukan? Aku bisa berjalan sendiri," ucap Briony, agak panik. Ia

  • Menjauhlah, Mantan! Aku Pantas Mendapatkan yang Lebih Baik   Bab 84

    "Pelan-pelan, Briony. Tidak ada yang menyuruhmu tergesa-gesa. Kunyah dengan benar," ujar Brandon sembari menepuk-nepuk punggung sang pacar. Selesai batuk, Briony langsung menenggak segelas air yang disodorkan Brandon. Kemudian, ia bertanya, "Kau pasti bercanda, kan? Aku mana cocok menjadi istrimu?""Aku serius, Briony. Aku berniat menikahimu setelah hubungan kita bertambah erat. Karena itu, tolong jangan menganggap hubungan kita palsu lagi. Aku adalah pacar sungguhanmu. Perlakukan aku dengan semestinya," ujar Brandon seraya mengelus rambut Briony dengan penuh kasih sayang. Padahal, Brandon tidak menyentuhnya secara langsung, dan mereka sedang berada di ruang makan, bukan di ranjang. Akan tetapi, bulu kuduknya meremang. "Kau mau aku memperlakukanmu bagaimana?" tanya Briony, takut-takut. Brandon menarik sudut bibirnya ke atas. "Aku mau kita berinteraksi selayaknya pasangan biasa."Tiba-tiba, Brandon bergeser mendekat. Punggung Briony menegak. Tangannya mengepal saat jemari Brandon me

  • Menjauhlah, Mantan! Aku Pantas Mendapatkan yang Lebih Baik   Bab 83

    Di tempat lain, Andrew sibuk mengotak-atik ponselnya. Wajahnya manyun. Matanya bengkak akibat terlalu banyak menangis. Ia sudah beberapa kali mencoba untuk menelepon Briony, tetapi gagal terus. Briony hanya mengajarinya sekali, dan ia lupa bagaimana caranya. "Apa yang harus kulakukan untuk memanggil Briony ke sini lagi? Papa pasti tidak mau membantuku," batin bocah itu, penuh sesal dan kesal. Baru dua jam mereka tidak bersama, tetapi ia sudah sangat merindukannya. "Briony, kumohon cepat kembali. Tidak asyik kalau kamu tidak ada di sini. Semuanya jadi membosankan."Sementara Andrew tenggelam dalam kerinduan,Brandon melakukan banyak hal untuk Briony. Ia membuat klarifikasi untuk membersihkan nama Briony. Ia menggendong sang gadis setiap ia hendak turun dari ranjang. Ia memasak makan siang dan makan malam untuknya, bahkan memotong buah. Briony akhirnya tahu seperti apa rasanya diratukan. "Tipe pria seperti inilah yang seharusnya kau sukai, Briony. Kenapa dulu kau malah tertarik pada A

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status