Share

Malam Pertama

Author: Endah Tanty
last update Huling Na-update: 2022-10-29 22:16:50

Tok...tok...suara pintu kamar di ketuk. Abimanyu yang sedang membuka kancing kemejanya, bergegas membuka pintu, terlihat ibunya ada di depan pintu dengan membawkan minuman.

“Ini teh melati, di luar dingin, minumlah,” ucap Bu Ratna pada putranya.

“Ibu, tidak usah repot-repot, biar Hazna yang menyiapkan,” balas Abimanyu.

“Tadi ibu bikin, sekalian buat kamu, kalau Hazna ‘kan tidak suka teh, jadi ini buat kamu,” timpal Bu Ratna.

“Iya Bu, terima kasih,” jawab Abimanyu seraya meraih secangkir teh dari tangan ibunya dan segera menutup pintu kamar, ketika Ibunya melangkah pergi.

Abimanyu, duduk di sofa, ia menyerutup sedikit demi sedikit secangkir teh melati, favoritnya, sampai habis tidak tersisa. Lalu diletakkan cangkir kosong di atas meja.

“Haz, cepatlah keluar dari kamar mandi, aku mau ganti baju,” ucap Abimanyu, sambil melepas celana kain panjang, hingga menyisakan celana pendek.. ”Di luar hujan, tapi kenapa tubuhku gerah dan terasa panas,” guman Abimanyu, yang tiba-tiba merasa aneh dengan tubuhnya. terasa panas tiba-tiba mengalir di darahnya. Ada sesuatu keinginan untuk segera di penuhi oleh tubuhnya. Abimanyu terlihat gelisah,  keringat mulai membasahi wajahnya, hawa panas semakin ia rasakan. Padahal AC kamar sudah di nyalakan.

Ceklek...pintu kamar mandi terbuka, Hazna keluar dari kamar mandi dengan lingerie sebatas lutut yang seksi, kaki jenjang terlihat putih dan bersih tanpa cela, demikian juga dengan leher dan dadanya terbuka, terlihat lekukan yang jelas bentuk tubuh seksinya, rambut hitam legamnya tergerai sepinggang, sungguh seperti melihat seorang bidadari yang turun dari langit, yang memeliki kecantikan sempurna.

Hazna, menatap Abimanyu, yang sudah bertelanjang dada, dengan celana pendeknya,  dada yang bidang terlihat jelas. Demikian juga dengan Abimanyu, matanya menatap penuh nafsu, menatap setiap inci dari tubuh Hazna, yang selama ini tertutup. Wajah cantik wanita di depanya itu mengalahkan Angela. Dan entah dorongan apa yang menyebabkan Abimanyu, langsung mendekat dan memeluk tubuh Hazna. Harum parfum rose, membuat gairah cinta Abimanyu membuncah, dan ingin segera di lampiaskan. Dengan sedikit kasar di kecupnya bibir Hazna, membuat Hazna sulit untuk bernapas. Lalu tubuh itu dibaringkan di tempat tidur. Hazna hanya terdiam, ia hanya menikmati setiap sentuhan–sentuhan yang Abimanyu berikan, ini adalah sentuhan pertama bagi Hazna. Tapi tidak dengan Abimanyu, dia sudah berkali-kali melakukannya dengan Angela.

Abimanyu seakan-akan hilang akal, dengan liarnya  memainkan tubuh Hazna, hingga membuat Hazna harus menahan sakit, ketika kesuciannya di rengut, secara paksa dan kasar. Desahan aduh, di bibir Hazna, diartikan lain oleh Abimanyu. Peluh mengalir di dada Abimanyu, hingga terpuaskan sudah hasratnya.

Hujan dan gemuruh petir di luar, menjadi saksi kisah dua manusia, berbagi peluh, tanpa ada rasa cinta. Hazna menerima karena itu adalah sebuah kewajiban, sedangkan Abimanyu, entahlah dorongan apa yang menyebabkan dirinya jatuh ke dalam pelukan Hazna.

Sepanjang malam Hazna terjaga, dengan rambut dan baju yang berantakan, di sampingnya terlelap suaminya dengan tubuh polos, tertutupi selimut, malam ini adalah malam yang tidak pernah terlupakan bagi Hazna. Malam di mana,  Abimanyu menjadikan dirinya istri seutuhnya. Entah karena kewajiban sebagai seorang suami, entah karena lingerie yang seksi, dan aroma parfum rose, yang digunakan Hazna. Yang pasti bukan karena cinta. Tapi Hazna cukup bahagia, dalam hati kecilnya berharap, bahwa Abimanyu suatu saat akan melakukannya dengan cinta, dan menjadi miliknya  seutuhnya hati dan cintanya juga raganya.

Sayup-sayup terdengar adzan subuh, Hazna bengkit dari tidurnya, dengan menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya, permaiman semalam membuat Hazna tidak berdaya. Dengan berjalan pelan Hazna melangkah ke kamar mandi, membersihkan tubuhnya dari ujung rambut sampai ujung kaki, tidak lupa membaca doa niat mandi wajib. Setelah itu Hazna mengambil air  wudhu. Lalu dilanjutkan shalat Subuh. Doa-doa ia panjatkan di akhir salat.

“Ya Allah, Engkau berpihak pada orang-orang yang sabar, jadikan aku termasuk orang-orang yang sabar.” Doa Hazna, dengan menitikkan air mata.

Sinar mentari, menebus kaca jendela yang korden yang sudah terbuka. Abimanyu, mengeliat, tubuh tanpa sehelai benangpun  masih bersembunyi di balik selimut, matanya menatap ke sekeliling kamar, tidak dilihatnya Hazna. Lalu Abimanyu bergegas ke kamar mandi dan membersihkan diri. Setelah itu, bersiap-siap untuk pergi ke kantor. Dengan langkah cepat menuruni tangga.

“Ibu, Hazna, aku tidak sarapan, aku berangkat dulu,” ujar Abimanyu ketika melewati ruang makan, sambil berjalan tergesa-gesa.

“Iya hati-hati,” jawab Bu Ratna.

Hazna, berjalan cepat mengikuti langkah suaminya.

“Mas... tunggu,“ teriak Hazna.

Abimanyu berhenti, dan menoleh ke arah Hazna.

“Ada apa?”

“Hati-hati,” balas Hazna, sambil meraih tangan Abimanyu, dan mencium punggung tangannya dengan takzim.

“Haz, aku minta maaf, semalam, aku tiba-tiba sangat ingin memenuhi hasratku, kepada siapa aku lampiaskan, kalau tidak pada dirimu,” ucap Abimanyu pelan.

“Itu, sudah kewajibanku, melayanimu, jangan merasa bersalah, kapan kamu menginginkannya aku siap,” balas Hazna, menatap lekat Abimanyu yang tampak salah tingkah.

Abimanyu hanya terdiam, ia lupa jika sekarang Hazna pasti akan mencium tangannya, ketika akan berangkat kerja. Gara-gara kejadian semalam membuat Abimanyu malu menatap Hazna. Entah apa yang membuatnya khilaf, dan sedikit gila. Malam yang tidak pernah terlupakan bagi Abimanyu, walaupun ini tidak pertama kali baginya, tapi tetap saja hal ini sangat berkesan baginya, semalam entah dorongan apa yang membuat Abimanyu bernafsu untuk memeluk Hazna. Tapi ia benar-benar sadar telah merengut kesucian istrinya. Kini wajah Hazna ada di benak Abimanyu, wajah cantik yang natural, tubuh seksinya yang hanya di peruntukan untuk dirinya, desahan, sikap pasrahnya dengan mata yang terpejam, mempunyai daya tarik sendiri, yang di iringi rintihan membuat Abimanyu, terbayang-bayang  kejadian semalam. Panggilan telepon dari Angela tidak dihiraukannya.

Hazna kembali ke ruang makan setelah mengantar suaminya sampai naik mobil hingga mobil menghilang di balik pagar.

Hazna kembali duduk di kursi makan, menyantap roti bakar dan menyerutup cokelat panas menu favorit di kala pagi.

“Haz, bagaimana semalam, apa kamu dan Abimanyu sudah...” bisik Bu Ratna dengan tatapan serius.

“Sudah Bu..” balas Hazna, tahu apa yang di maksud mertuanya.

Tapi kenapa ibu mertuanya menanyakan hal itu, seakan-akan ia tahu hal itu akan terjadi. Hazna hanya menahan rasa penasarannya.

“Syukurlah, obatnya manjur,” celoteh Bu Ratna, sambil tersenyum tipis.

Ucapan  ibu mertuanya membuat Hazna terbengong, penuh tanda tanya.

“Maksud ibu, obat apa?”

“Haz, Di dalam pernikahan itu wajib bagi suami untuk memberi nafkah batin, jika Abimanyu tidak melakukannya dia akan dosa besar. Dan  keturunan juga penting dalam membangun rumah tangga, kehadiran seorang anak, bisa mempererat hubungan kalian, kamu juga tidak akan kesepian, jika seorang anak ada di sampingmu, iya ‘kan Haz,” ujar Bu Ratna, puas karena  rencananya berhasil, walau harus dengan mencampurkan obat perangsang di dalam teh yang di minum Abimanyu.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Merebut Cinta Suami Dari Kekasihnya   Annyversary

    Seketika wajah Bagaskara berubah pucat, kedok kebusukannya sudah terbongkar, tapi ia mencoba bersikap tenang.“Untuk menuntut seseorang, harus ada bukti, Abim.”“Bukti? Tenang saja, aku sudah mempersiapkan buktinya, Santi dengan jelas menceritakan jika kamu yang membawa Hazna pasca kecelakaan, dan kesaksian Pak Dito, jika ia diberi obat tidur oleh Santi hingga menyebabkan kecelakaan, kalian akan cukup lama di penjara!” gertak Abimanyu lalu menutup ponselnya.Bagaskara terlihat panik, ia berusaha menghubungi Santi beberapa hari yang lalu tapi tidak bisa, tidak lama kemudian masuk chat video. Dengan cepat Bagas membukanya, dan video tentang pengakuan Santi yang melibatkan Bagaskara .Kini Bagaskara sadar, jika nasibnya berada di tangan Abimanyu, dan mungkin kali ini Abimanyu tidak akan memaafkannya.Satu minggu telah berlalu, Hazna sudah diperbolehkan pulang, dan saat ini ia sudah berada di kamarnya bersama Abimanyu.“Hemmm aku merindukan kamar ini,” ucap Hazna, lalu menatap dirinya

  • Merebut Cinta Suami Dari Kekasihnya   Mengingat Kembali

    Abimanyu membaringkan tubuh Hazna ke atas pembaringan, melucuti sleep dres yang masih menempel, kini hanya terlihat tubuh polos yang sangat dirindukannya, tiga bulan sudah ia menahannya dan saat ini, Abimanyu ingin meluapkan hasratnya, desahan nama Hazna selalu di sebutnya dalam puncak kenikmatan, demikian juga Hazna, wanita itupun merasakan hal sama sebuah kenikmatan bercinta ia rasakan.Hujan rintik diluar sana, menjadi saksi permainan panas keduanya di atas ranjang, hingga kedua tubuh itu terkulai di atas ranjang dangan saling berpelukan.Hazna membuka matanya, tubuh polosnya masih berada dipelukan Abimanyu, ia manatap wajah pria yang berada beberapa centi itu, dalam hatinya ia meragu. jika pria yang memperlakukannya penuh dengan cinta adalah target balas dendamnya.Perlahan di uraikannya pelukan Abimanyu, lelaki itu masih tertidur pulas, Hazna turun perlahan dari tempat tidur, meraih bajunya dan beregas membersihkan diri, jam di dinding menunjukkan pukul tiga dini hari, sebuah cha

  • Merebut Cinta Suami Dari Kekasihnya   Layani Aku

    Hari menjelang sore, ketika Hazna terbangun, ia sedikit terkejut karena ia sudah berada di atas tempat tidur. Rasanya nyaman sekali tidurnya, tidak ada yang perlu ditakutkan berada di dekat Abimanyu.Kini pikiran Hazna bercabang, dalam hatinya ia bertanya-tanya apakah mungkin Abimanyu Raharja yang berstatus suaminya yang menyebabkan kecelakaan dirinya.Suara ketukan pintu depan membuyarkan lamunannya, jam dinding menunjukkan pukul 4 sore. Bergegas kaki Hazna menginjak lantai dan berjalan untuk membuka pintu.Ceklek!...”Pak Abimanyu,” sapa Hazna.“Sudah puas tidurnya, dari siang hingga sore, kalau sudah, aku ada tugas untukmu.”“Tugas di hari libur?” Hazna memicingkan matanya.“Ya, ada tugas untukmu, ayolah ikut denganku.” Abimanyu langsung menarik tangan Hazna, tidak memberi kesempatan untuk Hazna menolak perintahnya.Abimanyu terus mengandeng paksa Hazna, hingga sampai di area loundry.“Hari ini, Ibu, Leon dan Bi Eni sedang liburan di puncak, aku ingin kamu mencuci bajuku.”“Ahhh a

  • Merebut Cinta Suami Dari Kekasihnya   Nayla adalah Hazna

    “Bu dia bukan Hazna,” ucap Derma pelan.“Pak, apa kamu tidak mengenalinya, walau rambutnya berubah cokelat tembaga, dan manik matanya cokelat, tapi aku bisa mengenali putriku,” balas Mega.“Jika dia Hazna, dia tidak akan melepas hijabnya.”Mega menatap nanar wanita di depannya, yang mengenakan dres tanpa lengan, Hazna tidak pernah memakai baju kurang bahan seperti itu meskipun di dalam rumah.“Kamu bukan Hazna...” gumam Mega.“Aku memang bukan Hazna, aku Nayla partner kerja Pak Abimanyu.”“Ayo Bu, kita keluar dari sini,” ajak Derma menarik tangan istrinya.Mega sangat kecewa, dan semakin sedih, dengan langkah gontai keduanya menuju rumah utama.“Bu Mega, Pak Derma, silahkan masuk,” titah Ratna begitu melihat besannya sudah di ambang pintu.Ratna meraih Leon dan berganti mengendongnya.”Eyang sudah kangen sama Leon,” ucapnya seraya mengcup kening bocah satu tahun yang mesih terlelep tidur.“Mengapa ada wanita yang mirip Hazna di sini?” tanya Mega, dengan titik embun di sudut netranya.

  • Merebut Cinta Suami Dari Kekasihnya   Mana Yang Palsu

    Abimanyu kembali ke mobilnya, untuk sesaat dia berpikir tentang pernyataan Dito, bahwa dirinya merasa diberi obat tidur oleh seseorang. Lalu Abimanyu terpikir untuk mendatangi Resort miliknya, di mana Dela dan Anjar melakukan pernikahan. Resort yang dimiliki Abimanyu terbilang ketat pengamanan, kenapa ada seseorang penyusup yang masuk tanpa kartu undangan pernikahan batin Abimanyu sangat kesal.Dengan geram ia menuju resort miliknya, hanya butuh 30 menit Abimanyu telah sampai, seorang security menyambutnya.“Selamat datang pak Abimanyu,”“Pak aku ingin bertemu dengan kepala maintenance sekarang,”“Baik Pak .”“Oh ya siapa security yang berjaga saat malam resepsi pernikahan Dela dan Dokter Anjar di sini, dan disaat Bu Hazna kecelakaan, aku juga ingin bertemu dengannya!”“Kebetulan malam itu, saya Pak yang berjaga,”“Baiklah kita bicara di ruang maintenance.”Tidak lama kemudian, seorang pria yang merupakan staff bagian keamanan dan security sudah berada di ruang maintenance bersama Abi

  • Merebut Cinta Suami Dari Kekasihnya   Misteri Obat Tidur

    Kembali ke rumah Abimanyu Raharja, lelaki itu sudah terlihat rapi dengan mengenakan kemeja berwarna biru tua, ia melangah menuju meja makan di sana Ratna sudah menunggunya.“Bu, kemana Leon, semalam kau kemarnya tapi tidak ada dan pagi ini juga aku belum melihatnya?”“Kemarin siang, Pak Derma dan Bu Mega menjemputnya mereka kangen dengan cucunya, mungkin Leon akan satu minggu di sana.”“Kasihan Pak Derma dan Bu Mega, pasti mereka sangat merindukan Hazna, aku harap Hazna kembali dalam keadaan baik-baik saja.”“Abim, jangan berharap sesuatu yang tidak mungkin, ini sudah satu bulan lebih, Hazna belum ada kabar.”“Pak Dito sudah sadar dari koma kemarin, dan menurut keterangannya Hazna waktu itu berhasil keluar dari mobil, bahkan dia ingin membantu mengeluarkan Pak Dito dari dalam mobil, tapi karena kaki Pak Dito terjepit, Hazna kesulitan, lalu ia pergi mencari pertolongan, dan setelah itu Pak Dito tidak sadarkan diri,” jelas Abimanyu.“Benarkah, tapi jika Hazna selamat, kemana dia, apa

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status