Share

Ch 05

Dal buongiorno al pomeriggio

.

.

Sudah sebulan Rea kembali ke pack. Semua orang di pack di buat terkejut dengan perubahannya. Kini semua maid di buat tertunduk takut.

Rea memang tidak menggunakan kekerasan dalam menghadapi mereka. Tapi, dia menggunakan mulutnya yang sangat tajam berbicara. Para maid yang awalnya mendongakkan kepala melihatnya langsung di buat menciut.

‘Jika kalian masih ingin tinggal di pack ini dan tidak terusir. Jaga tingkah laku kalian. Posisi kalian lebih rendah dari pada diriku. Ingat! Kalian hanya maid yang bekerja melayani ku dan suamiku. Tidak lebih dan kurang. Jadi jangan coba menggigit tuan kalian’ ucap Rea

Para maid yang awalnya tertawa dan yakin jika sang Luna akan diam saja, terdiam. Vali yang saat itu melihat dari lantai dua tersenyum miring. Kini dia mulai tertarik dengan Lunanya.

“Apa kau merasakan perubahannya, Lyan?” Tanya Vali

“Sangat berubah. Apa yang sebenarnya terjadi, Vali? Aku tahu kau meracuninya malam itu” ujar Lyan

“Kau benar. Aku memang meracuninya malam itu. Dia juga sudah tidak bernyawa saat aku pergi dari sana. Namun siapa sangka dia akan hidup dan menghilang. Jangan lupakan perubahannya” ucap Vali

“Lalu apa yang akan kau lakukan sekarang?”

“Baunya lebih pekat dari yang dulu. Seakan dia lah Mate yang aku tunggu dari MoonGoddess” mata Vali tidak lepas dari Rea.

“Dia tadi pagi bilang akan membuat ku bertekuk lutut padanya. Kita lihat, siapa yang akan tunduk” lanjut Vali

Lyan yang ada di belakangnya menatap punggung Vali dengan datar. Rea yang gila menantang Vali dan Vali yang gila tantangan tentu akan membuka lebar tangannya.

Tapi entah mengapa dia merasa jika orang yang berada di hadapannya ini menghadapi kekalahan pertama dalam hidupnya. Vali memang terkenal tidak terkalahkan.

Satu-satunya Alpha termuda yang memiliki julukan Tyrant. Karena begitu dia menduduki kursi Alpha setelah kematian orang tuanya, Vali benar-benar kejam. Bahkan warga pack tak jarang mengeluhkan sifat sang Alpha.

***

Rea yang sedang asik menikmati sorenya terkejut begitu lengannya di tarik paksa. Matanya semakin membola saat tahu siapa yang menariknya.

Vali sang pelaku terusa menyeret Rea hingga sampai di kamar mereka. Rea melepaskan cekalan Vali dengan paksa.

“Apa yang kamu lakukan!” Teriak Rea

“Seharusnya aku yang bertanya, bukan?” Ucap Vali sambil menarik Rea kedalam pelukannya.

Vali memejamkan mata saat merasakan bau milik Rea. Sangat memabukkan.

“Apa maksudmu?” Bingung Rea

“Katakan padaku, apa yang kamu lakukan tadi siang setelah mengancam para maid, hm?”

“Aku? Tunggu sebentar, akan aku ingat” ucap Rea

Vali merasa sangat gemas dengan wajah Rea yang sedang berpikir. Wajah garangnya tadi di gantikan wajah lucu, mata yang menyipit dan bibirnya yang maju.

‘Shit. Aku tidak tahan’ ucap Vali pelan

Tanpa aba-aba langsung dia sambar bibir Rea. Rea yang terkejut hanya bisa terdiam merasakan Vali yang dengan brutal bermain pada bibirnya.

Begitu merasa dia kehabisan napas segera di pukul dada Vali dengan brutal.

“Kamu ingin membunuhku?” Ucap Rea jengkel

“Tentu saja tidak” ucap Vali sambil membersihkan saliva yang berada di sekitar bibir Rea.

“Jadi katakan apa yang kamu lakukan tadi siang, hm?” Ucap Vali lagi

“Aku tidak tahu” ucap Rea masih kesal dengan tindakan Vali

“Bagaimana bisa? Kamu mengeluarkan mana sebesar itu dan masih akan mengatakan tidak tahu?”

Flasback on

Setelah membuat para maid terdiam, Rea berjalan menuju taman belakang. Dia tidak ingin emosinya membuatnya lupa diri dan membuat keadaan semakin buruk.

Vali pun mengikuti Rea. Tiba-tiba saja ada mana berwarna hijau dan biru menyelimuti Rea. Mata Vali membola seketika melihat hal itu. Apa Matenya adalah Werewolf langka?

Rea yang merasa lautan emosinya semakin naik membuka matanya perlahan, dan betapa terkejutnya dia. Ada sekumpulan asap yang menyelimuti dirinya.

Vali segera membuat barrier agar mana Rea tidak keluar dan membuat yang lain terkejut.

‘Apa ini?’ Batin Rea bertanya-tanya

Namun luapan mana Rea tidak berlangsung lama. Begitu emosi Rea redam mana itu juga menghilang.

Flasback off

“Katakan Rea!” Desak Vali

“Aku benar-benar tidak tahu Vali” ucap Rea

“Itu terjadi secara tiba-tiba. Aku- aku juga terkejut tadi. Apa kamu tahu apa yang terjadi padaku?” Tanya Rea

“Kamu mengeluarkan mana Rea.Jadi katakan padaku sekarang!”

“Aku tidak tahu apa yang harus aku katakan padamu. Aku tidak tahu!” Rea berteriak frustasi

“Jelaskan padaku agar aku mengerti. Mana? Mana apa yang kamu maksud?” Tanya Rea lagi

“Bagaimana kamu bisa tidak tahu apa itu mana? Bukannya Lyan sudah mengajari mu tentang mana?”

Rea yang dulu di ajari oleh Lyan tentang mana. Karena mana wanita itu kecil, Lyan berusaha agar Rea tidak membuang nya percuma. Jadi Lyan mengajari cara mengendalikan mana itu.

“Aku kehilangan sebagian ingatan ku saat kamu memberi ku racun! Jadi jangan salahkan aku jika aku tiadk mengetahui banyak hal” ucap Rea kesal

Vali terdiam. Dia tidak menyangka racun itu membuat ingatan Rea hilang. Maka dari itu Rea bisa seberubah ini, pikirnya.

“Mana atau bisa di bilang energi sihir. Layaknya para Wizard, kita bangsa Werewolf juga memiliki sihir. Tapi tidak sebesar para Wizard. Setiap makhluk Imoortal yang terlahir pasti akan membawa mana dalam tubuhnya, entah itu besar atau kecil. Setiap pack Werewolf memiliki tipe mana sendiri, Black Diamond terkenal dengan mana merah atau sihir api, lalu White Silver terkenal dengan mana silver atau sihir salju, dan masih banyak lagi. Tapi mana yang kamu miliki tidak ada si pack Werewolf manapun, tapi kamu terlahir sebagai Werewolf” jelas Vali

“Dahulu ada seorang Shewolf seperti dirimu yang memiliki mana berbeda atau biasa di sebut dengan Werewolf langka. Tapi itu sudah sekitar 1000 tahun yang lalu. Shewolf itu di sebut nenek moyang para Werewolf. Maka dari itu aku bertanya pada mu Rea, siapa dirimu. Karena Shewolf seperti mu harus di jaga karena dapat menimbulkan bahaya” lanjut Vali

“Aku? Aku bisa menimbulkan bahaya? Yang benar saja” sarkas Rea

“Bukan dirimu, tapi kekuatan yang kamu miliki. Mulai besok kamu akan mulai berlatih, meskipun aku masih belum tahu bagaimana kekuatan mu bekerja” ucap Vali

“Berlatih? Berlatih apa?”

“Mengendalikan kekuatan mu tentu saja. Kekuatan mu harus kamu kendalikan agar tidak melukai tubuhmu. Mungkin ini juga salah satu alasan kenapa sampai sekarang kamu tidak bisa berganti shift”

Rea tertegun saat Vali mengatakan jika dia tidak bisa berganti shift. Jangankan berganti shift, wolf dalam dirinya saja masih belum muncul.

***

continuato

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status