Share

Cinta atau Kewajiban

Penulis: Endah Tanty
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-28 08:41:43

Abimanyu terlihat serius di depan laptop, hingga bunyi ponsel membuyarkan konsentrasinya, panggilan telpon dari Angela.

“Hallo Angela, ada apa?” sapa Abimanyu.

“Baru, diangkat sih,” protes Angela dengan nada bicara kesal.

“Maaf sayang, tadi aku lagi nyetir tadi,” balas Abimanyu.

“Oke, kita bertemu di kafe biasanya, aku tunggu jam makan siang.”

“Oke, sayang.”

Abimanyu menutup ponselnya dan melanjutkan pekerjaannya.

Hingga hari beranjak siang, Abimanyu teringat janjinya untuk makan siang bersama Angela di sebuah kafe yang letaknya tidak terlalu jauh dari kantor. Dengan gegas, Abimanyu melangkah lebar menuju ke parkiran, setelah itu naik ke dalam mobil melaju ke jalan raya.

Beberapa menit kemudian sampailah Abimanyu di sebuah kafe yang terlihat mewah dan private, nuansa klasik tergambar di setiap sudut kafe, menambah suasana yang romantis. Abimanyu melangkah masuk, seorang pelayan kafe menghampiri.

“Ada yang bisa saya bantu?” tanya seorang wanita, pelayan kafe.

“Aku sudah ada janji dengan Angela,”

“Oh, Pak Abimanyu, sudah ditunggu, mari.”

Pelayan kafe itu pun berjalan ke arah dalam kafe, tempatnya sedikit private, hanya ada beberapa meja makan, juga terlihat sepi. Telihat Angela duduk di salah satu kursi, yang berada di sudut ruangan, di hadapannya sudah tersaji menu makanan yang siap di santap.

“Hai,” sapa Abimanyu, dengan mendaratkan pelukan pada Angela.

“Duduklah sayang, aku sudah pesan menu favoritmu, sudah lama kita tidak makan di luar seperti ini,” ucap Angela, dengan manja.

“Sorry, Kita jadi jarang bertemu, dan jalan di tempat umum, bagaimana nanti kalau ada wartawan infotaiment tahu, pasti kamu akan di goreng sampai panas oleh gosip-gosip mereka, apalagi aku sudah menikah,” jelas Abimanyu.

“Kadang aku bosan main kucing-kicingan seperti ini, kapan kamu menceraikan Hazna, dan menikahiku?” tanya Angela.

Abimanyu terdiam, menceraikan Hazna, setelah apa yang ia lakukan semalam, rasanya tidak mungkin. Tapi meninggalkan Angela, itu juga tidak akan terjadi.

“Kenapa diam, sayang. Aku sebenarnya tidak takut menghadapi Hazna, tapi aku takut dengan netizen, fansku, mereka pasti menghujatku, sebagai pelakor, dan reputasiku akan hancur,” jelas Angela dengan bersungut.

“Sudahlah Angela, aku mohon, beri aku kesempatan, ini menyangkut kesehatan ibuku. Oke, i am sorry,” balas Abimanyu, sambil menggenggam tangan Angela.

Tidak jauh dari Angela dan Abimanyu duduk, Dela mengamati segala tingkah laku Angela dan Abimanyu, dan diam-diam mengambil foto mesra mereka.

“Kasihan Hazna, ternyata mereka memang ada hubungan, bahkan setelah Abimanyu menikah,” gumam Dela lirih.

Dela menghembuskan napas kesal. Lalu pergi meninggalkan kafe. Ia bermaksud menemui Hazna. Dengan melajukan mobilnya, Dela menuju Tk. Cermin Bunda, tempat Hazna mengajar.

“Dela, tumben mampir ke sini,” ucap Hazna, ketika melihat Dela datang.

“Kamu, masih sibuk?” tanya Dela.

“Nggak sih, ini malah mau pulang, ada apa? serius banget mukamu.”

“Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan.”

“Baiklah, kita cari tempat yang nyaman, bagaimana kalau di situ,” tunjuk Hazna di suatu taman kecil di sudut sekolah.

Mereka duduk di bangku taman, Dela nampak tegang, raut mukanya cemas sekaligus sedih, menatap sahabatnya itu.

“Haz, tadi aku pergi ke kafe, dan di sana aku melihat suamimu Abimanyu,” jelas Dela, dengan ragu.

“Oh ya, lalu, kamu menyapanya?”

“Tidak, aku tidak menyapanya, karena waktu itu, dia sedang bersama... Angela Kana, ini fotonya, mereka tampak mesra,” jelas Dela sambil memperlihatkan ponselnya.

“Hemmm, Aku sudah tahu, hubungan mereka Del, di hari ke dua pernikahanku,” balas Hazna pelan, tatapannya nanar, ke arah bunga-bunga yang sedang bermekaran.

“Jadi kamu tahu, mereka masih berhubungan dan kamu diam saja,” tukas Dela geram.

“Menurutmu, apa aku harus menjambak rambut Angela dan menyuruhnya menjauh dari suamiku.”

“Iya! seharusnya seperti itu, atau tinggalkan Abimanyu, jika ia mengkhianatimu,” sahut Dela kesal.

“Angela, adalah wanita yang di cintai suamiku, aku yang berada di tengah-tengah mereka, Mas Abimanyu, walau dingin, tapi ia tidak pernah menyakitiku,“ ucap Hazna.

“Tidak pernah menyakitimu, apa yang dia lakukan itu tidak menyakitimu, menyakiti hatimu,” tukas Dela kesal.

“Dela, aku sudah putuskan, aku menerima semua ini, aku juga ingin suatu saat Mas Abimanyu mencintaiku, dan dengan kesadarannya sendiri meninggalkan Angela, tapi itu perlu waktu, aku hanya bisa berdoa, hanya Allah yang bisa membolak-balikan hati manusia, semoga Mas Abimanyu di beri hidayah.” Hazna berkata, sambil menatap Dela, menyakinkan sahabatnya, jika ia baik-baik saja

“Terserah kamu, Haz, aku tidak berhak mencampuri urusan rumah tangganmu,” balas Dela, sambil mengedikan bahunya, berusaha memahami pikiran Hazna, yang jauh dari pemikirannya.

“Terima kasih atas, perhatianmu,” ucap Hazna pada Dela, yang tampak kesal.

“Oke, aku pergi dulu, ada janji dengan Mas Anjar,” balas Dela.

“Heemm, jadi sudah jadian nih, sama Dokter Anjar,” ledek Hazna sambil mengulas senyum.

“Aku ada kerjasama pekerjaan, dengan Mas Anjar. Tentang parenting, di suatu sekolah menengah atas, yang bertema kesehatan mental, dan aku di undang sebagai psikolog,” jalas Dela.

“Dela, kenapa kamu tidak berusaha untuk mendekati Mas Anjar, kamu masih mencintainya ‘kan?”

“Iya, dulu aku mencintainya. Tapi Mas Anjar, itu masih mencintaimu. Aku yakin, jika kamu berpisah dari Abimanyu, pasti Mas Anjar akan menikahimu,” jawab Dela dengan yakin.

“Tapi aku tidak akan berpisah dari Mas Abimanyu,” timpal Hazna.

“Mudah-mudahan kamu, bisa bertahan, Haz,” Dela berucap sambil memeluk Hazna, setelah itu pergi meninggalkan Hazna.

Hazna masih terpaku, pkirannya melayang pada hal yang di ceritakan Dela, rasa sakit kembali menyusup dalam hatinya, setelah rasa bahagia ia rasakan semalam.

***

Mobil Abimanyu memasuki halaman rumah, jam menunjukkan pukul tujuh malam, terlihat Hazna, masih sibuk menyiapkan makan malam. Dan ketika mengetahui suaminya pulang, gegas ia menghampirinya dan membawakan tas kerjanya.

“Mas Abimanyu, bersih–bersih dulu, bajunya sudah aku siapkan. Aku akan buatkan teh melati,” ucap Hazna, tanpa menatap suaminya.

“Iya, terima kasih,” jawab singkat Abimanyu, dengan melangkahkan kakinya menuju lantai atas.

Setelah selesai membersihkan diri, Abimanyu, mengenakan baju, yang telah di siapkan Hazna, ia nampak tertegun, enam bulan ini ia merasakan hidupnya lebih mudah. Sesuatu yang membuat hidupnya lebih berarti, di cintai, di layani, di hormati oleh seorang wanita, yaitu Hazna Safitri.

Ceklek, pintu kamar dibuka, terlihat Hazna membawakan teh, untuk Abimanyu.

“Ini Mas, tehnya, dan ibu sudah menunggu di ruang makan,” ucap Hazna, sambil menyodorkan teh hangat ke Abimanyu.

“Aku, akan segera turun,” balas Abimanyu.

Hazna, kembali ke ruang makan, duduk bersama ibu mertuanya, menunggu Abimanyu.

“Haz, ibu harap, malam kemarin, akan terjadi lagi, di malam-malam selanjutnya, lebih agresif sedikit Haz, ini demi pernikahanmu,” bisik Bu Ratna.

“Insya Allah, Bu, Haz akan akan berusaha semaksimal mungkin untuk mempertahankan pernikahan ini,” jawab Hazna pelan.

Tidak lama kemudian, muncul Abimanyu dari balik tembok, melempar senyum pada ibunya, lalu duduk di kursi.

“Bagaimana, keadaan ibu?” tanya Abimanyu.

“Ibu, baik, asalkan kamu dan Hazna juga baik,” sahut Bu Ratna.

“Biar Hazna, ambilkan nasinya, Mas...” ucap Hazna, mengalihkan ucapan Bu Ratna. sambil meraih piring dari Abimanyu dan mengisinya dengan nasi serta lauk.

“Aku dan Haz , baik-baik saja, iya,’kan Haz,” sahut Abimanyu.

“Iya, Bu, kami baik-baik saja,” balas Hazna, sambil menatap Bu Ratna.

“Syukurlah, jika kalian baik-baik saja, segeralah beri kabar baik pada ibu,” ujar Bu Ratna.

“Maksud Ibu kabar apa?” tanya Abimanyu, tatapannya mengarah pada ibunya

“Kabar Hazna hamil.” Ucapan Ibunya membuat Abimanyu tersedak.

“Semoga Allah, mengabulkan keinginan Ibu,” sela Hazna.

Makan malam bersama pun usai, setelah berbincang-bincang ringan dengan ibunya, Abimanyu dan Hazna kembali ke kamar. Rasa cangung kini mereka rasakan, walau sebenarnya Hazna ingin kehangatan dari suaminya, tapi rasanya mustahil, peristiwa semalam akan terjadi lagi. Walau Hazna, memakai sleep dres yang agak terbuka, tapi tidak membuat Abimanyu melihatnya..

“Apakah, aku kurang menarik bagimu, Mas Abimanyu?” tanya Hazna, memberanikan dirinya bertanya hal yang pribadi.

Abimanyu untuk sesaat terdiam. Ia tidak bisa membohongi hatinya, jika Hazna sangat cantik, apalagi setelah kejadian kemarin malam, Abimanyu merasakan desiran yang kuat mengalir dalam darah hingga ke jantungnya tiap kali menatap Hazna.

“Apa, kamu ingin, aku melaksanakan kewajibanku padamu Haz,” jawab Abimanyu, menatap lekat istrinya.

“Lalukanlah kewajibanmu Mas... Supaya kita beriktiar untuk mendapat keturunan, seperti yang ibu inginkan,” ucap Hazna, dengan bibir gemetar.

Pantaskah seorang istri meminta nafkah batin pada suaminya, rasa malu mendera hati Hazna.

Abimanyu, mendekatkan tubuhnya pada Hazna, begitu dekat hingga tubuh mereka saling menempel, berlahan tangan Abimanyu membelai rambut hitam legam sepinggang milik Hazna, wangi parfum rose, di tubuh Hazna di hirup dengan lembut, Hazna terpejam, ketika bibir Abimanyu dengan lembut mengecup bibirnya. Hazna pasrah siap menerima sentuhan, dari suaminya. Setelah itu dengan pelan dan penuh kasih sayang, Abimanyu melaksanakan kewajibannya sebagai seorang suami, entah dengan cinta atau hanya sebuah kewajiban, tapi ia dengan sadar, memberikan Hazna nafkah batin.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Theodora Bana
ceriranya menarik tapi sayang harus berbayar
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Merebut Cinta Suami Dari Kekasihnya   Annyversary

    Seketika wajah Bagaskara berubah pucat, kedok kebusukannya sudah terbongkar, tapi ia mencoba bersikap tenang.“Untuk menuntut seseorang, harus ada bukti, Abim.”“Bukti? Tenang saja, aku sudah mempersiapkan buktinya, Santi dengan jelas menceritakan jika kamu yang membawa Hazna pasca kecelakaan, dan kesaksian Pak Dito, jika ia diberi obat tidur oleh Santi hingga menyebabkan kecelakaan, kalian akan cukup lama di penjara!” gertak Abimanyu lalu menutup ponselnya.Bagaskara terlihat panik, ia berusaha menghubungi Santi beberapa hari yang lalu tapi tidak bisa, tidak lama kemudian masuk chat video. Dengan cepat Bagas membukanya, dan video tentang pengakuan Santi yang melibatkan Bagaskara .Kini Bagaskara sadar, jika nasibnya berada di tangan Abimanyu, dan mungkin kali ini Abimanyu tidak akan memaafkannya.Satu minggu telah berlalu, Hazna sudah diperbolehkan pulang, dan saat ini ia sudah berada di kamarnya bersama Abimanyu.“Hemmm aku merindukan kamar ini,” ucap Hazna, lalu menatap dirinya

  • Merebut Cinta Suami Dari Kekasihnya   Mengingat Kembali

    Abimanyu membaringkan tubuh Hazna ke atas pembaringan, melucuti sleep dres yang masih menempel, kini hanya terlihat tubuh polos yang sangat dirindukannya, tiga bulan sudah ia menahannya dan saat ini, Abimanyu ingin meluapkan hasratnya, desahan nama Hazna selalu di sebutnya dalam puncak kenikmatan, demikian juga Hazna, wanita itupun merasakan hal sama sebuah kenikmatan bercinta ia rasakan.Hujan rintik diluar sana, menjadi saksi permainan panas keduanya di atas ranjang, hingga kedua tubuh itu terkulai di atas ranjang dangan saling berpelukan.Hazna membuka matanya, tubuh polosnya masih berada dipelukan Abimanyu, ia manatap wajah pria yang berada beberapa centi itu, dalam hatinya ia meragu. jika pria yang memperlakukannya penuh dengan cinta adalah target balas dendamnya.Perlahan di uraikannya pelukan Abimanyu, lelaki itu masih tertidur pulas, Hazna turun perlahan dari tempat tidur, meraih bajunya dan beregas membersihkan diri, jam di dinding menunjukkan pukul tiga dini hari, sebuah cha

  • Merebut Cinta Suami Dari Kekasihnya   Layani Aku

    Hari menjelang sore, ketika Hazna terbangun, ia sedikit terkejut karena ia sudah berada di atas tempat tidur. Rasanya nyaman sekali tidurnya, tidak ada yang perlu ditakutkan berada di dekat Abimanyu.Kini pikiran Hazna bercabang, dalam hatinya ia bertanya-tanya apakah mungkin Abimanyu Raharja yang berstatus suaminya yang menyebabkan kecelakaan dirinya.Suara ketukan pintu depan membuyarkan lamunannya, jam dinding menunjukkan pukul 4 sore. Bergegas kaki Hazna menginjak lantai dan berjalan untuk membuka pintu.Ceklek!...”Pak Abimanyu,” sapa Hazna.“Sudah puas tidurnya, dari siang hingga sore, kalau sudah, aku ada tugas untukmu.”“Tugas di hari libur?” Hazna memicingkan matanya.“Ya, ada tugas untukmu, ayolah ikut denganku.” Abimanyu langsung menarik tangan Hazna, tidak memberi kesempatan untuk Hazna menolak perintahnya.Abimanyu terus mengandeng paksa Hazna, hingga sampai di area loundry.“Hari ini, Ibu, Leon dan Bi Eni sedang liburan di puncak, aku ingin kamu mencuci bajuku.”“Ahhh a

  • Merebut Cinta Suami Dari Kekasihnya   Nayla adalah Hazna

    “Bu dia bukan Hazna,” ucap Derma pelan.“Pak, apa kamu tidak mengenalinya, walau rambutnya berubah cokelat tembaga, dan manik matanya cokelat, tapi aku bisa mengenali putriku,” balas Mega.“Jika dia Hazna, dia tidak akan melepas hijabnya.”Mega menatap nanar wanita di depannya, yang mengenakan dres tanpa lengan, Hazna tidak pernah memakai baju kurang bahan seperti itu meskipun di dalam rumah.“Kamu bukan Hazna...” gumam Mega.“Aku memang bukan Hazna, aku Nayla partner kerja Pak Abimanyu.”“Ayo Bu, kita keluar dari sini,” ajak Derma menarik tangan istrinya.Mega sangat kecewa, dan semakin sedih, dengan langkah gontai keduanya menuju rumah utama.“Bu Mega, Pak Derma, silahkan masuk,” titah Ratna begitu melihat besannya sudah di ambang pintu.Ratna meraih Leon dan berganti mengendongnya.”Eyang sudah kangen sama Leon,” ucapnya seraya mengcup kening bocah satu tahun yang mesih terlelep tidur.“Mengapa ada wanita yang mirip Hazna di sini?” tanya Mega, dengan titik embun di sudut netranya.

  • Merebut Cinta Suami Dari Kekasihnya   Mana Yang Palsu

    Abimanyu kembali ke mobilnya, untuk sesaat dia berpikir tentang pernyataan Dito, bahwa dirinya merasa diberi obat tidur oleh seseorang. Lalu Abimanyu terpikir untuk mendatangi Resort miliknya, di mana Dela dan Anjar melakukan pernikahan. Resort yang dimiliki Abimanyu terbilang ketat pengamanan, kenapa ada seseorang penyusup yang masuk tanpa kartu undangan pernikahan batin Abimanyu sangat kesal.Dengan geram ia menuju resort miliknya, hanya butuh 30 menit Abimanyu telah sampai, seorang security menyambutnya.“Selamat datang pak Abimanyu,”“Pak aku ingin bertemu dengan kepala maintenance sekarang,”“Baik Pak .”“Oh ya siapa security yang berjaga saat malam resepsi pernikahan Dela dan Dokter Anjar di sini, dan disaat Bu Hazna kecelakaan, aku juga ingin bertemu dengannya!”“Kebetulan malam itu, saya Pak yang berjaga,”“Baiklah kita bicara di ruang maintenance.”Tidak lama kemudian, seorang pria yang merupakan staff bagian keamanan dan security sudah berada di ruang maintenance bersama Abi

  • Merebut Cinta Suami Dari Kekasihnya   Misteri Obat Tidur

    Kembali ke rumah Abimanyu Raharja, lelaki itu sudah terlihat rapi dengan mengenakan kemeja berwarna biru tua, ia melangah menuju meja makan di sana Ratna sudah menunggunya.“Bu, kemana Leon, semalam kau kemarnya tapi tidak ada dan pagi ini juga aku belum melihatnya?”“Kemarin siang, Pak Derma dan Bu Mega menjemputnya mereka kangen dengan cucunya, mungkin Leon akan satu minggu di sana.”“Kasihan Pak Derma dan Bu Mega, pasti mereka sangat merindukan Hazna, aku harap Hazna kembali dalam keadaan baik-baik saja.”“Abim, jangan berharap sesuatu yang tidak mungkin, ini sudah satu bulan lebih, Hazna belum ada kabar.”“Pak Dito sudah sadar dari koma kemarin, dan menurut keterangannya Hazna waktu itu berhasil keluar dari mobil, bahkan dia ingin membantu mengeluarkan Pak Dito dari dalam mobil, tapi karena kaki Pak Dito terjepit, Hazna kesulitan, lalu ia pergi mencari pertolongan, dan setelah itu Pak Dito tidak sadarkan diri,” jelas Abimanyu.“Benarkah, tapi jika Hazna selamat, kemana dia, apa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status