Share

Kalang Kabut

Telinga Arsa terasa panas. Bella menjewernya tanpa ampun. Saat ini mereka bertiga tengah menjadi tontonan gratis bagi pengunjung caffe.

"Bagus ya kamu. Dibawain bekal malah makan di sini."

Arsa memegangi tangan Bella di daun telinganya yang memerah. "Ampun, Sayang. Lepasin! Malu dilihat orang. Aku lagi meeting sama klien ini."

Bella melirik Arsa dengan sinis. "Ini yang namanya meeting? Makan sambil disuapin, hmm?"

Arsa memijat pelipisnya. Arsa rasa bukan hanya telinganya saja yang sakit, tapi juga kepalanya. Menghadapi wanita marah seperti istrinya sangat menguras pikiran dan tenaga, membuatnya begitu pusing. "Siapa yang disuapin sih, Yang? Astaga..."

"Berkilah terus! Rasain ini!" Bella melintir telinga Arsa sekuat tenaga. Menumpahkan segala rasa kesalnya.

"Aduh... Udah, Sayang. Sakit," rintih Arsa.

Bella melepaskan jemari lentiknya di daun telinga Arsa. Jemari lentiknya kini beralih menunjuk wajah Cantika seraya menatap tajam wanita yang dianggap penggoda itu.

"Dan kamu, wanita ga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status