Share

40. Secercah Harap

"Jov, makanlah dahulu. Sejak siang kamu belum makan dan minum sedikit pun," bujuk Irwan seraya membelai rambut Jovita. Hatinya hancur melihat putri sulungnya yang selama ini ceria dan energik berubah menjadi tak berdaya. Ditambah lagi kehilangan cucu yang selama ini meramaikan hari-harinya.

"Tidak lapar, Pa," sahut Jovita lirih. Ia terkapar lemas tak berdaya di tempat tidur sejak tadi siang. Matanya sembap, menangisi putrinya tiada henti. 

"Nanti kamu sakit, Jov," bujuk Irwan.

"Buat apa aku bertahan? Aku sudah tidak punya apa-apa lagi, Pa," isak Jovita. Semua yang dimilikinya hilang dari genggaman. Rumah tangga, nama baik, pekerjaan, hingga putri kesayangan. Ezra merenggut semuanya.

"Jangan bicara begitu. Kamu masih punya kami. Papa sudah kontak Pak Arifin, beliau akan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status