Share

Bab 18

"Tolong, jangan menyentuhku," ucapku pada Bella ketika ia hendak memeluk tubuhku.

Ia mengerucutkan bibir, sepertinya kecewa dengan penolakanku.

"Kenapa? Kenapa kamu berubah, Mas?" tanyanya ketika aku beranjak menjauh darinya.

Aku terdiam, duduk membelakanginya yang telah merebahkan tubuhnya di atas peraduan. Dadaku kembang kepis, segala macam pikiran menyelimuti hatiku.

'Kirani, Zafar, ayah rindu, Nak.'

Hatiku bergejolak, terlebih ketika mengingat tentang ibu. Aku kini merasa sangat berdosa dengan telah menyakiti hati wanita yang telah melahirkanku. Bahkan aku lebih mementingkan egoku daripadanya.

Sudah dua malam ini aku tak dapat tidur nyenyak meski Bella telah erat memelukku. Hatiku bimbang, rindu lebih tepatnya.

Jika biasanya aku tak akan merasa serindu ini meski telah berbulan-bulan tak pulang ke rumah, tapi entah kenapa rindu ini begitu membelenggu meski perpisahanku dan anak-anak belum genap satu bulan. Begitu juga ibu, selama ini bahkan aku seperti mengurung Namira agar menjag
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status