Share

Bab 10

“Kamu bicara dengan siapa, Mas?” tanya Nadira.

Lian yang berdiri di depan jendela menghadap keluar memutar badan.

“Bukan siapa-siapa,” balasnya.

Nadira menerka-nerka, sudah pasti suaminya itu bicara dengan gadis itu.

“Kamu jangan bohong, Mas.”

Merasa tidak puas dengan jawaban yang diberikan suami gadis itu kembali bertanya, “pasti wanita itu kan?” tebak Nadira.

Bayangan sang suami yang berada di dalam dekapan wanita lain itu muncul, membuat ulu hati terasa perih.

“Jangan bilang kamu akan pergi dengannya.”

“Bukan urusan kamu.”

Lian terlihat santai tak penuli dengan Nadira yang menahan emosi dan siap meledak kapan saja.

“Aku mohon, Mas. Kali ini saja kamu dengerin aku.”

Lian duduk di ranjang dengan punggung bersandar di kepala ranjang. Tangannya asik memainkan benda pipih yang ada di tangan.

Nadira berjalan mendekat, lalu gadis berparas ayu itu duduk di sisi Lian.

“Mas, aku paham kalau kamu belum bisa menerima aku. Tapi setidaknya kamu harus menjaga perasaanku, bukan. Jangan pikirkan p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status